MATERI KEGIATAN MOS DI SMP NEGERI 2 DONOMULYO



WAWASAN WIYATA MANDALA
MATERI MASA ORIENTASI SISWA BARU (MOS)
SMP NEGERI 2 DONOMULYO
TAHUN 2013/2014

I.  PENDAHULUAN
Dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan nasional, iklim belajar mengajar yang dapat menumbuhkan percaya diri dan budaya belajar dikalangan masyarakat perlu terus dikembangkan agar tumbuh sikap dan perilaku kreatif, inovatif, dan keinginan untuk maju. Sekolah sering dianggap sebagai satu-satunya tumpuan untuk mendidik anak, sehingga lupa pada faktor-faktor lain yang menyebabkan beban sekolah menjadi semakin berat. Oleh karena itu perlu diciptakan suatu pandangan atau wawasan yang dipakai untuk mengelola sekolah. Wawasan itu dikenal dengan istilah wawasan wiyata mandala. Dalam mencipatakan wawasan wiyata mandala perlu diciptakan kondisi yang dinamis dan iklim yang menguntungkan disekolah agar proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan tertib, aman dan dalam suasana kekeluargaan. Oleh karena itu partisipasi seluruh komponen baik kepala sekolah, guru maupun karyawan, sangat diharapkan.

II. SEKOLAH DAN FUNGSINYA
Sekolah sebagai tempat penyelenggara proses belajar mengajar, menanamkan dan mengembangkan berbagai nilai, Iptek, ketrampilan dan wawasan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Hal ini berarti bahwa sekolah merupakan lembaga formal yang utuh dan bulat, yang memiliki makna sebagai suatu kesatuan yang didalamnya terdiri dari bagian-bagian yang saling berperan dan berkaitan antara yang satu dengan yang lain. Apabila terjadi kekurangan atau tidak berfungsinya bagian-bagian itu maka akan menyebabkan fungsi sekolah akan terganggu sehingga akan menghambat pencapaian tujuan. Bagian-bagian itu antara lain gedung, perabot, bangku, meja, papan tulis, perpustakaan, laboratorium, aula (bentuk fisik dan kurikulum peserta didik, instruktur dan karyawan).  Keadaan fisik sekolah perlu dirawat dan dijaga dengan baik serta digunakan sesuai dengan fungsinya. Siswa dapat merawat dan menjaganya dengan berpedoman pada prinsip 7K yaitu Keamanan, Kebersihan, Ketertiban, Keindahan, Kekeluargaan, Kerindangan, dan Kesehatan. Sekolah pada dasarnya mempunyai fungsi dan tugas menyelenggarakan proses pendidikan secara terencana, tertib dan teratur. Sekolah juga dapat dipandang sebagai masyarakat belajar yang utuh dan bulat yang memiliki kepribadian tersendiri. Sebagai masyarakat belajar maka sekolah tidak dapat dilepaskan dengan kehidupan masyarakat pada umumnya, karena sekolah sebenarnya merupakan sub system dari kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

III. ARTI DAN MAKNA WAWASAN WIYATA MANDALA

Wawasan secara harafiah berarti pandangan, penglihatan atau tanggapan inderawi. Dan juga dapat diartikan sebagai cara memandang atau cara melihat atau cara meninjau. Kata wawasan berarti pengajaran atau pendidikan sedangkan mandala berarti lingkungan atau lingkaran atau daerah. Jadi Wawasan Wiyata Mandala berarti cara pandang kalangan pendidikan tentang keberadaan sekolah sebagai pengemban tugas dan fungsi sekolah di lingkungan masyarakat.
Agar tujuan pendidikan dan fungsi serta tugas sekolah dapat terlaksana dengan baik maka diperlukan pandangan yang sama dari seluruh warga mengenai sekolah sebagai lembaga pendidikan. Setiap sekolah wajib menyelenggarakan seluruh proses pendidikan di sekolahnya. Kesatuan pandang yang disebut Wawasan Wiyata Mandala merupakan kebijakan di lingkungan sekolah. Wawasan Wiyata Mandala harus merupakan satu kesatuan yang menjamin berlangsungnya proses pendidika di sekolah secara efisien dan efektif. Wawasan Wiyata Mandala merupakan wawasan yang mengikat seluruh warga sekolah sebagai suatu wahana menuju tercapainya suatu tujuan pendidikan nasional.

Unsur-unsur Wawasan Wiayata Mandala :
  1. Sekolah merupakan lingkungan pendidikan
  2. Kepala sekolah mempunyai wewenang dan tanggun jawab penuh atas penyelenggaraan pendidikan dalam lingkungan sekolahnya.
  3. Antara guru dan orang tua siswa harus ada saling pengertian dan kerjasama yang erat untuk mengemban tugas pendidikan.
  4. Para warga sekolah di dalam maupun di luar sekolah, harus senantiasa menjunjung tinggi martabat dan citra guru.
  5. Sekolah harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya mendukung antar warga.

IV. SEKOLAH SEBAGAI LINGKUNGAN PENDIDIKAN

Dikarenakan sekolah sebagai Wiyata Madala atau lingkungan pendidikan maka sekolah tidak boleh digunakan untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang memiliki tujuan yang bertentangan dengan tujuan pendidikan. Sekolah merupakan tempat siswa belajar dan guru mengajar, tempat untuk menuntut ilmu, tempat membina dan mengembangkan pandangan hidup dan kepribadian bangsaa, tata karma, nilai-nilai agama, Iptek serta berbagai macam keterampilan siswa.
Oleh karena itu sudah sewajarnya kita mempunyai kewajiban moral untuk senantiasa menjunjung tinggi nama baik sekolah, menghormati sekolah, serta menjaga dan melindungi sekolah dari segala macam unsure yang dapat menganggu proses pendidikan. Disini diperlukan kemanunggalan, persatuan dan kesatuan warga sekolah untuk menghadapi segala kemungkinan yang dapat mengganggu jalannya proses belajar mengajar disekolah. Setiap warga sekolah harus dapat menunjukan loyalitas atau pengabdian kepada sekolah.
Untuk itu maka peran aktif siswa dan guru dalam proses belajar mengajar sangat diperlukan. Tugas guru dan siswa adalah menciptakan suasana kelas sedemikian rupa sehingga terjadi interaksi yang mendorong para siswa untuk belajar interaktif.
Dalam hal ini yang mendapat perhatian adalah :
  1. Bentuk pengaturan perabot disesuaikan dengan situasi kelas.
  2. Jumlah kelompok dalam kelas
  3. Jumlah siswa dalam kelompok
Keaktifan siswa dapat tercipta dengan langkah sebagai berikut :
  1. Siswa ikut secara aktif dalam pelajaran
  2. Sikap positif siswa dalam mengikuti pelajaran
  3. Menggunakan kesempatan baik dalam mengambil keputusan
  4. Sikap guru yang positif dalam mengambil keputusan
Dalam hal ini perlu juga dukungan semua pihak untuk berlangsungnya kegiatan ekstrakurikuler disamping kegiatan kurikuler.

Kondisi yang mendukung kegiatan Wawasan Wiyata Mandala antara lain :
  1. Mentaati Tata Tertib Peserta Didik.  Tata Tertib Peserta Didik disusun secara operasional untuk mengatur tingkah laku dan sikap siswa terhadap sekolah. Dalam tata tertib tersebut dikemukakan tentang hal-hal yang diharuskan dilakukan peserta didik pada saat jam-jam sekolah.
  2. Hormat dan taat pada guru.   Guru memiliki tugas professional yaitu mendidik dalam rangka mengembangkan keterampilan. Tugas berat guru adalah tugas kemasyarakatan yaitu ikut serta mengembangkan terbentuknya masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. 
  3.  Kerjasama antar warga sekolah,  Antara warga sekolah dan masyarakat harus ada saling pengertian dan kerjasama yang erat untuk mengembangkan tugas pendidikan. Kerjasama ini akan menimbulkan saling pengertian dan akan lebih membuka cakrawala pandangan oran tua siswa tentang hal-hal yang menjadi tugas dan tanggungjawab dalam mendidika anaknya.
V. KETAHANAN SEKOLAH DALAM WAWASAN WIYATA MANDALA

Ketahanan sekolah adalah suatu kondisi dinamis yang berisi kemampuan dan ketangguhan dalam menghadapi tantangan dan hambatan yang timbul dari dalam dan dari luar sekolah yang langsung ataupun tidak langsung dapat mengganggu proses belajar mengajar. Kondisi dinamik yang dimaksud adalah suatu keadaan yang menunjukan adanya kekuatan positif yang sumbernya antara lain dari siswa yang aktif melaksanakan tugasnya sesuai dengan fungsi masing-masing, maupun unsur kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, staf tata usaha dan anggota masyarakat di lingkungan sekolah


































PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA
MATERI MASA ORIENTASI SISWA BARU (MOS)
SMP NEGERI 2 DONOMULYO
TAHUN 2013/2014
Nilai-nilai dalam Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa diidentifikasi dari sumber-sumber berikut ini.

1. Agama
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat beragama. Oleh karena itu, kehidupan individu, masyarakat, dan bangsa selalu didasari pada ajaran agama dan kepercayaannya. Secara politis, kehidupan kenegaraan pun didasari pada nilai-nilai yang berasal dari agama. Atas dasar pertimbangan itu, maka nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa harus didasarkan pada nilai-nilai dan kaidah yang berasal dari agama.

2. Pancasila
Negara kesatuan Republik Indonesia ditegakkan atas prinsip-prinsip kehidupan kebangsaan dan kenegaraan yang disebut Pancasila. Pancasila terdapat pada Pembukaan UUD 1945 dan dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal yang terdapat dalam UUD 1945. Artinya, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi nilai-nilai yang mengatur kehidupan politik, hukum, ekonomi, kemasyarakatan, budaya, dan seni. Pendidikan budaya dan karakter bangsa bertujuan mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang lebih baik, yaitu warga negara yang memiliki kemampuan, kemauan, dan menerapkan nilainilai Pancasila dalam kehidupannya sebagai warga negara.

3. Budaya
Sebagai suatu kebenaran bahwa tidak ada manusia yang hidup bermasyarakat yang tidak didasari oleh nilai-nilai budaya yang diakui masyarakat itu. Nilai-nilai budaya itu dijadikan dasar dalam pemberian makna terhadap suatu konsep dan arti dalam komunikasi antaranggota masyarakat itu. Posisi budaya yang demikian penting dalam kehidupan masyarakat mengharuskan budaya menjadi sumber nilai dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa.
4. Tujuan Pendidikan Nasional
Sebagai rumusan kualitas yang harus dimiliki setiap warga negara Indonesia, dikembangkan oleh berbagai satuan pendidikan di berbagai jenjang dan jalur. Tujuan pendidikan nasional memuat berbagai nilai kemanusiaan yang harus dimiliki warga negara Indonesia. Oleh karena itu, tujuan pendidikan nasional adalah sumber yang paling operasional dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa.

Berdasarkan keempat sumber nilai itu, teridentifikasi sejumlah nilai untuk pendidikan budaya dan karakter bangsa sebagai berikut ini :
1.       Religius
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
2.       Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3.       Toleransi
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4.       Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
5.       Kerja Keras
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
6.       Kreatif
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
7.       Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
8.       Demokratis
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
9.       Rasa Ingin Tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
10.    Semangat Kebangsaan
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
11.    Cinta Tanah Air
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
12.    Menghargai Prestasi
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
13.    Bersahabat/Komunikatif
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
14.    Cinta Damai
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
15.    Gemar Membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
16.    Peduli Lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
17.    Peduli Sosial
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
18.    Tanggung Jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.












TATA KRAMA SISWA
MATERI MASA ORIENTASI SISWA BARU (MOS)
SMP NEGERI 2 DONOMULYO
TAHUN 2013/2014

Pengertian
Tata Krama terdiri dari 2 kata
Tata : adat, aturan, norma, peraturan
Krama : Sopan santun, tindakan, kelakuan, perbuatan.

Tata krama adalah :
Kebiasaan adat sopan santun yang disepakati dalam lingkungan pergaulan antara anggota masyarakat disekitar tempat tinggal kita.
Kebisaan sopan santun yang disepakati dilingkungan rumah / keluarga, sekolah, hubungan masyarakat ditempat siswa berada.
Tata krama ada disetiap kelompok masyarakat dimana dan kapan saja, bila kita berkomunikasi seperti pekerti berbicara, bertatap muka, atau pembicaraan melalui sarana komunikasi lainnya seperti telepon dan surat kita harus mengerti tata kramanya.

Sopan santun adalah :
Sikap perilaku seseorang yang merupakan kebiasaan yang disepakati dan diterima dalam lingkungan pergaulan.
Bagi siswa sopan santun merupakan perwujudan budi pekerti luhur yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan dari pelbagai orang dalam kedudukannya masing-masing, seperti: orang tua dan guru, para pemuka agama dan masyarakat umum dan tulisan-tulisan dan hasil karya para bijak.
Dari pendidikan dan laihan tersebut, diharapkan siswa mewujudkannya dalam bentuk sikap dan perilaku yang sehat dan serasi dengan kodrat, tempat waktu dan lingkungan dimana siswa berada sehari-hari. Perwujudan nilai sopan santun disesuaikan dengan kondisi dan situasi secara pribadi ( individu ) maupun secara kelompok.

a.Secara Pribadi
Siswa sebagai pribadi terlepas dalam hubungannya dengan pribadi lain atau kelompok harus dapat mewujudkan tata krama dan sopan santun dalam kehidupan sehari – hari sesuai nilai sopan santun sebagai pencerminan kepribadian dan budi pekerti luhur.

Sikap dan perilaku tersebut harus diwujudkan dalam:
·         Sikap berbicara
·         Sikap duduk
·         Sikap berdiri
·         Sikap berjalan
·         Sikap berpakaiankap pergaulan
·         Sikap penghormatan
·         Sikap menggunakan fasilitas umum
b.Secara Kelompok
Siswa sebagai insan dalam kodratnya sebagai mahluk sosial yang memiliki norma nilai sopan santun, berkepribadian dan berbudi pekerti luhur harus dapat mewujudkan sikap dan perilaku kelompok sehari-hari sesuai dengan norma nilai sopan santun dilingkungan sosialnya sebagai berikut:

Disekolah
 Pencerminan sikap dan perilaku disekolah antara lain :


·          Sikap memasuki ruangan ( kelas, guru, kepala sekolah )
·          Sikap duduk dikelas
·          Sikap terhadap guru, kepala sekolah, tata usaha
·          Sikap terhadap sesama teman
·          Sikap berpakaian seragam sekolah
·          Sikap pada waktu mengikuti upacara disekolah
·          Sikap dilapangan olah raga

DiKeluarga
 Pencerminan sikap dan perilaku dikeluarga antara lain :
·          Sikap memasuki rumah
·          Sikap terhadap orang tua dan anggota keluarga yang lebih tua
·          Sikap terhadap saudara-saudara
·          Sikap makan dan minum
·          Sikap menerima telepon
·          Sikap berpakaian
·          Sikap melakukan ibadah dsb.
DiMasyarakatPencerminan sikap dan perilaku dimasyarakat dituntut untuk sesuai dengan norma dan kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat, antara lain :
·          Sikap terhadap orang yang lebih tua, tokoh masyarakat
·          Sikap terhadap sesama teman
·          Sikap menelepon
·          Sikap perkenalan
·          Sikap berteman
·          Sikap mengikuti ceramah
·          Sikap mengikuti upacara
·          Sikap pada jamuan makan / pesta
·          Sikap pada waktu bepergian
·          Sikap mengunjungi orang sakit
·          Sikap ditempat kost













HAK DAN KEWAJIBAN SISWA
MATERI MASA ORIENTASI SISWA BARU (MOS)
SMP NEGERI 2 DONOMULYO
TAHUN 2013/2014
Hak artinya kekuasaan/kewenangan yang dimiliki oleh individu sedang kewajiban adalah harus melakukan, tidak boleh tidak, harus dilakukan. Dalam lingkungan sekolah agar tercipta kondisi yang harmonis harus ada keseimbangan antara hak dan kewajiban antara warga yang ada, sehingga untuk keseimbangan itu dibuatlah ”Tata Tertib Sekolah”
Tata artinya aturan, kaidah, tertib artinya teratur menurut aturan, rapi. Tata tertib sekolah ini dibuat dan disepakati oleh semua warga sekolah. Maka dalam pelaksanaannya pun seharusnya ditaati dan dilaksanakan oleh semua warga sekolah secara sungguh-sungguh dengan penuh rasa tanggung jawab.
Tata tertib adalah peraturan yang dibuat dan disusun oleh warga sekolah selagi rambu-rambu kegiatan yang mengatur dan mendukung bagi terlaksananya kegiatan belajar mengajar di sekolah. Selain sebagai rambu-rambu kegiatan, tata tertib juga berhubungan dengan penilaian budi pekerti, yang mencakup satuan kelakuan, kerajinan dan kerapian.

Tata tertib yang berhubungan dengan kelakuan antara lain :
·         Hormat terhadap Bapak Ibu guru dan karyawan sekolah
·         Tidak terlibat perkelahian
·         Menghormati pendapat teman
·         Tidak merusak sarana dan prasarana sekolah
·         Tidak membawa, menggunakan, dan mengedarkan narkoba
·         Tidak membawa HP
Tata tertib yang berhubungan dengan kerajinan antara lain :
·         Hadir di sekolah tepat waktu
·         Mengikuti kegiatan belajar dengan baik
·         Mengerjakan tugas yang dikerjakan guru
·         Mengikuti upacara bendera setiap hari Senin pagi serta hari-hari besar nasional
·         Mengikuti kegiatan ekstra kurikuler sesuai dengan pilihan, dan lain-lain
Tata tertib yang berhubungan dengan kerapian antara lain :
·         Memakai seragam sesuai dengan ketentuan
·         Berpakaian yang bersih, rapi serta sopan ( untuk putri berjilbab, bagi yang beragama Islam )
·         Rambut dipotong rapi, tidak menutup alis mata, telinga dan bagian belakang tidak sampai menyentuh kerah baju dan tidak dikuncir bagi pria
·         Baju dimasukkan kedalam, berikat pinggang, berkaos kaki dengan benar, ujungnya tidak dilipat

Adapun hak dan kewajiban siswa SMP adalah sebagai berikut :
A.       Hak-hak siswa
1.       Siswa berhak mengikuti tiap-tiap mata pelajaran selama tidak melanggar tata tertib sekolah.
2.       Siswa dapat memanfaatkan perpustakaan dengan mematuhi aturan yang berlaku di perpustakaan.
3.       Semua siswa berhak mendapatkan perlakuan yang sama dengan siswa lainnya selama tidak melanggar tata tertib sekolah.
4.       Semua siswa mendapatkan pelayanan BK yang sama.
5.       Semua siswa dapat memilih mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di sekolah sesuai dengan minat, bakat dan kemampuannya.
6.       Pada setiap semester semua siswa berhak mengikuti evaluasi dengan syarat yang telah ditentukan.
7.       Pada setiap akhir semester tahun pelajaran untuk siswa kelas VII dan VIII berhak mengikuti ulangan semester untuk kenaikan kelas dan untuk siswa kelas IX berhak mengikuti UAN, Ujian Sekolah dengan standart kelulusan yang telah ditentukan.
8.       Semua siswa adalah anggota Osis dan berhak menjadi pengurus dengan syarat yang telah ditentukan.
9.       Semua siswa berhak mendapatkan pelayanan kesehatan dari sekolah.
10.    Program perbaikan hanya diberikan kepada siswa sampai yang bersangkutan dapat mengejar ketinggalannya.
B.       Kewajiban-kewajiban siswa
1.       Taat kepada kepala sekolah, guru, karyawan dan karyawati.
2.       Ikut bertanggungjawab atas kebersihan, keamanan, dan ketertiban kelas dan sekolah.
3.       Ikut bertanggung jawab atas pemeliharaan gedung, halaman, dan peralatan sekolah.
4.       Ikut menjaga nama baik sekolah, guru dan siswa pada umumnya baik di dalam maupun di luar sekolah.
5.       Membantu kelancaran belajar baik di kelasnya maupun di sekolah pada umumnya.
6.       Menghormati guru dan saling menghargai antara sesama siswa.
7.       Melengkapi diri akan keperluan sekolah.
8.       Siswa yang membawa sepeda/kendaraan supaya menempatkan ditempat yang telah ditentukan dalam keadaan terkunci.
9.       Ikut membantu supaya tata tertib sekolah dapat berjalan dan ditaati.

































PROGRAM DAN CARA BELAJAR YANG BAIK ( OLEH : WALI KELAS )
MATERI MASA ORIENTASI SISWA BARU (MOS)
SMP NEGERI 2 DONOMULYO
TAHUN 2013/2014

I. ARTI PENTINGNYA BELAJAR
Belajar adalah usaha untuk memperoleh kepandaian atau ilmu pengetahuan. Balajar juga dapat diartikan sebagai kegiatan berlatih. Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Perubahan tingkah laku dari belum dapat melakukan sesuatu menjadi dapat melakukan sesuatu disebut belajar.

II. PRINSIP-PRINSIP BELAJAR
Tugas utama seorang siswa adalah belajar. Oleh karena itu kita harus belajar dengan sebaik-baiknya. Sebagai seorang siswa harusmengetahui prinsip-prinsip belajar, antara lain :
1.       Untuk belajar kita membutuhkan dorongan atau motivasi.
Dorongan itu ada yang dating dari dalam maupun dari luar diri sendiri. Dorongan dari dalam antara lain keinginan untuk lebih maju, cita-cita yang akan diraihnya. Sedangkan dorongan dari luar misalnya adanya system rengking di kelas, karena pujian, takut mendapat malu dan sebagainya.
2.       Untuk dapat belajar baik kita harus memusatkan perhatian pada hal yang sedang kita pelajari. Hal yang dapat mengganggu pemusatan perhatian belajar kita hindari. Misalnya,  pikiran yang tertuju pada hal-hal yang mungkin sedang mempengaruhi perasaan seperti kesedihan, patah hati, kemarahan, iri hati, kebencian, dll.
3.       Kita harus berusaha untuk mengerti lebih dulu yang kita pelajari sebelum menyimak.
4.       Untuk dapat mengerti sesuatu yang dipelajari dapat ditempuh dengan cara :
·         Menanyakan pada diri sendiri mengenai hal yang kita pelajari
·         Membuat ringkasan atau skema untuk memudahkan memahami
·         Mencoba menghubungkan dengan masalah yang lebih besar dan menyeluruh
·         Mencoba menelaah dari berbagai macam segi agar menjadi lebih jelas.
5.       Kita harus meyakini bahwa semua pelajaran yang diterima akan berguna bagi kita nanti, walaupun kita sudah tidak sekolah lagi.
6.       Agar yang kita pelajari lebih meresap adalah dengan beristirahat untuk mengedapankan semua hal yang sudah diperoleh dari belajar.
7.       Hasil belajar yang sudah kita peroleh dapat digunakan untuk mempelajari yang lain. Missal pola Bahasa Indonesia untuk mempelajari bahas asing.
8.       Menghindari hal-hal yang dapat menghambat belajar, seperti perasaan takut, malu, marah, kesal, dsb.





III. CARA BELAJAR

1.        Belajar di sekolah

Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang mempunyai tugas dan fungsi menyelenggarakan proses belajar untuk mencapai tujuan pendidikan. Untuk mencapai tujuan pendidikan siswa perlu memahami hal-hal sebagai berikut :
·         Siswa harus memahami tujuan pendidikan
·         Siswa harus memiliki sifat terbuka, artinya dapat menerima guru sebagaimana adanya.
·         Siswa harus mempelajari dan menyiapkan alat pelajaran untuk esok harimya.
·         Siswa harus penuh minat dan perhatian dalam menerima pelajaran dan menyingkirkan hal yang mengganggu konsentrasi dalam menerima pelajaran.
·         Siswa hendaknya bersikap kritis dalam menerima pelajaran
·         Siswa harus memiliki dorongan dan semangat yang kuat untuk maju, memiliki sifat ingin tahu dan ingin menguasai ilmu pengetahuan.
·         Siswa hendaknya menghindari sifat malu bertanya untuk meminta penjelasan mengenai hal-hal yang kurang dipahami.
·         Sisa harus berusaha untuk mencapai nilai yang setinggi-tingginya dengan prestasi sendiri tanpa menggantungkan dengan orang lain.
·         Siswa harus mengikuti pelajaran dengan aktif, artinya siswa tidak hanya mendengarkan tapi juga berinisiatif dalam memahami pelajaran dengan membuat catatan yang perlu.
·         Setibanya dirumah, siswa harus mengulangi kembali hasil pelajaran yang dipelajari di sekolah.

2.       Belajar di rumah

Siswa dalam menuntut ilmu harus melakukan konsentrasi dalam belajar. Untuk dapat belajar di rumah secara baik hendaknya memilih waktu dan tempat yang tepat serta nyaman. Meja dan tempat duduk yang kurang enak dapat mengganggu konsentrasi dalam belajar.
Siswa perlu dan harus belajar di rumah setiap hari dalam waktu tertentu bukan terus menerus tanpa henti.

3.       Belajar berkelompok

Belajar dalam berkelompok banyak sekali manfaatnya. Siswa yang belum memahami sesuatu hal dapat memperoleh penjelasan teman yang sudah paham. Sebaliknya siswa yang sudah paham akan lebih mahir karena ia mengutarakan hal yang sudah diketahui.
Dalam kelompok belajar hendaknya ada ketua kelompok dan dalam pembentukan kelompok belajra perlu memperhatikan jarak rumah dan jumlah anggota kelompoknya.


IV. PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN

1.    Pentingnya perpustakaan
Di setiap sekolah terdapat perpustakaan, karena perpustakaan merupakan sumber utama untuk memperoleh bahan bacaan bagi siswa. Di dalam perpustakaan disediakan buku-buku yang diperlukan siswa di sekolah.
Memang perpustakaan berarti kumpulan buku-buku. Oleh karena itu didalam perpustakaan disediakan buku baik berupa buku pelajaran maupun buku yang berhubungan dengan ilmu pengetahun dan teknologi. Buku-buku tersebut akan memberikan wawasan yang lebih luas kepada para siswa dan komponen sekolah yang memanfaatkannya.


2.       Cara Memanfaatkan Perpustakaan

Adanya perpustakaan harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Untuk dapat memanfaatkan perpustakaan perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
·         
          Mengetahui jadwal kerja perpustakaan
·         Mengetahui peraturan yang berlaku di perpustakaan
·         Mengetahui tata cara menjadi anggota perpustakaan. Hal ini penting karena dengan menjadi anggota perpustakaan maka dapat memanfaatkan semua fasilitas yang ada diperpustakaan.
·         Mengetahui system pengelompokan buku yang digunakan oleh perpustakaan tersebut. Biasanya buku yang memiliki subyek sama diletakan ditempat yang sama.
·         Mengetahui penggunaan kartu catalog yang biasanya disusun menggunakan alphabet nama pengarang.
·         Pemahaman secara khusus tentang cara meminjam dan mengembalikan buku yang dapat dibawa pulang.
·         Mulailah membaca buku di perpustakaan dengan memulai judul buku, nama pengarang, penerbit, dan tahun terbit.
·         Bacalah buku tersebut dari halaman pertama sampai dengan halaman terakhir secara tepat.
·         Ulangi membaca buku dari bab ke bab secara teliti sambil mengingat-ingat.
·         Ulangi mebaca buku tersebut secara pelan-pelan dari bab ke bab sambil memeberi tanda pada kalimat yang dianggap penting.
·         Salinlah kalimat yang telah diberi tanda ke dalam buku catatan
·         Pahami dan atau hapalkan hasil catatan tersebut hingga mengerti.
·         Buatlah pertanyaan dan jawaban sebagai test diri (selftest) untuk mengetahui letak kekurangan kita.

V. PEMANFAATAN WAKTU
1.   Pentingnya Waktu

Sebagai manusia kita hidup dalam lingkup ruang dan waktu. Kita hidup dalam suatu ruang tertentu dan dalam waktu tertentu yang harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Ruang dan waktu dapat dibedakan tetapi sulit untuk dapat dipisahkan. Kita perlu memperhatikan penggunaan waktu yang kita miliki, sebab waktu yang telah lewat tidak akan terulang lagi. Tuhan telah menyediakan waktu kepada kita untuk hidup, dan kita perlu memanfaatkan waktu hidup kita dengan sebaik-baiknya. Siswa perlu memiliki motto bahwa “Time is time, waktu adalah waktu.” Waktu makan untuk makan, waktu istirahat gunakan untuk istirahat, waktu belajar gunakan untuk belajar. Gunakan waktu luang sebaik-baiknya. Tanpa memperhatikan penggunaan waktu maka hidup kita akan kacau dan tanpa teratur.

2.       Mengatur Waktu

Tidak dapat dipungkiri bahwa orang berhasil mencapai sukses dalam hidup adalah orang yang hidup teratur dan berdisiplin menggunakan waktu. Mereka mungkin pedagang, politikus, ilmuwan, guru dan karyawan yang disiplin dengan waktu. Disiplin seperti ini tidak datang dengan sendirinya akan tetapi melalui latihan yang ketat dan disiplin yang tinggi. Oleh karena itu waktu yang tersedia oleh siswa harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Setiap siswa harus memiliki jadwal kegiatan sehari demi sehari dan mentaatinya dengan baiknya. Dengan membuat jadwal kegiatan setiap hari dan motto TIME IS TIME pasti akan mempermudah mewujudkan harapan dan cita-citanya.







Pelaksanaan 7K Di Sekolah


1.    keimanan
2.    keamanan
3.    ketertiban
4.    kebersihan
5.    keindahan
6.    kerindangan
7.    kekeluargaan


Pelaksanaan 7 K
1.    Keimanan Warga sekolah yang semakin membaik.
2.    Keamanan lingkungan Sekolah harus dijaga.
3.    Ketertiban sekolah yang sudah berjalan dengan baik.
4.    Kebersihan sekolah yang menjadi kebutuhan warga sekolah.
5.    Keindahan sekolah yang semakin membaik.
6.    Kerindangan sekolah yang makin tertata dengan baik
7.    Kekeluargaan yang semakin membaik.

KOORDINATOR 7 K
Description: PDF
Description: Print
Description: E-mail

Rumusan Tugas

Membantu Kepala Sekolah dalam urusan 7 K.
Uraian Tugas/Pekerjaan

1.    Menyusun program kerja yang berhubungann dengan 7 K.
2.    Menyusun program 7 K dan mengkordinasikan dengan Wakil Kepala Sekolah bidang kesiswaan dan Wali Kelas.
3.    Membuat pembagian kavling untuk setiap kelas.
4.    Membimbing serta ikut mengawasi kegiatan - kegiatan OSIS.
5.    Membuat laporan secara rutin maupun insidentil.
Hasil Kerja

1.    Telah tesusun program kerja dan pelaksanaannya.
2.    Terdapat kordinasi yang berhubungan dengan 7 K dengan Wakasek bidang kesiswaan dan Wali kelas.
3.    Terdapatnya kavling untuk masing - masing kelas.
4.    Terwujudnya 7 K dengan baik.
5.    Terwujudnya kegiatan - kegiatan OSIS denga baik.
6.    Terwujudnya laporan baik secara rutin maupun insidentil.
Wewenang

1.    Mengkordinir Pelaksanaan 7 K.
2.    Memberikan Penilaian 7 K untuk masing - masing kelas.
3.    Mengadakan Perlombaan Pelaksanaan 7 K untuk masing - masing kelas.
4.    Memberikan hadiah bagi kelas yang terbaik dalam pelaksanaan 7 K.
Tanggung Jawab

1.    Menerapkan pelaksanaan program 7 K setiap hari.
2.    Memonitoring pelaksanaan 7 K setiap hari.
3.    Mendampingi siswa untuk kegiatan di luar sekolah yang berhubungan dengan 7 K.





I.  PENDAHULUAN
Dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan nasional, iklim belajar mengajar yang dapat menumbuhkan percaya diri dan budaya belajar dikalangan masyarakat perlu terus dikembangkan agar tumbuh sikap dan perilaku kreatif, inovatif, dan keinginan untuk maju. Sekolah sering dianggap sebagai satu-satunya tumpuan untuk mendidik anak, sehingga lupa pada faktor-faktor lain yang menyebabkan beban sekolah menjadi semakin berat. Oleh karena itu perlu diciptakan suatu pandangan atau wawasan yang dipakai untuk mengelola sekolah. Wawasan itu dikenal dengan istilah wawasan wiyata mandala. Dalam mencipatakan wawasan wiyata mandala perlu diciptakan kondisi yang dinamis dan iklim yang menguntungkan disekolah agar proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan tertib, aman dan dalam suasana kekeluargaan. Oleh karena itu partisipasi seluruh komponen baik kepala sekolah, guru maupun karyawan, sangat diharapkan.

II. SEKOLAH DAN FUNGSINYA
Sekolah sebagai tempat penyelenggara proses belajar mengajar, menanamkan dan mengembangkan berbagai nilai, Iptek, ketrampilan dan wawasan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Hal ini berarti bahwa sekolah merupakan lembaga formal yang utuh dan bulat, yang memiliki makna sebagai suatu kesatuan yang didalamnya terdiri dari bagian-bagian yang saling berperan dan berkaitan antara yang satu dengan yang lain. Apabila terjadi kekurangan atau tidak berfungsinya bagian-bagian itu maka akan menyebabkan fungsi sekolah akan terganggu sehingga akan menghambat pencapaian tujuan. Bagian-bagian itu antara lain gedung, perabot, bangku, meja, papan tulis, perpustakaan, laboratorium, aula (bentuk fisik dan kurikulum peserta didik, instruktur dan karyawan).  Keadaan fisik sekolah perlu dirawat dan dijaga dengan baik serta digunakan sesuai dengan fungsinya. Siswa dapat merawat dan menjaganya dengan berpedoman pada prinsip 7K yaitu Keamanan, Kebersihan, Ketertiban, Keindahan, Kekeluargaan, Kerindangan, dan Kesehatan. Sekolah pada dasarnya mempunyai fungsi dan tugas menyelenggarakan proses pendidikan secara terencana, tertib dan teratur. Sekolah juga dapat dipandang sebagai masyarakat belajar yang utuh dan bulat yang memiliki kepribadian tersendiri. Sebagai masyarakat belajar maka sekolah tidak dapat dilepaskan dengan kehidupan masyarakat pada umumnya, karena sekolah sebenarnya merupakan sub system dari kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

III. ARTI DAN MAKNA WAWASAN WIYATA MANDALA

Wawasan secara harafiah berarti pandangan, penglihatan atau tanggapan inderawi. Dan juga dapat diartikan sebagai cara memandang atau cara melihat atau cara meninjau. Kata wawasan berarti pengajaran atau pendidikan sedangkan mandala berarti lingkungan atau lingkaran atau daerah. Jadi Wawasan Wiyata Mandala berarti cara pandang kalangan pendidikan tentang keberadaan sekolah sebagai pengemban tugas dan fungsi sekolah di lingkungan masyarakat.
Agar tujuan pendidikan dan fungsi serta tugas sekolah dapat terlaksana dengan baik maka diperlukan pandangan yang sama dari seluruh warga mengenai sekolah sebagai lembaga pendidikan. Setiap sekolah wajib menyelenggarakan seluruh proses pendidikan di sekolahnya. Kesatuan pandang yang disebut Wawasan Wiyata Mandala merupakan kebijakan di lingkungan sekolah. Wawasan Wiyata Mandala harus merupakan satu kesatuan yang menjamin berlangsungnya proses pendidika di sekolah secara efisien dan efektif. Wawasan Wiyata Mandala merupakan wawasan yang mengikat seluruh warga sekolah sebagai suatu wahana menuju tercapainya suatu tujuan pendidikan nasional.

Unsur-unsur Wawasan Wiayata Mandala :
  1. Sekolah merupakan lingkungan pendidikan
  2. Kepala sekolah mempunyai wewenang dan tanggun jawab penuh atas penyelenggaraan pendidikan dalam lingkungan sekolahnya.
  3. Antara guru dan orang tua siswa harus ada saling pengertian dan kerjasama yang erat untuk mengemban tugas pendidikan.
  4. Para warga sekolah di dalam maupun di luar sekolah, harus senantiasa menjunjung tinggi martabat dan citra guru.
  5. Sekolah harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya mendukung antar warga.

IV. SEKOLAH SEBAGAI LINGKUNGAN PENDIDIKAN

Dikarenakan sekolah sebagai Wiyata Madala atau lingkungan pendidikan maka sekolah tidak boleh digunakan untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang memiliki tujuan yang bertentangan dengan tujuan pendidikan. Sekolah merupakan tempat siswa belajar dan guru mengajar, tempat untuk menuntut ilmu, tempat membina dan mengembangkan pandangan hidup dan kepribadian bangsaa, tata karma, nilai-nilai agama, Iptek serta berbagai macam keterampilan siswa.
Oleh karena itu sudah sewajarnya kita mempunyai kewajiban moral untuk senantiasa menjunjung tinggi nama baik sekolah, menghormati sekolah, serta menjaga dan melindungi sekolah dari segala macam unsure yang dapat menganggu proses pendidikan. Disini diperlukan kemanunggalan, persatuan dan kesatuan warga sekolah untuk menghadapi segala kemungkinan yang dapat mengganggu jalannya proses belajar mengajar disekolah. Setiap warga sekolah harus dapat menunjukan loyalitas atau pengabdian kepada sekolah.
Untuk itu maka peran aktif siswa dan guru dalam proses belajar mengajar sangat diperlukan. Tugas guru dan siswa adalah menciptakan suasana kelas sedemikian rupa sehingga terjadi interaksi yang mendorong para siswa untuk belajar interaktif.
Dalam hal ini yang mendapat perhatian adalah :
  1. Bentuk pengaturan perabot disesuaikan dengan situasi kelas.
  2. Jumlah kelompok dalam kelas
  3. Jumlah siswa dalam kelompok
Keaktifan siswa dapat tercipta dengan langkah sebagai berikut :
  1. Siswa ikut secara aktif dalam pelajaran
  2. Sikap positif siswa dalam mengikuti pelajaran
  3. Menggunakan kesempatan baik dalam mengambil keputusan
  4. Sikap guru yang positif dalam mengambil keputusan
Dalam hal ini perlu juga dukungan semua pihak untuk berlangsungnya kegiatan ekstrakurikuler disamping kegiatan kurikuler.

Kondisi yang mendukung kegiatan Wawasan Wiyata Mandala antara lain :
  1. Mentaati Tata Tertib Peserta Didik.  Tata Tertib Peserta Didik disusun secara operasional untuk mengatur tingkah laku dan sikap siswa terhadap sekolah. Dalam tata tertib tersebut dikemukakan tentang hal-hal yang diharuskan dilakukan peserta didik pada saat jam-jam sekolah.
  2. Hormat dan taat pada guru.   Guru memiliki tugas professional yaitu mendidik dalam rangka mengembangkan keterampilan. Tugas berat guru adalah tugas kemasyarakatan yaitu ikut serta mengembangkan terbentuknya masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. 
  3.  Kerjasama antar warga sekolah,  Antara warga sekolah dan masyarakat harus ada saling pengertian dan kerjasama yang erat untuk mengembangkan tugas pendidikan. Kerjasama ini akan menimbulkan saling pengertian dan akan lebih membuka cakrawala pandangan oran tua siswa tentang hal-hal yang menjadi tugas dan tanggungjawab dalam mendidika anaknya.
V. KETAHANAN SEKOLAH DALAM WAWASAN WIYATA MANDALA

Ketahanan sekolah adalah suatu kondisi dinamis yang berisi kemampuan dan ketangguhan dalam menghadapi tantangan dan hambatan yang timbul dari dalam dan dari luar sekolah yang langsung ataupun tidak langsung dapat mengganggu proses belajar mengajar. Kondisi dinamik yang dimaksud adalah suatu keadaan yang menunjukan adanya kekuatan positif yang sumbernya antara lain dari siswa yang aktif melaksanakan tugasnya sesuai dengan fungsi masing-masing, maupun unsur kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, staf tata usaha dan anggota masyarakat di lingkungan sekolah


































PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA
MATERI MASA ORIENTASI SISWA BARU (MOS)
SMP NEGERI 2 DONOMULYO
TAHUN 2013/2014
Nilai-nilai dalam Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa diidentifikasi dari sumber-sumber berikut ini.

1. Agama
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat beragama. Oleh karena itu, kehidupan individu, masyarakat, dan bangsa selalu didasari pada ajaran agama dan kepercayaannya. Secara politis, kehidupan kenegaraan pun didasari pada nilai-nilai yang berasal dari agama. Atas dasar pertimbangan itu, maka nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa harus didasarkan pada nilai-nilai dan kaidah yang berasal dari agama.

2. Pancasila
Negara kesatuan Republik Indonesia ditegakkan atas prinsip-prinsip kehidupan kebangsaan dan kenegaraan yang disebut Pancasila. Pancasila terdapat pada Pembukaan UUD 1945 dan dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal yang terdapat dalam UUD 1945. Artinya, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi nilai-nilai yang mengatur kehidupan politik, hukum, ekonomi, kemasyarakatan, budaya, dan seni. Pendidikan budaya dan karakter bangsa bertujuan mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang lebih baik, yaitu warga negara yang memiliki kemampuan, kemauan, dan menerapkan nilainilai Pancasila dalam kehidupannya sebagai warga negara.

3. Budaya
Sebagai suatu kebenaran bahwa tidak ada manusia yang hidup bermasyarakat yang tidak didasari oleh nilai-nilai budaya yang diakui masyarakat itu. Nilai-nilai budaya itu dijadikan dasar dalam pemberian makna terhadap suatu konsep dan arti dalam komunikasi antaranggota masyarakat itu. Posisi budaya yang demikian penting dalam kehidupan masyarakat mengharuskan budaya menjadi sumber nilai dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa.
4. Tujuan Pendidikan Nasional
Sebagai rumusan kualitas yang harus dimiliki setiap warga negara Indonesia, dikembangkan oleh berbagai satuan pendidikan di berbagai jenjang dan jalur. Tujuan pendidikan nasional memuat berbagai nilai kemanusiaan yang harus dimiliki warga negara Indonesia. Oleh karena itu, tujuan pendidikan nasional adalah sumber yang paling operasional dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa.

Berdasarkan keempat sumber nilai itu, teridentifikasi sejumlah nilai untuk pendidikan budaya dan karakter bangsa sebagai berikut ini :
1.       Religius
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
2.       Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3.       Toleransi
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4.       Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
5.       Kerja Keras
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
6.       Kreatif
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
7.       Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
8.       Demokratis
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
9.       Rasa Ingin Tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
10.    Semangat Kebangsaan
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
11.    Cinta Tanah Air
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
12.    Menghargai Prestasi
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
13.    Bersahabat/Komunikatif
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
14.    Cinta Damai
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
15.    Gemar Membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
16.    Peduli Lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
17.    Peduli Sosial
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
18.    Tanggung Jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.












TATA KRAMA SISWA
MATERI MASA ORIENTASI SISWA BARU (MOS)
SMP NEGERI 2 DONOMULYO
TAHUN 2013/2014

Pengertian
Tata Krama terdiri dari 2 kata
Tata : adat, aturan, norma, peraturan
Krama : Sopan santun, tindakan, kelakuan, perbuatan.

Tata krama adalah :
Kebiasaan adat sopan santun yang disepakati dalam lingkungan pergaulan antara anggota masyarakat disekitar tempat tinggal kita.
Kebisaan sopan santun yang disepakati dilingkungan rumah / keluarga, sekolah, hubungan masyarakat ditempat siswa berada.
Tata krama ada disetiap kelompok masyarakat dimana dan kapan saja, bila kita berkomunikasi seperti pekerti berbicara, bertatap muka, atau pembicaraan melalui sarana komunikasi lainnya seperti telepon dan surat kita harus mengerti tata kramanya.

Sopan santun adalah :
Sikap perilaku seseorang yang merupakan kebiasaan yang disepakati dan diterima dalam lingkungan pergaulan.
Bagi siswa sopan santun merupakan perwujudan budi pekerti luhur yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan dari pelbagai orang dalam kedudukannya masing-masing, seperti: orang tua dan guru, para pemuka agama dan masyarakat umum dan tulisan-tulisan dan hasil karya para bijak.
Dari pendidikan dan laihan tersebut, diharapkan siswa mewujudkannya dalam bentuk sikap dan perilaku yang sehat dan serasi dengan kodrat, tempat waktu dan lingkungan dimana siswa berada sehari-hari. Perwujudan nilai sopan santun disesuaikan dengan kondisi dan situasi secara pribadi ( individu ) maupun secara kelompok.

a.Secara Pribadi
Siswa sebagai pribadi terlepas dalam hubungannya dengan pribadi lain atau kelompok harus dapat mewujudkan tata krama dan sopan santun dalam kehidupan sehari – hari sesuai nilai sopan santun sebagai pencerminan kepribadian dan budi pekerti luhur.

Sikap dan perilaku tersebut harus diwujudkan dalam:
·         Sikap berbicara
·         Sikap duduk
·         Sikap berdiri
·         Sikap berjalan
·         Sikap berpakaiankap pergaulan
·         Sikap penghormatan
·         Sikap menggunakan fasilitas umum
b.Secara Kelompok
Siswa sebagai insan dalam kodratnya sebagai mahluk sosial yang memiliki norma nilai sopan santun, berkepribadian dan berbudi pekerti luhur harus dapat mewujudkan sikap dan perilaku kelompok sehari-hari sesuai dengan norma nilai sopan santun dilingkungan sosialnya sebagai berikut:

Disekolah
 Pencerminan sikap dan perilaku disekolah antara lain :


·          Sikap memasuki ruangan ( kelas, guru, kepala sekolah )
·          Sikap duduk dikelas
·          Sikap terhadap guru, kepala sekolah, tata usaha
·          Sikap terhadap sesama teman
·          Sikap berpakaian seragam sekolah
·          Sikap pada waktu mengikuti upacara disekolah
·          Sikap dilapangan olah raga

DiKeluarga
 Pencerminan sikap dan perilaku dikeluarga antara lain :
·          Sikap memasuki rumah
·          Sikap terhadap orang tua dan anggota keluarga yang lebih tua
·          Sikap terhadap saudara-saudara
·          Sikap makan dan minum
·          Sikap menerima telepon
·          Sikap berpakaian
·          Sikap melakukan ibadah dsb.
DiMasyarakatPencerminan sikap dan perilaku dimasyarakat dituntut untuk sesuai dengan norma dan kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat, antara lain :
·          Sikap terhadap orang yang lebih tua, tokoh masyarakat
·          Sikap terhadap sesama teman
·          Sikap menelepon
·          Sikap perkenalan
·          Sikap berteman
·          Sikap mengikuti ceramah
·          Sikap mengikuti upacara
·          Sikap pada jamuan makan / pesta
·          Sikap pada waktu bepergian
·          Sikap mengunjungi orang sakit
·          Sikap ditempat kost













HAK DAN KEWAJIBAN SISWA
MATERI MASA ORIENTASI SISWA BARU (MOS)
SMP NEGERI 2 DONOMULYO
TAHUN 2013/2014
Hak artinya kekuasaan/kewenangan yang dimiliki oleh individu sedang kewajiban adalah harus melakukan, tidak boleh tidak, harus dilakukan. Dalam lingkungan sekolah agar tercipta kondisi yang harmonis harus ada keseimbangan antara hak dan kewajiban antara warga yang ada, sehingga untuk keseimbangan itu dibuatlah ”Tata Tertib Sekolah”
Tata artinya aturan, kaidah, tertib artinya teratur menurut aturan, rapi. Tata tertib sekolah ini dibuat dan disepakati oleh semua warga sekolah. Maka dalam pelaksanaannya pun seharusnya ditaati dan dilaksanakan oleh semua warga sekolah secara sungguh-sungguh dengan penuh rasa tanggung jawab.
Tata tertib adalah peraturan yang dibuat dan disusun oleh warga sekolah selagi rambu-rambu kegiatan yang mengatur dan mendukung bagi terlaksananya kegiatan belajar mengajar di sekolah. Selain sebagai rambu-rambu kegiatan, tata tertib juga berhubungan dengan penilaian budi pekerti, yang mencakup satuan kelakuan, kerajinan dan kerapian.

Tata tertib yang berhubungan dengan kelakuan antara lain :
·         Hormat terhadap Bapak Ibu guru dan karyawan sekolah
·         Tidak terlibat perkelahian
·         Menghormati pendapat teman
·         Tidak merusak sarana dan prasarana sekolah
·         Tidak membawa, menggunakan, dan mengedarkan narkoba
·         Tidak membawa HP
Tata tertib yang berhubungan dengan kerajinan antara lain :
·         Hadir di sekolah tepat waktu
·         Mengikuti kegiatan belajar dengan baik
·         Mengerjakan tugas yang dikerjakan guru
·         Mengikuti upacara bendera setiap hari Senin pagi serta hari-hari besar nasional
·         Mengikuti kegiatan ekstra kurikuler sesuai dengan pilihan, dan lain-lain
Tata tertib yang berhubungan dengan kerapian antara lain :
·         Memakai seragam sesuai dengan ketentuan
·         Berpakaian yang bersih, rapi serta sopan ( untuk putri berjilbab, bagi yang beragama Islam )
·         Rambut dipotong rapi, tidak menutup alis mata, telinga dan bagian belakang tidak sampai menyentuh kerah baju dan tidak dikuncir bagi pria
·         Baju dimasukkan kedalam, berikat pinggang, berkaos kaki dengan benar, ujungnya tidak dilipat

Adapun hak dan kewajiban siswa SMP adalah sebagai berikut :
A.       Hak-hak siswa
1.       Siswa berhak mengikuti tiap-tiap mata pelajaran selama tidak melanggar tata tertib sekolah.
2.       Siswa dapat memanfaatkan perpustakaan dengan mematuhi aturan yang berlaku di perpustakaan.
3.       Semua siswa berhak mendapatkan perlakuan yang sama dengan siswa lainnya selama tidak melanggar tata tertib sekolah.
4.       Semua siswa mendapatkan pelayanan BK yang sama.
5.       Semua siswa dapat memilih mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di sekolah sesuai dengan minat, bakat dan kemampuannya.
6.       Pada setiap semester semua siswa berhak mengikuti evaluasi dengan syarat yang telah ditentukan.
7.       Pada setiap akhir semester tahun pelajaran untuk siswa kelas VII dan VIII berhak mengikuti ulangan semester untuk kenaikan kelas dan untuk siswa kelas IX berhak mengikuti UAN, Ujian Sekolah dengan standart kelulusan yang telah ditentukan.
8.       Semua siswa adalah anggota Osis dan berhak menjadi pengurus dengan syarat yang telah ditentukan.
9.       Semua siswa berhak mendapatkan pelayanan kesehatan dari sekolah.
10.    Program perbaikan hanya diberikan kepada siswa sampai yang bersangkutan dapat mengejar ketinggalannya.
B.       Kewajiban-kewajiban siswa
1.       Taat kepada kepala sekolah, guru, karyawan dan karyawati.
2.       Ikut bertanggungjawab atas kebersihan, keamanan, dan ketertiban kelas dan sekolah.
3.       Ikut bertanggung jawab atas pemeliharaan gedung, halaman, dan peralatan sekolah.
4.       Ikut menjaga nama baik sekolah, guru dan siswa pada umumnya baik di dalam maupun di luar sekolah.
5.       Membantu kelancaran belajar baik di kelasnya maupun di sekolah pada umumnya.
6.       Menghormati guru dan saling menghargai antara sesama siswa.
7.       Melengkapi diri akan keperluan sekolah.
8.       Siswa yang membawa sepeda/kendaraan supaya menempatkan ditempat yang telah ditentukan dalam keadaan terkunci.
9.       Ikut membantu supaya tata tertib sekolah dapat berjalan dan ditaati.

































PROGRAM DAN CARA BELAJAR YANG BAIK ( OLEH : WALI KELAS )
MATERI MASA ORIENTASI SISWA BARU (MOS)
SMP NEGERI 2 DONOMULYO
TAHUN 2013/2014

I. ARTI PENTINGNYA BELAJAR
Belajar adalah usaha untuk memperoleh kepandaian atau ilmu pengetahuan. Balajar juga dapat diartikan sebagai kegiatan berlatih. Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Perubahan tingkah laku dari belum dapat melakukan sesuatu menjadi dapat melakukan sesuatu disebut belajar.

II. PRINSIP-PRINSIP BELAJAR
Tugas utama seorang siswa adalah belajar. Oleh karena itu kita harus belajar dengan sebaik-baiknya. Sebagai seorang siswa harusmengetahui prinsip-prinsip belajar, antara lain :
1.       Untuk belajar kita membutuhkan dorongan atau motivasi.
Dorongan itu ada yang dating dari dalam maupun dari luar diri sendiri. Dorongan dari dalam antara lain keinginan untuk lebih maju, cita-cita yang akan diraihnya. Sedangkan dorongan dari luar misalnya adanya system rengking di kelas, karena pujian, takut mendapat malu dan sebagainya.
2.       Untuk dapat belajar baik kita harus memusatkan perhatian pada hal yang sedang kita pelajari. Hal yang dapat mengganggu pemusatan perhatian belajar kita hindari. Misalnya,  pikiran yang tertuju pada hal-hal yang mungkin sedang mempengaruhi perasaan seperti kesedihan, patah hati, kemarahan, iri hati, kebencian, dll.
3.       Kita harus berusaha untuk mengerti lebih dulu yang kita pelajari sebelum menyimak.
4.       Untuk dapat mengerti sesuatu yang dipelajari dapat ditempuh dengan cara :
·         Menanyakan pada diri sendiri mengenai hal yang kita pelajari
·         Membuat ringkasan atau skema untuk memudahkan memahami
·         Mencoba menghubungkan dengan masalah yang lebih besar dan menyeluruh
·         Mencoba menelaah dari berbagai macam segi agar menjadi lebih jelas.
5.       Kita harus meyakini bahwa semua pelajaran yang diterima akan berguna bagi kita nanti, walaupun kita sudah tidak sekolah lagi.
6.       Agar yang kita pelajari lebih meresap adalah dengan beristirahat untuk mengedapankan semua hal yang sudah diperoleh dari belajar.
7.       Hasil belajar yang sudah kita peroleh dapat digunakan untuk mempelajari yang lain. Missal pola Bahasa Indonesia untuk mempelajari bahas asing.
8.       Menghindari hal-hal yang dapat menghambat belajar, seperti perasaan takut, malu, marah, kesal, dsb.





III. CARA BELAJAR

1.        Belajar di sekolah

Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang mempunyai tugas dan fungsi menyelenggarakan proses belajar untuk mencapai tujuan pendidikan. Untuk mencapai tujuan pendidikan siswa perlu memahami hal-hal sebagai berikut :
·         Siswa harus memahami tujuan pendidikan
·         Siswa harus memiliki sifat terbuka, artinya dapat menerima guru sebagaimana adanya.
·         Siswa harus mempelajari dan menyiapkan alat pelajaran untuk esok harimya.
·         Siswa harus penuh minat dan perhatian dalam menerima pelajaran dan menyingkirkan hal yang mengganggu konsentrasi dalam menerima pelajaran.
·         Siswa hendaknya bersikap kritis dalam menerima pelajaran
·         Siswa harus memiliki dorongan dan semangat yang kuat untuk maju, memiliki sifat ingin tahu dan ingin menguasai ilmu pengetahuan.
·         Siswa hendaknya menghindari sifat malu bertanya untuk meminta penjelasan mengenai hal-hal yang kurang dipahami.
·         Sisa harus berusaha untuk mencapai nilai yang setinggi-tingginya dengan prestasi sendiri tanpa menggantungkan dengan orang lain.
·         Siswa harus mengikuti pelajaran dengan aktif, artinya siswa tidak hanya mendengarkan tapi juga berinisiatif dalam memahami pelajaran dengan membuat catatan yang perlu.
·         Setibanya dirumah, siswa harus mengulangi kembali hasil pelajaran yang dipelajari di sekolah.

2.       Belajar di rumah

Siswa dalam menuntut ilmu harus melakukan konsentrasi dalam belajar. Untuk dapat belajar di rumah secara baik hendaknya memilih waktu dan tempat yang tepat serta nyaman. Meja dan tempat duduk yang kurang enak dapat mengganggu konsentrasi dalam belajar.
Siswa perlu dan harus belajar di rumah setiap hari dalam waktu tertentu bukan terus menerus tanpa henti.

3.       Belajar berkelompok

Belajar dalam berkelompok banyak sekali manfaatnya. Siswa yang belum memahami sesuatu hal dapat memperoleh penjelasan teman yang sudah paham. Sebaliknya siswa yang sudah paham akan lebih mahir karena ia mengutarakan hal yang sudah diketahui.
Dalam kelompok belajar hendaknya ada ketua kelompok dan dalam pembentukan kelompok belajra perlu memperhatikan jarak rumah dan jumlah anggota kelompoknya.


IV. PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN

1.    Pentingnya perpustakaan
Di setiap sekolah terdapat perpustakaan, karena perpustakaan merupakan sumber utama untuk memperoleh bahan bacaan bagi siswa. Di dalam perpustakaan disediakan buku-buku yang diperlukan siswa di sekolah.
Memang perpustakaan berarti kumpulan buku-buku. Oleh karena itu didalam perpustakaan disediakan buku baik berupa buku pelajaran maupun buku yang berhubungan dengan ilmu pengetahun dan teknologi. Buku-buku tersebut akan memberikan wawasan yang lebih luas kepada para siswa dan komponen sekolah yang memanfaatkannya.


2.       Cara Memanfaatkan Perpustakaan

Adanya perpustakaan harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Untuk dapat memanfaatkan perpustakaan perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
·         
          Mengetahui jadwal kerja perpustakaan
·         Mengetahui peraturan yang berlaku di perpustakaan
·         Mengetahui tata cara menjadi anggota perpustakaan. Hal ini penting karena dengan menjadi anggota perpustakaan maka dapat memanfaatkan semua fasilitas yang ada diperpustakaan.
·         Mengetahui system pengelompokan buku yang digunakan oleh perpustakaan tersebut. Biasanya buku yang memiliki subyek sama diletakan ditempat yang sama.
·         Mengetahui penggunaan kartu catalog yang biasanya disusun menggunakan alphabet nama pengarang.
·         Pemahaman secara khusus tentang cara meminjam dan mengembalikan buku yang dapat dibawa pulang.
·         Mulailah membaca buku di perpustakaan dengan memulai judul buku, nama pengarang, penerbit, dan tahun terbit.
·         Bacalah buku tersebut dari halaman pertama sampai dengan halaman terakhir secara tepat.
·         Ulangi membaca buku dari bab ke bab secara teliti sambil mengingat-ingat.
·         Ulangi mebaca buku tersebut secara pelan-pelan dari bab ke bab sambil memeberi tanda pada kalimat yang dianggap penting.
·         Salinlah kalimat yang telah diberi tanda ke dalam buku catatan
·         Pahami dan atau hapalkan hasil catatan tersebut hingga mengerti.
·         Buatlah pertanyaan dan jawaban sebagai test diri (selftest) untuk mengetahui letak kekurangan kita.

V. PEMANFAATAN WAKTU
1.   Pentingnya Waktu

Sebagai manusia kita hidup dalam lingkup ruang dan waktu. Kita hidup dalam suatu ruang tertentu dan dalam waktu tertentu yang harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Ruang dan waktu dapat dibedakan tetapi sulit untuk dapat dipisahkan. Kita perlu memperhatikan penggunaan waktu yang kita miliki, sebab waktu yang telah lewat tidak akan terulang lagi. Tuhan telah menyediakan waktu kepada kita untuk hidup, dan kita perlu memanfaatkan waktu hidup kita dengan sebaik-baiknya. Siswa perlu memiliki motto bahwa “Time is time, waktu adalah waktu.” Waktu makan untuk makan, waktu istirahat gunakan untuk istirahat, waktu belajar gunakan untuk belajar. Gunakan waktu luang sebaik-baiknya. Tanpa memperhatikan penggunaan waktu maka hidup kita akan kacau dan tanpa teratur.

2.       Mengatur Waktu

Tidak dapat dipungkiri bahwa orang berhasil mencapai sukses dalam hidup adalah orang yang hidup teratur dan berdisiplin menggunakan waktu. Mereka mungkin pedagang, politikus, ilmuwan, guru dan karyawan yang disiplin dengan waktu. Disiplin seperti ini tidak datang dengan sendirinya akan tetapi melalui latihan yang ketat dan disiplin yang tinggi. Oleh karena itu waktu yang tersedia oleh siswa harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Setiap siswa harus memiliki jadwal kegiatan sehari demi sehari dan mentaatinya dengan baiknya. Dengan membuat jadwal kegiatan setiap hari dan motto TIME IS TIME pasti akan mempermudah mewujudkan harapan dan cita-citanya.







Pelaksanaan 7K Di Sekolah


1.    keimanan
2.    keamanan
3.    ketertiban
4.    kebersihan
5.    keindahan
6.    kerindangan
7.    kekeluargaan


Pelaksanaan 7 K
1.    Keimanan Warga sekolah yang semakin membaik.
2.    Keamanan lingkungan Sekolah harus dijaga.
3.    Ketertiban sekolah yang sudah berjalan dengan baik.
4.    Kebersihan sekolah yang menjadi kebutuhan warga sekolah.
5.    Keindahan sekolah yang semakin membaik.
6.    Kerindangan sekolah yang makin tertata dengan baik
7.    Kekeluargaan yang semakin membaik.

KOORDINATOR 7 K
Description: PDF
Description: Print
Description: E-mail

Rumusan Tugas

Membantu Kepala Sekolah dalam urusan 7 K.
Uraian Tugas/Pekerjaan

1.    Menyusun program kerja yang berhubungann dengan 7 K.
2.    Menyusun program 7 K dan mengkordinasikan dengan Wakil Kepala Sekolah bidang kesiswaan dan Wali Kelas.
3.    Membuat pembagian kavling untuk setiap kelas.
4.    Membimbing serta ikut mengawasi kegiatan - kegiatan OSIS.
5.    Membuat laporan secara rutin maupun insidentil.
Hasil Kerja

1.    Telah tesusun program kerja dan pelaksanaannya.
2.    Terdapat kordinasi yang berhubungan dengan 7 K dengan Wakasek bidang kesiswaan dan Wali kelas.
3.    Terdapatnya kavling untuk masing - masing kelas.
4.    Terwujudnya 7 K dengan baik.
5.    Terwujudnya kegiatan - kegiatan OSIS denga baik.
6.    Terwujudnya laporan baik secara rutin maupun insidentil.
Wewenang

1.    Mengkordinir Pelaksanaan 7 K.
2.    Memberikan Penilaian 7 K untuk masing - masing kelas.
3.    Mengadakan Perlombaan Pelaksanaan 7 K untuk masing - masing kelas.
4.    Memberikan hadiah bagi kelas yang terbaik dalam pelaksanaan 7 K.
Tanggung Jawab

1.    Menerapkan pelaksanaan program 7 K setiap hari.
2.    Memonitoring pelaksanaan 7 K setiap hari.
3.    Mendampingi siswa untuk kegiatan di luar sekolah yang berhubungan dengan 7 K.