oleh: Putri Dwimirnani
Membuat taman air dengan pijakan kaki untuk melintasi kolam merupakan ide yang baik. Bagaikan berjalan di atas air, suasana yang terbangun pun semakin natural dan menyegarkan.
Sosok tanaman yang menyegarkan pikiran, suara gemericik air yang berirama, oksigen yang mengalir lancar ke dalam rumah, serta cahaya matahari yang masuk ke dalam rumah menjadi alasan kuat untuk membangun taman dalam rumah.
Sayangnya keterbatasan lahan di area bangunan rumah menyebabkan halaman rumah (terlebih halaman depan) kian minim untuk dijadikan taman. Orang-orang lebih suka mengubah halaman depan menjadi lahan parkir kendaraan pribadi. Padahal, keberadaan taman sangat penting untuk menjaga kondisi rumah agar tetap indah dan nyaman.
Bila keputusan untuk mengubah halaman depan menjadi lahan parkir tak terhindarkan, pindahkan posisi taman ke dalam area rumah. Letakkan taman di dekat ruang keluarga atau ruang makan, beri kolam dengan air yang mengalir bila perlu. Bunyi percikan air dipercaya mampu merelaksasi pikiran yang penat. Biarkan udara segar dari taman mengalir ke dalam. Jika sukses, taman dalam ini dapat membantu Anda mengirit energi listrik untuk AC dan lampu.
Untuk membuat taman dalam rumah, pilih dengan cermat material yang digunakan pada lantai dan dinding. Pastikan material yang digunakan mudah dibersihkan. Misalnya gunakan glazed ceramic . Berbeda dengan keramik biasa, material ini memiliki lapisan berupa campuran logam-logam oksida yang membuatnya lebih mengkilat, mudah dibersihkan, serta lebih tahan terhadap goresan.
Jika menginginkan suasana yang lebih natural, gunakan saja batu alam. Material ini cocok untuk taman yang berkonsep alam. Beragam jenis batu alam seperti batu kali, andesit, hingga batu candi dapat dijadikan pilihan. Namun, jangan lupa untuk membersihkannya secara berkala agar tidak berlumut. Pastikan bahwa batuan yang digunakan telah dilapisi dengan stone coating, agar lebih tahan lama dan warnanya tidak kusam, terutama pada bagian yang banyak terkena air.
0 komentar:
Posting Komentar