Hasil analisis Kepler terhadap data Tycho Brahe menunjukkan adanya perbedaan kecil tapi jelas dan mengandung keteraturan tertentu antara posisi planet yang diamati dengan yang dihitung dengan teori Ptolemeus atau Copernicus. Mengapa perbedaan ini tidak diketahui pada pengamatan sebelum zaman Tycho Brahe? Karena pengukuran sebelumnya tidak menggunakan alat yang akurat, sedangkan Tycho Brahe menggunakan “quadrant” alat ukur koordinat benda langit yang paling teliti saat itu. Sebelumnya, untuk mensinkronkan agar hasil pengamatan itu bisa cocok dengan teori heliosentris Copernicus, diperlukan epicycle yaitu lingkaran-lingkaran kecil yang merupakan komponen kedua lintasan orbit planet selain orbit utamanya yang berupa lingkaran yang berpusat di Matahari. Mengapa planet bisa bergerak dalam lingkaran kecil epicycle ? Tidak ada penjelasan.
Kepler menemukan kenyataan bahwa data posisi planet-planet yang dikumpulkan oleh Tycho Brahe itu lebih cocok jika orbit planet diperkenankan berbentuk elips dengan Matahari sebagai pusatnya. Dengan cara demikian, gerak planet-planet dapat dipahami dengan lebih sederhana, tidak diperlukan lagi epicycle-epicycle. Temuan ini kemudian diformulasikan oleh Kepler sebagai :
Planet-planet mengelilingi Matahari dalam orbit elips, dengan Matahari berada pada salah satu titik apinya.
Pernyataan ini kemudian terkenal sebagai
Garis hubung Matahari – Planet menyapu daerah yang sama untuk selang waktu yang sama.
Luas seluruh elips adalah πab, yang ditempuh dalam waktu P, sehingga luas daerah yang disapu persatuan waktu adalah
dengan a setengah sumbu panjang, b setengah sumbu pendek dan P periode. Sumbu a dan b berhubungan dengan eksentrisitas sebagai berikut :
Berdasarkan pengamatan bahwa semakin jauh planet dari Matahari periode orbitnya semakin panjang, dan didukung dengan data pengamatan yang sangat banyak, diperolehlah hubungan antara sumbu panjang orbit planet dan periodenya sebagai berikut :
Setengah sumbu panjang orbit pangkat tiga berbanding lurus dengan periode pangkat dua
a3 = kT2
Pernyataan ini terkenal dengan sebutan hukum Kepler III
Harga k ini, pada awalnya belum diketahui tapi nilainya sama untuk keenam planet yang diamati. Hukum-hukum Kepler ini diperoleh secara empirik dari sifat keteraturan data posisi planet. Dapat dibayangkan sulitnya memperoleh kesimpulan seperti itu dengan cara coba-coba dari data. Tetapi menurunkan rumus hukum-hukum ini menjadi mudah setelah
Luas daerah yang disapu oleh garis hubung matahari-planet tiap satuan waktu :
Dengan r dan
1. Jarak Planet Merkurius pada titik perihelionnya adalah 0,341 SA dari Matahari dan setengah sumbu panjangnya adalah 0,387 SA. Luas daerah yang disapunya dalam satu periode adalah :
a. 0,467 SA2
b. 0,312 SA2
c. 0,104 SA2
d. 0,213 SA2
e. 0,621 SA2
Jawab:
Pada Majalah Astronomi Vol 1 no 3 hal 25, telah dijelaskan tentang rumus jarak perihelion : a(1-e), dengan demikian dapat diperoleh eksentrisitas orbit Merkurius : 0,119. Dengan rumus
Dapat diperoleh b = 0,384
Luas elips : πab = 0,467 SA2
2. Callisto merupakan bulannya planet Jupiter, mengedari planet Jupiter pada jarak 1,88 juta km dan dengan periode 16,7 hari. Apabila
a. 10,35 × 10-4
b. 9,35 × 10-4
c. 8,35 × 10-4
d. 7,35 × 10-4
e. 6,35 × 10-4
Jawab:
Jika
Dengan demikian diperoleh Mj = 9,35 × 10-4
3. Jika jarak terdekat komet Halley ke Matahari adalah 8,9 x 1010 meter, dan periodenya 76 tahun, maka eksentrisitasnya adalah :
a. 0,567
b. 0,667
c. 0,767
d. 0,867
e. 0,967
Jawab:
Dengan Hukum Kepler III dapat diperoleh setengah sumbu panjang orbit komet Halley: a3=762
Maka a = 17,94 SA
Jarak perihelion : 8,9 x 1010 meter = 0,593 SA = a(1-e)
Maka e = 0.967
4. Sebuah pesawat ruang angkasa mengelilingi Bulan dengan orbit yang berupa lingkaran dengan radius orbit 1737 km dan dengan periode orbit sebesar 2 jam. Apabila
a. 5,98 x 1026 kg
b. 5,98 x 1024 kg
c. 5,98 x 1022 kg
d. 5,98 x 1020 kg
e. Masa bulan tidak bisa ditentukan dengan cara ini
Jawab:
Radius orbit : 1737 km = 1737000 m (mengorbit dekat dengan permukaan bulan)
Periode orbit 2 jam = 7200 detik
ω2r = GMbln/r2 , Mbln adalah massa bulan
Soal ini bisa juga dijawab dengan hukum Kepler III
0 komentar:
Posting Komentar