supplierlist.com
SEPULUH persen orang berusia 65 tahun atau lebih mengalami anemia. Kondisi ini terjadi ketika jumlah sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin terlalu rendah. Padahal hemoglobin, protein, mengandung zat besi dan mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.
Penderita anemia akut malah lebih berisiko pingsan hingga mesti dirawat di rumah sakit. Ada pula kaitan antara anemia dengan penurunan aktivitas fisik bahkan kematian.
Tapi Anda bisa mengatasi anemia hanya dengan pola makan yang benar. Peneliti medis dari University of Arizona, Tucson, menemukan bahwa kekurangan satu atau dua nutrisi terkait dengan 21 persen peningkatan risiko anemia persisten. Risiko itu bisa meningkat menjadi 44 persen bila kekurangan tiga nutrisi.
Hasil penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American Dietetic Association menemukan bahwa perempuan penderita anemia kekurangan konsumsi protein, sayuran, vitamin B12, zat besi, vitamin C, dan daging merah. Meminum multivitamin atau suplemen mineral tidak mampu membantunya.
Peneliti utama studi tersebut, Cynthia A Thomson PhD RD seorang profesor ilmu gizi di University of Arizona di Tucson mengatakan bahwa mengidentifikasi anemia pada perempuan menopause merupakan hal penting. Thomson menyarankan penilaian pola makan harus disertakan setiap kali pendiagnosisan anemia. Karena, perubahan dalam gizi dimungkinkan merupakan solusi terbaik bagi penderita anemia.
Diet sehat hemoglobin harus menyertakan makanan seperti daging merah (sapi, domba, babi) kaya zat besi yang mudah diserap. Semakin gelap warna daging semakin banyak zat besi. Daging unggas dan ikan juga mengandung zat besi. Makan juga sayuran berdaun hijau, seperti kangkung, bayam dan kangkung, biji-bijian, terutama gandum, kacang polong. biji wijen, biji bunga matahari, pistachio, dan almon.
Jangan minum minuman teh, kopi, atau soda saat makan. Kafein menghambat penyerapan zat besi dari makanan.
Penderita anemia akut malah lebih berisiko pingsan hingga mesti dirawat di rumah sakit. Ada pula kaitan antara anemia dengan penurunan aktivitas fisik bahkan kematian.
Tapi Anda bisa mengatasi anemia hanya dengan pola makan yang benar. Peneliti medis dari University of Arizona, Tucson, menemukan bahwa kekurangan satu atau dua nutrisi terkait dengan 21 persen peningkatan risiko anemia persisten. Risiko itu bisa meningkat menjadi 44 persen bila kekurangan tiga nutrisi.
Hasil penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American Dietetic Association menemukan bahwa perempuan penderita anemia kekurangan konsumsi protein, sayuran, vitamin B12, zat besi, vitamin C, dan daging merah. Meminum multivitamin atau suplemen mineral tidak mampu membantunya.
Peneliti utama studi tersebut, Cynthia A Thomson PhD RD seorang profesor ilmu gizi di University of Arizona di Tucson mengatakan bahwa mengidentifikasi anemia pada perempuan menopause merupakan hal penting. Thomson menyarankan penilaian pola makan harus disertakan setiap kali pendiagnosisan anemia. Karena, perubahan dalam gizi dimungkinkan merupakan solusi terbaik bagi penderita anemia.
Diet sehat hemoglobin harus menyertakan makanan seperti daging merah (sapi, domba, babi) kaya zat besi yang mudah diserap. Semakin gelap warna daging semakin banyak zat besi. Daging unggas dan ikan juga mengandung zat besi. Makan juga sayuran berdaun hijau, seperti kangkung, bayam dan kangkung, biji-bijian, terutama gandum, kacang polong. biji wijen, biji bunga matahari, pistachio, dan almon.
Jangan minum minuman teh, kopi, atau soda saat makan. Kafein menghambat penyerapan zat besi dari makanan.
0 komentar:
Posting Komentar