Selain urusan penampilan, pada usia 20-24 tahun, perempuan Indonesia juga sudah mulai mencari dan atau mengelola uang.
Menjelang akhir usia belasan, remaja perempuan semakin menatap kagum pada wanita dewasa. Mereka ingin segera tiba di usia tersebut. Sehingga, ketika menginjak usia 20, merasa dirinya sudah memasuki usia dewasa yang sebenarnya.
Inilah yang membuat perempuan Indonesia mengalami perubahan signifikan usia awal 20-an, bukan pada usia remaja. Demikian hasil kesimpulan mega survei Indonesia Hottest Insight 2012 yang digelar Gramedia Majalah.
Survei yang dilakukan pada 3.000 perempuan ini dilakukan sepanjang Februari-Maret 2012 di sembilan kota besar. Mulai dari Medan, Palembang, Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, dan Makassar.
Hasil survei menunjukkan jika di awal usia 20-an, perempuan Indonesia mulai eksploratif, mencoba segala jenis makeup. Polesan kosmetik ini berguna untuk mencari kelebihan pada wajah dan menutupi kekurangannya.
Selain urusan penampilan, pada usia 20-24 tahun, perempuan Indonesia juga sudah mulai mencari dan atau mengelola uang. Perempuan muda pada akhir masa kuliahnya, mulai mencari-cari peluang untuk mendapat uang lebih. Entah jadi freelancer, ikut kegiatan yang mendapat pengganti uang transpor, dan mulai bangga disebut 'sudah kerja.'
Kehidupan ini mulai berubah masuk usia 25–39, menikah maupun tidak. Perempuan secara mandiri melakukan aktivitas harian. Mulai dari mengelola keuangan, hingga membawa kendaraannya ke bengkel.
Khusus untuk perempuan menikah, kehidupan bersosialisasi sedikit menurun. Konsentrasi beralih pada pasangan (bagi yang baru menikah), anak dan keluarga.
"Saat seorang perempuan masih berusia remaja, orientasi dirinya adalah Me. Hal yang sama ditunjukkan saat seseorang telah memasuki usia mature. Siklus usia dan kecenderungannya seorang wanita adalah: Me – You – Us – Me," demikian hasil mega survei tersebut.
Bandingkan dengan pria, yang dalam usia berapa pun, fokus pada hal hobi, komunitas,networking, traveling, kendaraan, kesehatan, dan penampilan. "Dari hobi, pria mendapat semua yang dibutuhkan: kesehatan, kebugaran, kepuasan emosional, dan tentu saja teman alias jaringan kerja," papar survei yang juga dilakukan pada 3.000 pria dari sembilan kota besar di Indonesia.
Hal lain yang sejak dulu hingga sekarang tidak bisa lepas dari pria: ketertarikan terhadap kendaraan bermotor. Topik tentang mobil atau motor juga magnet bagi pria. Pada usia 16-34 tahun, pria aktif menyerap semua informasi tentang mobil atau motor.
Networking harus tetap terjaga. Maka kehadiran gadget-gadget penunjang konektivitas dengan dunia luar menjadi begitu penting. Jika disimpulkan, maka,"Itulah dunia pria saat ini. Still very practical yet powerful and dynamic."
0 komentar:
Posting Komentar