HARMONI ALAM DAYAK MERATUS

PEGUNUNGAN Meratus yang rimbun, satu-satunya hutan Kalimantan Selatan yang tersisa hingga kini, masih dihuni penjaganya yang setia. Merekalah Dayak Meratus, sekitar 200 kilometer dari Banjarmasin, yang masih kukuh mempertahankan harmoni hidup dengan alam tanpa merusaknya. Di pedalaman Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, mereka dalam satu kampung tinggal di rumah besar berpanggung yang disebut balai. Sebelas balai di Desa Muara Ulang merupakan Dayak terpencil yang hanya bisa dicapai dengan berjalan kaki. Hingga kini, mereka tetap terisolasi, tetap jauh dari akses jalan, dan jalan yang ada pun semakin rusak. Dua sekolah dasar yang dulu ada sudah roboh dan resmi ditutup karena tidak ada guru yang sanggup naik turun bukit untuk mengajar. Berbekal kesederhanaan, mereka berinteraksi dengan kota tempat "manusia memakan manusia". Namun, apa daya, mereka tidak berdaya menghadapi ekonomi pasar yang penuh ketidakjujuran. Hasil bumi mereka harganya anjlok di pasaran karena ulah tengkulak kota.