Marokko dikenal sebagai negeri muslim di kawasan Afrika Utara. Sebagian orangnya berimigrasi ke beberapa negara Eropa. Belanda adalah salah satu negara yang dihuni warga keturunan bangsa tersebut. Sebagian di antaranya kini menjadi pemain sepakbola profesional. Tim sepakbola Belanda boleh berbangga masuk putaran Final Piala Dunia 2010. Tim nasional ini banyak mendapat dukungan dari seluruh penjuru dunia, terutama dari negeri-negeri yang bangsanya ada hubungan sejarah dengannya, seperti Indonesia, Suriname, dan Marokko . Banyak warga keturunan dari tiga bangsa ini yang hidup di Belanda. Mereka menjadi karyawan biasa, pengusaha, politikus, pengajar, sampai sebagai pemain olahraga. Dari tiga negara tersebut, Marokko lah salah satu negara yang begitu lekat dalam konteks kehidupan muslim di negeri Belanda. CBS, semacam badan statistik di Belanda menyebutkan ada sekitar 300 ribu orang Marokko yang hidup di Belanda. Orang-orang ini hidup dalam komunitas muslim, seperti halnya orang-orang keturunan Turki.
Nah, dalam dunia sepakbola, mereka pun memberikan andil bagi Belanda. Sebut saja Robin van Persie, Khalid Boulahrouz, dan Ibrahim Afellay. Ketiga pemain ini ikut mengharumkan negeri Belanda sebagai pemain nasional dalam ajang Piala Dunia 2010.
Ternyata tidak hanya van Persie, Boulahrouz dan Affellay sebagai pesebakbola keturunan Marokko yang sudah menjadi warga Belanda. Masih banyak orang keturunan negeri “Magribi” ini membela klub sepakbola dengan identitas bangsa Belanda. Di antaranya : Ismail Aissati (klub sepakbola Ajax, Belanda), Nazar Barazite (Arsenal, Inggris), Moestafa el Kabir (NEC Nijmegen, Belanda), Nordin Amrabat (PSV Eindhoven, Belanda), dan Rachid Bouaouzan (Wigan Athletic, Inggris).
Sejumlah pemain keturunan Marokko itu baru sebagian disebut. Masih banyak pemain lainnya yang merumput di Eradivisie (sebutan Liga Belanda). Memang mereka belum memperlihatkan kegemilangannya sebagai syarat pemain nasional. Tapi suatu saat, bisa jadi di antaranya ada yang terpilih untuk memperkuat tim Belanda, maupun Marokko, tergantung kesepakatan dua negara bersangkutan dan pemainnya dalam urusan naturalisasi (pilihan hak kewarganegaraan).
Salah satu pemain Belanda berbakat keturunan Marokko yang kini menjadi perhatian adalah Nazar Barazite. Pemain Arsenal ini berhasil memincut pelatih Arsene Wenger sebagai pemain pelapis tim inti. Wenger akan terus memantau perkembangan Barazite agar menjadi pemain utama yang memang sekarang dihuni pemain-pemain kelas dunia, salah satunya Van Persie.
Barazite adalah pemain muda kelahiran Nijmegen, Belanda, 27 Mei 1990. Barazite mulai bergabung dengan Arsenal sejak tahun 2006 setelah ditransfer dari klub NEC Nijmegen. Pemain tengah ini, kini termasuk juga pemain nasional Belanda U-17.
Barazite adalah salah satu contoh pemain sepakbola terkini yang sedang menanjak. Sedangkan sebelum era van Persie dan Boulahrouz, ada pemain keturunan Marokko yang juga terkenal, tapi sekarang sudah pensiun. Dia adalah Mohammed Allach. Pesekbakbola kelahiran Den Haag, 20 September 1973 ini bersinar di klub FC Gronigen pada tahun 2000. Setelah itu, dia lebih banyak berkutat di dunia kepelatihan.
Itulah contoh beberapa pesebakbola Marokko yang tinggal di Belanda. Bagi mereka, Belanda adalah negeri yang menjanjikan dalam urusan karir sepakbola. Selain pemain keturunan Marokko, pemain muslim keturunan Suriname dan Indonesia pun pernah merasakan kesuksesan di sepakbola Belanda. Di antaranya : Aaron Mohamed Winter (Suriname) dan Irfan Bachdim (Indonesia). Winter adalah pemain nasional era 90-an. Selain pernah bermain di Liga Belanda (klub Ajax dan Utrecht), dia pun pernah bermain di Liga Itali dengan memperkuat klub Lazio. Sementara Bachdim adalah pemain belia yang baru saja merumput di klub Utrecht tingkat pemula, tapi kabarnya kini diminati klub-klub di Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar