Kaitan antara teori lempeng tektonik dengan persebaran gunungapi dan gempa bumi
Gempa bumi, aktivitas vulkanik, pembentukan gunung, dan pembentukan palung samudera semuanya umumnya terjadi di daerah sepanjang batas lempeng. Dua lempeng akan bertemu di sepanjang batas lempeng (plate boundary), yaitu daerah di mana aktivitas geologis umumnya terjadi seperti gempa bumi dan pembentukan kenampakan topografis seperti gunung, gunung berapi, dan palung samudera. Kebanyakan gunung berapi yang aktif di dunia berada di atas batas lempeng, seperti Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire) di Lempeng Pasifik yang paling aktif dan dikenal luas.
Cincin Api Pasifik atau Lingkaran Api Pasifik (Pasific Ring of Fire) adalah rangkaian gunung berapi sepanjang 40.000 km mulai dari pantai barat Amerika Selatan, Amerika Utara, Jepang, Filipina, Indonesia dan negara-negara kepulauan di Lautan Pasifik yang membentuk garis seperti tapal kuda mengelilingi Samudera Pasifik. Wilayah ini sering merupakan wilayah yang paling sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi sehingga sering juga disebut sebagai sabuk gempa Pasifik.
Sekitar 90% dari gempa bumi yang terjadi dan 81% dari gempa bumi terbesar di dunia terjadi di sepanjang cincin api ini. Daerah gempa berikutnya (5–6% dari seluruh gempa dan 17% dari gempa terbesar) adalah sabuk Alpide yang membentang dari Jawa ke Sumatera, Himalaya, Mediterania hingga ke Atlantika. Berikutnya adalah pegunungan Mid-Atlantic.
Indonesia, yang terletak pada lintasan Cincin Api Pasifik dan sabuk Alpide secara alamiah memiliki kerawanan yang tinggi terharap bencana selain tanah yang subur dan kaya mineral.
Indonesia, yang terletak pada lintasan Cincin Api Pasifik dan sabuk Alpide secara alamiah memiliki kerawanan yang tinggi terharap bencana selain tanah yang subur dan kaya mineral.
0 komentar:
Posting Komentar