Dapur berantakan, pernak-pernik berserakan, mau cari pisau saja susahnya bukan kepalang. Yang begini, nih , yang kerap kali bikin keki.
Kebanyakan orang salah perhitungan saat merencanakan dapur, terutama saat pembuatan kitchen set . Sebagian besar tertarik dengan contoh gambar dari majalah, katalog, atau hasil browsing di internet, tanpa menyesuaikannya dengan keadaan rumah sendiri. Akibatnya, kitchen set cantik yang sudah dibuat, akhirnya tidak bisa menampung semua barang yang kita punya. Atau mungkin susunan kabinet, laci, dan raknya, tidak sesuai dengan koleksi perangkat makan dan memasak milik kita.
Sebaiknya, sebelum memesan kitchen set , konsultasikan dengan desainer yang akan membuatnya. Ceritakan apa saja kebiasaan Anda di dapur, seberapa sering memasak, berapa banyak peralatan masak dan makan yang dimiliki, piranti elektronik apa saja yang akan ditempatkan, dan sebagainya. Baru kemudian sodorkan contoh gambar atau foto kitchen set yang diinginkan.
Dengan demikian, sang desainer bisa mengira-ngira, apakah contoh gambar yang Anda bawa cocok untuk dapur Anda. Sang desainer juga bisa memberikan saran-saran, untuk sedikit memberi perubahan pada desain yang Anda bawa, agar sesuai dengan kebiasaan Anda di dapur.
Misalnya, untuk mereka yang memang senang mengumpulkan cangkir dan mug , bisa dibuat kabinet atau rak kaca, untuk menampungnya. Selain untuk menyimpan, rak atau kabinet kaca tadi sekaligus jadi "etalase" untuk memamerkan koleksi Anda. Mereka yang hobi sekali memasak, dan punya banyak jenis sendok dan perangkat masak yang lengkap, mungkin perlu dibuatkan laci dengan banyak bagian terpisah di dalamnya. Dengan demikian setiap perangkat punya tempat masing-masing, tidak saling bercampur.
Jadi masalahnya bukan cuma rapi atau tidak rapi, tapi rapi yang sesuai dengan kebutuhan si empunya dapur. Kalau dapur sudah terencana dengan baik, dijamin akan mengurangi rasa kesal alias keki, karena harus menghabiskan waktu mencari barang yang diperlukan.
0 komentar:
Posting Komentar