Masyarakat Sleman,
Senyawa fitokimia yang terkandung dalam teh sirih merah yakni alkoloid, saponin, tanin, dan flavonoid. Menurut Ivorra, M.D dalam buku “A Review of Natural Product and Plants as Potensial Antidiabetic,” senyawa aktif alkaloid teh sirih dan flavonoid teh merah memiliki aktivitas hipoglikemik atau penurun kadar glukosa darah. Hara (1993) menyatakan senyawa tannin herbal sirih dan saponin dapat dipakai sebagai antimikroba (bakteri dan virus).
Ciri khas tanaman tropis ini yang bisa dijadikan teh sirih, berbatang bulat hijau keunguan dan tidak berbunga. Daunnya sebagai produksi teh merah bertangkai membentuk jantung hati dan bagian atasnya meruncing. Permukaan daun sirih merah mengkilap dan tidak merata. Seperti sirih hijau, tanaman teh sirih merah juga tumbuh merambat di pagar atau pohon. Daunnya berasa pahit getar, namun beraroma lebih wangi dibanding sirih hijau. Bila disobek, daun sirih merah akan berlendir.
Aman dikonsumsiPeneliti muda dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Mega Safithri dan Farah Fahma telah meneliti toksisitas ekstrak air daun merah dan kemampuannya dalam menurunkan kadar glukosa darah tikus. Pembuatan ekstrak daun sirih merah sangatlah mudah. Sebanyak 200 gram daun sirih merah direbus bersama 1 liter air sampai volumenya tinggal 100 mililiter. Perbandingan berat daun sirih merah dengan volume ekstrak rebusan yang diminum adalah 200 gram : 100 mililiter atau 2 : 1.
Menderita kencing manis atau penyakit kronis ? konsumsi saja sirih merah karena terbukti mampu menyembuhkan penyakit “Maut” itu secara cepat.
Daun sirih merah (Piper Crocatum) selain berfungsi sebagai tanaman hias, ternyata bisa dimanfaatkan sebagai tanaman obat tradisional dengan khasiat mampu menyembuhkan kencing manis (diabetes mellitus).
Masyarakat Sleman Yogyakarta khususnya telah memanfaatkan daun sirih merah ini secara turun temurun. Selain kencing manis, sirih merah juga mampu menyembuhkan ambeien, peradangan, kanker, asam urat, hipertensi, kelelahan dan maag.
Senyawa fitokimia yang terkandung dalam daun sirih merah meliputi alkaloid, saponin, tannin dan flavonoid. Menurut Iravarra, M D dalam buku A Review Of Natural Product Antidiabetic, senyawa aktif alkaloid dan flavonoid memiliki aktifitas hipaglikemik atau penurun kadar glukosa darah.
Mega Safithri dan Farah Fahma, peneliti muda Institut Peneliti Bogor (IPB), telah meneliti keamanan ekstrak air daun merah dan kemampuannya dalam menurunkan kada glukosa darah.
Pembuatan ekstrak daun sirih merah sangat mudah. Sebanyak 200 gram daun sirih merah direbus bersama 1 liter air sampai volumenya tinggal 100 ml. perbandingan berat daun sirih merah dengan volume ekstrak rebusan yang diminum adalah 200 gram : 100 ml atau 2 banding 1.
Sebetulnya sirih punya jenis yang banyak, diantaranya : sirih daun hijau, hitam, merah, kuning dan perak. Namun berdasarkan hasil penelitian, hanya sirih merah (Piper crocatum) punya khasiat yang paling banyak diantara jenis yang ada sehingga diburu orang.
Sirih Merah tumbuh merambat dip agar atau pohon. Batangnya bulat berwarna hijau keunguan dan tidak berbunga. Daunnya bertangkai mnembentuk jantung hati dan bagian atasnya meruncing. Permukaan daun mengkilap dan tidak merata. Bila daunnya disobek, akan keluar lender dengan rasa pahit getir. Namun aromanya lebih wangi disbanding sirih hijau.
Jika dibuatkan teh herbal, bisa mengobati asam urat, darah tinggi, kencing manis, maag atau kelelahan, “saya sudah membuktikan sendiri”. Saya sudah membuktikan sendiri,” Tutur Bambang Sadewa dari Klinik Herbal Center (KHC) Yogyakarta yang sembuh dari diabetes karena rajin mengunyah sirih merah dan kini memproduksinya menjadi teh herbal.
0 komentar:
Posting Komentar