Di setiap tahunnya, Matahari akan berada tepat di atas Kakbah sebanyak dua kali. Yaitu pada tanggal 28 Mei pada pukul 12.18 waktu Arab Saudi atau 16.18 WIB (17.18 WITA) dan 16 Juli pada pukul 12.27 waktu Arab Saudi atau 16.27 WIB (17.27 WITA). Peristiwa ini bisa dimanfaatkan oleh siapapun yang berkepentingan (misalnya pengurus masjid) untuk melakukan koreksi arah kiblat. Bagaimana caranya?
Dirikanlah sebuah tongkat secara tegak lurus di area yang terkena sinar Matahari. Usahakan agar area yang digunakan dapat diberi tanda (dengan cat/spidol) agar arah kiblat dapat dituliskan nantinya. Atau gunakan kertas untuk melukiskan arah kiblatnya (lihat gambar di atas).
Lalu pada hari dan jam yang ditentukan, bayangan tongkat akan menunjukkan arah kiblat. Tandailah bayangan tongkat itu. Agar bisa digunakan di tempat lain, tandai juga arah mata angin di kertas itu dengan menggunakan kompas. Kemudian bandingkan antara arah mata angin dengan arah kiblatnya.
Kertas tersebut dapat kita gunakan untuk mengoreksi arah kiblat di masjid lain dengan melakukan langkah yang sebaliknya. Yaitu tentukan arah mata angin dengan kompas, lalu cocokkan dengan arah mata angin di kertas, dan kita pun bisa menentukan arah kiblat yang tepat di tempat tersebut.
Tempat-tempat yang tidak bisa mengamati Matahari pada saat itu (karena Matahari sudah tenggelam, misalnya di zona WIT) tidak akan bisa menggunakan cara ini di tanggal tersebut. Namun tidak perlu khawatir karena ada waktu lain yang bisa dimanfaatkan, yaitu tanggal 28 November pukul 00.09 waktu Arab Saudi atau 06.09 WIT dan 12 (atau 13) Januari pukul 00.29 waktu Arab Saudi atau 06.29 WIT. Di kedua waktu ini, Matahari terletak di titik antipode, yaitu titik yang berlawanan dengan koordinat Kakbah.
Bagaimana jika di waktu yang ditentukan awan menutupi Matahari? Sekali lagi tidak perlu khawatir karena kita masih bisa menggunakan metode ini dalam batas toleransi 2 hari sebelum dan sesudah hari yang ditentukan serta 5 menit sebelum dan sesudah jam yang ditentukan.
0 komentar:
Posting Komentar