Detoks selain bisa mengeluarkan racun dalam tubuh, juga penting untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan melangsingkan!
Merasa kualitas hidup berkurang, cepat lelah, letih dan kurang bersemangat? Padahal, sudah cukup mengonsumsi makanan bergizi berikut multivitamin untuk mendongkrak stamina.
Rasa letih dan lemah ini bukan tanpa sebab. Menumpuknya beragam racun dalam tubuh dan metabolisme yang kurang sempurna, merupakan penyebab menurunnya vitalitas tubuh. Bahkan pada tahap tertentu membuat gejala sakit berdatangan.
“Ibarat mobil, dipakai terus-menerus dan tidak diservis-servis. Suatu ketika bisa mogok atau yang kita rasakan sebagai penyakit. Ini karena adanya bahan beracun tersebut!” ungkap Riani Susanto, ND., CT. spesialis detoksifikasi dari Healthy Choice.
Nah, sebelum racun menyebabkan penyakit bahkan komplikasi yang lebih serius, ada yang bisa dilakukan agar kesehatan dan stamina selalu prima yaitu detoksifikasi (upaya mengeluarkan racun dari dalam tubuh). Selain baik untuk memelihara kesehatan secara menyeluruh, detoksifikasi juga bisa membersihkan ginjal, hati, usus besar dan sistem pernapasan.
Penumpukkan Racun Apa yang dimaksud racun dalam tubuh? Racun adalah sebuah materi yang keberadaannya menimbulkan dampak negatif bagi tubuh. Bisa berupa bahan dari luar atau lingkungan (seperti polusi, debu, obat kimiawi), maupun bahan yang diproduksi secara alami oleh tubuh. Kelebihan ini semestinya dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk keringat, urin, maupun kotoran.
Sayangnya, bahan yang tidak memiliki manfaat bagi tubuh bahkan merugikan kesehatan ini, kadang tidak mudah dikeluarkan. Ia pun ikut beredar di dalam darah atau sistem metabolisme.
Belum lagi, metabolisme yang kurang sempurna juga turut menyumbang material yang tidak dibutuhkan. Lama kelamaan bahan beracun menumpuk dan membuat gangguan kesehatan. Misal, tingginya kandungan kolesterol, purin, gula maupun trigliserid dalam darah bisa menyebabkan gangguan seperti asam urat, jantung koroner, dan diabetes.
Kimiawi dan Alami Kelebihan material yang tidak dibutuhkan tersebut, bukan hanya mengotori kapiler darah dan menyebabkan gangguan kesehatan yang kronis. Kerja organ seperti ginjal, pankreas, jantung dan hati pun semakin berat, lama-lama bisa menyebabkan kegagalan fungsi organ.
“Tubuh itu hebat, ia punya mekanisme untuk menyerap dan membuang bahan yang tidak dibutuhkan. Tapi kadang, kita tidak cukup memperhatikan sampai ia kewalahan,” ungkap Riani.
Riani mencontohkan, organ hati tidak pernah berhenti membersihkan darah. Empedu pada hati, bekerja mengemulsi lemak, menstimulasi pencernaan dan gerakan peristaltik sistem pencernaan itu sendiri, memicu BAB (buang air besar) dan menjadi antiseptik pencernaan yang alami.
Meski bekerja di luar batas, hati tak langsung menunjukkan sinyal tertentu. Namun jika sudah berlebihan dan fungsinya menurun, timbul risiko seperti tingginya kolesterol dalam darah yang jadi penyebab penyempitan arteri jantung, terbentuknya batu empedu, hingga rusaknya sel-sel hati yang menjadi penyebab kanker hati.
Cuci Usus Besar Sebelum menjadi lebih parah, lakukan upaya mengurangi risiko dengan detoksifikasi. Tak hanya menggunakan obat kimia untuk menyerap racun atau menjadi antidot bahan beracun, namun diawali dengan membersihkan kolon atau usus besar.
0 komentar:
Posting Komentar