“Usus besar adalah otak kedua kita, karena daya tahan tubuh tergantung dari usus besar!” ujar Riani. Menurutnya, peran usus besar begitu besar dalam menurunkan kadar bahan beracun dalam tubuh juga memroduksi vitamin-vitamin yang dibutuhkan tubuh.
Jika usus besar menyimpan makanan terlalu lama, sama saja dengan meracuni tubuh dengan sampah dan meningkatkan risiko terkena kanker usus besar. Inilah mengapa detoksifikasi penting untuk memastikan proses BAB lancar, dengan jalan cuci usus besar atau hidrokolon.
Proses ini cukup dilakukan selama 40–60 menit tanpa memerlukan prosedur yang rumit. Usus besar dimasukkan air yang sangat bersih lalu dikeluarkan kembali. Tujuannya, agar usus besar cukup bersih dari sisa kotoran yang mengganggu fungsi penyerapan dinding usus besar dan menghidrasi usus besar sehingga menurunkan risiko konstipasi.Selain hidrokolon, suplemen herbal diberikan 2 kali seminggu pada 3-6 kali terapi, sehingga lebih maksimal.
Terapi Organ Lainnya Setelah rangkaian terapi hidrokolon selesai, selanjutnya dilakukan terapi pembersihan hati, ginjal, dan sistem pernapasan. Caranya dengan mengonsumsi jus dan obat tertentu, selama kurun waktu yang sudah disepakati.
Untuk program pembersihan ginjal diperlukan waktu 7 hari dan pasien cukup mengonsumsi jus, sari lemon, buah dan obat detoks ginjal dan tidak disarankan mengonsumsi daging, produk olahan susu, alkohol, gula dan garam secara berlebihan. Pasalnya, bahan ini dapat memperberat kerja ginjal.
Sementara, detoksifikasi sistem pernafasan berlangsung selama 5 hari. Selama detoks berlangsung pencernaan beristirahat total. Ia hanya mencerna jus dan menyerap nutrisinya secara sempurna sehingga tubuh bekerja hanya untuk membersihkan apa yang terjadi di dalam dan membenahi pencernaan.
Tak Bisa Sekaligus Program detoks ini tak bisa langsung dilakukan berturut-turut, tapi perlu jeda beberapa waktu untuk bisa nelakukan detoksifikasi lain.
Setelah detoksifikasi selesai, disarankan mengonsumsi jus yang dapat memelihara fungsi organ itu sendiri. Misalnya jus delima, apel dan artichoke untuk memelihara hati, atau jus cranberry, seledri dan air putih untuk memelihara fungsi ginjal.
“Sayangnya kita baru mau mengobati ketika tubuh sudah tak mampu mengatasi berbagai bahan berbahaya yang berakumulasi. Padahal sebenarnya ini bisa diatasi sejak baru menunjukkan gejala-gejala,” ungkap Riani.
Sehat Berbonus Langsing Beberapa pasien yang usai menjalani program detoksifikasi hati, mengeluarkan batu empedu dari kantong empedu lewat kotoran. Empedu pun kembali berfungsi optimal mengemulsi lemak.
Manfaat lain yang didapat, metabolisme menjadi lebih optimal dan kekebalan tubuh meningkat. Hal ini disebabkan kinerja hati dan usus besar menjadi lebih baik.
Selain itu, pembersihan usus besar yang memperbaiki penyerapan nutrisi, memudahkan pengiriman sinyal kenyang ke otak saat kebutuhan nutrisi tercukupi. Hasil akhirnya, tubuh sehat dan badan pun menjadi langsing.
Bukan Kesehatan yang Mundur Beberapa hari setelah detoks, akan muncul keluhan. Menurut Riani, ini bukan pertanda kesehatan yang mundur, melainkan:
* Tabungan Lampau. Saat melakukan detoksifikasi, beberapa pasien mengaku mengalami sejumlah gejala seperti akan sakit. Ini sebenarnya tabungan penyakit sebelum detoks, yang biasa diredam dengan obat kimiawi.
* Proses Penyembuhan . Pada fase ini, tubuh perlu mengeluarkan dahulu apa yang disimpan selama ini, kemudian kesehatan akan membaik.
* Ragam Detoksifikasi . Tidak hanya lewat meminum obat dan jus, ada juga jenis detoks lainnya yang bisa dicoba!
Mini Detoks Dilakukan dengan minum jus saja untuk makan pagi sampai tengah hari. Setelah lewat tengah hari, baru makan besar seperti biasa. Cocok untuk pemula yang tidak siap melepaskan makanan berprotein hewani dan karbohidrat secara drastis.
Mono Detoks Ada juga detoks yang dilakukan dengan meminum jus saja selama 24 jam pertama. Dari pagi sampai esok hari, hanya mengonsumsi satu jenis jus, misalnya pepaya atau apel saja, plus air putih.
Detoks Sempurna
Meminum beberapa jenis jus yang diperlukan untuk memperbaiki organ dalam kurun waktu tertentu, tanpa konsumsi makanan padat lainnya sehingga pencernaan beristirahat sempurna.
Detoks Campuran Mirip dengan detoks sempurna, tapi boleh mengonsumsi sumber nabati padat, seperti buah potong. Sehingga pencernaan tidak istirahat sepenuhnya. Namun kerja organ ekskresi relatif tetap ringan.
0 komentar:
Posting Komentar