WAWASAN WIYATA MANDALA
MATERI MASA
ORIENTASI SISWA BARU (MOS)
SMP NEGERI 2 DONOMULYO
TAHUN 2013/2014
SMP NEGERI 2 DONOMULYO
TAHUN 2013/2014
I. PENDAHULUAN
Dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan nasional,
iklim belajar mengajar yang dapat menumbuhkan percaya diri dan budaya belajar dikalangan
masyarakat perlu terus dikembangkan agar tumbuh sikap dan perilaku kreatif,
inovatif, dan keinginan untuk maju. Sekolah sering dianggap sebagai
satu-satunya tumpuan untuk mendidik anak, sehingga lupa pada faktor-faktor lain
yang menyebabkan beban sekolah menjadi semakin berat. Oleh karena itu perlu
diciptakan suatu pandangan atau wawasan yang dipakai untuk mengelola sekolah.
Wawasan itu dikenal dengan istilah wawasan wiyata mandala. Dalam mencipatakan
wawasan wiyata mandala perlu diciptakan kondisi yang dinamis dan iklim yang
menguntungkan disekolah agar proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan
tertib, aman dan dalam suasana kekeluargaan. Oleh karena itu partisipasi
seluruh komponen baik kepala sekolah, guru maupun karyawan, sangat diharapkan.
II. SEKOLAH DAN FUNGSINYA
II. SEKOLAH DAN FUNGSINYA
Sekolah
sebagai tempat penyelenggara proses belajar mengajar, menanamkan dan
mengembangkan berbagai nilai, Iptek, ketrampilan dan wawasan dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan nasional. Hal ini berarti bahwa sekolah merupakan
lembaga formal yang utuh dan bulat, yang memiliki makna sebagai suatu kesatuan
yang didalamnya terdiri dari bagian-bagian yang saling berperan dan berkaitan
antara yang satu dengan yang lain. Apabila terjadi kekurangan atau tidak
berfungsinya bagian-bagian itu maka akan menyebabkan fungsi sekolah akan
terganggu sehingga akan menghambat pencapaian tujuan. Bagian-bagian itu antara
lain gedung, perabot, bangku, meja, papan tulis, perpustakaan, laboratorium,
aula (bentuk fisik dan kurikulum peserta didik, instruktur dan karyawan).
Keadaan fisik sekolah perlu dirawat dan dijaga dengan baik serta digunakan
sesuai dengan fungsinya. Siswa dapat merawat dan menjaganya dengan berpedoman
pada prinsip 7K yaitu Keamanan, Kebersihan, Ketertiban, Keindahan, Kekeluargaan,
Kerindangan, dan Kesehatan. Sekolah pada dasarnya mempunyai fungsi dan tugas
menyelenggarakan proses pendidikan secara terencana, tertib dan teratur.
Sekolah juga dapat dipandang sebagai masyarakat belajar yang utuh dan bulat
yang memiliki kepribadian tersendiri. Sebagai masyarakat belajar maka sekolah
tidak dapat dilepaskan dengan kehidupan masyarakat pada umumnya, karena sekolah
sebenarnya merupakan sub system dari kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
III. ARTI
DAN MAKNA WAWASAN WIYATA MANDALA
Wawasan
secara harafiah berarti pandangan, penglihatan atau tanggapan inderawi. Dan
juga dapat diartikan sebagai cara memandang atau cara melihat atau cara
meninjau. Kata wawasan berarti pengajaran atau pendidikan sedangkan mandala
berarti lingkungan atau lingkaran atau daerah. Jadi Wawasan Wiyata Mandala
berarti cara pandang kalangan pendidikan tentang keberadaan sekolah sebagai
pengemban tugas dan fungsi sekolah di lingkungan masyarakat.
Agar tujuan
pendidikan dan fungsi serta tugas sekolah dapat terlaksana dengan baik maka
diperlukan pandangan yang sama dari seluruh warga mengenai sekolah sebagai
lembaga pendidikan. Setiap sekolah wajib menyelenggarakan seluruh proses
pendidikan di sekolahnya. Kesatuan pandang yang disebut Wawasan Wiyata Mandala
merupakan kebijakan di lingkungan sekolah. Wawasan Wiyata Mandala harus
merupakan satu kesatuan yang menjamin berlangsungnya proses pendidika di
sekolah secara efisien dan efektif. Wawasan Wiyata Mandala merupakan wawasan
yang mengikat seluruh warga sekolah sebagai suatu wahana menuju tercapainya
suatu tujuan pendidikan nasional.
Unsur-unsur
Wawasan Wiayata Mandala :
- Sekolah merupakan lingkungan pendidikan
- Kepala sekolah mempunyai wewenang dan tanggun jawab penuh atas penyelenggaraan pendidikan dalam lingkungan sekolahnya.
- Antara guru dan orang tua siswa harus ada saling pengertian dan kerjasama yang erat untuk mengemban tugas pendidikan.
- Para warga sekolah di dalam maupun di luar sekolah, harus senantiasa menjunjung tinggi martabat dan citra guru.
- Sekolah harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya mendukung antar warga.
IV. SEKOLAH
SEBAGAI LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Dikarenakan
sekolah sebagai Wiyata Madala atau lingkungan pendidikan maka sekolah tidak
boleh digunakan untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang memiliki tujuan
yang bertentangan dengan tujuan pendidikan. Sekolah merupakan tempat siswa
belajar dan guru mengajar, tempat untuk menuntut ilmu, tempat membina dan
mengembangkan pandangan hidup dan kepribadian bangsaa, tata karma, nilai-nilai
agama, Iptek serta berbagai macam keterampilan siswa.
Oleh karena
itu sudah sewajarnya kita mempunyai kewajiban moral untuk senantiasa menjunjung
tinggi nama baik sekolah, menghormati sekolah, serta menjaga dan melindungi
sekolah dari segala macam unsure yang dapat menganggu proses pendidikan. Disini
diperlukan kemanunggalan, persatuan dan kesatuan warga sekolah untuk menghadapi
segala kemungkinan yang dapat mengganggu jalannya proses belajar mengajar
disekolah. Setiap warga sekolah harus dapat menunjukan loyalitas atau
pengabdian kepada sekolah.
Untuk itu
maka peran aktif siswa dan guru dalam proses belajar mengajar sangat
diperlukan. Tugas guru dan siswa adalah menciptakan suasana kelas sedemikian
rupa sehingga terjadi interaksi yang mendorong para siswa untuk belajar
interaktif.
Dalam hal
ini yang mendapat perhatian adalah :
- Bentuk pengaturan perabot disesuaikan dengan situasi kelas.
- Jumlah kelompok dalam kelas
- Jumlah siswa dalam kelompok
Keaktifan
siswa dapat tercipta dengan langkah sebagai berikut :
- Siswa ikut secara aktif dalam pelajaran
- Sikap positif siswa dalam mengikuti pelajaran
- Menggunakan kesempatan baik dalam mengambil keputusan
- Sikap guru yang positif dalam mengambil keputusan
Dalam hal
ini perlu juga dukungan semua pihak untuk berlangsungnya kegiatan ekstrakurikuler
disamping kegiatan kurikuler.
Kondisi yang
mendukung kegiatan Wawasan Wiyata Mandala antara lain :
- Mentaati Tata Tertib Peserta Didik. Tata Tertib Peserta Didik disusun secara operasional untuk mengatur tingkah laku dan sikap siswa terhadap sekolah. Dalam tata tertib tersebut dikemukakan tentang hal-hal yang diharuskan dilakukan peserta didik pada saat jam-jam sekolah.
- Hormat dan taat pada guru. Guru memiliki tugas professional yaitu mendidik dalam rangka mengembangkan keterampilan. Tugas berat guru adalah tugas kemasyarakatan yaitu ikut serta mengembangkan terbentuknya masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
- Kerjasama antar warga sekolah, Antara warga sekolah dan masyarakat harus ada saling pengertian dan kerjasama yang erat untuk mengembangkan tugas pendidikan. Kerjasama ini akan menimbulkan saling pengertian dan akan lebih membuka cakrawala pandangan oran tua siswa tentang hal-hal yang menjadi tugas dan tanggungjawab dalam mendidika anaknya.
V. KETAHANAN
SEKOLAH DALAM WAWASAN WIYATA MANDALA
Ketahanan
sekolah adalah suatu kondisi dinamis yang berisi kemampuan dan ketangguhan
dalam menghadapi tantangan dan hambatan yang timbul dari dalam dan dari luar
sekolah yang langsung ataupun tidak langsung dapat mengganggu proses belajar
mengajar. Kondisi dinamik yang dimaksud adalah suatu keadaan yang menunjukan
adanya kekuatan positif yang sumbernya antara lain dari siswa yang aktif
melaksanakan tugasnya sesuai dengan fungsi masing-masing, maupun unsur kepala
sekolah, wakil kepala sekolah, guru, staf tata usaha dan anggota masyarakat di
lingkungan sekolah
PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA
MATERI MASA ORIENTASI SISWA BARU
(MOS)
SMP NEGERI 2 DONOMULYO
TAHUN 2013/2014
SMP NEGERI 2 DONOMULYO
TAHUN 2013/2014
Nilai-nilai
dalam Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Nilai-nilai yang dikembangkan dalam
pendidikan budaya dan karakter bangsa diidentifikasi dari sumber-sumber berikut
ini.
1. Agama
Masyarakat
Indonesia adalah masyarakat beragama. Oleh karena itu, kehidupan individu,
masyarakat, dan bangsa selalu didasari pada ajaran agama dan kepercayaannya.
Secara politis, kehidupan kenegaraan pun didasari pada nilai-nilai yang berasal
dari agama. Atas dasar pertimbangan itu, maka nilai-nilai pendidikan budaya dan
karakter bangsa harus didasarkan pada nilai-nilai dan kaidah yang berasal dari
agama.
2. Pancasila
Negara
kesatuan Republik Indonesia ditegakkan atas prinsip-prinsip kehidupan
kebangsaan dan kenegaraan yang disebut Pancasila. Pancasila terdapat pada
Pembukaan UUD 1945 dan dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal yang terdapat
dalam UUD 1945. Artinya, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi
nilai-nilai yang mengatur kehidupan politik, hukum, ekonomi, kemasyarakatan,
budaya, dan seni. Pendidikan budaya dan karakter bangsa bertujuan mempersiapkan
peserta didik menjadi warga negara yang lebih baik, yaitu warga negara yang
memiliki kemampuan, kemauan, dan menerapkan nilainilai Pancasila dalam
kehidupannya sebagai warga negara.
3. Budaya
Sebagai
suatu kebenaran bahwa tidak ada manusia yang hidup bermasyarakat yang tidak
didasari oleh nilai-nilai budaya yang diakui masyarakat itu. Nilai-nilai budaya
itu dijadikan dasar dalam pemberian makna terhadap suatu konsep dan arti dalam
komunikasi antaranggota masyarakat itu. Posisi budaya yang demikian penting
dalam kehidupan masyarakat mengharuskan budaya menjadi sumber nilai dalam
pendidikan budaya dan karakter bangsa.
4. Tujuan
Pendidikan Nasional
Sebagai
rumusan kualitas yang harus dimiliki setiap warga negara Indonesia,
dikembangkan oleh berbagai satuan pendidikan di berbagai jenjang dan jalur.
Tujuan pendidikan nasional memuat berbagai nilai kemanusiaan yang harus
dimiliki warga negara Indonesia. Oleh karena itu, tujuan pendidikan nasional
adalah sumber yang paling operasional dalam pengembangan pendidikan budaya dan
karakter bangsa.
Berdasarkan
keempat sumber nilai itu, teridentifikasi sejumlah nilai untuk pendidikan
budaya dan karakter bangsa sebagai berikut ini :
1. Religius
Sikap dan
perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran
terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama
lain.
2. Jujur
Perilaku
yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat
dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3. Toleransi
Sikap dan
tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan
tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4. Disiplin
Tindakan
yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan
peraturan.
5. Kerja Keras
Tindakan
yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan
peraturan.
6. Kreatif
Berpikir dan
melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang
telah dimiliki.
7. Mandiri
Sikap dan
perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan
tugas-tugas.
8. Demokratis
Cara
berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya
dan orang lain.
9. Rasa Ingin Tahu
Sikap dan
tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari
sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
10. Semangat Kebangsaan
Cara
berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan
negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
11. Cinta Tanah Air
Cara
berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan
negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
12. Menghargai Prestasi
Sikap dan
tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi
masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
13. Bersahabat/Komunikatif
Sikap dan
tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi
masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
14. Cinta Damai
Sikap dan
tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi
masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
15. Gemar Membaca
Kebiasaan
menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi
dirinya.
16. Peduli Lingkungan
Sikap dan
tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di
sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang
sudah terjadi.
17. Peduli Sosial
Sikap dan
tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang
membutuhkan.
18. Tanggung Jawab
Sikap dan
perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya
dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan
budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
TATA KRAMA SISWA
MATERI MASA ORIENTASI SISWA BARU
(MOS)
SMP NEGERI 2 DONOMULYO
TAHUN 2013/2014
SMP NEGERI 2 DONOMULYO
TAHUN 2013/2014
Pengertian
Tata Krama
terdiri dari 2 kata
Tata : adat, aturan, norma, peraturan
Krama : Sopan santun, tindakan, kelakuan, perbuatan.
Tata : adat, aturan, norma, peraturan
Krama : Sopan santun, tindakan, kelakuan, perbuatan.
Tata krama
adalah :
Kebiasaan
adat sopan santun yang disepakati dalam lingkungan pergaulan antara anggota
masyarakat disekitar tempat tinggal kita.
Kebisaan
sopan santun yang disepakati dilingkungan rumah / keluarga, sekolah, hubungan
masyarakat ditempat siswa berada.
Tata krama
ada disetiap kelompok masyarakat dimana dan kapan saja, bila kita berkomunikasi
seperti pekerti berbicara, bertatap muka, atau pembicaraan melalui sarana
komunikasi lainnya seperti telepon dan surat kita harus mengerti tata kramanya.
Sopan santun
adalah :
Sikap
perilaku seseorang yang merupakan kebiasaan yang disepakati dan diterima dalam
lingkungan pergaulan.
Bagi siswa
sopan santun merupakan perwujudan budi pekerti luhur yang diperoleh melalui
pendidikan dan latihan dari pelbagai orang dalam kedudukannya masing-masing,
seperti: orang tua dan guru, para pemuka agama dan masyarakat umum dan
tulisan-tulisan dan hasil karya para bijak.
Dari
pendidikan dan laihan tersebut, diharapkan siswa mewujudkannya dalam bentuk
sikap dan perilaku yang sehat dan serasi dengan kodrat, tempat waktu dan
lingkungan dimana siswa berada sehari-hari. Perwujudan nilai sopan santun
disesuaikan dengan kondisi dan situasi secara pribadi ( individu ) maupun
secara kelompok.
a.Secara
Pribadi
Siswa
sebagai pribadi terlepas dalam hubungannya dengan pribadi lain atau kelompok
harus dapat mewujudkan tata krama dan sopan santun dalam kehidupan sehari –
hari sesuai nilai sopan santun sebagai pencerminan kepribadian dan budi pekerti
luhur.
Sikap dan
perilaku tersebut harus diwujudkan dalam:
·
Sikap
berbicara
·
Sikap duduk
·
Sikap
berdiri
·
Sikap
berjalan
·
Sikap
berpakaiankap pergaulan
·
Sikap
penghormatan
·
Sikap
menggunakan fasilitas umum
b.Secara
Kelompok
Siswa
sebagai insan dalam kodratnya sebagai mahluk sosial yang memiliki norma nilai
sopan santun, berkepribadian dan berbudi pekerti luhur harus dapat mewujudkan
sikap dan perilaku kelompok sehari-hari sesuai dengan norma nilai sopan santun
dilingkungan sosialnya sebagai berikut:
Disekolah
Pencerminan sikap dan perilaku disekolah antara lain :
Pencerminan sikap dan perilaku disekolah antara lain :
·
Sikap
memasuki ruangan ( kelas, guru, kepala sekolah )
·
Sikap
duduk dikelas
·
Sikap
terhadap guru, kepala sekolah, tata usaha
·
Sikap
terhadap sesama teman
·
Sikap
berpakaian seragam sekolah
·
Sikap
pada waktu mengikuti upacara disekolah
·
Sikap
dilapangan olah raga
DiKeluarga
Pencerminan sikap dan perilaku dikeluarga antara lain :
·
Sikap
memasuki rumah
·
Sikap
terhadap orang tua dan anggota keluarga yang lebih tua
·
Sikap
terhadap saudara-saudara
·
Sikap
makan dan minum
·
Sikap
menerima telepon
·
Sikap
berpakaian
·
Sikap
melakukan ibadah dsb.
DiMasyarakatPencerminan sikap dan perilaku
dimasyarakat dituntut untuk sesuai dengan norma dan kebiasaan yang berlaku
dalam masyarakat, antara lain :
·
Sikap
terhadap orang yang lebih tua, tokoh masyarakat
·
Sikap
terhadap sesama teman
·
Sikap
menelepon
·
Sikap
perkenalan
·
Sikap
berteman
·
Sikap
mengikuti ceramah
·
Sikap
mengikuti upacara
·
Sikap
pada jamuan makan / pesta
·
Sikap
pada waktu bepergian
·
Sikap
mengunjungi orang sakit
·
Sikap
ditempat kost
HAK DAN KEWAJIBAN SISWA
MATERI MASA ORIENTASI SISWA BARU
(MOS)
SMP NEGERI 2 DONOMULYO
TAHUN 2013/2014
SMP NEGERI 2 DONOMULYO
TAHUN 2013/2014
Hak artinya kekuasaan/kewenangan yang dimiliki oleh
individu sedang kewajiban adalah harus melakukan, tidak boleh tidak, harus
dilakukan. Dalam lingkungan sekolah agar tercipta kondisi yang harmonis harus
ada keseimbangan antara hak dan kewajiban antara warga yang ada, sehingga untuk
keseimbangan itu dibuatlah ”Tata Tertib Sekolah”
Tata artinya
aturan, kaidah, tertib artinya teratur menurut aturan, rapi.
Tata tertib sekolah ini dibuat dan disepakati oleh semua warga sekolah. Maka
dalam pelaksanaannya pun seharusnya ditaati dan dilaksanakan oleh semua warga
sekolah secara sungguh-sungguh dengan penuh rasa tanggung jawab.
Tata tertib adalah
peraturan yang dibuat dan disusun oleh warga sekolah selagi rambu-rambu kegiatan
yang mengatur dan mendukung bagi terlaksananya kegiatan belajar mengajar di
sekolah. Selain sebagai rambu-rambu kegiatan, tata tertib juga berhubungan
dengan penilaian budi pekerti, yang mencakup satuan kelakuan, kerajinan dan
kerapian.
Tata tertib yang berhubungan dengan kelakuan antara
lain :
· Hormat
terhadap Bapak Ibu guru dan karyawan sekolah
· Tidak
terlibat perkelahian
· Menghormati
pendapat teman
· Tidak
merusak sarana dan prasarana sekolah
· Tidak
membawa, menggunakan, dan mengedarkan narkoba
· Tidak
membawa HP
Tata tertib yang berhubungan dengan kerajinan antara lain :
· Hadir
di sekolah tepat waktu
· Mengikuti
kegiatan belajar dengan baik
· Mengerjakan
tugas yang dikerjakan guru
· Mengikuti
upacara bendera setiap hari Senin pagi serta hari-hari besar nasional
· Mengikuti
kegiatan ekstra kurikuler sesuai dengan pilihan, dan lain-lain
Tata tertib yang berhubungan dengan kerapian antara lain :
· Memakai
seragam sesuai dengan ketentuan
· Berpakaian
yang bersih, rapi serta sopan ( untuk putri berjilbab, bagi yang beragama Islam
)
· Rambut
dipotong rapi, tidak menutup alis mata, telinga dan bagian belakang tidak
sampai menyentuh kerah baju dan tidak dikuncir bagi pria
· Baju
dimasukkan kedalam, berikat pinggang, berkaos kaki dengan benar, ujungnya tidak
dilipat
Adapun hak dan kewajiban siswa SMP adalah sebagai berikut :
A. Hak-hak
siswa
1. Siswa
berhak mengikuti tiap-tiap mata pelajaran selama tidak melanggar tata tertib
sekolah.
2. Siswa
dapat memanfaatkan perpustakaan dengan mematuhi aturan yang berlaku di
perpustakaan.
3. Semua
siswa berhak mendapatkan perlakuan yang sama dengan siswa lainnya selama tidak
melanggar tata tertib sekolah.
4. Semua
siswa mendapatkan pelayanan BK yang sama.
5. Semua
siswa dapat memilih mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di
sekolah sesuai dengan minat, bakat dan kemampuannya.
6. Pada
setiap semester semua siswa berhak mengikuti evaluasi dengan syarat yang telah
ditentukan.
7. Pada
setiap akhir semester tahun pelajaran untuk siswa kelas VII dan VIII berhak
mengikuti ulangan semester untuk kenaikan kelas dan untuk siswa kelas IX berhak
mengikuti UAN, Ujian Sekolah dengan standart kelulusan yang telah ditentukan.
8. Semua siswa
adalah anggota Osis dan berhak menjadi pengurus dengan syarat yang telah
ditentukan.
9. Semua
siswa berhak mendapatkan pelayanan kesehatan dari sekolah.
10. Program
perbaikan hanya diberikan kepada siswa sampai yang bersangkutan dapat mengejar
ketinggalannya.
B. Kewajiban-kewajiban
siswa
1. Taat
kepada kepala sekolah, guru, karyawan dan karyawati.
2. Ikut
bertanggungjawab atas kebersihan, keamanan, dan ketertiban kelas dan sekolah.
3. Ikut
bertanggung jawab atas pemeliharaan gedung, halaman, dan peralatan sekolah.
4. Ikut
menjaga nama baik sekolah, guru dan siswa pada umumnya baik di dalam maupun di
luar sekolah.
5. Membantu
kelancaran belajar baik di kelasnya maupun di sekolah pada umumnya.
6. Menghormati
guru dan saling menghargai antara sesama siswa.
7. Melengkapi
diri akan keperluan sekolah.
8. Siswa
yang membawa sepeda/kendaraan supaya menempatkan ditempat yang telah ditentukan
dalam keadaan terkunci.
9. Ikut
membantu supaya tata tertib sekolah dapat berjalan dan ditaati.
PROGRAM DAN CARA BELAJAR YANG BAIK ( OLEH : WALI KELAS
)
MATERI MASA ORIENTASI SISWA BARU
(MOS)
SMP NEGERI 2 DONOMULYO
TAHUN 2013/2014
SMP NEGERI 2 DONOMULYO
TAHUN 2013/2014
I. ARTI
PENTINGNYA BELAJAR
Belajar
adalah usaha untuk memperoleh kepandaian atau ilmu pengetahuan. Balajar juga
dapat diartikan sebagai kegiatan berlatih. Hasil belajar adalah perubahan
tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Perubahan tingkah
laku dari belum dapat melakukan sesuatu menjadi dapat melakukan sesuatu disebut
belajar.
II.
PRINSIP-PRINSIP BELAJAR
Tugas utama
seorang siswa adalah belajar. Oleh karena itu kita harus belajar dengan
sebaik-baiknya. Sebagai seorang siswa harusmengetahui prinsip-prinsip belajar,
antara lain :
1. Untuk
belajar kita membutuhkan dorongan atau motivasi.
Dorongan itu
ada yang dating dari dalam maupun dari luar diri sendiri. Dorongan dari dalam
antara lain keinginan untuk lebih maju, cita-cita yang akan diraihnya.
Sedangkan dorongan dari luar misalnya adanya system rengking di kelas, karena
pujian, takut mendapat malu dan sebagainya.
2. Untuk
dapat belajar baik kita harus memusatkan perhatian pada hal yang sedang kita
pelajari. Hal yang dapat mengganggu pemusatan perhatian belajar kita hindari.
Misalnya, pikiran yang tertuju pada hal-hal yang mungkin sedang
mempengaruhi perasaan seperti kesedihan, patah hati, kemarahan, iri hati,
kebencian, dll.
3. Kita harus
berusaha untuk mengerti lebih dulu yang kita pelajari sebelum menyimak.
4. Untuk
dapat mengerti sesuatu yang dipelajari dapat ditempuh dengan cara :
· Menanyakan
pada diri sendiri mengenai hal yang kita pelajari
· Membuat
ringkasan atau skema untuk memudahkan memahami
· Mencoba
menghubungkan dengan masalah yang lebih besar dan menyeluruh
· Mencoba
menelaah dari berbagai macam segi agar menjadi lebih jelas.
5. Kita harus
meyakini bahwa semua pelajaran yang diterima akan berguna bagi kita nanti,
walaupun kita sudah tidak sekolah lagi.
6. Agar yang
kita pelajari lebih meresap adalah dengan beristirahat untuk mengedapankan
semua hal yang sudah diperoleh dari belajar.
7. Hasil belajar
yang sudah kita peroleh dapat digunakan untuk mempelajari yang lain. Missal
pola Bahasa Indonesia untuk mempelajari bahas asing.
8. Menghindari
hal-hal yang dapat menghambat belajar, seperti perasaan takut, malu, marah,
kesal, dsb.
III. CARA
BELAJAR
1. Belajar di sekolah
Sekolah
merupakan lembaga pendidikan yang mempunyai tugas dan fungsi menyelenggarakan
proses belajar untuk mencapai tujuan pendidikan. Untuk mencapai tujuan
pendidikan siswa perlu memahami hal-hal sebagai berikut :
· Siswa
harus memahami tujuan pendidikan
· Siswa
harus memiliki sifat terbuka, artinya dapat menerima guru sebagaimana adanya.
· Siswa
harus mempelajari dan menyiapkan alat pelajaran untuk esok harimya.
· Siswa
harus penuh minat dan perhatian dalam menerima pelajaran dan menyingkirkan hal
yang mengganggu konsentrasi dalam menerima pelajaran.
· Siswa
hendaknya bersikap kritis dalam menerima pelajaran
· Siswa
harus memiliki dorongan dan semangat yang kuat untuk maju, memiliki sifat ingin
tahu dan ingin menguasai ilmu pengetahuan.
· Siswa
hendaknya menghindari sifat malu bertanya untuk meminta penjelasan mengenai
hal-hal yang kurang dipahami.
· Sisa
harus berusaha untuk mencapai nilai yang setinggi-tingginya dengan prestasi
sendiri tanpa menggantungkan dengan orang lain.
· Siswa
harus mengikuti pelajaran dengan aktif, artinya siswa tidak hanya mendengarkan
tapi juga berinisiatif dalam memahami pelajaran dengan membuat catatan yang perlu.
· Setibanya
dirumah, siswa harus mengulangi kembali hasil pelajaran yang dipelajari di
sekolah.
2. Belajar
di rumah
Siswa dalam
menuntut ilmu harus melakukan konsentrasi dalam belajar. Untuk dapat belajar di rumah secara baik hendaknya memilih waktu dan tempat yang tepat serta
nyaman. Meja dan tempat duduk yang kurang enak dapat mengganggu konsentrasi
dalam belajar.
Siswa perlu
dan harus belajar di rumah setiap hari dalam waktu tertentu bukan terus menerus
tanpa henti.
3. Belajar berkelompok
Belajar
dalam berkelompok banyak sekali manfaatnya. Siswa yang belum memahami sesuatu
hal dapat memperoleh penjelasan teman yang sudah paham. Sebaliknya siswa yang
sudah paham akan lebih mahir karena ia mengutarakan hal yang sudah diketahui.
Dalam
kelompok belajar hendaknya ada ketua kelompok dan dalam pembentukan kelompok
belajra perlu memperhatikan jarak rumah dan jumlah anggota kelompoknya.
IV.
PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN
1.
Pentingnya perpustakaan
Di setiap
sekolah terdapat perpustakaan, karena perpustakaan merupakan sumber utama untuk
memperoleh bahan bacaan bagi siswa. Di dalam perpustakaan disediakan buku-buku
yang diperlukan siswa di sekolah.
Memang
perpustakaan berarti kumpulan buku-buku. Oleh karena itu didalam perpustakaan
disediakan buku baik berupa buku pelajaran maupun buku yang berhubungan dengan
ilmu pengetahun dan teknologi. Buku-buku tersebut akan memberikan wawasan yang
lebih luas kepada para siswa dan komponen sekolah yang memanfaatkannya.
2. Cara
Memanfaatkan Perpustakaan
Adanya
perpustakaan harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Untuk dapat memanfaatkan
perpustakaan perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
·
Mengetahui
jadwal kerja perpustakaan
· Mengetahui
peraturan yang berlaku di perpustakaan
· Mengetahui
tata cara menjadi anggota perpustakaan. Hal ini penting karena dengan menjadi
anggota perpustakaan maka dapat memanfaatkan semua fasilitas yang ada
diperpustakaan.
· Mengetahui
system pengelompokan buku yang digunakan oleh perpustakaan tersebut. Biasanya
buku yang memiliki subyek sama diletakan ditempat yang sama.
· Mengetahui
penggunaan kartu catalog yang biasanya disusun menggunakan alphabet nama
pengarang.
· Pemahaman
secara khusus tentang cara meminjam dan mengembalikan buku yang dapat dibawa
pulang.
· Mulailah
membaca buku di perpustakaan dengan memulai judul buku, nama pengarang,
penerbit, dan tahun terbit.
· Bacalah
buku tersebut dari halaman pertama sampai dengan halaman terakhir secara tepat.
· Ulangi
membaca buku dari bab ke bab secara teliti sambil mengingat-ingat.
· Ulangi
mebaca buku tersebut secara pelan-pelan dari bab ke bab sambil memeberi tanda
pada kalimat yang dianggap penting.
· Salinlah
kalimat yang telah diberi tanda ke dalam buku catatan
· Pahami
dan atau hapalkan hasil catatan tersebut hingga mengerti.
· Buatlah
pertanyaan dan jawaban sebagai test diri (selftest) untuk mengetahui letak
kekurangan kita.
V.
PEMANFAATAN WAKTU
1.
Pentingnya Waktu
Sebagai
manusia kita hidup dalam lingkup ruang dan waktu. Kita hidup dalam suatu ruang
tertentu dan dalam waktu tertentu yang harus dimanfaatkan dengan
sebaik-baiknya. Ruang dan waktu dapat dibedakan tetapi sulit untuk dapat
dipisahkan. Kita perlu memperhatikan penggunaan waktu yang kita miliki, sebab
waktu yang telah lewat tidak akan terulang lagi. Tuhan telah menyediakan waktu
kepada kita untuk hidup, dan kita perlu memanfaatkan waktu hidup kita dengan
sebaik-baiknya. Siswa perlu memiliki motto bahwa “Time is time, waktu adalah
waktu.” Waktu makan untuk makan, waktu istirahat gunakan untuk istirahat, waktu
belajar gunakan untuk belajar. Gunakan waktu luang sebaik-baiknya. Tanpa memperhatikan
penggunaan waktu maka hidup kita akan kacau dan tanpa teratur.
2. Mengatur
Waktu
Tidak dapat
dipungkiri bahwa orang berhasil mencapai sukses dalam hidup adalah orang yang
hidup teratur dan berdisiplin menggunakan waktu. Mereka mungkin pedagang,
politikus, ilmuwan, guru dan karyawan yang disiplin dengan waktu. Disiplin
seperti ini tidak datang dengan sendirinya akan tetapi melalui latihan yang
ketat dan disiplin yang tinggi. Oleh karena itu waktu yang tersedia oleh siswa
harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Setiap siswa harus memiliki jadwal
kegiatan sehari demi sehari dan mentaatinya dengan baiknya. Dengan membuat
jadwal kegiatan setiap hari dan motto TIME IS TIME pasti akan mempermudah
mewujudkan harapan dan cita-citanya.
Pelaksanaan 7K Di Sekolah
1. keimanan
2. keamanan
3. ketertiban
4. kebersihan
5. keindahan
6. kerindangan
7. kekeluargaan
Pelaksanaan 7 K
1. Keimanan Warga sekolah yang semakin membaik.
2. Keamanan lingkungan Sekolah harus dijaga.
3. Ketertiban sekolah yang sudah berjalan dengan baik.
4. Kebersihan sekolah yang menjadi kebutuhan warga sekolah.
5. Keindahan sekolah yang semakin membaik.
6. Kerindangan sekolah yang makin tertata dengan baik
7. Kekeluargaan yang semakin membaik.
KOORDINATOR
7 K
|
Rumusan
Tugas
Membantu
Kepala Sekolah dalam urusan 7 K.
Uraian
Tugas/Pekerjaan
1.
Menyusun program kerja yang berhubungann dengan 7 K.
2. Menyusun program 7 K dan mengkordinasikan dengan Wakil Kepala Sekolah bidang kesiswaan dan Wali Kelas. 3. Membuat pembagian kavling untuk setiap kelas. 4. Membimbing serta ikut mengawasi kegiatan - kegiatan OSIS. 5. Membuat laporan secara rutin maupun insidentil.
Hasil
Kerja
1.
Telah tesusun program kerja dan pelaksanaannya.
2. Terdapat kordinasi yang berhubungan dengan 7 K dengan Wakasek bidang kesiswaan dan Wali kelas. 3. Terdapatnya kavling untuk masing - masing kelas. 4. Terwujudnya 7 K dengan baik. 5. Terwujudnya kegiatan - kegiatan OSIS denga baik. 6. Terwujudnya laporan baik secara rutin maupun insidentil.
Wewenang
1.
Mengkordinir Pelaksanaan 7 K.
2. Memberikan Penilaian 7 K untuk masing - masing kelas. 3. Mengadakan Perlombaan Pelaksanaan 7 K untuk masing - masing kelas. 4. Memberikan hadiah bagi kelas yang terbaik dalam pelaksanaan 7 K.
Tanggung
Jawab
1.
Menerapkan pelaksanaan program 7 K setiap hari.
2. Memonitoring pelaksanaan 7 K setiap hari. 3. Mendampingi siswa untuk kegiatan di luar sekolah yang berhubungan dengan 7 K. |
I. PENDAHULUAN
Dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan nasional,
iklim belajar mengajar yang dapat menumbuhkan percaya diri dan budaya belajar dikalangan
masyarakat perlu terus dikembangkan agar tumbuh sikap dan perilaku kreatif,
inovatif, dan keinginan untuk maju. Sekolah sering dianggap sebagai
satu-satunya tumpuan untuk mendidik anak, sehingga lupa pada faktor-faktor lain
yang menyebabkan beban sekolah menjadi semakin berat. Oleh karena itu perlu
diciptakan suatu pandangan atau wawasan yang dipakai untuk mengelola sekolah.
Wawasan itu dikenal dengan istilah wawasan wiyata mandala. Dalam mencipatakan
wawasan wiyata mandala perlu diciptakan kondisi yang dinamis dan iklim yang
menguntungkan disekolah agar proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan
tertib, aman dan dalam suasana kekeluargaan. Oleh karena itu partisipasi
seluruh komponen baik kepala sekolah, guru maupun karyawan, sangat diharapkan.
II. SEKOLAH DAN FUNGSINYA
II. SEKOLAH DAN FUNGSINYA
Sekolah
sebagai tempat penyelenggara proses belajar mengajar, menanamkan dan
mengembangkan berbagai nilai, Iptek, ketrampilan dan wawasan dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan nasional. Hal ini berarti bahwa sekolah merupakan
lembaga formal yang utuh dan bulat, yang memiliki makna sebagai suatu kesatuan
yang didalamnya terdiri dari bagian-bagian yang saling berperan dan berkaitan
antara yang satu dengan yang lain. Apabila terjadi kekurangan atau tidak
berfungsinya bagian-bagian itu maka akan menyebabkan fungsi sekolah akan
terganggu sehingga akan menghambat pencapaian tujuan. Bagian-bagian itu antara
lain gedung, perabot, bangku, meja, papan tulis, perpustakaan, laboratorium,
aula (bentuk fisik dan kurikulum peserta didik, instruktur dan karyawan).
Keadaan fisik sekolah perlu dirawat dan dijaga dengan baik serta digunakan
sesuai dengan fungsinya. Siswa dapat merawat dan menjaganya dengan berpedoman
pada prinsip 7K yaitu Keamanan, Kebersihan, Ketertiban, Keindahan, Kekeluargaan,
Kerindangan, dan Kesehatan. Sekolah pada dasarnya mempunyai fungsi dan tugas
menyelenggarakan proses pendidikan secara terencana, tertib dan teratur.
Sekolah juga dapat dipandang sebagai masyarakat belajar yang utuh dan bulat
yang memiliki kepribadian tersendiri. Sebagai masyarakat belajar maka sekolah
tidak dapat dilepaskan dengan kehidupan masyarakat pada umumnya, karena sekolah
sebenarnya merupakan sub system dari kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
III. ARTI
DAN MAKNA WAWASAN WIYATA MANDALA
Wawasan
secara harafiah berarti pandangan, penglihatan atau tanggapan inderawi. Dan
juga dapat diartikan sebagai cara memandang atau cara melihat atau cara
meninjau. Kata wawasan berarti pengajaran atau pendidikan sedangkan mandala
berarti lingkungan atau lingkaran atau daerah. Jadi Wawasan Wiyata Mandala
berarti cara pandang kalangan pendidikan tentang keberadaan sekolah sebagai
pengemban tugas dan fungsi sekolah di lingkungan masyarakat.
Agar tujuan
pendidikan dan fungsi serta tugas sekolah dapat terlaksana dengan baik maka
diperlukan pandangan yang sama dari seluruh warga mengenai sekolah sebagai
lembaga pendidikan. Setiap sekolah wajib menyelenggarakan seluruh proses
pendidikan di sekolahnya. Kesatuan pandang yang disebut Wawasan Wiyata Mandala
merupakan kebijakan di lingkungan sekolah. Wawasan Wiyata Mandala harus
merupakan satu kesatuan yang menjamin berlangsungnya proses pendidika di
sekolah secara efisien dan efektif. Wawasan Wiyata Mandala merupakan wawasan
yang mengikat seluruh warga sekolah sebagai suatu wahana menuju tercapainya
suatu tujuan pendidikan nasional.
Unsur-unsur
Wawasan Wiayata Mandala :
- Sekolah merupakan lingkungan pendidikan
- Kepala sekolah mempunyai wewenang dan tanggun jawab penuh atas penyelenggaraan pendidikan dalam lingkungan sekolahnya.
- Antara guru dan orang tua siswa harus ada saling pengertian dan kerjasama yang erat untuk mengemban tugas pendidikan.
- Para warga sekolah di dalam maupun di luar sekolah, harus senantiasa menjunjung tinggi martabat dan citra guru.
- Sekolah harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya mendukung antar warga.
IV. SEKOLAH
SEBAGAI LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Dikarenakan
sekolah sebagai Wiyata Madala atau lingkungan pendidikan maka sekolah tidak
boleh digunakan untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang memiliki tujuan
yang bertentangan dengan tujuan pendidikan. Sekolah merupakan tempat siswa
belajar dan guru mengajar, tempat untuk menuntut ilmu, tempat membina dan
mengembangkan pandangan hidup dan kepribadian bangsaa, tata karma, nilai-nilai
agama, Iptek serta berbagai macam keterampilan siswa.
Oleh karena
itu sudah sewajarnya kita mempunyai kewajiban moral untuk senantiasa menjunjung
tinggi nama baik sekolah, menghormati sekolah, serta menjaga dan melindungi
sekolah dari segala macam unsure yang dapat menganggu proses pendidikan. Disini
diperlukan kemanunggalan, persatuan dan kesatuan warga sekolah untuk menghadapi
segala kemungkinan yang dapat mengganggu jalannya proses belajar mengajar
disekolah. Setiap warga sekolah harus dapat menunjukan loyalitas atau
pengabdian kepada sekolah.
Untuk itu
maka peran aktif siswa dan guru dalam proses belajar mengajar sangat
diperlukan. Tugas guru dan siswa adalah menciptakan suasana kelas sedemikian
rupa sehingga terjadi interaksi yang mendorong para siswa untuk belajar
interaktif.
Dalam hal
ini yang mendapat perhatian adalah :
- Bentuk pengaturan perabot disesuaikan dengan situasi kelas.
- Jumlah kelompok dalam kelas
- Jumlah siswa dalam kelompok
Keaktifan
siswa dapat tercipta dengan langkah sebagai berikut :
- Siswa ikut secara aktif dalam pelajaran
- Sikap positif siswa dalam mengikuti pelajaran
- Menggunakan kesempatan baik dalam mengambil keputusan
- Sikap guru yang positif dalam mengambil keputusan
Dalam hal
ini perlu juga dukungan semua pihak untuk berlangsungnya kegiatan ekstrakurikuler
disamping kegiatan kurikuler.
Kondisi yang
mendukung kegiatan Wawasan Wiyata Mandala antara lain :
- Mentaati Tata Tertib Peserta Didik. Tata Tertib Peserta Didik disusun secara operasional untuk mengatur tingkah laku dan sikap siswa terhadap sekolah. Dalam tata tertib tersebut dikemukakan tentang hal-hal yang diharuskan dilakukan peserta didik pada saat jam-jam sekolah.
- Hormat dan taat pada guru. Guru memiliki tugas professional yaitu mendidik dalam rangka mengembangkan keterampilan. Tugas berat guru adalah tugas kemasyarakatan yaitu ikut serta mengembangkan terbentuknya masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
- Kerjasama antar warga sekolah, Antara warga sekolah dan masyarakat harus ada saling pengertian dan kerjasama yang erat untuk mengembangkan tugas pendidikan. Kerjasama ini akan menimbulkan saling pengertian dan akan lebih membuka cakrawala pandangan oran tua siswa tentang hal-hal yang menjadi tugas dan tanggungjawab dalam mendidika anaknya.
V. KETAHANAN
SEKOLAH DALAM WAWASAN WIYATA MANDALA
Ketahanan
sekolah adalah suatu kondisi dinamis yang berisi kemampuan dan ketangguhan
dalam menghadapi tantangan dan hambatan yang timbul dari dalam dan dari luar
sekolah yang langsung ataupun tidak langsung dapat mengganggu proses belajar
mengajar. Kondisi dinamik yang dimaksud adalah suatu keadaan yang menunjukan
adanya kekuatan positif yang sumbernya antara lain dari siswa yang aktif
melaksanakan tugasnya sesuai dengan fungsi masing-masing, maupun unsur kepala
sekolah, wakil kepala sekolah, guru, staf tata usaha dan anggota masyarakat di
lingkungan sekolah
PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA
MATERI MASA ORIENTASI SISWA BARU
(MOS)
SMP NEGERI 2 DONOMULYO
TAHUN 2013/2014
SMP NEGERI 2 DONOMULYO
TAHUN 2013/2014
Nilai-nilai
dalam Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Nilai-nilai yang dikembangkan dalam
pendidikan budaya dan karakter bangsa diidentifikasi dari sumber-sumber berikut
ini.
1. Agama
Masyarakat
Indonesia adalah masyarakat beragama. Oleh karena itu, kehidupan individu,
masyarakat, dan bangsa selalu didasari pada ajaran agama dan kepercayaannya.
Secara politis, kehidupan kenegaraan pun didasari pada nilai-nilai yang berasal
dari agama. Atas dasar pertimbangan itu, maka nilai-nilai pendidikan budaya dan
karakter bangsa harus didasarkan pada nilai-nilai dan kaidah yang berasal dari
agama.
2. Pancasila
Negara
kesatuan Republik Indonesia ditegakkan atas prinsip-prinsip kehidupan
kebangsaan dan kenegaraan yang disebut Pancasila. Pancasila terdapat pada
Pembukaan UUD 1945 dan dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal yang terdapat
dalam UUD 1945. Artinya, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi
nilai-nilai yang mengatur kehidupan politik, hukum, ekonomi, kemasyarakatan,
budaya, dan seni. Pendidikan budaya dan karakter bangsa bertujuan mempersiapkan
peserta didik menjadi warga negara yang lebih baik, yaitu warga negara yang
memiliki kemampuan, kemauan, dan menerapkan nilainilai Pancasila dalam
kehidupannya sebagai warga negara.
3. Budaya
Sebagai
suatu kebenaran bahwa tidak ada manusia yang hidup bermasyarakat yang tidak
didasari oleh nilai-nilai budaya yang diakui masyarakat itu. Nilai-nilai budaya
itu dijadikan dasar dalam pemberian makna terhadap suatu konsep dan arti dalam
komunikasi antaranggota masyarakat itu. Posisi budaya yang demikian penting
dalam kehidupan masyarakat mengharuskan budaya menjadi sumber nilai dalam
pendidikan budaya dan karakter bangsa.
4. Tujuan
Pendidikan Nasional
Sebagai
rumusan kualitas yang harus dimiliki setiap warga negara Indonesia,
dikembangkan oleh berbagai satuan pendidikan di berbagai jenjang dan jalur.
Tujuan pendidikan nasional memuat berbagai nilai kemanusiaan yang harus
dimiliki warga negara Indonesia. Oleh karena itu, tujuan pendidikan nasional
adalah sumber yang paling operasional dalam pengembangan pendidikan budaya dan
karakter bangsa.
Berdasarkan
keempat sumber nilai itu, teridentifikasi sejumlah nilai untuk pendidikan
budaya dan karakter bangsa sebagai berikut ini :
1. Religius
Sikap dan
perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran
terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama
lain.
2. Jujur
Perilaku
yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat
dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3. Toleransi
Sikap dan
tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan
tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4. Disiplin
Tindakan
yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan
peraturan.
5. Kerja Keras
Tindakan
yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan
peraturan.
6. Kreatif
Berpikir dan
melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang
telah dimiliki.
7. Mandiri
Sikap dan
perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan
tugas-tugas.
8. Demokratis
Cara
berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya
dan orang lain.
9. Rasa Ingin Tahu
Sikap dan
tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari
sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
10. Semangat Kebangsaan
Cara
berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan
negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
11. Cinta Tanah Air
Cara
berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan
negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
12. Menghargai Prestasi
Sikap dan
tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi
masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
13. Bersahabat/Komunikatif
Sikap dan
tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi
masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
14. Cinta Damai
Sikap dan
tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi
masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
15. Gemar Membaca
Kebiasaan
menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi
dirinya.
16. Peduli Lingkungan
Sikap dan
tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di
sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang
sudah terjadi.
17. Peduli Sosial
Sikap dan
tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang
membutuhkan.
18. Tanggung Jawab
Sikap dan
perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya
dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan
budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
TATA KRAMA SISWA
MATERI MASA ORIENTASI SISWA BARU
(MOS)
SMP NEGERI 2 DONOMULYO
TAHUN 2013/2014
SMP NEGERI 2 DONOMULYO
TAHUN 2013/2014
Pengertian
Tata Krama
terdiri dari 2 kata
Tata : adat, aturan, norma, peraturan
Krama : Sopan santun, tindakan, kelakuan, perbuatan.
Tata : adat, aturan, norma, peraturan
Krama : Sopan santun, tindakan, kelakuan, perbuatan.
Tata krama
adalah :
Kebiasaan
adat sopan santun yang disepakati dalam lingkungan pergaulan antara anggota
masyarakat disekitar tempat tinggal kita.
Kebisaan
sopan santun yang disepakati dilingkungan rumah / keluarga, sekolah, hubungan
masyarakat ditempat siswa berada.
Tata krama
ada disetiap kelompok masyarakat dimana dan kapan saja, bila kita berkomunikasi
seperti pekerti berbicara, bertatap muka, atau pembicaraan melalui sarana
komunikasi lainnya seperti telepon dan surat kita harus mengerti tata kramanya.
Sopan santun
adalah :
Sikap
perilaku seseorang yang merupakan kebiasaan yang disepakati dan diterima dalam
lingkungan pergaulan.
Bagi siswa
sopan santun merupakan perwujudan budi pekerti luhur yang diperoleh melalui
pendidikan dan latihan dari pelbagai orang dalam kedudukannya masing-masing,
seperti: orang tua dan guru, para pemuka agama dan masyarakat umum dan
tulisan-tulisan dan hasil karya para bijak.
Dari
pendidikan dan laihan tersebut, diharapkan siswa mewujudkannya dalam bentuk
sikap dan perilaku yang sehat dan serasi dengan kodrat, tempat waktu dan
lingkungan dimana siswa berada sehari-hari. Perwujudan nilai sopan santun
disesuaikan dengan kondisi dan situasi secara pribadi ( individu ) maupun
secara kelompok.
a.Secara
Pribadi
Siswa
sebagai pribadi terlepas dalam hubungannya dengan pribadi lain atau kelompok
harus dapat mewujudkan tata krama dan sopan santun dalam kehidupan sehari –
hari sesuai nilai sopan santun sebagai pencerminan kepribadian dan budi pekerti
luhur.
Sikap dan
perilaku tersebut harus diwujudkan dalam:
·
Sikap
berbicara
·
Sikap duduk
·
Sikap
berdiri
·
Sikap
berjalan
·
Sikap
berpakaiankap pergaulan
·
Sikap
penghormatan
·
Sikap
menggunakan fasilitas umum
b.Secara
Kelompok
Siswa
sebagai insan dalam kodratnya sebagai mahluk sosial yang memiliki norma nilai
sopan santun, berkepribadian dan berbudi pekerti luhur harus dapat mewujudkan
sikap dan perilaku kelompok sehari-hari sesuai dengan norma nilai sopan santun
dilingkungan sosialnya sebagai berikut:
Disekolah
Pencerminan sikap dan perilaku disekolah antara lain :
Pencerminan sikap dan perilaku disekolah antara lain :
·
Sikap
memasuki ruangan ( kelas, guru, kepala sekolah )
·
Sikap
duduk dikelas
·
Sikap
terhadap guru, kepala sekolah, tata usaha
·
Sikap
terhadap sesama teman
·
Sikap
berpakaian seragam sekolah
·
Sikap
pada waktu mengikuti upacara disekolah
·
Sikap
dilapangan olah raga
DiKeluarga
Pencerminan sikap dan perilaku dikeluarga antara lain :
·
Sikap
memasuki rumah
·
Sikap
terhadap orang tua dan anggota keluarga yang lebih tua
·
Sikap
terhadap saudara-saudara
·
Sikap
makan dan minum
·
Sikap
menerima telepon
·
Sikap
berpakaian
·
Sikap
melakukan ibadah dsb.
DiMasyarakatPencerminan sikap dan perilaku
dimasyarakat dituntut untuk sesuai dengan norma dan kebiasaan yang berlaku
dalam masyarakat, antara lain :
·
Sikap
terhadap orang yang lebih tua, tokoh masyarakat
·
Sikap
terhadap sesama teman
·
Sikap
menelepon
·
Sikap
perkenalan
·
Sikap
berteman
·
Sikap
mengikuti ceramah
·
Sikap
mengikuti upacara
·
Sikap
pada jamuan makan / pesta
·
Sikap
pada waktu bepergian
·
Sikap
mengunjungi orang sakit
·
Sikap
ditempat kost
HAK DAN KEWAJIBAN SISWA
MATERI MASA ORIENTASI SISWA BARU
(MOS)
SMP NEGERI 2 DONOMULYO
TAHUN 2013/2014
SMP NEGERI 2 DONOMULYO
TAHUN 2013/2014
Hak artinya kekuasaan/kewenangan yang dimiliki oleh
individu sedang kewajiban adalah harus melakukan, tidak boleh tidak, harus
dilakukan. Dalam lingkungan sekolah agar tercipta kondisi yang harmonis harus
ada keseimbangan antara hak dan kewajiban antara warga yang ada, sehingga untuk
keseimbangan itu dibuatlah ”Tata Tertib Sekolah”
Tata artinya
aturan, kaidah, tertib artinya teratur menurut aturan, rapi.
Tata tertib sekolah ini dibuat dan disepakati oleh semua warga sekolah. Maka
dalam pelaksanaannya pun seharusnya ditaati dan dilaksanakan oleh semua warga
sekolah secara sungguh-sungguh dengan penuh rasa tanggung jawab.
Tata tertib adalah
peraturan yang dibuat dan disusun oleh warga sekolah selagi rambu-rambu kegiatan
yang mengatur dan mendukung bagi terlaksananya kegiatan belajar mengajar di
sekolah. Selain sebagai rambu-rambu kegiatan, tata tertib juga berhubungan
dengan penilaian budi pekerti, yang mencakup satuan kelakuan, kerajinan dan
kerapian.
Tata tertib yang berhubungan dengan kelakuan antara
lain :
· Hormat
terhadap Bapak Ibu guru dan karyawan sekolah
· Tidak
terlibat perkelahian
· Menghormati
pendapat teman
· Tidak
merusak sarana dan prasarana sekolah
· Tidak
membawa, menggunakan, dan mengedarkan narkoba
· Tidak
membawa HP
Tata tertib yang berhubungan dengan kerajinan antara lain :
· Hadir
di sekolah tepat waktu
· Mengikuti
kegiatan belajar dengan baik
· Mengerjakan
tugas yang dikerjakan guru
· Mengikuti
upacara bendera setiap hari Senin pagi serta hari-hari besar nasional
· Mengikuti
kegiatan ekstra kurikuler sesuai dengan pilihan, dan lain-lain
Tata tertib yang berhubungan dengan kerapian antara lain :
· Memakai
seragam sesuai dengan ketentuan
· Berpakaian
yang bersih, rapi serta sopan ( untuk putri berjilbab, bagi yang beragama Islam
)
· Rambut
dipotong rapi, tidak menutup alis mata, telinga dan bagian belakang tidak
sampai menyentuh kerah baju dan tidak dikuncir bagi pria
· Baju
dimasukkan kedalam, berikat pinggang, berkaos kaki dengan benar, ujungnya tidak
dilipat
Adapun hak dan kewajiban siswa SMP adalah sebagai berikut :
A. Hak-hak
siswa
1. Siswa
berhak mengikuti tiap-tiap mata pelajaran selama tidak melanggar tata tertib
sekolah.
2. Siswa
dapat memanfaatkan perpustakaan dengan mematuhi aturan yang berlaku di
perpustakaan.
3. Semua
siswa berhak mendapatkan perlakuan yang sama dengan siswa lainnya selama tidak
melanggar tata tertib sekolah.
4. Semua
siswa mendapatkan pelayanan BK yang sama.
5. Semua
siswa dapat memilih mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di
sekolah sesuai dengan minat, bakat dan kemampuannya.
6. Pada
setiap semester semua siswa berhak mengikuti evaluasi dengan syarat yang telah
ditentukan.
7. Pada
setiap akhir semester tahun pelajaran untuk siswa kelas VII dan VIII berhak
mengikuti ulangan semester untuk kenaikan kelas dan untuk siswa kelas IX berhak
mengikuti UAN, Ujian Sekolah dengan standart kelulusan yang telah ditentukan.
8. Semua siswa
adalah anggota Osis dan berhak menjadi pengurus dengan syarat yang telah
ditentukan.
9. Semua
siswa berhak mendapatkan pelayanan kesehatan dari sekolah.
10. Program
perbaikan hanya diberikan kepada siswa sampai yang bersangkutan dapat mengejar
ketinggalannya.
B. Kewajiban-kewajiban
siswa
1. Taat
kepada kepala sekolah, guru, karyawan dan karyawati.
2. Ikut
bertanggungjawab atas kebersihan, keamanan, dan ketertiban kelas dan sekolah.
3. Ikut
bertanggung jawab atas pemeliharaan gedung, halaman, dan peralatan sekolah.
4. Ikut
menjaga nama baik sekolah, guru dan siswa pada umumnya baik di dalam maupun di
luar sekolah.
5. Membantu
kelancaran belajar baik di kelasnya maupun di sekolah pada umumnya.
6. Menghormati
guru dan saling menghargai antara sesama siswa.
7. Melengkapi
diri akan keperluan sekolah.
8. Siswa
yang membawa sepeda/kendaraan supaya menempatkan ditempat yang telah ditentukan
dalam keadaan terkunci.
9. Ikut
membantu supaya tata tertib sekolah dapat berjalan dan ditaati.
PROGRAM DAN CARA BELAJAR YANG BAIK ( OLEH : WALI KELAS
)
MATERI MASA ORIENTASI SISWA BARU
(MOS)
SMP NEGERI 2 DONOMULYO
TAHUN 2013/2014
SMP NEGERI 2 DONOMULYO
TAHUN 2013/2014
I. ARTI
PENTINGNYA BELAJAR
Belajar
adalah usaha untuk memperoleh kepandaian atau ilmu pengetahuan. Balajar juga
dapat diartikan sebagai kegiatan berlatih. Hasil belajar adalah perubahan
tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Perubahan tingkah
laku dari belum dapat melakukan sesuatu menjadi dapat melakukan sesuatu disebut
belajar.
II.
PRINSIP-PRINSIP BELAJAR
Tugas utama
seorang siswa adalah belajar. Oleh karena itu kita harus belajar dengan
sebaik-baiknya. Sebagai seorang siswa harusmengetahui prinsip-prinsip belajar,
antara lain :
1. Untuk
belajar kita membutuhkan dorongan atau motivasi.
Dorongan itu
ada yang dating dari dalam maupun dari luar diri sendiri. Dorongan dari dalam
antara lain keinginan untuk lebih maju, cita-cita yang akan diraihnya.
Sedangkan dorongan dari luar misalnya adanya system rengking di kelas, karena
pujian, takut mendapat malu dan sebagainya.
2. Untuk
dapat belajar baik kita harus memusatkan perhatian pada hal yang sedang kita
pelajari. Hal yang dapat mengganggu pemusatan perhatian belajar kita hindari.
Misalnya, pikiran yang tertuju pada hal-hal yang mungkin sedang
mempengaruhi perasaan seperti kesedihan, patah hati, kemarahan, iri hati,
kebencian, dll.
3. Kita harus
berusaha untuk mengerti lebih dulu yang kita pelajari sebelum menyimak.
4. Untuk
dapat mengerti sesuatu yang dipelajari dapat ditempuh dengan cara :
· Menanyakan
pada diri sendiri mengenai hal yang kita pelajari
· Membuat
ringkasan atau skema untuk memudahkan memahami
· Mencoba
menghubungkan dengan masalah yang lebih besar dan menyeluruh
· Mencoba
menelaah dari berbagai macam segi agar menjadi lebih jelas.
5. Kita harus
meyakini bahwa semua pelajaran yang diterima akan berguna bagi kita nanti,
walaupun kita sudah tidak sekolah lagi.
6. Agar yang
kita pelajari lebih meresap adalah dengan beristirahat untuk mengedapankan
semua hal yang sudah diperoleh dari belajar.
7. Hasil belajar
yang sudah kita peroleh dapat digunakan untuk mempelajari yang lain. Missal
pola Bahasa Indonesia untuk mempelajari bahas asing.
8. Menghindari
hal-hal yang dapat menghambat belajar, seperti perasaan takut, malu, marah,
kesal, dsb.
III. CARA
BELAJAR
1. Belajar di sekolah
Sekolah
merupakan lembaga pendidikan yang mempunyai tugas dan fungsi menyelenggarakan
proses belajar untuk mencapai tujuan pendidikan. Untuk mencapai tujuan
pendidikan siswa perlu memahami hal-hal sebagai berikut :
· Siswa
harus memahami tujuan pendidikan
· Siswa
harus memiliki sifat terbuka, artinya dapat menerima guru sebagaimana adanya.
· Siswa
harus mempelajari dan menyiapkan alat pelajaran untuk esok harimya.
· Siswa
harus penuh minat dan perhatian dalam menerima pelajaran dan menyingkirkan hal
yang mengganggu konsentrasi dalam menerima pelajaran.
· Siswa
hendaknya bersikap kritis dalam menerima pelajaran
· Siswa
harus memiliki dorongan dan semangat yang kuat untuk maju, memiliki sifat ingin
tahu dan ingin menguasai ilmu pengetahuan.
· Siswa
hendaknya menghindari sifat malu bertanya untuk meminta penjelasan mengenai
hal-hal yang kurang dipahami.
· Sisa
harus berusaha untuk mencapai nilai yang setinggi-tingginya dengan prestasi
sendiri tanpa menggantungkan dengan orang lain.
· Siswa
harus mengikuti pelajaran dengan aktif, artinya siswa tidak hanya mendengarkan
tapi juga berinisiatif dalam memahami pelajaran dengan membuat catatan yang perlu.
· Setibanya
dirumah, siswa harus mengulangi kembali hasil pelajaran yang dipelajari di
sekolah.
2. Belajar
di rumah
Siswa dalam
menuntut ilmu harus melakukan konsentrasi dalam belajar. Untuk dapat belajar di rumah secara baik hendaknya memilih waktu dan tempat yang tepat serta
nyaman. Meja dan tempat duduk yang kurang enak dapat mengganggu konsentrasi
dalam belajar.
Siswa perlu
dan harus belajar di rumah setiap hari dalam waktu tertentu bukan terus menerus
tanpa henti.
3. Belajar berkelompok
Belajar
dalam berkelompok banyak sekali manfaatnya. Siswa yang belum memahami sesuatu
hal dapat memperoleh penjelasan teman yang sudah paham. Sebaliknya siswa yang
sudah paham akan lebih mahir karena ia mengutarakan hal yang sudah diketahui.
Dalam
kelompok belajar hendaknya ada ketua kelompok dan dalam pembentukan kelompok
belajra perlu memperhatikan jarak rumah dan jumlah anggota kelompoknya.
IV.
PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN
1.
Pentingnya perpustakaan
Di setiap
sekolah terdapat perpustakaan, karena perpustakaan merupakan sumber utama untuk
memperoleh bahan bacaan bagi siswa. Di dalam perpustakaan disediakan buku-buku
yang diperlukan siswa di sekolah.
Memang
perpustakaan berarti kumpulan buku-buku. Oleh karena itu didalam perpustakaan
disediakan buku baik berupa buku pelajaran maupun buku yang berhubungan dengan
ilmu pengetahun dan teknologi. Buku-buku tersebut akan memberikan wawasan yang
lebih luas kepada para siswa dan komponen sekolah yang memanfaatkannya.
2. Cara
Memanfaatkan Perpustakaan
Adanya
perpustakaan harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Untuk dapat memanfaatkan
perpustakaan perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
·
Mengetahui
jadwal kerja perpustakaan
· Mengetahui
peraturan yang berlaku di perpustakaan
· Mengetahui
tata cara menjadi anggota perpustakaan. Hal ini penting karena dengan menjadi
anggota perpustakaan maka dapat memanfaatkan semua fasilitas yang ada
diperpustakaan.
· Mengetahui
system pengelompokan buku yang digunakan oleh perpustakaan tersebut. Biasanya
buku yang memiliki subyek sama diletakan ditempat yang sama.
· Mengetahui
penggunaan kartu catalog yang biasanya disusun menggunakan alphabet nama
pengarang.
· Pemahaman
secara khusus tentang cara meminjam dan mengembalikan buku yang dapat dibawa
pulang.
· Mulailah
membaca buku di perpustakaan dengan memulai judul buku, nama pengarang,
penerbit, dan tahun terbit.
· Bacalah
buku tersebut dari halaman pertama sampai dengan halaman terakhir secara tepat.
· Ulangi
membaca buku dari bab ke bab secara teliti sambil mengingat-ingat.
· Ulangi
mebaca buku tersebut secara pelan-pelan dari bab ke bab sambil memeberi tanda
pada kalimat yang dianggap penting.
· Salinlah
kalimat yang telah diberi tanda ke dalam buku catatan
· Pahami
dan atau hapalkan hasil catatan tersebut hingga mengerti.
· Buatlah
pertanyaan dan jawaban sebagai test diri (selftest) untuk mengetahui letak
kekurangan kita.
V.
PEMANFAATAN WAKTU
1.
Pentingnya Waktu
Sebagai
manusia kita hidup dalam lingkup ruang dan waktu. Kita hidup dalam suatu ruang
tertentu dan dalam waktu tertentu yang harus dimanfaatkan dengan
sebaik-baiknya. Ruang dan waktu dapat dibedakan tetapi sulit untuk dapat
dipisahkan. Kita perlu memperhatikan penggunaan waktu yang kita miliki, sebab
waktu yang telah lewat tidak akan terulang lagi. Tuhan telah menyediakan waktu
kepada kita untuk hidup, dan kita perlu memanfaatkan waktu hidup kita dengan
sebaik-baiknya. Siswa perlu memiliki motto bahwa “Time is time, waktu adalah
waktu.” Waktu makan untuk makan, waktu istirahat gunakan untuk istirahat, waktu
belajar gunakan untuk belajar. Gunakan waktu luang sebaik-baiknya. Tanpa memperhatikan
penggunaan waktu maka hidup kita akan kacau dan tanpa teratur.
2. Mengatur
Waktu
Tidak dapat
dipungkiri bahwa orang berhasil mencapai sukses dalam hidup adalah orang yang
hidup teratur dan berdisiplin menggunakan waktu. Mereka mungkin pedagang,
politikus, ilmuwan, guru dan karyawan yang disiplin dengan waktu. Disiplin
seperti ini tidak datang dengan sendirinya akan tetapi melalui latihan yang
ketat dan disiplin yang tinggi. Oleh karena itu waktu yang tersedia oleh siswa
harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Setiap siswa harus memiliki jadwal
kegiatan sehari demi sehari dan mentaatinya dengan baiknya. Dengan membuat
jadwal kegiatan setiap hari dan motto TIME IS TIME pasti akan mempermudah
mewujudkan harapan dan cita-citanya.
Pelaksanaan 7K Di Sekolah
1. keimanan
2. keamanan
3. ketertiban
4. kebersihan
5. keindahan
6. kerindangan
7. kekeluargaan
Pelaksanaan 7 K
1. Keimanan Warga sekolah yang semakin membaik.
2. Keamanan lingkungan Sekolah harus dijaga.
3. Ketertiban sekolah yang sudah berjalan dengan baik.
4. Kebersihan sekolah yang menjadi kebutuhan warga sekolah.
5. Keindahan sekolah yang semakin membaik.
6. Kerindangan sekolah yang makin tertata dengan baik
7. Kekeluargaan yang semakin membaik.
KOORDINATOR
7 K
|
Rumusan
Tugas
Membantu
Kepala Sekolah dalam urusan 7 K.
Uraian
Tugas/Pekerjaan
1.
Menyusun program kerja yang berhubungann dengan 7 K.
2. Menyusun program 7 K dan mengkordinasikan dengan Wakil Kepala Sekolah bidang kesiswaan dan Wali Kelas. 3. Membuat pembagian kavling untuk setiap kelas. 4. Membimbing serta ikut mengawasi kegiatan - kegiatan OSIS. 5. Membuat laporan secara rutin maupun insidentil.
Hasil
Kerja
1.
Telah tesusun program kerja dan pelaksanaannya.
2. Terdapat kordinasi yang berhubungan dengan 7 K dengan Wakasek bidang kesiswaan dan Wali kelas. 3. Terdapatnya kavling untuk masing - masing kelas. 4. Terwujudnya 7 K dengan baik. 5. Terwujudnya kegiatan - kegiatan OSIS denga baik. 6. Terwujudnya laporan baik secara rutin maupun insidentil.
Wewenang
1.
Mengkordinir Pelaksanaan 7 K.
2. Memberikan Penilaian 7 K untuk masing - masing kelas. 3. Mengadakan Perlombaan Pelaksanaan 7 K untuk masing - masing kelas. 4. Memberikan hadiah bagi kelas yang terbaik dalam pelaksanaan 7 K.
Tanggung
Jawab
1.
Menerapkan pelaksanaan program 7 K setiap hari.
2. Memonitoring pelaksanaan 7 K setiap hari. 3. Mendampingi siswa untuk kegiatan di luar sekolah yang berhubungan dengan 7 K. |