Kemana peradaban amazon??


Sungai Amazon, sungai yang sudah tidak asing lagi di telinga kita.Peradaban-peradaban besar kebanyakan  terlahir dari sepanjang sungai, mesir dengan sungai nil ya begitu juga dengan sungai amazon pasti ada peradaban yang pernah mendiaminya tapi sebagian besar kita belum pernah dengar peradaban apa yang pernah mendiami sungai terbesar dan terpanjang dan besar di dunia ini/ Sungai Amazon adalah sungai dengan volume terbesar di dunia, dengan air yang mengalir dari kedua belahan selatan dan utara. Menurut laporan berbagai media, lembah sungai Amazon adalah termasuk peradaban kuno. Mengapa kebudayaan dan teknologi yang begitu maju kini musnah?
Menurut laporan, sebelumnya orang selalu berpikir bahwa hanya ada hutan di bagian barat Brazil. Namun, sekarang ada semakin banyak bukti menunjukkan bahwa ada aktivitas manusia di sana sebelumnya.
Para peneliti telah menemukan jaringan tempat tinggal yang dihubungkan dengan jalan, dengan jalan besar pasar di tengah lingkungan yang kuno. Beberapa artefak mengungkapkan bahwa orang-orang di sana mengembangkan pertanian, tempat terbuka yang bersih, dan kemungkinan mendirikan tambak ikan.
Para peneliti mengatakan bahwa mirip dengan peninggalan dari peradaban Yunani kuno, tempat tinggal Amazon ini dikelilingi oleh struktur tebal seperti dinding kota. Namun, saat ini wilayah yang pernah makmur oleh peradaban manusia ini ditutupi oleh hutan lebat.
Masyarakat sekarang mengejar hidup nyaman, tanpa berpikir banyak tentang perjalanan sejarah. Setelah mengalami banyak perubahan-perubahan kehidupan, peradaban di sepanjang Sungai Amazon menghilang, peradaban Maya menghilang, dan orang-orang kuno peradaban Asia Tengah sepertiLoulan dan Dunhuang  juga hilang.
Loulan juga disebut Kroran atau Kroranyina, kota abad ke-2-kerajaan kuno di sepanjang Jalan Sutra dalam apa yang sekarang disebut bagian dari Propinsi Xinjiang, China, sekarang sepenuhnya terkubur oleh gurun. 
Bukti Peradaban Amazon, jalan dan pemukiman yang tertata canggih

Dunhuang adalah kota besar kuno lain Jalan Sutra terletak di persimpangan antara Utara dan Selatan Jalan Sutra selama dinasti Han dan Tang, titik utama perdagangan antaraTiongkok dan Barat.
Apa yang tersisa sekarang adalah hutan, gurun, dan legenda ...
Ketika bencana datang, ketika menghadapi gempa bumi, tsunami, dan wabah, kita mulai menyadari kemampuan manusia yang tampak hebat dan maju dalam sekejap bisa musnah.
Tentu saja, dari legenda dan ramalan, dapat dilihat bahwa masyarakat secara bertahap mendekati jurang berbahaya setiap kali orang-orang di masyarakat tidak berhenti untuk berselisih satu sama lain, egois dan demi keuntungan pribadi/ kelompok menggunakan cara apapun.
Anda bisa membayangkan apa yang akan dihadapi ketika mereka mengabaikan belas kasih dan kehilangan moralitas dasar.


Di dunia yang sibuk, dapatkah Anda tenang sesaat untuk berpikir tentang apa yang paling berharga dalam hidup Anda? Ketika kita mencari dengan hati nurani kita, kita akan menemukan jawabannya dengan cepat.

Logika Hari Kiamat Bumi


Siapa yang tidak ngeri mendengar hari kiamat, dimana bumi bergoncang segoncang goncangnya, gunung gunung beterbangan seperti bulu tertiup angin. Semua tidak menghiraukan satu sama lain, yang ada bagaimana kita mempertanggung jawabkan perbuatan kita di hadapan sang pencipta. Mari kita sedikit menelaah secara ilmiah akan terjadinya peristiwa itu, memang benar dan tidak dapat dipungkiri, hari kiamat hanya Allah yang mengetahui, tapi kita sebagai manusia makhluk yang diberi akal untuk berpikir, seyogyanya memikirkan kiamat ini. Disini saya akan menjelaskan peristiwa kehancuran yang dialami bumi saja. karena kehancuran bumi tidak hanya disebabkan oleh faktoralam,namun juga oleh ulah manusianya sendiri.

Kita kembali pada penjelasan ilmiah tentang penyebab kerusakan bahkan kemusnahan mahkluk dimuka bumi. Selain banjir, senjata nuklir, polusi lingkungan, memburuknya iklim, dan lain sebagainya, menurut laporan majalah Discovery, AS, para ilmuwan juga memperhitungkan puluhan jenis bencana alam atau ulah manusia yang bisa mengakibatkan manusia mendekati kepunahan.

Letusan protuberan 
yang maha besar di sudut kiri bawah (Courtessy: NOAA Photo Library)
Jaman sekarang, setiap saat orang-orang menyebarkan informasi tentang kepunahan spesies, sehingga kita mulai menyadari bahwa ini bukan sebuah fenomena perputaran alam yang baik.

Para ilmuwan telah memperkirakan, bahwa rasio kepunahan spesies organisme sekarang adalah 1.000 kali lipatnya zaman fosil, menurut statistik bahwa di atas bumi secara aktual terdapat 99% spesies berada di ujung kepunahan.

Dan pembunuh-pembunuh yang menghancurkan spesies ini, sebagian besar disebabkan aktivitas peradaban manusia saat ini. Aktivitas-aktivitas ini menyebabkan berbagai jenis makhluk hidup di bumi, termasuk manusia sendiri secara perlahan-lahan menuju ke dalam kondisi yang kritis, ada beberapa kondisi yang mungkin dapat dialami dalam gerakan putaran alam.
Mungkin Anda akan menganggap bahwa peringatan di atas hanya imajinasi sastrawan, namun di bawah pengamatan dan penyelidikan ilmuwan ditemukan bahwa dalam sejarah ratusan juta tahun, di atas bumi berkali-kali menyisakan bekas-bekas kehancuran.

Gempa bumi dan Perubahan Kerak Bumi
Dari sejumlah besar bangunan yang ditemukan di samudra, dengan fosil makhluk hidup samudra di atas daratan.
Semua ini cukup membuktikan “samudra berubah jadi sawah ladang, dan sawah ladang berubah jadi samudra (dunia mengalami perubahan besar)”, daratan tenggelam ke samudra, perubahan kerak bumi dasar laut yang naik menjadi daratan adalah fenomena yang sangat normal dalam aktivitas bumi.
Seperti misalnya Danau Lago Titicaca di Bolivia, Amerika Selatan, meski terletak di atas dataran tinggi, namun di kawasan sekeliling danau muncul jutaan fosil kulit kerang samudra, dan hingga sekarang masih terdapat makhluk samudra di danau tersebut, nelayan dapat menjala kuda laut, udang bercapit hijau dan kerang-kerangan.
Ini menunjukkan bahwa pada zaman dulu, dataran tinggi di sini mungkin masih berada di dasar laut, namun, karena perubahan kerak bumi, di desak hingga naik ke atas, dan masa terjadinya diperkirakan kurang lebih pada seratus juta tahun lampau. Daratan Atlantis dalam legenda, adalah peradaban yang hilang tenggelam ke laut karena perubahan kerak bumi.

Kerak Bumi Berubah Posisi

Tidak salah bila ada yang bilang tempat kita berpijak bumi kita tidak  beda jauh dengan kulit apel. sedangkan dibawah kulit itu mengandung panas yang tak terkira.
Ketika professor Charles H.Hapgood sedang mempelajari peta kuno Kutub Selatan, ia pernah mengemukakan hipotesa peralihan kerak bumi (Earth Crust Displacement).
Dalam kondisi tertentu, segenap kerak luar bumi mungkin dapat menggerakkan posisinya secara menyeluruh, bagaikan selembar kulit jeruk tak berisi, setelah kendor dan terkelupas, akan menggerakkan segenap posisinya.
Menurut hipotesa tersebut, kerak bumi setebal 30 mil dapat meluncur di atas inti bumi yang tebalnya 8 ribu mil, beberapa sarjana AS mengaitkan hipotesa ini dengan bencana dahsyat di Alaska dan Siberia pada 11 ribu tahun lampau. Mereka memprediksikan daratan di Kutub Selatan saat ini, ternyata adalah daerah berjarak sekitar 2 ribu mil sebelah utara Kutub Selatan.
Dan sebelum adanya peradaban manusia ini, minimal pada 6 ribu tahun silam, telah terjadi peralihan kerak bumi, segenap kerak bumi menggerakkan posisi, hingga menggeser daratan Kutub Selatan ke posisinya saat ini. Ini membuat daratan yang hangat mendadak menjadi dingin, dan secara perlahan diselimuti dengan es dan salju.
Dan di saat bersamaan, Alaska dan Siberia juga mengarah ke Kutub Utara, sehingga membuat daratan yang semula hangat dalam sekejab menjadi dingin “membeku”. Ini secara rasional telah menjelaskan tentang lapisan tanah beku di utara Siberia, gajah raksasa berbulu panjang yang ditemukan serta sejumlah besar binatang yang tidak dapat hidup di daerah dingin, seperti misalnya badak, banteng, kuda, gezelle, srigala, machairodont (harimau bergigi pedang), singa dan sebagainya, selain itu juga ada mayat manusia.

Ledakan Sinar Gamma

Sinar Gamma adalah ledakan dengan kekuatan terdahsyat yang sudah diketahui di alam semesta saat ini, dan pengetahuan yang dipahami ilmuwan atas hal ini masih sangat terbatas.
Ilmuwan mendapati, bahwa sinar gamma (Gamma Ray Burst, GRB) yang berasal dari galaksi luar yang jauh, adalah energi yang dilepaskan kembali setelah hancurnya 2 bintang tetap, energi pancarannya sangat kuat dan tak dapat diduga, kurang lebih seribu kali lipatnya matahari.
Sebelum perubahan besar ini terjadi, manusia sama sekali tidak dapat mengamati perubahan sesudahnya, sehingga dengan demikian juga tidak tahu bagaimana cara mengantisipasinya. Jika terjadi, maka meski berada di tempat sejauh seribu tahun cahaya, dan meski pada malam yang biasanya cerah di sebuah tempat yang jauhnya tidak dapat Anda saksikan, ia juga akan terang secara tiba-tiba seperti matahari, kemudian melepaskan energi yang maha besar, dan menyinari bumi dengan pancarannya.
Meskipun lapisan atmosfer dapat melindungi kita terhindar dari serangan sinar Gamma dan sinar -X, namun pancaran-pancaran berenergi tinggi ini dapat membuat lapisan atmosfer menjadi panas dan menghasilkan nitrogenoksida, yang dapat secara serius merusak ozonosfer (lapisan ozon).
Yang lebih parah adalah ini dapat secara langsung mengacaukan proses fotosintesis plankton di samudera (mereka dapat menyuplai oksigen bagi atmosfer), merusak ekologi sekaligus juga menghancurkan rantai makanan.
Jarak sinar gamma yang ditemukan saat ini sangat jauh dari kita, meski pengetahuan yang diketahui ilmuwan atas hal ini sangat terbatas, namun dapat dibayangkan akibat yang mengerikan seandainya secara tiba-tiba ia menyinari bumi kita.

Planet Menabrak Bumi
Pada 1908 silam, sebuah meteorit komet setinggi kurang lebih 200 kaki (± 60 m) pernah melintasi lapisan atmosfer, dan mengenai kawasan, Siberia, akibatnya terjadi ledakan di kawasan tersebut. Klik disini untuk membaca ledakan misteri siberia
Menurut perhitungan astronom bahwa peristiwa sejenis akan terjadi setiap 100-300 tahun. Peristiwa ini, seandainya terjadi di samudera atau daerah yang jarang penduduknya, yang mana meskipun rasio kemungkinan manusia terhindar dari bencana ini sedikit lebih besar, namun ilmuwan mengatakan: terhadap planet besar, tidaklah penting di mana posisi yang diterjang mereka (planet). Karena bila meteor besar menghantam bumi pada bagian samudera, maka akan menimbulkan tsunami besar.
Jika meteorit selebar ½ mil (± 800 m) menabrak bumi (± setiap 250 ribu tahun) meski tidak sampai menyebabkan kepunahan seluruh umat manusia, namun cukup memusnahkan pembangunan peradaban umat manusia sekarang.
Sebuah meteorit selebar 5 mil menabrak bumi dapat menimbulkan gempa, tsunami, letusan gunung berapi, dan mengakibatkan kepunahan yang lebih dahsyat, sama seperti akhir zaman dinosaurus. (artikel2 terkait pernah dibahas di blog ini)
Pada 1994 silam, ilmuwan berhasil mengamati seluruh proses tabrakan Comet Shoemaker-Levy 9 dengan Jupiter, ini menjelaskan bahwa planet menabrak bumi bukan tidak mungkin, juga bukan peristiwa mengerikan yang baru akan terjadi ratusan tahun kemudian.
Lubang Hitam
Sistim galaktik pada umumnya dipenuhi dengan Lubang Hitam (black hole). Menurut prediksi ilmuwan secara garis besar, bahwa dalam sistem galaktik terdapat sekitar satu juta lubang hitam, benda-benda ini beredar sama seperti bintang lainnya.
Seandainya ada sebuah planet sedang akan mendekati kita, hal itu bisa kita prediksi, tapi jika seandainya itu adalah lubang hitam maka kita tidak akan mendapat peringatan. Jika sebuah planet yang akan menabrak bumi, para ilmuwan puluhan tahun silam bisa saja mengamati dan memprediksikan waktu maupun energinya secara konkret.
Namun lubang hitam tidak akan menabrak atau menghancurkan bumi, akan tetapi, ia -dengan kekuatan gravitasinya yang luar biasa- dapat mengacaukan orbit peredaran benda langit, sehingga suhu di bumi akan mengalami perubahan yang drastis.

Badai Matahari
Selama beberapa tahun terakhir ini, matahari sudah memasuki perubahan periodik medan magnetik yang terjadi setiap 10-11 tahun. Dalam masa demikian, partikel dan pancaran kemungkinan akan menerpa ke bumi dengan kecepatan 1juta km/jam. Dan ancamannya terhadap bumi, adalah suatu hal yang tak dapat diperhitungkan para ilmuwan.
Baru-baru ini, Pada April 2001 sebagaimana yang diperkirakan ilmuwan, telah terjadi ledakan bintik matahari yang dahsyat di permukaannya, dan ini merupakan salah satu ledakan terbesar yang tercatat selama ini, untungnya solar Flare (letusan gas matahari) tidak mengarah ke bumi (lihat pada foto di atas).
Karena itu sebagian besar energi yang dilepaskan letusan protuberan tidak akan sampai menerjang bumi. Letusan protuberan atau gas matahari disebabkan ledakan tiba-tiba dari energi magnetik.
Letusan ini dapat menambah kecepatan gerak partikel matahari hingga mendekati kecepatan cahaya dalam beberapa detik, sekaligus membuat suhu di permukaan matahari naik hingga jutaan derajat.
Energi yang dilepaskan letusan protuberan bahkan mencapai miliaran ton energi yang dihasilkan ledakan bahan peledak.
Diatas beberapa yang menjadikan bumi kita semakin banyak ancaman begitu juga kita sebagai makhluk yang menghuninya, disamping karena faktor alam yang manusia tidak bisa menghindar, namun beberapa lagi kehancuran bumi dikarenakan ulah manusia sendiri.


nbb:gambar di atas hanya ilustrasi,kecuali gempa bumi
Wallahualam..
Semoga bermanfaat

Peralatan dalam Astronomi




Artikel tentang mistery kehidupan diluar bumi yang sampai saat ini masih memiliki andil besar dalam menguras benak terdalamku untuk mencari tau akan kehidupan makhluk cerdas yang mungkin ada di luar selain planet kita. Peradaban yang mungkin telah ada ribuan tahun sebelum bumi terhuni makhluk hidup. Cukup mengagetkan ketika Seth Shostak, seorang astronomer dari SETI Institute yang pernah mengatakan perumpamaan yang berbunyi demikian, "Ada lebih banyak bintang di alam semesta dari pada butiran pasir di pantai bumi. Dan jika ada pasir dimana terjadi sesuatu yang menarik, dimana ada makhluk hidup yang pandai, berarti itu sangatlah istimewa."
Mungkin dari kalian masih sedikit mengenal istilah SETI, sebenarnya dari sekian artikel pencarian kehidupan diluar bumi ini, pekerjaan SETI memiliki peran yang sangat besar sebagai sumber artikel topic ini…tidak salah jika kita meluangkan waktu sedikit untuk menambah pengetahuan akan SETI ini yang konon berisi ilmuwan ilmuwan yang memiliki pekerjaan paling aneh didunia…

SETI merupakan singkatan dari Search Extra Terrestrial Intellegence. Sebuah Badan dimana didalamnya berisi sekelompok ilmuwan yang memiliki pekerjaan paling aneh di dunia. Ya, mereka berusaha mencari peradaban makhluk asing. Proyek SETI sebagian besar memang ditangani oleh para astronomer radio yang melakukan penelitian yang amat unik, mereka berusaha mencari sinyal berupa pancaran radio maupun transmisi laser dari teknologi peradaban cerdas yang jauh. Para Ilmuwan SETI yakin bahwa kedua jenis sinyal tersebut dapat dipancarkan dengan biaya yang relatif murah. Namun yang perlu diketahui bahwa SETI tidak melakukan studi terhadap fenomena-fenomena UFO yang memang dikatakan sering terjadi. 
Pencarian sinyal-sinyal radio tersebut memiliki strategi yang cukup unik, dimana mereka mencari sinyal dalam gelombang mikro yang memiliki rentang frekuensi yang amat sempit di luar tata surya. Ini adalah jenis sinyal yang memiliki potensi besar untuk dideteksi. Diantara seluruh rentang spektrum sinyal radio, frekuensi 0.5 - 60 GigaHertz (GHz) merupakan frekuensi yang paling bebas dari gangguan oleh sinyal-sinyal yang dipancarkan oleh benda-benda alamiah. Peradaban manapun yang telah mengembangkan teknologi radio pasti akan menyadari hal ini juga dan memancarkan sinyal menurut fakta ini. Atmosfer kita pada umumnya menghalangi kita memancarkan sinyal dengan frekuensi di bawah 12 GHz, dan justru peradaban lain mungkin punya alasan untuk memilih frekuensi serendah ini. 
Perkembangan teknologi kita masih terlalu muda, sebagian besar baru dikembangkan satu dua abad terakhir ini. Dan mungkin saja perkembangan teknologi peradaban di luar sana lebih tua ribuan tahun dari peradaban di bumi yang masih tergolong remaja. Dengan teknologi radio kita yang masih terlalu lemah, tentunya masih terlalu sulit bagi kita untuk mendeteksi mereka. Maka, hingga saat ini satu-satunya yang bisa diharapkan adalah transmisi berdaya tinggi yang dengan sengaja dipancarkan oleh peradaban asing untuk mengatakan keberadaan mereka.

Seth Shostak, seorang Astronomer dari SETI Institute mengatakan bahwa peradaban yang mungkin kita deteksi "adalah masyarakat dengan ribuan atau jutaan tahun dari teknologi dalam sabuk komunikatornya" Sebuah brosur public relations dalam institut SETI (1999, hal.14) mencatat bahwa "Adalah sebuah keyakinan umum bahwa peradaban apapun yang kita deteksi mungkin jauh lebih maju dari peradaban kita, kemungkinan ratusan atau ribuan tahun atau lebih di atas kita". Jill Tarter (1998) berspekulasi tentang "sepuluh juta tahun". Ray Norris (1999) membela satu juta tahun sebagai perbedaan umum yang paling mungkin. Ia menambahkan bahwa kemungkinan ETI kurang dari satu juta tahun di atas kita adalah sangat rendah. Kurang dari satu kemungkinan dalam seribu kemungkinan. Charles Lineweaver (1999) menyimpulkan perbedaan umur mungkin 5,2 juta tahun dan menunjukkan betapa "naïf", dan "bodoh" asumsi-asumsi pencarian SETI.
Adalah Martyn Fogg (1987) memperhitungkan bahwa banyak sekali peradab
an teknis muncul di galaksi kita sekitar empat juta tahun yang lalu, dan beberapa muncul lebih awal (beberapa di antaranya bahkan ada sebelum system tatasurya kita terbentuk). Tentu saja, hasil dari simulasi komputernya mengindikasikan bahwa seluruh galaksi kita mungkin telah berkolonisasi selama lima juta tahun terakhir.

Untuk mendapatkan beberapa perspektif tentang arti dari jumlah yang banyak ini, adalah berguna untuk mengingat bahwa peradaban kita hanya berumur sekitar sepuluh ribu tahun, atau lebih muda dalam beberapa defines. Baru seratus ribu tahun yang lalu nenek moyang kita adalah pemburu-pengumpul makanan menggunakan alat-alat batu dan hanya bahasa kuno. 
Jika peradaban diluar sana seratus ribu tahun di atas kita, maka mereka telah cukup mampu mengirimkan satelit-satelit inteligen untuk menjelajah sistem planet lain. Setiap satelit mungkin lebih cerdas dan lebih berpengetahuan dibanding manusia, juga mungkin lebih kecil dari bola basket atau baseball . Bahkan keremajaan teknologi manusia mungkin akan mampu meluncurkan satelit antar bintang dalam dua ratus tahun, jauh lebih awal jika rencana NASA berjalan. Jadi peradaban yang ada seratus ribu tahun di atas kita diduga mengembangkan sebuah kapasitas antar bintang dahulu kala. 

Karena banyak yang beranggapan potensi keberhasilannya terlalu kecil, maka hanya sedikit orang yang akhirnya meneliti peradaban makhluk cerdas di luar bumi. Hal ini juga membuat Pemerintah Amerika Serikat enggan mengucurkan banyak dana untuk proyek SETI. NASA mempunyai program SETI yang diawali lagi di tahun 1989 dan meneliti dengan teleskop pertama kali di tahun 1992, lalu dihentikan oleh kongres 1 tahun kemudian di tahun 1993. Dari sumber yang saya dapat, peneliti SETI menerima $12 juta setahun, itu dari $14 miliyar anggaran NASA untuk 1 tahun. $12 juta setahun yang diterima SETI tersebut juga dikatakan teralalu berlebihan karena lagi-lagi dikatakan kemungkinan suksesnya sangat kecil. Jadi dilakukan penyesuaian ulang terhadap $12 juta yang dihabiskan untuk proyek ini. Kini, SETI didanai oleh swasta. Jika para ilmuwan mau menggunakan parabola raksasa pemerintah untuk melakukan penelitian, mereka harus mengantri dengan peneliti lain dan menyewa dengan biaya $6000 perhari. 
Sekarang kita berada di sebuah planet kecil yang mengelilingi sebuah bintang tetap. Di luar sana terdapat sekelompok bintang yang disebut galaksi. Di malam yang cerah, kita bisa melihat banyak bintang diangkasa. Itu hanya sebagian dari 400 miliyar bintang yang diperkirakan berada di galaksi kita. 400 miliyar bintang dalam satu galaksi tentu begitu sangat mengagumkan. Jika salah satu diantaranya memiliki planet, dan jika salah satu diantaranya ada kehidupan, kemudian disalah satu bentuk kehidupannya merupakan makhluk cerdas, pasti ada jutaan peradaban di angkasa sana. Tapi jika tak ada, berarti terjadi pemborosan ruangan. 
Dengan teleskop ruang angkasa Hubble kita dapat menemukan lebih banyak lagi bintang-bintang yang membentuk galaksi. Kemungkinan ada 50 miliyar galaksi lain di alam semesta yang masing-masing memiliki ratusan miliyar matahari.
Teleskop Ruang Angkasa Hubble 


Dimulai dengan jumlah bintang di galaksi, yaitu sekitar 400 miliyar. Untuk mencari kehidupan, kita butuh bintang yang memiliki planet seperti halnya matahari. Namun, sampai tahun 1995, pada Astronom belum menemukannya. Lalu astronomer mulai memakai peralatan baru yang bisa melacak keberadaan terkecil bintang yang memiliki planet. Mereka menemukan sistem planet di galaksi tetangga kita, Andromeda. Teleskop ruang angkasa bahkan memotret sebuah planet di konstelasi Torus. Penemuan terakhir menunjukkan sedikitnya 3-5 % dari semua bintang memiliki planet dan persentase sebenarnya mungkin lebih tinggi lagi. Tapi, berapa bintang yang memiliki planet yang memiliki kandungan air? Dari 8 planet di tata surya kita, 3 diantaranya dulu basah, tapi kini hanya di bumi yang memiliki lautan. Di tata surya kita, setidaknya ada satu planet yang ada kehidupan yaitu bumi. Jadi, katakan saja di tiap tata surya ada satu planet yang bisa ada kehidupan. 


Ada beberapa planet yang benar-benar memiliki kehidupan? ini sulit. Sebab kita hanya memiliki kehidupan di bumi sebagai suatu contoh dan semua kehidupan itu saling berhubungan. Kehidupan di Planet ini ada dimana-mana, kemanapun mereka pergi, mereka bisa mempertahankan hidupnya. Kita tak tahu secara persis bagaimana kehidupan di bumi dimulai. Tapi jika kita bisa tahu apa dulu benar-benar ada kehidupan di Mars itu bisa mengatakan kepada kita. Tiap ada planet yang separuh bisa ditinggali, maka kehidupan akan berkembang. Kemungkinan optimisnya dari 50% - 100% planet akan berkembang kehidupan. 


Berikutnya yang kita butuhkan adalah kehidupan yang memiliki teknologi. Jika ada makhluk pandai di planet lain, cepat atau lambat ilmu pengetahuan akan berkembang. Andai 2 dari 10 kehidupan memiliki teknologi radio, itu berarti ada 2 miliyar peradaban di galaksi kita yang bisa mengirim sinyal. Tapi, apakah peradaban-peradaban seperti itu masih ada? 
Bagian terakhir dari persamaan Drake adalah masa hidup dari peradaban yang memiliki teknologi tersebut. Para ilmuwan SETI lebih menyukai pernyataan berapa lama mereka tetap mengudara?. Apakah mereka juga memancarkan sinyal-sinyal kepada kita? itu juga belum kita ketahui. Tapi jika kita optimis dan mengatakan ET akan mengudara selama minimal satu juta tahun maka jumlah siaran di galaksi kita mungkin ada sekitar 10.000. 


Misalnya ada 40.000 peradaban diantara 400 miliyar bintang, mengapa kita belum mendengar transmisi apapun dari peradaban lain? 
Menurut para ilmuwan, kita harus mencari 1 dari 10 juta bintang. Tapi menurut fiksi ilmiah, jika persamaan Drake benar makhluk asing seharusnya sudah ada disini. Sepertinya keturunan kita akan menjelajah dari bintang ke bintang dengan lebih pelan dari kecepatan cahaya dalam sebuah pesawat besar. Butuh waktu lama untuk sampai ke bintang lain. Mengembangkan koloni, industri, mengembangkan teknologi dan kemudian mulai menjelajah ke bintang lain. Jika itu terjadi, keturunan kita butuh waktu 60 juta tahun untuk memenuhi galaksi kita. 


Jadi pertanyaan yang muncul adalah, mengapa mereka belum tiba disini? Kemungkinan pertama yaitu peradaban terlalu terpencar untuk melakukan kontak. Ide berapa lama peradaban bisa bertahan dan kemungkinan spektrum kita dalam spektrum waktu dapat berhubungan dengan spektrum makhluk pandai lainnya agar kita saling dapat bertemu. Kemungkinan kedua ialah tak ada peradaban lain yang memiliki teknologi. Mungkin kehidupan di planet lain hanya merupakan lumba-lumba, gurita, makhluk-makhluk air yang aneh yang sama sekali tak pernah keluar dari planet mereka. Kemungkinan ketiga, peradaban lain punya teknologi tapi mereka tidak memiliki keingintahuan mengenai bagian jagad raya yang lainnya. Atau mungkin sebenarnya makhluk asing tahu segalanya tentang kita? Meraka sengaja tidak melakukan kontak agar lebih leluasa untuk melakukan pengamatan kepada kita. Bagaimana jika kita sebenarnya telah lama dimati oleh mereka tanpa kita pernah mengetahuinya? sebab mereka suka dengan seni dan kebudayaan kita? Atau mereka akan punya rencana menyerang kita secara diam diam tanpa sepengetahuan kita?? 




sorce
*Super special than to dipfals
*Jonathan Ward, Understanding the Extra Terrestrial, 1998
*Tri L Astraatmaja, Adakah Seseorang di Luar Sana?
*Allen Tough, 5 Strategi Memperoleh Kontak Dengan E.T
*Wikipedia

Mistery bulan


Meskipun pertanyaan yang sedikit aneh di telinga kita, tapi coba kita renungkan..berapa banyakkah planet dan galaxy, benda langit lain yang bertebaran diluar sana??...Berapa ribu atau berapa jutakah benda langit di jagad raya ini yang mirip atau lebih dekat sama persis dengan bumi kita, apakah Tuhan hanya menciptakan benda langit yang dapat dihuni oleh makhluk seperti kita ini hanya terdapat dibumi yang kita ketahui selama ini, atau di belahan jagad raya ini juga terdapat suatu kehidupan yang sama persis dengan bumi kita atau mungkin peradaban nya lebih maju dari kita??..makhluk cerdas dari luar bumi yang sampai saat ini tidak pernah surut diperbincangkan oleh banyak ilmuwan…


Bulan.., semuanya pasti kenal dengan benda mungil ini, benda mungil yang slalu kita liat menemani malam malam kita, slalu menampakkan wajah cantikkya menghibur makhluk bumi yang dalam kegelapan dan kesepian, tapi asal tau aja, wajah bulan yang selama ini kita liat hanya separuh dari bagiannya, sedangkan separuhnya lagi kita tidak pernah melihatnya, Bagian bulan yang terlihat dari bumi/menghadap bumi itu tidak pernah berubah.
Dalam pencarian jejak kehidupan cerdas di luar Bumi Bulan memang masih penuh dengan misteri. kita belum memahami sisi gelapnya bulan yang tak terlihat itu. Dikatakan, pada sisi gelap bulan itulah berkembang suatu kehidupan cerdas. Nampaknya, para makhluk-makhluk tersebut sangat strategis dalam memilih tempat untuk membangun pusat peradaban mereka disana, karena tidak mudah terpantau dari bumi. Ufology menyebut pangkalan makhluk-makhluk itu sebagai "Luna". Sejak misi Apollo pertama yang mendarat di bulan (Apollo 11), makhluk-makhluk itu seakan-akan tidak menyukai kedatangan manusia kesana. Itu ditandai dengan selalu munculnya benda-benda terbang misterius yang selalu mengikuti dan seperti menghalangi jalannya pesawat-pesawat ruang angkasa seperti 7 misi Apollo dan beberapa misi Gemini ke Bulan.

Dunia Ufology, mengatakan ada sebuah pangkalan makhluk asing di Bulan yang sangat rahasia. Walaupun masih sebatas spekulasi, tanda-tanda akan hal ini pernah dialami oleh sebagian daripada kita yaitu para Awak Apollo yang mengunjungi bulan. Dari 7 misi Apollo ke Bulan ( Apollo 11 - 17 ), hanya Apollo 13 lah yang mengalami kegagalan akibat terjadinya kebocoran modul servis yang menyebabkan hilangnya persediaan oksigen, air, listrik, dan fungsi mesin. Beruntung para Astronot Apollo 13 semua dapat terselamatkan. Saat mengunjungi bulan, terdapat beberapa kejadian aneh yang dialami oleh para astronot Apollo. Nampaknya ada yang merasa terusik oleh kedatangan mereka kesana, dan itu ditandai dengan munculnya serangkaian kejadian-kejadian aneh dan ganjil pada saat para Astronot mendekati satelit alami bumi itu. Benarkah ada suatu pangkalan kehidupan cerdas di bulan yang sangat misterius?

Sebenarnya, kecurigaan-kecurigaan mengenai adanya kehidupan makhluk cerdas di bulan ini sudah dapat teramati fenomenanya oleh manusia di bumi. Laporan banyak berdatangan dari para ahli perbintangan maupun para peminat astronomi dari beberapa negara di seluruh dunia, termasuk dari Indonesia. Dedi Suardi contohnya, tatkala mengamati bulan dengan teleskopnya, pria yang dikenal sebagai seniman, penulis dan peminat serius astonomi ini menyaksikan kejadian aneh di permukaan bulan. Pada saat ia mengamati bulan dengan teropong bintang Calestron Catadiotric yang berdiameter 8 ichi, ia tiba-tiba melihat benda hitam mirip anak panah yang dengan gesitnya hilir mudik dari ujung tanduk bulan ke ujung tanduk yang lain. Lebih fantastis lagi, guna mencapai sisi bulan yang lain, benda aneh itu hanya memerlukan waktu 1/2 detik!!kejadian ini berlangsung satu jam sebelum lenyap dari pandangan teleskop. Munculnya beberapa obyek-obyek misterius di sekitar bulan juga sempat dilaporkan oleh para pakar perbintangan Amerika dan Perancis jauh sebelum misi Apollo dilaksanakan yaitu ditahun-tahun disepanjang 1920 - 1930 an. Disepanjang era itu, memang kerap muncul laporan dari para ahli perbintangan mengenai munculnya segerombolan benda-benda terbang yang bersinar dan bergerak hilir mudik di sekitar bulan. Bahkan laporan-laporan tersebut sempat menghiasi surat kabar dan jurnal-jurnal disepanjang tahun tersebut.



Obyek Terbang bercahaya yang Berhasil Diabadikan oleh Astronot Apollo 14


Hal yang semakin menggairahkan para peminat astronomi termasuk ufology adalah ketika munculnya laporan mengenai adanya sebuah "jembatan" misterius dipermukaan bulan sepanjang beberapa mil yang disaksikan oleh seorang ahli perbintangan terkenal John O'Neill. Pada tanggal 29 Juli 53, ia memang menyaksikan obyek "jembatan" aneh yang memanjang 12 mil di daerah Mare Crisium Bulan. Namun entah mengapa, beberapa hari kemudian jembatan aneh tersebut menghilang. Apakah benar makhluk-makhluk cerdas itu membongkarnya dengan sebab jembatan itu terlalu mencolok sehingga dapat dengan mudah diamati oleh manusia di Bumi? (mengingat letaknya juga tidak pada "dark side" dari bulan itu sendiri)

Sementara kesaksian O'Neil tersebut banyak dicemooh oleh para astronom lain, muncullah kesaksian pakar bulan nomor wahid dari Inggris H.P.Walkins, yang menandaskan bahwa ia pun menyaksikan jembatan aneh yang tiba-tiba muncul itu!! Setelah itu, Patrick Moore, anggota British Astronomical Association, juga melihat jembatan di Bulan yang menghubungkan satu gunung dengan gunung lainnya di dataran Mare Crisium/ Sea of Crysis. Yang lebih aneh lagi, 84 tahun sebelum kesaksian O'Neill, Swift dari Matton II, menyaksikan obyek-obyek yang bergerak melintasi bulan pada tanggal 7 Agustus 1869, dua puluh menit sebelum terjadi gerhana matahari total. Bahkan lima tahun sesudahnya, tepatnya pada tahun 1874, Monsieur Lemey, pakar langit dari Perancis, melaporkan bahwa dirinya melihat objek-objek yang jumlahnya sangat banyak, berwarna hitam, berbondong-bondong melintasi permukaan bulan.

Seorang astronomer Jerman bernama J.H. Schroeter, yang hampir sepanjang hidupnya mengabdikan diri pada pembuatan peta Bulan, pada tanggal 26 September, 1788, melihat sebuah sinar cerah keputihan, persis seperti bintang, tiba-tiba berkilauan disekitar puncak-puncak dipermukaan bulan Alps dekat kawah atau kepundan Plato. Sinar itu terus menerus memancar kira-kira lima belas menit untuk kemudian hilang. Terang sinar ini tidak mungkin berasal dari sebuah meteor.

Di Lowell Observatory di Arizona, pada tanggal 30 Oktober, 1963, seorang astronomer lain, John Greenacre menyaksikan sinar merah dipermukaan Bulan. Sinar itu menurut Greenacre amat kuat hingga "mirip dengan batu permata ruby yang besar."
Baru-baru ini sebuah survey mengenai buku buku dan laporan astronomer membuktikan bahwa telah dibuat 400 laporan mengenai kejadian bulan yang aneh seperti itu dalam suatu periode yang lebih panjang dari 400 tahun. Study cermat ini dilakukan oleh dua orang astronomer terkemuka, Patrick A. Moore dari Armagh Planetarium di Irlandia Utara, dan Barbara M. Middlehurst, dari Lunar Anda Planetary Laboratory, University of Arizona.

Faktanya, dari seluruh kejadian misterius di bulan yang berhasil diamati dari bumi ialah cahaya-cahaya aneh dan misterius tersebut berasal dari daerah Mare Crisium, daerah yang tepat sama dengan munculnya jembatan besar yang dilihat oleh O'Neill dan H.P. Wilkins pada tahun 1950-an. Berlusin-lusin astronomer melihat cahaya-cahaya yang kerap membentuk formasi-formasi geometri ini, seakan-akan ada suatu kecerdasan yang mengendalikannya.


Obyek terbang bercahaya yang berhasil diabadikan Astronot Apollo 15 di Bulan


Lalu, Adakah sinyal-sinyal membingungkan yang telah mereka kirimkan kepada kita untuk menegaskan bahwa mereka benar-benar eksis?

Suatu hal yang menarik dari pertanyaan diatas ialah bahwa pada periode tahun 1927 - 1934 , dimana pada saat itu merupakan masa permulaan dari teknologi radio kita. Ada beberapa sinyal-sinyal misterius yang berhasil ditangkap di sekitar bulan. tanda-tanda radio ini berhasil ditangkap oleh beberapa penyelidik radio. Salah satu tanda ini berhasil diterima oleh Marconi Tesla.

Di tahun 1956, kembali diterima sinyal-sinyal misterius yang diterima oleh para astronom di Ohio University. Sinyal-sinyal membingungkan ini dikatakan dikirimkan oleh suatu obyek yang bergerak sangat cepat menuju ke Bulan, dan obyek ini berhasil diamati oleh para astronom, baik di Ohio University maupun beberapa astronom Inggris. Tak bisa dimengerti, apa arti dari sinyal-sinyal yang mereka kirimkan kepada kita ini?

Astronot pertama yang melihat UFO ketika sedang mengorbit adalah Mayor Gordon Cooper, selama misi penerbangan mercury 21 orbit dengan Faith 7 (15 Mei, 1963). Ketika sedang melakukan orbit yang keempat dan persis berada diatas Hawaii, ia melaporkan mendengar transmisi suara yang aneh yang dinamakannya "bahasa asing yang tidak dipahami". Ternyata ,suara itu memotong channel VHF yang khusus ditujukan untuk penerbangan angkasa luar. 'Suara yang direkam itu ternyata tidak cocok dengan bahasa apapun yang terdapat didunia ini. Akhirnya terbukti bahwa suara itu tidak diucapkan oleh lidah bangsa apapun didunia ini, Akhirnya terbukti bahwa suara itu tidak diucapkan oleh lidah bangsa apapun di dunia ini, tapi di katakan berasal dari lidah yang sama sekali asing bagi dunia kita ini. Walaupun para ahli NASA telah memutar kembali rekaman itu berkali-kali mereka tetap tidak bisa menganalisa-nya, demikian menurut salah satu sumber yang bisa dipercaya.



Kemudian, hampir sebagian besar Astronot Apollo maupun Gemini melihat UFO pada saat memasuki orbit Bulan. Para Astronot Apollo selalu diikuti UFO pada saat perjalanan menuju bulan. Bahkan, ada foto-foto yang membuktikan hal ini semua, terutama foto sebuah UFO yang berhasil diabadikan oleh para astronot Apollo 14 dan 16. Beberapa foto juga memperlihatkan adanya benda-benda terbang misterius yang melayang-layang diatas para astronot di permukaan bulan.

Pada penerbangan Gemini 9 lebih mencenangkan lagi. Pernyataan yang dikeluarkan oleh NASA menyebutkan terjadi guncangan pada tubuh pesawat yang disebabkan oleh benturan obyek terbang berbentuk cakram. Tak hanya itu, bahkan pada misi sebelumnya Juni 1965, Mayor James McDivitt, dan pejalan diangkasa luar pertama, Mayor Edward White melihat dan memotret sebuah benda bercahaya berbentuk seperti telur yang mendekati kapsul Gemini 4 yang sedang diorbitkan. Para astronot menyaksikannya, namun tak mengerti sebenarnya benda apakah itu?

Misi Apollo 11 ke bulan juga ditandai dengan sambutan yang kurang bersahabat. Pada saat pesawat mendekati bulan, para astronot mendengar suara-suara radio aneh yang berbaur dengan siaran radio luar angkasa. Bahkan Mission Control dibuat bingung oleh hal ini.
Suatu laporan yang tidak terkonfirmasi menyebutkan bahwa pada waktu Buzz Aldrin membuka pintu setelah Apollo 11 mendarat di bulan, ia melihat makhluk transparan yang sedang memandangnya dari luar pesawat. Bahkan, ada suatu laporan dari anggota angakasa luar NASA, Otto Binder yang mengisahkan mengenai munculnya sebuah UFO di atas permukaan bulan. Aldrin dan Amstrong menyaksikannya. Binder melanjutkan kisahnya dengan laporan yang mengejutkan dan hampir tidak bisa dipercaya ini : "Agaknya ketika kedua astronaut Aldrin dan Armstrong sedang berputar beberapa jauh dari LEM, Armstrong mencengkam lengan Aldrin dengan bersemangat dan berseru : "Apa ini? Ya ampun, apa ini? Itulah yang ingin kuketahui."

Pada misi Apollo 11, umat manusia di bumi yang diwakilkan oleh beberapa Astronot Apollo 11 dan Presiden Amerika Serikat saat itu Richard Nixon, telah menyapa para penghuni bulan (apabila memang benar ada) dengan salam hangat dan penuh kedamaian. Hal itu dilakukan oleh Niel Amstrong dan Buzz Aldrin yang menancapkan plakat yang telah ditanda tangani oleh mereka bertiga, bertuliskan demikian : " Here man from Planet Earth First Set Foot Upon the Moon. July 1969 A.D. We Came in Peace for All Mankind "

Itulah pesan dan salam yang kita tinggalkan kepada para penghuni bulan dan para penjelajah luar angkasa lainnya, agar kita dapat menandakan bahwa manusia bumi pernah mengunjungi bulan, kita datang dengan damai bagi mereka. Namun sepertinya para penghuni bulan belum sepenuhnya yakin akan pesan ini mengingat misi Apollo selanjutnya, mereka selalu mencurigai kedatangan kita kesana. Apakah mereka merasa terancam dan takut apabila manusia bumi membangun pusat penelitian dan menguasai tempat mereka tinggal?

Memandang bahwa di bulan terdapat suatu basis makhluk cerdas memang bukan tanpa dasar, sebab para astronaut menyaksikan benda-benda aneh itu. Bahkan sebagian besar ilmuwan yang obyektif harus mengakui bahwa terdapat kejadian yang tidak bisa diterangkan berlangsung di atas permukaan Bulan dan sekitarnya.
Bukti-bukti lain mengenai adanya sesuatu yang tak biasa di permukaan bulan adalah mengenai beberapa foto satelit yang berhasil diambil oleh pesawat ruang angkasa milik Amerika (NASA) dan Rusia. Dari beberapa striktur-struktur permukaan bulan yang berhasil diambil, terdapat obyek-obyek/struktur-struktur misterius yang hanya bisa dilihat apabila dilakukan perbesaran beberapa kali. Pesawat Ruang Angkasa Amerika Serikat, RANGER II yang mengabadikan lebih dari 200 lembar foto di permukaan bulan juga sempat menagkap gambar beberapa obyek terbang misterius yang melayang di sekitar kawah bulan.

Pada Misi Apollo 12 ternyata tidak lebih baik. Roket Saturnus yang besar mengangkut tiga astronaut Charles "Pete" Conrad, Dick Gordon dan Allan Bean, ke Bulan pada hari Jumat 14 Nopember, 1969, ternyata juga mengalami kejadian yang aneh. Waktu Apollo 12 baru saja berada pada ketinggian satu mil setengah di atas Bumi, ada suatu cahaya kilat yang menyerang secara tiba-tiba. Kejadian itu mengakibatkan semua peralatan listrik pesawat angkasa luar itu terhenti, meninggalkan baris demi baris ombak sirkuit besar yang tiba-tiba terbuka yang memancarkan nyala hijau terang.

Overloading menyebabkan peralatan fungsional lainnya tidak bekerja, semua sistim macet. Secara otomatis, sistim sel bahan bakar pesawat itu tiba-tiba terputus.
Untuk sejenak, seakan-akan semuanya akan musnah, tapi para astronaut tetap tenang dan kira-kira tiga menit kemudian semua kekuatan dan sistim pesawat pulih kembali. Dari mana asal datangnya kilat yang menyerang itu tetap menjadi misteri bagi para ahli angkasa luar kita.


====================================================================

“Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai.Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang (kejadian) diri mereka? Allah tidak menjadikan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan waktu yang ditentukan. Dan sesungguhnya kebanyakan di antara manusia benar-benar ingkar akan pertemuan dengan Tuhannya”.
30. Ar Ruum 7-8




Source :
Dipfals
*Don Wilson, Our Mystrious Spaceship Moon
*Dedi Suardi, Tafakur Galaksi Luhur
*Steve Omar, Benarkan Ada Pangkalan Alien di Bulan?

tentang KOMET


Menurut kepercayaan orang dulu Kehadiran komet dilangit akan terjadi suatu peristiwa besar yang akan terjadi. kehadiran komet merupakan sebuah pertanda yang dikirimkan alam untuk manusia, namun seiring berjalannya waktu komet bukan lagi sebuah pertanda alam yang megrimkan suatu peristiwa yang akan terjadi, namun lebih dari itu, komet memilki sejuta mistery yang sangat mengagumkan oleh kalangan ilmuwan dan manusia sampai saat ini. Konon musnahnya peradaban dinasaurua dan peradaban maju jaman dulu tidak lain adalah karena komet yang jatuh dan menghmepaskan sgala kehidupan dimuka bumi, tak jauh jauh dari waktu itu, kalo kalian pernah membaca artikel ledakan dahsyat tunguska event di siberia awal abad 20 an menurut perkiraan ilmuwan karena adanya ledakan komet di atas angkasa yang meluluhlantakkan semua benda yang ada disana, itu merupakan sekelumit peristiwa dimuka bumi yang diakibatkan oleh kehadiran komet.

Sejak manusia mulai dapat menalar fenomena yang teramati di langit, sejak itulah perhitungan waktu di mulai. Terbit-terbenamnya Matahari, perubahan wajah Bulan yang periodik, dan penampakan planet-planet serta rasi bintang dengan beragam pola hasil imajinasi yang dapat diprediksi, kemudian dipetakan, telah memberikan pengertian pada manusia zaman dulu tentang kesempurnaan langit. Tentang betapa runtut dan teraturnya pergelaran yang dipertontonkan dalam ruang mangkuk raksasa tersebut....
Kegembiraan tengah membahana mengiringi kesuksesan misi Deep Impact dari Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA). NASA berupaya memahami evolusi Tata Surya melalui “pembedahan” inti sebuah komet. Sementara kita akan kembali sejenak ke masa silam guna merunut pandangan leluhur tentang eksistensi sebuah objek yang kita kenal sebagai lintang kemukus ini.
Berbeda tabiat dengan penghuni langit lainnya, penampakan komet yang sekonyong-konyong di kegelapan malam telah memberi inspirasi tentang kehadirannya sebagai pertanda yang dikirimkan para dewa bagi manusia. Namun, berita apakah yang hendak disampaikannya? Apa konsekuensi dari kemunculannya bagi kehidupan manusia di muka Bumi?
Beberapa budaya yang muncul dari peradaban manusia membaca pesan-pesan agung tersebut dengan mencermati seperti apa penampakan komet yang mereka lihat. Sebagai contoh bagi sebagian budaya, ekor komet memberi kesan sebagai kepala wanita dengan rambut panjang yang tergerai.

ilustrasi serangan komet jaman Dinosaurus 
Simbol kedukaan mendalam ini telah dipahami sebagai cara para dewa dalam menyampaikan pesan akan datangnya bala bencana yang akan mengikuti kemunculan sang komet. Sebagian yang lain melihat juntaian ekor komet laksana pedang yang membelah angkasa, sebuah pertanda akan terjadinya peperangan dan kematian.
Budaya bertutur yang menghasilkan legenda juga menyebut-nyebut objek langit yang kehadirannya menyebarkan rasa takut ini. Sebutlah misalnya “Epic of Gilgamesh” dari bangsa Babilonia, yang di dalamnya mendeskripsikan kehadiran api dan banjir yang menyertai kehadiran komet di angkasa Bumi.
Tak jauh berbeda adalah legenda Yakut milik bangsa Mongolia kuno yang menyebut komet sebagai “saudara perempuan iblis” yang memberi peringatan tentang kehancuran, badai, dan musim dingin yang membeku ketika objek ini mendekati Bumi.
Tak semata mitos
Nyatanya, pengaruh yang ditimbulkan komet tidak semata-mata terbatas pada mitos maupun legenda yang menjadi bagian dari khasanah kebudayaan umat manusia. Komet pernah pula dituding bertanggung jawab atas tragedi terbunuhnya sang penguasa besar bangsa Romawi, Julius Caesar. Hal itu berkenaan dengan kemunculan si “Rambut Panjang” di langit sebelum terjadinya peristiwa mengenaskan tersebut.
Di daratan Inggris, komet Halley juga dikaitkan dengan peristiwa kelam “Black Death”,(black death, akan aku bahas lain waktu...), kematian besar-besaran akibat wabah sampar yang menyerang daratan Eropa. Demikian pula dalam lembaran kelam bangsa Inca di Peru yang dicatat sejarah. Penampakan komet telah menggiring mereka ke ladang pembantaian yang dilakukan pasukan penjelajah asal Spanyol di bawah pimpinan Francisco Pizarro. Yang masih aku ingat lagi tentang musnahnya peradaban peradabn hilang yang menurut perkiraan ilmuwan adalah jatuhnya komet raksaa ke bumi kita dan masih banyak lagi penafsiran segala macam musibah yang diakibatkan oleh dantangnya tamu dari ruang angkasa ini.
Meskipun berangkat dari semangat spiritual yang sama, yaitu tentang kemunculan komet sebagai cara penguasa langit berkomunikasi dengan penduduk Bumi, para pengamat langit bangsa Cina terbiasa merekam dengan rapi setiap penampakan yang terjadi. Bahkan pada era Dinasti Han sudah ditemui adanya atlas komet.

Komet Kohoutek, nama komet biasanya diabadikan oleh penemunya

Bagi bangsa Cina, pencatatan ini menjadi bernilai spiritual, karena dalam keyakinan mereka kaisar yang tidak lain adalah Putra Langit harus melangsungkan pemerintahan di Bumi dalam keharmonian dengan keteraturan yang teramati di angkasa. Karena itulah, setiap fenomena yang terjadi senantiasa dipahami sebagai persetujuan ataupun ketidaksetujuan dari penguasa di langit.
Tak ketinggalan juga dengan kemunculan komet Ikeya-Seki pada tahun 1965 yang memiliki kesan tersendiri dalam sejarah kelam perjalanan bangsa kita, terjadinya pemberontakan bersenjata di akhir masa berkuasanya Orde Lama.
Tepian tata surya
Bagaimana dengan kita yang hidup pada masa di mana ilmu pengetahuan dan teknologi mendapatkan tempat terhormatnya? Saat ini kita tahu, komet berasal dari tepian Tata Surya. Renik yang menjadi saksi bisu dalam proses pembentukan sistem keplanetan ini 4,6 miliar tahun silam.

Awan Oort yang berada jauh di luar orbit Pluto, dipercaya sebagai tempat pembiakannya. Seperti anggota Tata Surya lainnya, komet pun mengorbit Matahari. Akibat gangguan gravitasi dari bintang-bintang dekat Matahari, komet-komet tersebut dapat berubah orbitnya. Dari yang semula berada di tepian Tata Surya menjadi bermukim di Tata Surya bagian dalam menjadi komet berperiode pendek.
Ada pula yang terperangkap gravitasi planet raksasa, sehingga alih-alih mengorbit Matahari justru mengorbit planet tersebut. Ada yang secara berkala mendekati Matahari, seperti komet Tempel 1 yang menjadi target misi Deep Impact yang mendekati Matahari satu kali dalam 5,5 tahun, namun ada juga yang hanya sekali mendekati Matahari dan setelah itu tak pernah kembali.

Meskipun kini kita memiliki pandangan ilmiah tentang komet, aura ketakutan yang dibawanya masih setia menyelimuti kita hingga kini. Tengok saja kisah-kisah fiksi yang berhasil di angkat ke layar lebar dan mendulang sukses besar, seperti Deep Impact dan Armageddon .
Baru sekarang kita sadar, peristiwa tumbukan dengan benda-benda angkasa seperti yang tergambar dalam film fiksi ilmiah di atas bukanlah hal yang musykil untuk terjadi. Peristiwa tumbukan di Tata Surya antara planet Jupiter dengan komet Shoemaker-Levy 9 pada tahun 1994 silam telah membuka mata kita.
Melihat potensi yang ditimbulkannya, tidak berlebihan bila keberadaan benda-benda angkasa tersebut perlu senantiasa dipantau untuk memperoleh informasi akurat tentang perubahan orbit yang dialaminya, sehingga kita pun dapat dengan lebih baik memprediksikan kebolehjadian pertemuan dekatnya dengan Bumi dan lebih jauh lagi tindakan antisipasi bila akan terjadi tumbukan di masa depan.

Sejumlah tim yang terdiri atas astronom dari seluruh dunia saat ini tengah melakukan survei langit dengan kamera elektronik untuk menemukan NEO (Near-Earth Objects) yang sebagian diantaranya adalah komet. Komet-komet anggota NEO yang memiliki periode orbit kurang dari 200 tahun (komet-komet berperiode pendek) dikelompokkan tersendiri sebagai NEC (Near-Earth Comets).

Sebagian rahasia langit yang dulu masih menjadi teka-teki dan dibalut hal-hal yang tidak rasional memang telah berhasil kita kuak, namun jauh lebih banyak lagi yang masih berupa misteri bagi kita. Misteri tersembunyi itulah yang semakin membuat kita tertarik untuk mencebur lebih dalam lagi, karena hasrat bawaan kita. Pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang selalu ingin tahu. Ingin memperluas wawasan, dan tentunya dengan itu menjadi manusia yang maju.

Semoga bermanfaat

Source :
Judhistira Aria Utama, S.Si., (Alumni Departemen Astronomi FMIPA-ITB. Instruktur Olimpiade Sains Bidang Astronomi.) dan berbagai sumber

PENJELAJAHAN RUANG ANGKASA


Wallaw fatahnaa alaihim baabamminassamaai fadhollu fiihi yaqrujuun
Laqaaluu innamaa syukkiraa abshoorunaa bal nahnu qawmummashuuruun

“Dan jika seandainya Kami membukakan kepada mereka salah satu dari (pintu-pintu) langit, lalu mereka terus menerus naik ke atasnya, tentulah mereka berkata: "Sesungguhnya pandangan kamilah yang dikaburkan, bahkan kami adalah orang orang yang kena sihir."
Al Hijr 14-15


Movi Star Trek, mungkin dari kalian udah pernah nanton semuanya.. serial televisi bertemakan Fiksi Ilmiah paling legendaris sepanjang masa ini? Mungkin tidak ada . Serial yang bertemakan Sci-fi ini bercerita mengenai kehidupan manusia di masa depan bersama-sama dengan spesies dari planet dan tata surya lain ( kalau tidak salah setting-nya di abad 24, CMIIW). Dalam seri pertamanya yang dikenal sebagai Star Trek : The Original Series, dikisahkan tentang petualangan pesawat ruang angkasa USS Enterprise (NCC-1701) dalam petualangan menjelajah ruang angkasa, mengunjungi planet-planet asing di beberapa konstelasi bintang yang berjarak ribuan tahun cahaya.


membayangkan, mungkinkah wisata seperti ini dapat kita lakukukan dikemudian hari? lalu, kira-kira bagaimana caranya? apakah worm hole benar-benar dapat Serial Star Trek pertama adalah seri Voyager, menggambarkan perjalanan pesawat ruang angkasa USS Voyager NCC-74656 dengan kapten Kathryn Janeway (Kate Mulgrew) yang terlempar ke kuadran delta (yaitu perempat bagian lain dari galaksi bima sakti) oleh suatu kekuatan alien dan mencari jalan kembali ke bumi.. Konsepnya benar-benar berbeda dari film bertemakan sci-fi lainnya. Selain itu yang bikin film ini aku kagum adalah dari serial ini adalah sebuah konsep mengenai wisata/penjelajahan antar bintang-nya, dimana dengan memanfaatkan worm hole (lubang cacing), pesawat ruang angkasa mereka dapat begitu cepat dapat sampai ke suatu konstelasi bintang yang jaraknya sangat-sangat jauh dari tata surya kita. Sedikit dimanfaatkan untuk tujuan tersebut? atau adakah alternatif cara lainnya?

Dari sebuah buku yang berjudul : Fisika Modern Menyingkap Misteri Lubang Hitam, karya Yusman W, M.si, dipaparkan suatu konsep Fisika Modern mengenai permasalahan ini. Sebagaimana juga dipaparkan oleh Anwar Effendie dalam suatu bukunya, nampaknya apa yang sedang diselidiki Mellor dan Moss adalah suatu usaha untuk membuka sensor langit. Bila persoalan ini berhasil mereka pecahkan, maka erosfer dapat dimanfaatkan sebagai lorong waktu untuk mencapai tempat-tempat jauh yang dituju tanpa harus mati terkurung dalam sangkar peristiwa. Karena kecepatan pusingan ruang di ergosfer melebihi kecepatan cahaya, dengan sendirinya waktu menjadi beku, dan kita dapat menjelajah ruang berjarak miliaran tahun cahaya hanya dalam waktu sekejap saja!

Perjalanan Menembus Waktu adalah puncak ilmu manusia, karena dalam masa hidup kita yang hanya puluhan atau ratusan tahun, kita akan mampu menjelajahi galaksi-galaksi yang jauh bukan hanya sekali, tetapi berulang kali!! mengagumkan bukan?
Perjalanan ini telah diisyaratkan dalam Al-Qur'an sebagaimana kita temukan dalam surat Al-Hijr ayat 14-15 diatas.


Dengan adanya ayat ini jelas sekali bahwa selain perjalanan menembus langit dengan pesawat antariksa, sebagaimana yang diisyaratkan dalam surat Ar-Rahman ayat 33, masih ada cara lain yang "bebas hambatan". Bebas hambatan disini diartikan apabila pintu waktu telah ditembusnya. Sebab, kesulitannya justru pada awal pemberangkatannya karena harus menggunakan kepesatan cahaya untuk menembus ergosfer dan memperhitungkan pecahan badan pesawat yang harus menjadi korban memeasuki sangkar peristiwa.

Namun, sekali trik ilmu berhasil memecahkan dinding tenaga dahsyat yang menjadi pintu waktu tersebut, maka hambatan alam pun menjadi lenyap semuanya. Dikatakan trik ilmu, sebab secara wajar mustahil akan mampu mendobrak pintu waktu tersebut. Sama halnya seperti ketika abad antariksa dimulai pada tahun 1958. Sebenarnya, kemampuan teknologi pendorong roket masih terlalu lemah untuk dapat diluncurkan satelit atau pesawat dengan kecepatan 11 km/detik agar dapat lepas dari tarikan gravitasi bumi. Tetapi dengan cara menyusun beberapa pendorong ternyata manusia dapat mengatasi hambatannya.

Hambatan terbesar dalam mendobrak pintu waktu tersebut adalah ketahanan badan pesawat yang harus mampu bertahan terhadap guncangan maha dasyat dan tidak samapai robek dan hancur. Cara yang paling wajar adalah dengan membuat beberapa lapis badan pesawat dari bahan berketahanan tinggi, sehingga jika lapis terluar terobek hancur, masih ada lapis-lapis lainnya yang akan dijadikan korban secara bertahap, dan dua lapis terakhir yang akan pecah dua, yang luar untuk melawan pusingan ergosfer dan yang dalam adalah pesawat yang sebenarnya untuk menjelajah langit. Dapat juga dengan roket pendorong bersusun seperti teknologi roket sekarang. Roket pendorong terakhir adalah yang melawan pusingan ergosfer dan masuk ke sangkar peristiwa, sementara pesawatnya sendiri melesat ke depan.

Cara lain adalah dengan memproses bahan pesawat yang bersifat kenyal. Tetapi cara yang paling sesuai nampaknya adalah dengan menggunakan bahan anti benda. Dengan mempelajari sifat-sifat bahan tersebut menjadi benda wujud tampak atau semacam medan tenaga pengurung atau medan elektromagnet seperti dalam mesin-mesin pemercepat zarah. Teknologi pengurungan demikian sudah dimiliki oleh manusia di bumi, sehingga tidak akan terlalu sulit lagi dalam mempraktekannya. Yang masih harus di teliti antibendanya yang akan dijadikan sebagai bahan pesawat.

Bila zarah bertemu dengan antizarah, menurut teori pusingan elektron Dirac, mereka akan saling menghancurkan dan zarah itu akan dihisap ke dalam lubang dengan melepaskan tenaga tumbukan, dan zarah itu akan lenyap karena dia sudah berada dalam ruang tanpa waktu. Ini adalah celah-celah yang memungkinkan manusia dapat menembus waktu dengan selamat.



Referensi:
Diolah sedikit dari Dipfals
*Sakti San Jaya, Teori Fisika Mesin Waktu.
*Dr. Yusman Wiyatmo, M.si, Fisika Modern Menyingkap Misteri Lubang hitam.
*Anwar Effendie, Perjalanan Ruang dan Waktu dalam Kaitannya dengan Penciptaan Alam Raya.

AURORA BOREALIS






  • Digg
  •  
  • Del.icio.us
  •  
  • StumbleUpon
  •  
  • Reddit
  •  
  • RSS


| Label: