Tampilkan postingan dengan label MEDIA PEMBELAJARAN. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label MEDIA PEMBELAJARAN. Tampilkan semua postingan

Mengajarkan Anak Cara Belajar, Bukan Menyuruh Anak Belajar

Sudah menjadi hal yang lazim apabila mendekati ujian sekolah baik UTS, UAS dan UKK banyak orang tua yang senewen, bahkan anak-anaknya pun kadang banyak yang stress hingga jatuh sakit (mendadak) yang akhirnya sang anak malah tidak ikut ujian karena tidak bisa hadir.

Menilik dari kejadian-kejadian tersebut, ternyata sekarang ini banyak orang tua yang berorientasi pada hasil, bukan pada proses. Walaupun banyak yang memperhatikan proses belajar, namun kadang-kadang proses tersebut adalah sesuatu yang ‘dipaksakan’.


Anak-anak kita adalah bersih, suci, kosong ketika lahir. Kitalah yang membentuk mereka. Kitalah yang memprosesnya agar berhasil. Ketika mereka belajar di sekolah, mereka mengikuti apa yang diajarkan oleh bapak ibu guru di kelas. Lalu bagaimana ketika mereka pulang sekolah? Apakah mereka tahu cara mengulang atau mengevaluasi pelajaran-pelajaran tadi? Tentu tidak, atau susah bukan?
Nah, sebaiknyalah, kita sebagai orang tua mengajarkan kepada anak kita BAGAIMANA CARA BELAJAR YANG EFEKTIF sejak pertama kali mereka masuk sekolah dasar, agar kedepannya nanti, belajar adalah sesuatu hal yang mudah, menyenangkan dan bukan beban.

Lalu apa saja yang harus diperhatikan ketika membimbing anak-anak belajar?

1. Logis

Bahwa apapun yang anak-anak pelajari itu harus bisa dicerna secara logis (masuk akal) oleh mereka. Apakah itu matematika, IPS, IPA, Kewarganegaraan atau lain-lain. Jangan mengharapkan mereka untuk menghafal apabila mereka belum mengerti logika apa yang mereka hapalkan. Itu hanya akan membebani otak mereka. Teruslah berusaha menjelaskan kepada mereka logika pelajaran yang sedang mereka pelajari itu. Gunakanlah bahasa anak-anak yang mudah dicerna. Ingatlah, apabila mereka belum mendapat logika dari suatu pelajaran, sudah dapat dipastikan, berulang kali belajarpun tetap akan sulit bagi mereka.

2. Skematik

Buku pelajaran saat ini tebal-tebal, kadang-kadang hal ini membuat saya merinding. Mungkinkah anak saya berjam-jam hanya untuk menghapal 5 topik saja? Konyol sekali rasanya. 

Lalu bagaimana solusinya? Mudah, pelajarilah MIND MAPPING. Untuk yang belum tahu apa itu mind mapping, coba cari bukunya di Gramedia atau silakan browsing di internet. 
Intinya, mind mapping ini adalah suatu cara untuk mengajarkan anak-anak membuat konklusi atas apa yang mereka pelajari secara sistematik dalam bentuk peta bergambar seperti jaringan otak. 

Setiap topik bahasan akan digambarkan kedalam beberapa cabang secara sistematik. Persis seperti neuron (inti otak) dan sinapsnya. Apa kelebihannya? Selesai belajar anak tidak akan perlu membuka-buka lagi buku diktatnya, tetapi cukup melihatnya dalam semenit/dua menit. Tepat, akurat dan efektif!

3. Repetisi atau pengulangan

Orang-orang yang cerdas memanfaatkan otaknya untuk ‘melihat’ bukan ‘memperhatikan’. Sudah bukan menjadi rahasia umum, bahwa sesuatu yang diulang-ulang (dilihat) itu akan mudah diingat. Maka ini berarti, ajarkanlah anak-anak belajar setiap hari!. Percayalah, dengan bantuan mind map yang setiap hari dibuka sebelum pelajaran hari esok dimulai, maka saat ujian, anak dapat dikatakan tidak perlu belajar keras. Mereka cukup mengulang dan mengkajinya saja.



Bahkan, waktu saya kuliah, saya tempel mind map saya di samping tempat tidur!… tiap sebelum tidur saya lihat (baca: bukan saya hapal), dan subhanallah, gambaran pelajaran itu otomatis nempel di otak…. Itulah hebatnya otak kita…

4. Latihan

Apa-apa yang sudah dipelajari tidak akan terbukti apabila belum dicoba. Oleh karena itu rajin-rajinlah kita sebagai orang tua membekali mereka dengan bermacam-macam buku atau soal latihan. Biasakanlah mereka mengerjakan soal - soal latihan, agar ujian bagi mereka hanyalah suatu pengulangan




5. Terakhir yang sangat penting adalah, kompensasi

Bersikaplah rasional dalam membimbing anak belajar. JANGAN KAKU. Beri kelonggaran waktu bagi mereka, bagi waktu main, ibadah dan belajar secara seimbang. Apabila telah belajar, berilah reward dengan boleh mengerjakan apapun kesukaan mereka. Dengan begitu mereka dapat belajar tanggung jawab dan kita tidak melupakan jati diri mereka, bahwa mereka adalah ANAK-ANAK.


PUZZLE SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN INOVATIF MATA PELAJARAN IPS

    
Proses belajar mengajar IPS di sekolah umumnya dianggap tidak menarik, akibatnya banyak anak-anak sekolah yang kurang tertarik untuk mendalami mata pelajaran IPS. Selain itu memang ada anggapan bahwa mata pelajaran IPS tidak begitu penting sehingga siswa dalam proses belajar mengajar tidak begitu serius dalam mengikutinya. Beberapa indikator yang menunjukan bahwa mata pelajaran IPS tidak menarik atau penting adalah nilai-nilai pelajaran IPS tidak begitu tinggi, serta program Ilmu Sosial di SMA dianggap sebagai program nomor dua setelah Ilmu Alam. Oleh karena itu untuk mempercepat pemahaman serta menghindarkan pemahaman yang keliru diperlukan pendekatan-pendekatan dan media-media pembelajaran yang tepat, sesuai dengan tingkat kematangan kejiwaan peserta didik. Pendekatan yang dianjurkan dalam KTSP adalah pendekatan kontekstual termasuk dalam media pembelajarannya. Media pembelajaran tidak hanya mencakup media elektronik melainkan bisa berupa media sederhana yang bisa disiapkan oleh guru. Salah satu media pembelajaran yang bisa digunakan adalah media puzzle.   Media puzzle bersifat sederhana, mudah dibuat dan digunakan serta dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar IPS.

A. PENDAHULUAN
Konsep peningkatan mutu pendidikan merupakan titik pusat manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah. Konsep peningkatan mutu berbasis sekolah ini menekankan kemandirian dan kreativitas sekolah. Adapun peningkatan mutu ini tidak hanya dilihat dari hasil yang dicapai oleh siswa saja, tetapi dimulai dari proses pembelajarannya.

Menurut Umaedi (1999:10), proses dan hasil pendidikan itu saling berhubungan. Kita tidak dapat menghasilkan mutu pendidikan kalau tidak disertai dengan upaya peningkatan proses pembelajaran. Jadi, proses pembelajaran mendapat penekanan yang lebih besar daripada hasil pembelajaran.
Di Sekolah Dasar, pembelajaran IPS mencakup tiga mata pelajaran, yaitu geografi, sejarah, dan ekonomi. Khusus pada mata pelajaran Geografi banyak sekali menyajikan peta, yang semuanya itu harus dikuasai oleh para murid. Guru yang mengajar selama ini sering menyuruh murid untuk menghafal nama-nama negara yang terdapat di dalam peta dan menemutunjukkan letak negara di dalam peta. Namun, kegiatan ini tidak membuahkan hasil yang efektif. Sebagian para siswa masih banyak yang kurang mengingat dan tidak bisa menemutunjukkan keberadaan negara di dalam peta, sehingga pembelajaran IPS selama ini masih menemukan kendala. Untuk itulah, penulis merasa perlu mencari alternatif lain guna mengefektifkan pembelajaran IPS, khususnya pada pokok bahasan Memahami Peta Benua Afrika di kelas VI, yaitu dengan permainan jigsaw puzzle.
Guru adalah orang yang bertanggung jawab secara langsung dalam menciptakan pembelajaran efektif dan diharuskan pula meningkatkan prestasi belajar murid. Implementasi dari hal ini dilaksanakan dalam proses pembelajaran sehari-hari di kelas melalui berbagai kegiatan.
Munandar (1999:115) berpendapat bahwa “lingkungan sekolah berperanan dalam mengembangkan kreativitas anak.” Hal ini dapat dilakukan apabila guru juga kreatif untuk mengembangkan kegiatan belajar. Salah satu kegiatan belajar yang bisa memupuk kreativitas murid adalah dengan mengadakan permainan, antara lain: jigsaw puzzle.
Jigsaw puzzle adalah jenis permainan teki-teki menyusun potongan-potongan gambar. Caranya sederhana sekali, siswa dihadapkan peta buta (benua Afrika), kemudian mereka diberi potongan-potongan negara yang akan ditempatkan di dalam peta. Potongan negara-negara ini disesuaikan dengan mal yang telah disediakan sehingga membentuk sebuah peta benua Afrika. Jenis permainan ini umumnya sangat disukai oleh anak-anak, selain dapat menyenangkan murid, jenis permainan ini mengajak mereka untuk berpikir kreatif.
Pemilihan jenis permainan di atas mengingat usia murid SD termasuk dalam masa kanak-kanak berlangsung antara usia 6 sampai 12 tahun, di mana pada masa ini anak-anak cenderung suka bermain dan mulai mengenal lingkungan yang lebih luas misalnya sekolah, lingkungan tempat tinggal, dan mulai mengenal permainan yang begitu banyak model dan ragamnya. Hal ini sejalan dengan pendapat Santoso (2002:46), “anak perlu diberi kesempatan yang seluas-luasnya untuk bermain bersama-sama teman-temannya agar anak terampil, sehat, dapat mengembangkan imajinasi atau khayalan, melatih berpikir anak bahkan berbicara.”
Dari paparan di atas, penulis akan menjelaskan secara detail (rinci) mengenai pelaksanaan kegiatan dengan permainan jigsaw puzzle dalam memahami peta benua Afrika, berikut dengan persiapan dan hasil yang telah diperoleh di lapangan.

B. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Persiapan
Persiapan yang perlu dilakukan sebelum pembelajaran dimulai, antara lain sebagai berikut:
  • Guru mempersiapkan peta buta Benua Afrika di atas kertas kartun tebal (kartun padi) berukuran 21 cm x 30 cm (kerta A4), seperti pada gambar berikut ini.
eropa-2
  • Guru menggunting potongan negara-negara berikut nama-nama negaranya yang terdapat di dalam peta Benua Afrika sesuai dengan batas-batas (letaknya).
  • Guru membuat lima potongan Benua Afrika, yaitu: Afrika Utara, Afrika Selatan, Afrika Barat, Afrika Timur, dan Afrika Tengah di kertas kartun yang berukuran 40 cm x 60 cm.
2. Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan dilakukan dalam bentuk siklus spriral, artinya diawali dengan menyajikan peta buta dan kembali lagi seperti pada awal kegiatan. Tahap-tahap kegiatan dapat dilakukan sebagai berikut:
Tahap I:
  • Siswa diberi peta buta Benua Afrika berikut potongan negara-negara secara berkelompok.
  • Anggota setiap kelompok maksimal 7 orang dan minimal 5 orang.
  • Siswa disuruh memasangkan potongan negara-negara sesuai dengan mal yang telah disediakan.
  • Waktu yang disediakan kurang lebih 20 menit.
  • Siswa berhenti mengerjakan kegiatan ini jika waktu yang telah disediakan berakhir.
  • Guru memeriksa hasil pekerjaan siswa, bagi siswa yang sudah benar menyusunnya diberi nilai, dan bagi yang belum selesai diberi bimbingan untuk menyelesaikannya.
Tahap II:
  • Guru menempelkan mal benua Afrika di papan tulis.
  • Siswa menempelkan lima potongan Benua Afrika secara bergiliran.
  • Siswa menyebutkan negara-negara dari kelima Benua Afrika.
  • Guru menilai hasil pekerjaan siswa.
  • Waktu pelaksanaan kurang lebih 20 Menit.
Tahap III:
  • Guru menempelkan peta buta Benua Afrika di papan tulis.
  • Siswa menemutunjukkan negara-negara yang terdapat di dalam peta buta secara bergiliran.
  • Kegiatan ini berlangsung selama 20 menit.
3. Penutup Kegiatan
Kegiatan ini ditutup dengan kegiatan evaluasi. Pada kegiatan ini siswa kembali lagi diberikan peta buta secara individual, kemudian masing-masing siswa menuliskan nama-nama negara yang terdapat di dalam peta buta tersebut. Waktu kegiatan dilakukan kurang lebih 15 menit.
Hasil pekerjaan siswa akan dinilai. Siswa yang telah benar menuliskan nama-nama negara sebanyak 65% maka dinyatakan berhasil. Jika siswa menjawab kurang dari 65% maka mereka harus diberi remedial, yaitu dengan memberikan tugas pekerjaan rumah.

C. HASIL KEGIATAN
Dari hasil pelaksanaan penulis di lapangan, kegiatan ini banyak memberi manfaat sebagai beirkut:
  1. Umumnya siswa tertarik dengan kegiatan permainan ini.
  2. Suasana kelas tercipta dengan gairah.
  3. Di kelas terjadi interaksi antara siswa dengan siswa dan antara siswa dengan guru.
  4. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan daripada guru.
  5. Siswa kreatif dalam melakukan kegiatan.
  6. Siswa termotivasi untuk melakukan kegiatan.
  7. Siswa mampu bekerja sama dalam kelompoknya.
  8. Waktu yang digunakan lebih efektif dan efisien.
Selain manfaat di atas, pelaksanaan kegiatan ini mempunyai beberapa kendala sebagai berikut:
  • Biaya yang diperlukan untuk membuat alat peraga cukup besar.
  • Suasana kelas menjadi ramai (sedikit ribut).
C. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan
Dari beberapa paparan di atas dapat penulis simpulkan bahwa permainan jigsaw puzzle dapat mempermudahkan siswa untuk memahami dan menemutunjukkan nama-nama negara pada peta. Kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Selain itu, kegiatan ini dapat memacu kreatitivitas siswa, dan mengajak siswa berpikir dan aktif dalam proses pembelajaran.
2. Saran
Dari pelaksanaan uji coba di lapangan, kegiatan ini sangat memerlukan kreativitas guru dan dukungan dari kepala sekolah. Untuk itu, penulis menyarankan kiranya:
  • Guru-guru yang akan mengajar mata pelajaran IPS, khususnya dalam mengajarkan peta dunia kepada murid, dapat menerapkan permainan jigsaw puzzle ini kepada para murid.
  • Kepada kepala sekolah, hendaknya dapat memberikan sarana dan prasarana serta membantu biaya dalam menerapkan kegiatan ini.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Garis-Garis Besar Program Pengajaran Mata Pelajaran IPS untuk Sekolah Dasar. Jakarta.
_______. 2002. Petunjuk Teknis Mata Pelajaran IPS untuk SD. Jakarta.
Munandar, Utami. 1999. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.
Santoso, Soegeng. 2002. Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Citra Pendidikan Indonesia.
Umaedi. 1999. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikdasmen.

Metode Animasi Geografi untuk Pembelajaran

Media pembelajaran geografi, saat ini tidak lagi sebatas pembelajaran dengan penggunakan pencil dan buku gambar dalam mendesain setiap grafik yang diinginkan. Tetapi, sudah merambah pada dunia animasi geografi. Bagaimana tidak, perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat seperti sekarang ini telah banyak mengubah sistem pembelajaran primitif kita.
jika dahulu pembelajaran geografi di sekolah-sekolah hanya sebatas menggambar peta dan struktur tanah dalam gambar dua dimensi, kini pembelajaran geografi sudah merambah pada desain 3D animasi baik menggunakan flash, 3Dmax, atupun photoshop cs.
Perkembangan teknologi informasi, tertutama di bidang komputerisasi, memang sangat membantu perkembangan sains yang lain seperti halnya media pembelajaran geografi di sekolah. Dengan sistem komputerisasi dapat mempercepat menyimpan dan mengakses informasi sehingga kegiatan belajar dan mengajar di sekolah dapat dilakukan dengan cepat.
Dengan gambar-gambar animasi yang baik, proses belajar akan lebih menyenangkan, terutama untuk pelajaran geografi yang cukup membosankan. Salah satu sekolah Muhammadyah di Tasikmalaya sudah mengembangkan media pembelajaran geografi dengan menggunakan animasi, terutama pokok bahasan pembentukan bumi, proses terjadinya tsunami, gunung meletus, dan lain sebagainya.
Hal ini merupakan terobosan terbaru di bidang ilmu geografi, tidak banyak sekolah yang mengembangkan ilmu animasi sebagai pengembangkan pelajaran di sekolahnya, kecuali sekolah-sekolah yang favorit saja.
Barangkali, masih banyak sekolah-sekolah yang masih menggunakanmetode pembelajaran konvensional atau klasikal dalam menyampaikan materi geografi. Padahal pada kenyataannya, pembelajaran geografi lebih menarik dan menyenangkan jika dalam penyampaian materi menggunakan teknologi informasi berbasis komputer.
Dalam kegiatan belajar dan mengajar di dalam kelas, setiap guru harus pandai menggunakan audio-visual pada proses kegiatan tersebut. Yang menjadi masalah dalam hal ini adalah bagaimana peran animasi sebagai sarana pembelajaran geografi. Kegiatan pembelajaran animasi dalam pelajaran geografi bertujuan untuk mengoptimalkan teknologi informasi berbasis komputer sebagai media yang efektif untuk belajar dan dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan.
Metode pembelajaran dengan menggunakan animasi dapat memberikan kontribusi yang positif pada perkembangan kecerdasan siswa dalam memahami materi. Selain itu, siswa juga dapat terlatih membuat gambar animasi yang lain selain untuk Pelajaran Geografi.
Jika ingin melihat bagaimana cara membuat animasi yang baik di bidang geografi Anda dapat mengunjungi situs. http://news.bbc.co.uk/2/hi/science/nature/4588149.htm. Dalam situs tersebut Anda biasa melihat bagaimana proses terjadinya gempa, tsunami dan gunung meletus dalam gambar animasi bergerak.
Anda pun bisa membuat animasi geografi sendiri. Jika akan mengunakan program flash atau 3Dmax, tutorialnya bisa Anda pelajari lewat situs www.ilmugrafis.com.

Download Media Pembelajaran Geografi


Geografi adalah pelajaran yang mengungkap fakta-fakta, data serta informasi seputar ruang yang menjadi tempat tinggal manusia. Cakupan materinya sangat luas mencakup informasi aspek fisik muka bumi, informasi dan karakteristik budaya manusia dan hubungan keduanya. Menjadi guru geografi mestinya memiliki pengetahuan keruangan dan pemahaman disiplin ilmu pendukungnya seperti geologi, sosiologi, meteorologi, klimatologi, oceanografi, kartografi, ilmu tanah dan astronomi. Inilah yang menjadi masalah besar bagi pembelajaran geografi yang disinyalir harian the telegraph mengalami penurunan kualitas di berbagai negara termasuk Inggris dan Amerika Serikat akhir-akhir ini.

Masalah umum yang dijumpai guru-guru geografi di Indonesia mulai dari tingkat dasar sampai pendidikan menengah adalah kurang tersedianya media pembelajaran yang mendukung proses belajar siswa. Mempelajari ruang atau permukaan bumi seperti jalur pegunungan dunia, persebaran dan karakteristik samudera, laut, gurun, dan bentukan alam lainnya tentu sangat dangkal jika hanya bermodalkan buku, peta dan informasi melalui ceramah. Media yang bersifat nyata sangat diperlukan untuk meningkatkan pemahaman siswa. Namun menghadirkan alam dan berbagai bentukan aslinya di ruang kelas sangatlah sulit atau bahkan mustahil. Lalu bagaimana solusinya? 
Salah satu cara menghadirkan bentukan alam nyata di dalam kelas adalah melalui penggunaan media visual dan video. Kedua media ini masih memerlukan perangkat tambahan yaitu pengetahuan guru menggunakan alat (teknologi) untuk memvisualisasikan kedua media ini misalnya melalui program komputer dan ketersediaan media yang dibutuhkan.

Untuk menjawab tantangan kebutuhan tersebut saya akan berusaha membantu teman-teman guru geografi menyediakan kedua media tersebut. Pada edisi posting kali ini saya akan memfokuskan penyediaan media video. Teman-teman boleh memilih jenis materi dan video yang dibutuhkan melalui link download yang saya sediakan di bawah ini. Format file umumnya dalam bentuk winzip sehingga harus di ekstrak terlebih dahulu untuk menggunakannya.

Jenis Pokok Bahasan
Jumlah video
Link Download
Teori tektonik Lempeng (tektonisme)
6
Erupsi gunung api dan aktivitas post vulkanisme
5
Bentuk-bentuk muka bumi
3
Gempa bumi tektonik, tsunami dan efeknya
4
Siklus hidrologi
1
Pemanasan global,perubahan iklim
3
Samudera Arktik, Pasifik, Hindia dan atlantik
6
DOWNLOAD

Kumpulan Website Media Pembelajaran Online

Di beberapa website ini, berbahasa inggris dan selebihnya berbahasa Malaysia, karena sepengetahuan saya, di Indonesia belum ada media pembelajaran yang bentuknya online seperti layaknya website-website di bawah ini. Sekali merengkuh dayung dua tiga pulau terlampaui, itulah kata pepatah, kita dapat menggunakan media pembelajaran online ini sebagai media dalam hal pembelajaran materi yang kita ajarkan, namun kita juga dapat sambil belajar berbahasa Inggris untuk anak didik kita. Nah, sekarang mari kita lihat beberapa penjelasan tentang website yang menyediakan media pembelajran online. Selamat memcoba .......
1. IXL, Math Grades Pre-K to 8 ( www.ixl.com ) Dalam website ini, kita akan menemukan banyak sekali media pembelajaran, khususnya media pembelajaran matematika. Didalam website ini banyak menyediakan berbagai materi tentang matematika, baik matematika dasar maupun matematika untuk anak usia Sekolah Dasar, hanya saja website ini berbahasa Inggris, namun tidak ada salahnya mencoba, dan sambil mengajarkan kepada anak didik kita tentang berbagai bentuk bangun serta istilah matemtaika dalam bahasa Inggris. Anda diharapkan terlebih dahulu membuka dan mempelajari website ini sebelum anda menunjukkannya kepada anak murid anda, karena anda akan dikenalkan kepada bahasa-bahasa matematika Inggris. Jangan heran, matematika dalam bahasa inggris memang seperti itu. Maka tidak ada salahnya anda belajar dan mencoba mengenalkannya kepada anak didik anda. 2. National Geographic ( for Kids ) - www.nationalgeographic.com Website yang satu ini menyediakan berbagai macam fenomena tentang alam. Anda dapat menggunakan website ini ketika anda dan siswa anda hendak belajar tentang SAINS. Di web ini tersedia beberapa Media Pembelajaran SAINS berupa game, video, cerita hewan, dan masih banyak lagi yang bisa anda temukan disini. Selamat mencoba. 3. Primary Games - www.primarygames.com Satu lagi website yang menyediakan media online dan yang paling penting gratis, kita dapat menikmatinya tanpa harus membayar, namun untuk akses yang lebih jauh dan lebih baik anda perlu merogo kocek untuk mendapatkannya. Di web ini anda dapat menemukan banyak sekali game pembelajaran dan media lainnya sebagai bahan anda untuk mengajar. Anda juga dapat mendownloadnya di area Download di website ini. 4. Pendidikan Anaku Sayang. Website ini berasal dari negeri Jiran Malaysia, walaupun negara kita dan malaysia lagi berkecamuh tentang bermacam-macam hal, tidak ada salahnya kita mengintip sedikit tentang game pendidikan yang ada di negeri ini. Bahasa yang digunakan ada yang berbahasa Inggris dan ada pula yang berbahasa Malaysia, namun untuk memahaminya tidaklah sulit, seperti halnya film " Ipin dan Upin" yang sering tayang dilayar kaca.