Tampilkan postingan dengan label geomorfologi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label geomorfologi. Tampilkan semua postingan

Gunung Erebus, vulkan aktif di Pulau Ross, Antartika


Di Lokasi: sebuah tenda di Gunung Erebus, vulkan aktif di Pulau Ross, Antartika. Tenda ini jenis tepee bersudut empat seperti yang dibawa Kapten Robert Falcon Scott dalam ekspedisi Antartikanya lebih dari satu abad yang lalu.

Gunung Erebus merupakan gunung berapi aktif paling selatan di planet ini. Gunung ini mulai terbentuk sekitar 1,3 juta tahun yang lalu dan sekarang menjulang 3.794 meter di atas permukaan laut. Lerengnya tertutup salju, es, gletser, jurang es, dan sesekali aliran lava, tetapi uap hampir selalu mengepul di puncaknya, menandakan panas di dalamnya. Jika diibaratkan kudapan, Erebus seperti kebalikan es krim goreng—beku di luar, panas di dalam.

Gunung ini ditemukan tahun 1841 dalam ekspedisi yang dipimpin Sir James Clark Ross, yang menamainya dengan salah satu kapalnya, H.M.S. Erebus, yang berasal dari dewa kegelapan Yunani, Erebos. Namun, tidak ada yang sampai ke puncaknya hingga 1908, saat gunung itu didaki anggota ekspedisi Nimrod yang dipimpin Sir Ernest Shackleton—dalam ekspedisi itu Shackleton memimpin tim hingga seratus mil laut dari Kutub Selatan tetapi berbalik agar semuanya bisa pulang dengan selamat.

Kemana peradaban amazon??


Sungai Amazon, sungai yang sudah tidak asing lagi di telinga kita.Peradaban-peradaban besar kebanyakan  terlahir dari sepanjang sungai, mesir dengan sungai nil ya begitu juga dengan sungai amazon pasti ada peradaban yang pernah mendiaminya tapi sebagian besar kita belum pernah dengar peradaban apa yang pernah mendiami sungai terbesar dan terpanjang dan besar di dunia ini/ Sungai Amazon adalah sungai dengan volume terbesar di dunia, dengan air yang mengalir dari kedua belahan selatan dan utara. Menurut laporan berbagai media, lembah sungai Amazon adalah termasuk peradaban kuno. Mengapa kebudayaan dan teknologi yang begitu maju kini musnah?
Menurut laporan, sebelumnya orang selalu berpikir bahwa hanya ada hutan di bagian barat Brazil. Namun, sekarang ada semakin banyak bukti menunjukkan bahwa ada aktivitas manusia di sana sebelumnya.
Para peneliti telah menemukan jaringan tempat tinggal yang dihubungkan dengan jalan, dengan jalan besar pasar di tengah lingkungan yang kuno. Beberapa artefak mengungkapkan bahwa orang-orang di sana mengembangkan pertanian, tempat terbuka yang bersih, dan kemungkinan mendirikan tambak ikan.
Para peneliti mengatakan bahwa mirip dengan peninggalan dari peradaban Yunani kuno, tempat tinggal Amazon ini dikelilingi oleh struktur tebal seperti dinding kota. Namun, saat ini wilayah yang pernah makmur oleh peradaban manusia ini ditutupi oleh hutan lebat.
Masyarakat sekarang mengejar hidup nyaman, tanpa berpikir banyak tentang perjalanan sejarah. Setelah mengalami banyak perubahan-perubahan kehidupan, peradaban di sepanjang Sungai Amazon menghilang, peradaban Maya menghilang, dan orang-orang kuno peradaban Asia Tengah sepertiLoulan dan Dunhuang  juga hilang.
Loulan juga disebut Kroran atau Kroranyina, kota abad ke-2-kerajaan kuno di sepanjang Jalan Sutra dalam apa yang sekarang disebut bagian dari Propinsi Xinjiang, China, sekarang sepenuhnya terkubur oleh gurun. 
Bukti Peradaban Amazon, jalan dan pemukiman yang tertata canggih

Dunhuang adalah kota besar kuno lain Jalan Sutra terletak di persimpangan antara Utara dan Selatan Jalan Sutra selama dinasti Han dan Tang, titik utama perdagangan antaraTiongkok dan Barat.
Apa yang tersisa sekarang adalah hutan, gurun, dan legenda ...
Ketika bencana datang, ketika menghadapi gempa bumi, tsunami, dan wabah, kita mulai menyadari kemampuan manusia yang tampak hebat dan maju dalam sekejap bisa musnah.
Tentu saja, dari legenda dan ramalan, dapat dilihat bahwa masyarakat secara bertahap mendekati jurang berbahaya setiap kali orang-orang di masyarakat tidak berhenti untuk berselisih satu sama lain, egois dan demi keuntungan pribadi/ kelompok menggunakan cara apapun.
Anda bisa membayangkan apa yang akan dihadapi ketika mereka mengabaikan belas kasih dan kehilangan moralitas dasar.


Di dunia yang sibuk, dapatkah Anda tenang sesaat untuk berpikir tentang apa yang paling berharga dalam hidup Anda? Ketika kita mencari dengan hati nurani kita, kita akan menemukan jawabannya dengan cepat.

Gambar Tipe Pantai

a)Pantai Datar Pantai Anyer Pantai Ancol b) Pantai Berpasir Pantai Parangtritis c) Pantai Laguna Laguna Beach d) Pantai Curam Pantai Barat Sumatera Pantai Selatan Jawa e) Pantai Fyord Pantai Fyord f) Pantai Estuaria Muara Sungai Musi

Teka-teki dalam pembentukan gua sudah terjawab

Teka-teki dalam pembentukan gua sudah terjawab

Alex Pangestu/NGI

Sebuah jawaban atas teka-teki dalam proses pembentukan gua sudah terjawab lewat sebuah analisis matematis.
Selama lebih dari seabad para ilmuwan telah menemukan dan memercayai mekanisme dasar pembentukan gua, yakni sebuah patahan kecil terbentuk pada batuan dan air masuk ke dalamnya. Air yang masuk mengandung karbon dioksida membentuk asam lemah yang melarutkan kalsium karbonat pada batuan.
Masalahnya, mekanisme tersebut menyisakan teka-teki--bagaimana pelarutan bisa berlangsung begitu cepat sehingga terjadi penetrasi yang begitu dalam dan membentuk sistem gua? Asal tahu saja, sistem Mammoth Cave di Kentucky bisa mencapai 580 kilometer.
Baru-baru ini, teka-teki itu terpecahkan lewat analisis matematis. Piotr Szymczak, fisikawan dari Warsaw University, dan rekannya, Anthony Ladd, insinyur kimia dari University of Florida in Gainesville menguraikan analisisnya di Earth and Planetary Science Letters.
Analisis itu menguraikan bahwa aliran air dalam batuan selalu memiliki ketidakstabilan matematis. Singkatnya, ketika patahan mulai terbentuk, air terkonsentrasi untuk mengalir ke dalam saluran tersebut, memperbesarnya dan mengorbankan saluran lain.
"Mekanisme yang disebut channeling ini mempercepat pelarutan. Itulah yang membuat air bisa melakukan penetrasibegitu dalam. Kebanyakan dari model matematika yang menguraikan pembentukan gua tidak memiliki mekanisme ini sama sekali," tutur Szymczak.
Analisis baru yang dikemukakan Szymczak bisa menjelaskan alasan mengapa pembentukan gua di wilayah bendungan kadang lebih cepat dari yang diharapkan. Model tersebut juga bisa membantu menjelaskan cara air merembes di celah batuan.
Teks oleh Yunanto Wiji Utomo/Kompas.com

Pantai Jonggring Saloko

Pantai Jonggreng saloko terletak +- 11 km dari desa donomulyo yaitu desa Gondangtowo ujung selatan. Jalan menuju pantai yang juga tergolong sulit dan berbatuan serta dikelilingi pepohonan di ruas jalan, sehingga pantai Jonggring Saloko saat ini jarang pengunjungnya. Sebenarnya pantai Jonggring Saloko sangatlah indah dan menarik sebagai tempat rekreasi, yang mana terdapat beberapa lokasi, salah satunya adalah adanya nge- BROOS, yaitu terjadinya gelombang air yang menghantam bebatuan dan bisa menimbulkan bunyi nge-BROOS dan air laut bisa memancar dari batu di atas ketinggian 10 meter dari permukaan laut.

MENGENAL TIPE BENTANG ALAM KARS DI INDONESIA

Batuan karbonat merupakan batuan yang penyusun utamnya adalah mineral karbonat. Secara umum, batuan karbonat dikenal sebagai batugamping, walaupun sebenarnya terdapat jenis yang lain yaitu dolostone. Batuan karbonat dapat terbentuk di berbagai lingkungan pengendapan. Namun umumnya batuan ini terbentuk pada lingkungan laut, terutama laut dangkal. Hal tersebut dikarenaka batuan karbonat dibentuk ole zat organic yang umumnya subur di daerah yang masih mendapat sinar matahari, kaya akan nutrisi, dll. Laut dangkal dimana batuan karbonat terbentuk disebut sebagai paparan karbonat (carbonate platform). Menurut Tucker & Wright (1991), paparan karbonat dapat dibagi menjadi rimmed shelf, ramp, epeiric, isolated platform d an drowned platform.

Karena faktor yang mempengaruhi pembentukan batuan karbonat bermacam-macam menyebabkan bentang alam yang dibentuk oleh batan karbonat juga beraneka ragam. Batuan karbonat, khususnya batugamping, memiliki sifat mudah larut dalam air. Hali ini dapat dijumpai terutama pada batugamping yang berkadar CO2 tinggi. Pelarutan tersebut akan menghasilkan bentukan-bentukan yang khas yang tidak dapat dijumpai pada batuan jenis lain. Gejala pelarutan ini merupakan awal dari proses karstifikasi. Morfologi yag dihasilkan oleh batuan karbonat yang mengalami karstifikasi dikenal dengan sebutan bentang alam kars.

Hampir semua daerah yang memiliki bentang alam kars mempunyai bentukan-bentukan yang khas di setiap daerah. Perbedaan-perbedaan tersebut menjadi dasar pengelompokan kawasan kars di Indonesia, yang antara lain adalah :

a. Tipe Gunung Sewu

Tipe ini hadir berupa kawasan kars yang luas dan dicirikan bukit gamping berbentuk kerucut (konical) dan kubah yang jumlahnya ribuan. Selain itu di dapati adanya lembah dolina dan polje diantara bukit-bukit tersebut. Di dalam dolina didapati adanya terrarosa yang menahan air sehingga tidak bocor ke dalam tanah. Terrarosa juga digunakan untuk lahan pertanian. Sungai-sungai yang mengalir masuk kebawah permukaan tanah melalui mulut-mulut gua (through caves) maupun dari sink yang ada. Sungai-sungai yang mengair di bawah tanah akan bergabung membentuk sistem besar. Arah aliran sungai umumnya dikendalikan oleh struktur geologi. Tipe ini berkembang di sepanjang jalur pegunungan selatan dari Jawa Timur hingga Yogyakarta.

b . Tipe Gombong

Bentang alam kars dicirikan oleh pembentukan cockpit, terutama yang dijumpai di daerah selatan Gombong (daerah Karangbolong). Bentukan depresi yang ada umumnya dibatasi oleh lereng yang terjal dan kadang dijumpai bentukan seperti bintang. Karena batugamping berada di atas lapisan batuan yang kedap air maka batas antara keduanya menjadi tempat keluarnya mata air.

c. Tipe Maros

Tipe ini dicirikan oleh bukit-bukit yang berbentuk menara (tower karst/magote). Pembentukan bentan alam ini berkaitan dengan bidang retakan (kekar dan sesar) yang arahnya berkedudukan tegak atau hanpir tegak. Tinggi menara antara 50-200 meter, berlereng terjal dan datar pada bagian puncaknya. Diantara bukit-bukit tersebut terdapat lembah-lembah sempit, berdasar rata, berbentuk memanjang. Bentukan yang khas ini dijumpai di daerah Maros, Sulawesi Selatan.

d. Tipe Wawolesea

Tipe ini dicirikan adanya lorong-lorong yang terisi oleh air panas dan di beberapa tempat terdapat jem batan alam (natural bridge). Tipe ini dicirikan terutama oleh kontrol hidrologi air panas sehingga terjadi proses pengendapan ulang larutan kalsit yang membentuk undak travertin yang beraneka ragam serta jarang dijumpai di tempat lain.

e. Tipe Semau

Tipe ini merupakan tipe kawasan kars yang melibatkan batugamping yang berumur muda (Kala Kwarter). Bentang alam yang dijumpai berupa rucutan (sink) dan lorong-lorongg gua yang pendek.

Undak-undak pantai yang disusun oleh koral dapat mencapai tebal 25-100 meter dan mengalami pengangkatan 2,5 cm/tahun. Tipe Semau dijumpai pada P. Semau sebelah barat Kupang, NTT.

f. Tipe Nusa Penida

Pulau Nusa Penida yang terletak di sebelah selatan P. Bali memiliki kawasan karst yang tersusun atas batugamping klastik dan non klastik. Pada batugamping klastik terdapat sisipan batuan berukuran halus dan kedap air. Adanya perulangan jenis batuan menyebakan terjadi keluaran air tanah yang bertingkat. Bentan alam dolina dan bukit kerucu t tidak berkembang dengan baik. Gua-gua juga tidak berkembang dengan baik.

DANAU

Danau adalah sejumlah air (tawar atau asin) yang terakumulasi di suatu tempat yang cukup luas, yang dapat terjadi karena mencairnya gletser, aliran sungai, atau karena adanya mata air. Biasanya danau dapat dipakai sebagai sarana rekreasi, dan olahraga. Danau adalah cekungan besar di permukaan bumi yang digenangi oleh air bisa tawar ataupun asin yang seluruh cekungan tersebut dikelilingi oleh daratan. Kebanyakan danau adalah air tawar dan juga banyak berada di belahan bumi utara pada ketinggian yang lebih atas. Sebuah danau periglasial adalah danau yang di salah satunya terbentuk lapisan es, "ice cap" atau gletser, es ini menutupi aliran air keluar danau. Istilah danau juga digunakan untuk menggambarkan fenomena seperti Danau Eyre, di mana danau ini kering di banyak waktu dan hanya terisi pada saat musim hujan. Banyak danau adalah buatan dan sengaja dibangun untuk penyediaan tenaga listrik-hidro, rekreasi (berenang, selancar angin, dll), persediaan air, dll. Finlandia dikenal sebagai "Tanah Seribu Danau" dan Minnesota dikenal sebagai "Tanah Sepuluh Ribu Danau". Great Lakes di Amerika Utara juga memiliki asal dari zaman es. Sekitar 60% danau dunia terletak di Kanada; ini dikarenakan sistem pengaliran kacau yang mendominasi negara ini. Di bulan ada wilayah gelap berbasal, mirip mare bulan tetapi lebih kecil, yang disebut lacus (dari bahasa Latin yang berarti "danau"). Mereka diperkirakan oleh para astronom sebagai danau. Berdasarkan proses terjadinya, danau dibedakan : 1. danau tektonik yaitu danau yang terbentuk akibat penurunan muka bumi karena pergeseran / patahan 2. danau vulkanik yaitu danau yang terbentuk akibat aktivitas vulkanisme / gunung berapi 3. danau tektovulkanik yaitu danau yang terbentuk akibat percampuran aktivitas tektonisme dan vulkanisme 4. danau bendungan alami yaitu danau yang terbentuk akibat lembah sungai terbendung oleh aliran lava saat erupsi terjadi 5. danau karst yaitu danau yang terbentuk akibat pelarutan tanah kapur 6. danau glasial yaitu danau yang terbentuk akibat mencairnya es / keringnya daerah es yang kemudian terisi air 7. danau buatan yaitu danau yang terbentuk akibat aktivitas manusia Danau terkenal Danau Toba di Sumatra, Indonesia. * Danau terbesar di dunia adalah Laut Kaspia. Dengan luas permukaan 394.299 km², ia memiliki wilayah yang lebih besar dari enam danau terbesar berikut digabungkan menjadi satu. * Danau air tawar terbesar, dan kedua terbesar adalah Danau Superior dengan luas permukaan 82.414 km². * Danau terdalam adalah Danau Baikal di Siberia, dengan kedalaman 1.741 meter (5.712 kaki). * Danau tertinggi yang dapat dinavigasi adalah Danau Titicaca, pada ketinggian 3.821 m di atas permukaan laut. Dia juga merupakan danau terbesar kedua di Amerika Selatan. * Danau terendah di dunia adalah Laut Mati, pada 396 m (1.302 kaki) di bawah permukaan laut. Dia juga merupakan danau yang memiliki konsentrasi garam paling tinggi. * Pulau terbesar di tengah danau air tawar adalah Pulau Manitoulin di Danau Huron, dengan luas permukaan 2.766 km². * Danau terbesar yang terletak di pulau adalah Danau Nettiling di Pulau Baffin. * Danau Toba di pulau Sumatra kemungkinan terletak di kawah gunung berapi pasif terbesar di dunia. Daftar Nama Danau dan Waduk di Indonesia Diurutkan Berdasarkan Abjad • Danau Airhitam berada di Provinsi Sumatra Selatan • Danau Aneuklaot berada di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam • Danau Anggi Giji berada di Provinsi Papua • Danau Anggi Gita berada di Provinsi Papua • Danau Bambenan berada di Provinsi Kalimantan Tengah • Danau Bangkau berada di Provinsi Kalimantan Selatan • Danau Batu berada di Provinsi Bali • Danau Batu Jai berada di Provinsi Nusa Tenggara Barat • Danau Bekuan berada di Provinsi Kalimantan Barat • Danau Belida berada di Provinsi Kalimantan Barat • Danau Biru berada di Provinsi Papua • Danau Bitin berada di Provinsi Kalimantan Selatan • Danau Beratan berada di Provinsi Bali • Danau Buyan berada di Provinsi Bali • Danau Cembulu berada di Provinsi Kalimantan Tengah • Danau Danau berada di Provinsi Sulawesi Utara • Danau Dendam Tak Sudah berada di Provinsi Bengkulu • Danau Diatas berada di Provinsi Sumatra Barat • Danau Dibawah berada di Provinsi Sumatra Barat • Danau Dipacampat berada di Provinsi Jambi • Danau Emas berada di Provinsi Bengkulu • Danau Ganting berada di Provinsi Kalimantan Tengah • Danau Gatel berada di Provinsi Kalimantan Tengah • Danau Genali berada di Provinsi Kalimantan Barat • Danau Jembawan berada di Provinsi Sumatra Selatan • Danau Jempang berada di Provinsi Kalimantan Timur • Danau Jepara berada di Provinsi Lampung • Danau Kalimutu Telaga Tiga Warna berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur • Danau Kawah Ijen berada di Provinsi Jawa Timur • Danau Kawah Kelut berada di Provinsi Jawa Timur • Danau Kenamfui berada di Provinsi Kalimantan Tengah • Danau Kerinci berada di Provinsi Sumatra Barat • Danau Laut Realoih berada di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam • Danau Laut Tawar berada di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam • Danau Limboto berada di Provinsi Gorontalo • Danau Limut berada di Provinsi Kalimantan Tengah • Danau Lindu berada di Provinsi Sulawesi Tengah • Danau Linouw berada di Provinsi Sulawesi Utara • Danau Lubuk Deling berada di Provinsi Sumatra Selatan • Danau Mahalona berada di Provinsi Sulawesi Selatan • Danau Maninjau berada di Provinsi Sumatra Barat • Danau Matana berada di Provinsi Sulawesi Selatan • Danau Matur berada di Provinsi Kalimantan Tengah • Danau Melintang berada di Provinsi Kalimantan Timur • Danau Mepara berada di Provinsi Kaflmantan Tengah • Danau Moat berada di Provinsi Sulawesi Utara • Danau Pacai berada di Provinsi Jawa Timur • Danau Pangkalan berada di Provinsi Jawa Barat • Danau Paninai berada di Provinsi Papua • Danau Poso berada di Provinsi Sulawesi Tengah • Danau Ranau berada di batas Provinsi Lampung dan Sumatra Selatan • Danau Rawa Dano berada di Provinsi Jawa Barat • Danau Rawa Kelindingan berada di Provinsi Jawa Timur • Danau Rawa Pening berada di Provinsi Jawa Tengah • Danau Raya berada di Provinsi Kalimantan Tengah • Danau Rombebai berada di Provinsi Papua • Danau Segara Anak berada di Provinsi NTB • Danau Semayang berada di Provinsi Kalimantan Timur • Danau Sembuluh berada di Provinsi Kalimantan Tengah • Danau Sentani berada di Provinsi Papua • Danau Sentarum berada di Provinsi Kalimantan Barat • Danau Sidenreng berada di Provinsi Sulawesi Selatan • Danau Singkarak berada di Provinsi Sumatra Barat • Danau Sipin berada di Provinsi Jambi • Danau Situ Bagendit berada di Provinsi Jawa Barat • Danau Situ Cileunca berada di Provinsi Jawa Barat • Danau Situ Langkung berada di Provinsi Jawa Barat • Danau Situ Lengkong berada di Provinsi Jawa Barat • Danau Situ Sipanunjang berada di Provinsi Jawa Barat • Danau Tage berada di Provinsi Papua • Danau Tambara berada di Provinsi Nusa Tenggara Barat • Danau Tamblingan berada di Provinsi Bali • Danau Tang berada di Provinsi Kalimantan Barat • Danau Telaga Menjer berada di Provinsi Jawa Tengah • Danau Telaga Patenggang berada di Provinsi Jawa Barat • Danau Telaga Sarangan berada di Provinsi Jawa Timur • Danau Teloko berada di Provinsi Sumatra Selatan • Danau Tempe berada di Provinsi Sulawesi Selatan • Danau Terusan berada di Provinsi Kalimantan Tengah • Danau Tes berada di Provinsi Bengkulu • Danau Tete berada di Provinsi Kalimantan Tengah • Danau Ti Bi berada di Provinsi Papua • Danau Toba berada di Provinsi Sumatra Utara • Danau Tondano berada di Provinsi Sulawesi Utara • Danau Tonjidat berada di Provinsi Papua • Danau Wanayasa berada di Provinsi Jawa Barat • Danau Towuti berada di Provinsi Sulawesi Selatan • Danau Waduk Cacaban berada di Provinsi Jawa Tengah • Danau Waduk Cengklik berada di Provinsi Jawa Tengah • Danau Waduk Cirata berada di Provinsi Jawa Barat • Danau Waduk Darma berada di Provinsi Jawa Barat • Danau Waduk Gajah Mungkur berada di Provinsi Jawa Tengah • Danau Waduk Gonclang berada di Provinsi Jawa Timur • Danau Waduk Gunung Rowo berada di Provinsi Jawa Tengah • Danau Waduk Jatiluhur berada di Provinsi Jawa Barat • Waduk Ir. Sutami(dulu bernama Waduk Karangkates) berada di Provinsi Jawa Timur • Danau Waduk Kedongombo berada di Provinsi Jawa Tengah • Danau Waduk Klampis berada di Provinsi Jawa Timur • Danau Waduk Lahor berada di Provinsi Jawa Timur • Danau Waduk Melahayu berada di Provinsi Jawa Tengah • Danau Waduk Ngebel berada di Provinsi Jawa Timur • Danau Waduk Mrica berada di Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah • Danau Waduk Riam Kanan berada di Provinsi Kalimantan Selatan • Danau Waduk Saguling berada di Provinsi Jawa Barat • Danau Waduk Selarego berada di Provinsi Jawa Timur • Danau Waduk Seloromo berada di Provinsi Jawa Tengah • Danau Waduk Sempor berada di Provinsi Jawa Tengah • Danau Waduk Wadas Lintang berada di Provinsi Jawa Tengah • Danau Waduk Way Rarem berada di Provinsi Lampung • Danau Waduk Widas berada di Provinsi Jawa Timur • Danau Yamur berada di Provinsi Papua • Danau Yawasi berada di Provinsi Papua • Danau Ranu Pakis berada di Provinsi Jawa Timur • Danau Ranu Klakah berada di Provinsi Jawa Timur • Danau Ranu Bedali berada di Provinsi Jawa Timur • Danau Ranu Gumbolo berada di Provinsi Jawa Timur

SUNGAI

Sungai merupakan jalan air alami. mengalir menuju Samudera, Danau atau laut, atau ke sungai yang lain. Pada beberapa kasus, sebuah sungai secara sederhana mengalir meresap ke dalam tanah sebelum menemukan badan air lainnya. Dengan melalui sungai merupakan cara yang biasa bagi air hujan yang turun di daratan untuk mengalir ke laut atau tampungan air yang besar seperti danau. Sungai terdiri dari beberapa bagian, bermula dari mata air yang mengalir ke anak sungai. Beberapa anak sungai akan bergabung untuk membentuk sungai utama. Aliran air biasanya berbatasan dengan kepada saluran dengan dasar dan tebing di sebelah kiri dan kanan. Penghujung sungai di mana sungai bertemu laut dikenali sebagai muara sungai. Sungai merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Air dalam sundai umumnya terkumpul dari presipitasi, seperti hujan,embun, mata air, limpasan bawah tanah, dan di beberapa negara tertantu air sungai juga berasal dari lelehan es / salju. Selain air, sungai juga mengalirkan sedimen dan polutan. Kemanfaatan terbesar sebuah sungai adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya potensial untuk dijadikan objek wisata sungai. Di Indonesia saat ini terdapat 5.950 daerah aliran sungai (DAS). Ditinjau dari konsep ekohidrologi pada kesepakatan dunia pada KTT Bumi (Earth Summit) di Johannesburg pada September 2002 sodetan sungai (river diversion) digolongkan sebagai pembangunan berkelanjutan. Jenis sungai Sungai menurut jumlah airnya dibedakan : 1. sungai permanen - yaitu sungai yang debit airnya sepanjang tahun relatif tetap. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kapuas, Kahayan, Barito dan Mahakam di Kalimantan. Sungai Musi, Batanghari dan Indragiri di Sumatera. 2. sungai periodik - yaitu sungai yang pada waktu musim hujan airnya banyak, sedangkan pada musim kemarau airnya kecil. Contoh sungai jenis ini banyak terdapat di pulau Jawa misalnya sungai Bengawan Solo, dan sungai Opak di Jawa Tengah. Sungai Progo dan sungai Code di Daerah Istimewa Yogyakarta serta sungai Brantas di Jawa Timur. 3. sungai intermittent atau sungai episodik - yaitu sungai yang pada musim kemarau airnya kering dan pada musim hujan airnya banyak. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kalada di pulau Sumba. 4. sungai ephemeral - yaitu sungai yang ada airnya hanya pada saat musim hujan. Pada hakekatnya sungai jenis ini hampir sama dengan jenis episodik, hanya saja pada musim hujan sungai jenis ini airnya belum tentu banyak. Sungai menurut genetiknya dibedakan : 1. sungai konsekwen yaitu sungai yang arah alirannya searah dengan kemiringan lereng 2. sungai subsekwen yaitu sungai yang aliran airnya tegak lurus dengan sungai konsekwen 3. sungai obsekwen yaitu anak sungai subsekwen yang alirannya berlawanan arah dengan sungai konsekwen 4. sungai insekwen yaitu sungai yang alirannya tidak teratur atau terikat oleh lereng daratan 5. sungai resekwen yaitu anak sungai subsekwen yang alirannya searah dengan sungai konsekwen Manajemen Sungai Sungai seringkali dikendalikan atau dikontrol supaya lebih bermanfaat atau mengurangi dampak negatifnya terhadap kegiatan manusia. 1. Bendung dan Bendungan dibangun untuk mengontrol aliran, menyimpan air atau menghasilkan energi. 2. Tanggul dibuat untuk mencegah sungai mengalir melampaui batas dataran banjirnya. 3. Kanal-kanal dibuat untuk menghubungkan sungai-sungai untuk mentransfer air maupun navigasi 4. Badan sungai dapat dimodifikasi untuk meningkatkan navigasi atau diluruskan untuk meningkatkan rerata aliran. Manajemen sungai merupakan aktivitas yang berkelanjutan karena sungai cenderung untuk mengulangi kembali modifikasi buatan manusia. Saluran yang dikeruk akan kembali mendangkal, mekanisme pintu air akan memburuk seiring waktu berjalan, tanggul-tanggul dan bendungan sangat mungkin mengalami rembesan atau kegagalan yang dahsyat akibatnya. Keuntungan yang dicari dalam manajemen sungai seringkali "impas" bila dibandingkan dengan biaya-biaya sosial ekonomis yang dikeluarkan dalam mitigasi efek buruk dari manajemen yang bersangkutan. Sebagai contoh, di beberapa bagian negara berkembang, sungai telah dikungkung dalam kanal-kanal sehingga dataran banjir yang datar dapat bebas dan dikembangkan. Banjir dapat menggenangi pola pembangunan tersebut sehingga dibutuhkan biaya tinggi dan seringkali makan korban jiwa. Banyak sungai kini semakin dikembangkan sebagai wahana konservasi habitat, karena sungai termasuk penting untuk berbagai tanaman air, ikan-ikan yang bermigrasi, menetap, dan budidaya tambak, burung-burung, serta beberapa jenis mamalia. 10 Sungai Terpanjang di Dunia 1. Sungai Nil berada di Afrika memiliki panjang 6690 kilometer sungai nil 2. Sungai Amazon berada di Amerika Selatan memiliki panjang 6400 kilometer sungai amazon 3. Sungai Yangtze atau Chang Jiang berada di Negara China memiliki panjang 6300 kilometer 4. Sungai Mississippi – Missouri berada di Amerika Utara memiliki panjang 6275 kilometer 5. Sungai Yenisei – Angara – Selenga berada di Rusia dan Mongolia memiliki panjang 5539 kilometer 6. Sungai Kuning atau Huang Ho berada di China Benua Asia memiliki panjang 5464 kilometer 7. Sungai Ob – Irtysh berada di Eropa dan Asia memiliki panjang 5410 kilometer sungai ob 8. Sungai Kongo berada di Afrika memiliki panjang 4700 kilometer 9. Sungai Amur berada di Eropa dan Asia memiliki panjang 4444 kilometer sungai amur 10. Sungai Lena berada di Benua Eropa (Rusia) memiliki panjang 4400 km Daftar sungai-sungai di Indonesia : Bali * Tukad Ayung * Sungai Bubuh * Jeh Ajung * Jeh He * Jeh Jinah * Jeh Poh * Jeh Sungi * Tukad Buleleng * Tukad Banjumala * Tukad Pakerisan * Sungai Balangan * Sungai Batulaya * Sungai Pancuran * Sungai Pangi * Sungai Patanu * Sungai Sangiang * Sungai Sangsang * Sungai Sumbul * Sungai Unda Bengkulu * Sungai Alas * Sungai Bantai * Air Bengkulen * Sungai Bengkulu * Air Blimbing * Air Dendan * Air Lais * Air Lemau * Air Lintang-kiri * Sungai lpuh * Air Keru * Air Palik * Air Pikat * Sungai Ketahun * Sungai Nasal * Air Nelas * Sungai Seblat * Sungai Seluma * Sungai Tanjungaur * Sungai Luas * Sungai Padanggila * Air Bengkulen Map Daerah Istimewa Yogyakarta * Kali Bening * Kali Code * Kali Gebang * Kali Kampar * Kali Kongkhangan * Kali Mlese * Kali Nglusah * Kali Progo * Kali Tangkisan * Kali Sangiran * Kali Sosonopan * Kali Waro * Selokan Mataram * Sungai Opak * Sungai Oyo * Sungai Tepus DKI Jakarta * Sungai Aluran * Kali Cantiga * Kali Gebjuran * Kali Grogol * Kali Krukut * Kali Malang * Sungai Moa * Kali Mokervart * Kali Pesanggrahan * Sungai Tengah * Kali Semanan * Sungai Udang * Kali Angke * Ci Liwung * Ci Pinang Jambi * Batang Asam * Batang Hari * Sungai Bulian * Sungai Danaubangko * Sungai Kahidupankaor * Sungai Kumpe * Sungai Pengabuan * Batang Tembesi * Sungai Serengam * Sungai Singkati-gedang * Sungai Singoan Jawa Barat * Ci Binong * Ci Bulan * Ci Hideung * Ci Katomas * Ci Kapundung * Ci Kubang * Ci Langkub * Ci Losari * Ci Mandiri * Ci Mantiung * Ci Manuk * Ci Pada * Ci Paku * Ci Picung * Ci Punegara * Ci Rawa * Ci Sadane * Ci Sanggarung * Ci Sarua * Ci Tandui * Ci Tarum * Ci Ujung Jawa Tengah * Kali Ampobendo * Kali Bendungan * Bengawan Solo * Kali Bodri * Kali Bogowonto * Kali Dogleg * Kali Kedu Dua * Kali Dukuh * Kali Comal * Kali Geritri * Kali Gondok * Sungai Juwana * Kali KapulogoK * Kali Klampis * Kali Lusi * Kali Maron * Kali Pemali/ Kali Brebes * Sungai Progo * Sungai Serang * Sungai Serayu * Kali Urang * Sungai Kebuyutan Jawa Timur * Sungai Ajung * Kali Bandojudo * Sungai Bajulmati * Sungai Bedadung * Kali Besukkoboan * Kali Besuksemut * Kali Besuktunggeng * Sungai Brangkal * Sungai Brantas * Kali Grobogan * Kali jatiroto * Sungai Lamongan * Sungai Madiun * Kali Mujur * Kali Rejali * Sungai Rejoso * Sungai Sampean * Sungai Sumbermarijing * Kali Suko * Kali Winong * Sungai Glagah Kalimantan Barat * Sungai Airhitam * Sungai Beliang * Sungai Embuan * Sungai Ensabal * Sungai Jelai * Sungai Kapuas * Sungai Landak * Sungai Melawi * Sungai Meliau * Sungai Mengkiang * Sungai Mempawah * Sungai Muna * Sungai Kedukul * Sungai Paloh * Sungai Pawan * Sungai Sambas * Sungai Saju * Sungai Sekajam * Sungai Sengarit Kalimantan Selatan * Sungai Aingbantai * Sungai Alalak * Sungai Ayu * Sungai Baharangan * Sungai Balangan * Sungai Barabai * Sungai Barito * Sungai Cegal * Sungai Gelombang * Sungai Haruan * Sungai jaing * Sungai jangkung * Sungai Kurambu * Sungai Martapura * Sungai Negara * Sungai Pitap * Sungai Riam * Sungai Tabalong * Sungai Tabuan * Sungai Tapin Kalimantan Tengah * Sungai Kahayan * Sungai Kalanaman * Sungai Katingan * Sungai Lamandau * Sungai Mendawai * Sungai Pembuang * Sungai Sampit * Sungai Seruyan Kalimantan Timur * Sungai Angisa * Sungai Bahan * Sungai Bani * Sungai Berau * Sungai Kayan * Sungai Mahakam * Sungai Senyiur * Sungai Sesayap * Sungai Telen * Sungai Wahan Lampung * Sungai Basai * Sungai Jepara * Sungai Kambas * Sungai Pameriliun * Sungai Sekampung * Sungai Semah * Sungai Seputih * Sungai Simpang Balek * Sungai Sukadana * Sungai Tuiangbawang Maluku * Sungai Apu * Sungai Castelo * Sungai Marikrubu * Sungai Masiulang * Sungai Ruate * Sungai Sapatewa * Sungai Sapulawa * Sungai Sarafo * Sungai Togorala * Sungai Yalua Aceh * Sungai Geumpang * Sungai Kruet * Sungai Meureudu * Sungai Peureula * Sungai Peusangan * Sungai Ranggos * Sungai Simpang Kanan * Sungai Simpang Kiri * Sungai Teunom * Sungai Waila Nusa Tenggara Barat * Sungai Ampang * Sungai Gurakara * Sungai Jangklok * Sungai Kampu * Sungai Nal * Sungai Pliwis * Sungai Putih * Sungai Sidutan * Sungai Sumpel * Sungai Tepa * Sungai Emboko * Sungai Fai * Sungai Jamal * Sungai Kanjiji * Sungai Lingeh * Sungai Polapare * Sungai Rissa * Sungai Wajalu * Sungai Wera Papua * Sungai Baliem * Sungai Bian * Sungai Digul * Sungai Kamundan * Sungai Lorentz * Sungai Mayu * Sungai Mamberamo * Sungai Merauke * Sungai Noordwese * Sungai Sircanden * Sungai Torasi * Sungai Warenoi Riau * Sungai Bangko * Sungai Gaung * Sungai Kampar Kanan * Sungai Kampar Kiri * Sungai Ketanan * Sungai Kuantan/Indragiri * Sungai Reteh * Sungai Rokan Kanan * Sungai Rokan Kiri * Sungai Siak SuIawesi Tengah * Sungai Ulkuli Sulawesi Selatan * Sungai Girirang * Sungai Jeneberang * Sungai Karana * Sungai Malasa * Sungai Mandar * Sungai Maraleng * Sungai Sadong * Sungai Singga * Sungai Tangkok * Sungai Walanae Sulawesi Tengah * Sungai Batui * Sungai Bongkal * Sungai Buol * Sungai Maraju * Sungai Mesup * Sungai Palu * Sungai Poso * Sungai Takuwono * Sungai Toili * Sungai Wesanga Sulawesi Tenggara * Sungai Konoweha * Sungai Labandia * Sungai Lalindu * Sungai Lasolo * Sungai Matarombeo * Sungai Peleang * Sungai Sampolawa * Sungai Watumakale Sulawesi Utara * Sungai Ayong * Sungai Binebase * Sungai Bone * Sungai Laini * Sungai Naha * Sungai Polgar * Sungai Ranayapu * Sungai Tabalong * Sungai Tutul Sumatera Barat * Batang Anai * Batang Arau * Batang Sri Antokan * Batang Agam * Batang Ombilin * Batang Selo * Batang Tabik * Batang Kuantan * Batang Kasang * Batang Sinamar * Batang Hari * Batang Tarusan * Batang Kandis * Batang Masang * Batang Alahan Panjang * Batang Sangir * Batang Pasaman * Batang Kinali * Sungai Jujuhan * Sungai Sihilang * Sungai Sindung * Sungai Sirantih Sumatera Selatan * Sungai Bulurangtiding * Sungai Komering * Sungai Keruh * Sungai Lakitan * Sungai Lematang * Sungai Mesuji * Sungai Musi * Sungai Ogan * Sungai Rambang * Sungai Rawas * Sungai Saleh Sumatera Utara * Sungai Angkola * Sungai Asahan * Sungai Batanggadis * Sungai Belawan * Sungai Batang Toru * Sungai Besitang * Sungai Nalipang * Sungai Sarkam * Sungai Sibundung * Sungai Singkuang * Sungai Wampu

OBYEK WISATA TERINDAH DI INDONESIA

Banyak obyek-obyek wisata yang layak anda kunjungi, apabila anda punya hobby travelling atau untuk rekreasi anda bersama keluarga. Obyek wisata yang yang menakjubkan dan terkenal tersebut, berada di tanah air kita dan banyak dikunjungi wisatawan dari dalam dan luar negeri. Berikut ini ada 10 obyek wisata di Indonesia yang memiliki keajaiban dan keindahan alam serta budaya seni, diantaranya yaitu: 1. Borobudur Candi Borobudur merupakan salah satu candi Budha terbesar di dunia. Candi ini dibangun ketika Samaratungga – raja dari dinasti Syailendra memerintah di Jawa Tengah. Candi ini dianggap merupakan salah satu tujuh keajaiban dunia. Candi Borobudur terletak di desa Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Candi Borobudur sangat besar dan terdiri dari blok batu-batu besar dengan arsitektur yang sangat megah. Karena itu candi Borobudur saya tempatkan pada barisan pertama karena tingkat kesulitan pembuatannya. 2. Pulau Komodo Pulau Komodo terletak di sebuah selat antara Pulau Flores di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Sumbawa di Nusa Tenggara Barat (NTB). Di Pulau Komodo terdapat kadal terbesar di dunia, yaitu biawak Komodo (Varanus komodoensis). Komodo dipercaya sebagai sisa binatang purba Dinosaurus yang masih hidup. panjang komodo dapat mencapai 3 meter dengan berat bisa mencapai 140 kg. Pada peariran di pulau Komodo juga terdapat perairan yang termasuk keajaiban dunia bawah air. Dasar laut perairan Komodo adalah yang terbaik di dunia, di permukaan laut menyembulnya daratan-daratan kering yang berbukit karang. Sangat pantas pulau Komodo dimasukan dalam daftar keajaiban di Indonesia. 3. Danau tiga warna Kelimutu Danau ini oleh dunia disebut sebagai salah satu dari sembilan keajaiban dunia. Danau tiga warna terletak di Gunung Kelimutu, Flores,NTT. Di sana ada tiga danau yang berdekatan namun dengan warna-warna yang berbeda. Danau kawah tersebut adalah Tiwu Ata Polo (danau merah), Tiwu Nua Muri Kooh Fai (danau hijau) dan Tiwu Ata Mbupu (danau biru). Danau Kelimutu merupakan satu-satunya danau di dunia yang airnya dapat berubah setiap saat, dari merah menjadi hijau tua dan kemudian merah hati, hijau tua menjadi hijau muda, coklat kehitaman menjadi biru langit. Fenomena alam ini merupakan keajaiban. 4. Puncak Jayawijaya dan Carstenz Puncak yang juga terdaftar sebagai salah satu dari tujuh puncak benua (Seven Summit) yang sangat fenomenal dan menjadi incaran pendaki gunung di berbagai belahan dunia. Puncak Jayawijaya terletak di Taman Nasional Laurentz, Papua. Puncak ini diselimuti oleh salju abadi. Salju abadi di Puncak Jayawijaya merupakan satu dari tiga padang salju di daerah tropis yang terdapat di dunia. Di negeri kita yang dilalui garis khatulistiwa ini, menyaksikan adanya salju di Indonesia tentunya sesuatu yang mustahil untuk bisa dimengerti. Carstenz Pyramid (4884 mdpl) adalah salah satu puncak yang bersalju tersebut. Puncak tertinggi di Asia Tenggara dan Pasifik ini terletak di rangkaian Pegunungan Sudirman. Puncak ini terkenal tidak hanya karena tingginya, tetapi juga karena terdapat lapisan salju di puncaknya. 5. Prambanan Candi Prambanan adalah candi Hindu terbesar di Asia Tenggara. Candi Prambanan terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta. Candi ini dibangun pada sekitar tahun 850 Masehi. Arsitektur bangunan ini sangat megah dan terdapat candi-candi baik besar maupun kecil pada Komplek Candi Prambanan ini. Juga ada legenda bahwa candi-candi tersebut hanya dibuat dalam satu malam saja oleh kesaktian Bandung bondowoso sebagai syarat mempersunting Loro Jonggrang. Tapi bukan karena legenda itu Prambanan dimasukkan dalam daftar ini tapi karena kehebatan arsitekturnya yang memukau dunia. 6. Pulau Bali Pulau ini termasuk salah satu pulau terindah di Dunia. Pulau Bali merupakan pulau wisata terbaik di dunia. Obyek-obyek wisata di pulau Bali seperti Kintamani, Pantai Kuta, Danau Batur, Goa Gajah, Tampak Siring, Bedugul, Tanah Lot dan sebagainya. Pulau ini dimasukkan dalam daftar ini karena banyak tempat yang sangat menakjubkan dengan arsitektur bangunan dan keindahan alam di pulau ini yang juga sudah diakui dunia. 7. Bromo Gunung Bromo merupakan salah satu gunung dari lima gunung yang terdapat di komplek Pegunungan Tengger di laut pasir. Daya tarik gunung ini adalah merupakan gunung yang masih aktif. Obyek wisata Gunung Bromo ini merupakan fenomena alam dengan Kekhasan gejala alam yang tidak ditemukan di tempat lain adalah adanya kawah di tengah kawah (creater in the creater) dengan hamparan laut pasir yang mengelilinginya. 8. Toraja Toraja terletak Sulawesi Selatan. Tanah Toraja sangatlah unik, terutama dalam hal penguburan mayat. Mayat-mayat tidak dikubur, tetapi diletakkan di dalam gua-gua di bukit batu. Mayat-mayat ini ditemani oleh patung-patung yang menggambarkan orang yang meninggal tersebut. Di sini terdapat kuburan di bukit batu. Salah satu bentuk kuburan adalah kuburan batu yang dibuat di bagian atas tebing di ketinggian bukit batu. Menurut kepercayaan animisme Aluk To Dolo di kalangan orang Tana Toraja, makin tinggi tempat ditaruhnya mayat tersebut makin cepat rohnya bertemu dengan Tuhan atau surga. 9. Krakatau Gunung Krakatau yang letusannya pernah mengguncangkan bumi. Gunung berapi ini pernah meletus pada tanggal 26 Agustus 1883. Letusannya sangat dahsyat dan juga menimbulkan tsunami yang menewaskan sekitar 36.000 jiwa. Suara letusan gunung Krakatau sampai terdengar di Alice Springs, Australia dan pulau Rodrigues dekat Afrika. Gunung Krakatau berada di Selat Sunda antara pulau Jawa dan Sumatra. Bahkan debunya dikatakan sampai ke luar angkasa. Walaupun Krakatau sudah tidak berbahaya seperti dulu lagi (mudah-mudahan) tapi sejarahnya merupakan salah satu keajaiban alam tersendiri. 10. Danau Toba Mungkin banyak yang tidak tahu bahwa Danau Toba dulunya adalah sebuah gunung berapi. Danau ini berada di bekas kawah supervolcano terbesar di dunia. Gunung Toba diperkirakan meletus pada 73 ribu tahun lalu. Letusan ini tercatat sebagai letusan Gunung api terbesar yang mempengaruhi iklim di seluruh dunia.

LAUT TERDALAM DI DUNIA

1. Samudra Pasifik Samudra Pasifik memiliki panjang lebih dari 15 ribu kilometer yang terbentang dari Laut Bering hingga Laut Ross. Secara geografis, letaknya di sisi utara berbatasan dengan Samudra Artik, di timur adalah Benua Amerika, di selatan berbatasan dengan Antartika, dan di barat adalah Asia dan Australia. Luasnya mencapai 179,7 juta kilometer persegi. Terdapat ribuan pulau di tengah samudra ini dan mayoritas pada bagian selatan khatulistiwa. Laut-laut yang berbatasan langsung dengan Samudra Pasifik adalah Laut Sulawesi, Koral, Jepang, Sulu, Tasman, Kuning, Cina Timur, dan Cina Selatan. Samudra Hindia dan Pasifik terhubungkan oleh Selat Malaka. 2. Samudra Atlantik Luas Samudra Atlantik seperlima dari permukaan bumi. Bentuknya memanjang dari utara ke selatan bumi kemudian dengan adanya garis khatulistiwa maka menjadi Samudra Atlantik Utara dan Selatan. Secara geografis, di barat berbatasan dengan Amerika Utara dan Selatan, di bagian timur adalah Eropa dan Afrika. Terusan Panama merupakan penghubung antara dua samudra, yaitu Atlantik dan Pasifik. 3. Samudra Hindia Samudra Hindia merupakan gabungan sejumlah lautan, seperti Laut Arab, Teluk Aden, Teluk Persia, Selat Malaka, Laut Merah, Laut Andaman, Great Australian Bight, dan Saluran Mozambik. Sebanyak dua puluh persen air di dunia berasal dari Samudra Hindia yang berbatasan dengan Benua Asia di selatan, Jazirah Arab dan Afrika di bagian barat, Semenanjung Malaka, Indonesia, dan Australia di bagian timur, dan Samudra Selatan di bagian selatan. 4. Laut Karibia Laut ini di bagian utara berbatasan dengan Kepulauan Antilles Besar, Kuba, Hispanida, Jamaika, dan Puerto Riko. Bagian Timur berbatasan dengan Kepulauan Antilles Kecil. Di selatan adalah Venezuela, Kolombia, dan Panama. Di barat berbatasan dengan Kosta Rika, Nikaragua, Honduras, Guetemala, Belize, dan Semenanjung Yukatan. Titik terdalam terdapat pada Palung Cayman dengan kedalaman 250 ribu kaki di bawat permukaan laut. 5. Samudra Artik Samudra ini merupakan yang terkecil dan memiliki kadar garam terendah di antara samudra lainnya. Karena tidak begitu luas, maka para ahli menganggapnya sebagai laut. Laut yang termasuk di dalamnya adalah Siberia Timur, Chukchi, Barents, Beaufort, kara, Putih, dan Laptev. Untuk tanjung, yang termasuk Laut Artik, yaitu Baffin dan Hudson. Artik dihubungkan oleh Teluk Bering ke Samudra Pasifik, dan ke Samudra Atlantik dengan adanya dua, yaitu Laut Greenland dan Labrador.

Bentuk-Bentuk Dasar Laut

Seperti sungai, laut pun mengikis dan mengauskan permukaan bumi dengan aliran dan kekuatan gelombang. Gelombang mengangkut bahan kikisan, mengendapkan muatannya di dasar laut yang membentuk strata sedimen. Ada banyak jenis pantai: curam, berpasir, landai dan berkarang. Ciri pantai dapat disebabkan oleh gabungan beberapa faktor sebagai berikut : ulah gelombang, kelandaian pantai, sifat batuan pantai, perubahan ketinggian permukaan tanah dan laut, kegiatan vulkanik, dan pembentukan koral. Seperti permukaan daratan dasar laut pun mempunyai relief, misalnya paparan benua, lereng benua, punggung dan plato samudra, dan palung samudra. Oseanografi ialah ilmu yang mempelajari semua gejala yang berhubungan dengan lautan. Penelitian oseanografi juga menggunakan kapal yang dilengkapi dengan peralatan seperti peranti sonar pengukur gema. Suara dipancarkan ke dasar lautuntuk menentukan kedalamannya, dan dan kedalaman ini tercatat bila suara itu terpantulkan. Batuan dasar laut juga dikumpulkan, kemudian diperiksa oleh para ahli geologi. Dasar laut mengandung kekayaan sumber alam yang berharga bagi manusia, seperti batu bara dan minyak bumi. Kerak bumi merupakan lempeng tektonik sehingga pergerakan relatifnya menyebabkan terbentuknya ciri-ciri khusus dasar laut. Berikut ini merupakan pembagian bentuk-bentuk dasar laut berdasarkan defenisi dari Nontji (1993). • Paparan (shelf) yang dangkal • Depresi dalam berbagai bentuk (basin, palung) • Berbagai bentuk elevasi berupa punggung (rise, ridge) • Gunung bawah laut (sea mount) • Terumbu karang dan sebagainya. Menurut Ilahude (1997), dilihat dari ari segi skala atau besarnya bentuk – bentuk dasar laut, dasar laut dibedakan ke dalam 3 golongan besar yaitu: 1. Relief Besar (macro relief) • Secara vertikal ukurannya bisa sampai ribuan meter. • Secara horizontal ukurannya bisa mencapai ratusan atau ribuan kilometer. 2. Relief Pertengahan (intermediate relief) • Secara vertikal berukuran ratusan meter. • Secara horizontal berukuran puluhan kilometer. • Bisa merupakan bagian integral dari satu relief besar. 3. Relief Kecil (micro relief) • Hanya berukuran beberapa cm sampai beberapa meter. • Umumnya hanya bisa diungkapkan dengan teknik fotografi bawah air. Bentuk Dasar Laut, relief Gambar 1. Bentuk Dasar Laut (Stewart, 2006) Sedangkan menurut Hutabarat (1985) bentuk-bentuk dasar laut terdiri dari : • Ridge dan Rise Ini adalah suatu bentuk proses peninggian yang terdapat di atas laut ( sea floor) yang hampir serupa dengan adanya gunung-gunung di daratan • Trench Bagian laut yang terdalam dengan bentuk seperti saluran seolah-olah terpisah sangat dalam yang terdapat di perbatasan antara benua. • Abyssal Plain Daerah yang relatif tebagi rata dari permukaan bumi yang terdapat dibagian sisi yang mengarah ke daratan. • Continetal Island Beberapa pulau yang menurut sifat geologisnya bagian dari massa tanah daratan benua besar yang kemudian terpisah • Island Arc (kumpulan pulau-pulau) Kumpulan pulau-pulau seperti indonesia yang mempunyai perbatasan dengan benua • Mid-Oceanic Volcanic Island Pulau-pulau vulkanik yang terdapat di tengah-tengah lautan. Terdiri dari pulau-pulau kecil, khususnya terdapat di Lautan pasifik • Atol-atol Daerah yang terdiri dari kumpulan pulau-pulau yang sebagian besar tenggelam di bawah permukaan laut dan berbentuk cincin. • Seamout dan guyot Gunung-gunung berapi yang mucul dari dasar lantai lautan tetapi tidak mencapai permukaan laut. Bentuk-bentuk muka bumi di lautan adalah sebagai berikut : 1. Landas kontinen (continental shelf), yaitu wilayah laut yang dangkal di sepanjang pantai dengan kedalaman kurang dari 200 meter, dengan kemiringan kira-kira 8,4 %. Landas kontinen merupakan, dasar laut dangkal di sepanjang pantai dan menjadi bagian dari daratan. Contohnya Landas Kontinental Benua Eropa Barat sepanjang 250 km ke arah barat. Dangkalan sahul yang merupakan bagian dari benua Australia dan Pulau Irian, landas kontinen dari Siberia ke arah laut Artetik sejauh 100 km, dan Dangkalan Sunda yang merupakan bagian dari Benua Asia yang terletak antara Pulau Kalimantan, Jawa dan Sumatra. 2. Lereng benua (continental slope), merupakan kelanjutan dari continental shelf dengan kemiringan antara 4 % sampai 6 %. Kedalaman lereng benua lebih dari 200 meter. 3. Dasar Samudra (ocean floor), meliputi: a. Deep Sea Plain, yaitu dataran dasar laut dalam dengan kedalaman lebih dari 1000 meter. b. The Deep, yaitu dasar laut yang terdalam yang berbentuk palung laut (trog). Pada ocean floor terdapat relief bentukan antara lain: 1. Gunung laut, yaitu gunung yang kakinya di dasar laut sedangkan badan puncaknya muncul ke atas permukaan laut dan merupakan sebuah pulau. Contoh: gunung Krakatau. 2. Seamount, yaitu gunung di dasar laut dengan lereng yang curam dan berpuncak runcing serta kemungkinan mempunya tinggi sampai 1 km atau lebih tetapi tidak sampai kepermukaan laut. Contoh: St. Helena, Azores da Ascension di laut Atlantik. 3. Guyot, yaitu gunung di dasar laut yang bentuknya serupa dengan seamount tetapi bagian puncaknya datar. Banyak terdapat di lautan Pasifik. 4. Punggung laut (ridge), yaitu punggung pegunungan yang ada di dasar laut. Contoh: punggung laut Sibolga. 5. Ambang laut (drempel), yaitu pegunungan di dasar laut yang terletak diantara dua laut dalam. Contoh: ambang laut sulu, ambang laut sulawesi. 6. Lubuk laut (basin), yaitu dasar laut yang bentuknya bulat cekung yang terjadi karena ingresi. Contoh: lubuk laut sulu, lubuk laut sulawesi. 7. Palung laut (trog), yaitu lembah yang dalam dan memanjang di dasar laut terjadi karena ingresi. Contoh: Palung Sunda, Palung Mindanao, Palung Mariana.

PENGARUH BENTUK MUKA BUMI TERHADAP KEHIDUPAN

Permukaan bumi mengalami perubahan baik secara evolusi (lambat) maupun revolusi (cepat). Perubahan ini disebabkan adanya tenaga endogen dan eksogen. Terbentuknya pegunungan, gunung, dataran rendah, dataran tinggi, atau lembah merupakan hasil aktivitas tenaga endogen. Begitu pula proses pelapukan, erosi, dan sedimentasi sebagai tenaga eksogen berpengaruh terhadap pembentukan muka bumi. Adanya keragaman bentuk muka bumi ini menyebabkan perbedaan berbagai aspek, antara lain : iklim, kesuburan tanah, tata air, dan unsur-unsur lainnya. Perbedaan semua aspek tersebut tentu saja berpengaruh terhadap mahluk hidup (tumbuhan, hewan, dan manusia) di sekitarnya. Pernahkah Anda berfikir, kenapa hampir di setiap daerah memiliki kekhasan tumbuhan, hewan, dan juga kehidupan manusia. Mengapa pohon kurma hanya tumbuh subur di daerah Arab (padang pasir)? Mengapa pohon teh dan kopi tumbuh subur di daerah pegunungan? Mengapa Jerapah lehernya panjang? Mengapa orang Eskimo selalu memakai baju tebal? Atau mengapa kebiasaan nelayan menangkap ikan pada malam hari padahal secara logika lebih terang pada siang hari? Dan mungkin banyak lagi pertanyaan-pertanyaan serupa di benak Anda. Semua gejala itu merupakan adaptasi atau penyesuaian mahluk hidup terhadap alam sekitarnya. Memang mahluk hidup termasuk manusia tidak bisa hidup tanpa alam. Atau lebih khususnya mahluk hidup juga tidak bisa bertahan hidup apabila tidak bisa menyesuaikan diri dengan alam sekitarnya. Itulah sebabnya mengapa orang Eskimo memakai baju tebal, karena di sana iklimnya dingin. Begitu pula para nelayan menangkap ikan di malam hari karena angin darat yang berhembus ke laut membantu mereka dalam perjalanan ke tengah laut. Akibat adanya proses adaptasi manusia terhadap lingkungan ini melahirkan kebiasaan yang berbeda. Corak kehidupan di daerah pegunungan berbeda dengan manusia yang tinggal di dataran rendah, begitupun sebaliknya. Pada bahasan kali ini kita fokuskan pada pengaruh bentuk muka bumi terhadap kehidupan di daerah pegunungan dan dataran rendah dari aspek tumbuhan, mata pencaharian, makanan, pakaian, bentuk rumah, dan sistem transportasi. 1. Kehidupan di daerah pegunungan Bagi Anda yang tinggal di daerah pegunungan tentunya bisa berceritera banyak tentang kehidupan manusia di sekitarnya. Pegunungan atau gunung memiliki iklim yang sejuk. Karena angin yang datang dari arah laut setelah mencapai daerah pegunungan dan gunung, naik ke atas. Akhirnya angin menjadi lebih dingin, sehingga menimbulkan awan terjadilah hujan di sekitarnya. Banyaknya hujan ini di samping tanahnya subur (banyak mengandung humus) menimbulkan tumbuh suburnya berbagai jenis tumbuhan. Hutan lebat dengan berbagai jenis tumbuhan subur. Adanya hutan lebat ini menahan terjadinya tanah longsor dan banjir di saat terjadinya hujan. Hutan juga dapat menyimpan air, sehingga di sekitarnya banyak ditemukan mata air yang sangat bermanfaat bagi mahluk hidup. Hutan juga berfungsi menetralisir polusi udara. Oleh karena itu hutan terutama hutan tropis sering disebut sebagai paru-paru dunia. Secara umum daerah pegunungan dapat digolongkan menjadi dua yaitu daerah pegunungan rendah dan daerah pegunungan tinggi. Daerah pegunungan rendah memiliki ketinggian berkisar 600 s.d. 1.500 meter, sedangkan daerah pegunungan tinggi memiliki ketinggian sekitar 1.500 s.d. 2.500 meter di atas permukaan laur. Adanya perbedaan ketinggian ini tentu saja berpengaruh terhadap iklim. Daerah pegunungan rendah memiliki suhu antara 17 s.d. 22 derajat Celcius, sehingga daerah ini sering disebut daerah sedang. Daerah seperti ini misalnya di pegunungan Sulawesi Utara, Pegunungan Kidul, Pegunungan Muler, dan daerah lainnya. Daerah pegunungan tinggi memiliki suhu udara yang sejuk yaitu berkisar antara 11 s.d. 17 derajat Celcius. Daerah seperti ini contohnya di Dataran Tinggi Bandung, Bukit Barisan, Pegunungan Dieng, Pegunungan Tengger, dan daerah lainnya. Karena suhu udaranya yang sejuk ini, pakaian penduduk biasanya tebal. Hasil utama hutan adalah kayu. Kayu ini sangat diperlukan untuk berbagai kebutuhan manusia, di antaranya untuk kayu bakar, bangunan, mebel, bahan kertas, dan lainnya. Di samping itu hutan juga dapat menghasilkan rotan, buah-buahan, getah, dan lain-lain. Oleh karena itu penduduk sekitar hutan banyak yang bermata pencaharian mencari hasil hutan, seperti kayu bakar, kayu, rotan, buah-buahan, atau jenis getah untuk dijual ke daerah perkotaan. Di daerah pegunungan juga dihasilkan bahan tambang, seperti biji besi, tembaga, nikel, timah putih, emas, perak dan jenis bahan tambang lainnya.Tambang belerang juga umumnya ditemukan di daerah sekitar gunung api. Adanya jenis bahan tambang ini tentu juga berpengaruh terhadap mata pencaharian penduduk setempat. Di sekitar daerah pertambangan, banyak penduduk yang bermatapencaharian menjadi buruh tambang. Bakan tidak sedikit di antara mereka bertindak sebagai penambang liar. Misalnya di daerah Kalimantan Tengah ditemukan daerah penambangan emas liar yang dilakukan oleh masyarakat sekitarnya. Daerah pegunungan umumnya memiliki tanah yang subur, karena disamping daerah vulkanis juga memiliki curah hujan yang tinggi. Kesuburan tanah ini berpengaruh terhadap mata pencaharian penduduk sekitarnya. Umumnya penduduk daerah pegunungan menggantungkan hidupnya dari pertanian dan perkebunan. Tanaman yang mereka tanam seperti kina, teh, kopi, sayur-sayuran, dan berbagai jenis buah-buahan. Di daerah pegunungan rendah banyak pula yang menanam padi dan tembakau sebagai mata pencaharian mereka. Hasil pertanian dan perkebunan ini selain mereka konsumsi sendiri, juga dijual ke daerah perkotaan dalam memenuhi keperluan hidup mereka. Kebiasaan penduduk di daerah pegunungan menyesuaikan dengan alam sekitar mereka. Di daerah pegunungan tinggi biasanya memakai pakaian yang tebal terutama pada malam dan pagi hari, karena suhu udara terasa dingin. Rumah mereka biasanya dibangun di lereng. Rumah di daerah tinggi yang dingin dibuat tertutup agar hangat. Sedangkan di daerah rendah dibuat terbuka dengan ventilasi lebar agar udara dapat bebas bersirkulasi. Umumnya rumah mereka mengelompok pada daerah yang agak datar. Pengelompokan perumahan ini biasanya membentuk ikatan kekeluargaan yang erat, sehingga kehidupan mereka tampak rukun dan damai. Di daerah pegunungan rendah rumah biasanya dibangun pada sebuah dataran tinggi, sehingga dapat menampung penduduk yang relatif banyak. Biasanya daerah pegunungan rendah ini penduduknya lebih padat dibandingkan daerah pegunungan tinggi. Gambar 15. Jalan Raya Kawasan Puncak Bogor. Daerah pegunungan memiliki alam yang berbukit-bukit. Tidak sedikit di antara bukit dipisahkan oleh lembah, lereng atau sungai. Kondisi alam seperti ini kurang menguntungkan dalam bidang transportasi. Untuk berjalan kaki saja dirasakan berat, karena harus mendaki (naik dan turun). Oleh karena itu pembangunan jalan raya atau jalan kereta api relatif sulit dan memerlukan biaya besar. Namum jika daerah pegunungan berhasil dibangun jalan raya atau jalan kereta, hasilnya sangat menarik. Misalnya jalan raya di kawasan Puncak Bogor Jawa Barat yang berkelok-kelok, apabila dilihat dari bagian atas atau dari udara sungguh indah. Begitu pula jalan kereta api di sekitar Purwakarta Jawa Barat atau Lembah Anai Sumatera Barat tampak indah dihiasi banyaknya jembatan yang menghubungkan antar bukit, bahkan jalan kereta api harus menembus gunung (terowongan). Adakah di daerah Anda jalan yang berkelok-kelok dengan pemandangan yang indah atau bukit-bukit yang dihubungkan dengan jembatan atau terowongan? Sampai di sini bisa dipahami? Jika masih belum paham, coba baca kembali terutama bagian yang dianggap sulit. Apabila sudah paham, mari kita lanjutkan pada kehidupan di daerah dataran rendah. 2. Kehidupan di daerah dataran rendah Umumnya dataran rendah di Indonesia merupakan dataran hasil endapan oleh air, atau sering disebut dataran aluvial. Biasanya dataran aluvial, tanahnya subur dan sangat baik untuk daerah pertanian, perkebunan, pemukiman, atau juga untuk industri. Apalagi daerah seperti ini yang dialiri sungai dapat lebih memenuhi kebutuhan air tawar untuk pertanian, perumahan, dan juga industri. Kalau kita membuka sejarah, memang nenek moyang kita umumnya hidup di sekitar aliran sungai. Oleh karena itu biasanya daerah yang dekat dengan aliran sungai penduduknya padat sehingga banyak daerah pinggir sungai yang berkembang menjadi kota. Bahan endapan aluvium mampu menyerap dan menahan air di dalamnya. Karena itu di wilayah ini mempunyai air tanah yang banyak. Hal ini dapat kita perhatikan daerah di sekitar Jakarta. Di Jakarta penduduknya padat. Hampir semua rumah memiliki dan menggunakan air tanah untuk keperluan rumah tangga. Apalagi untuk industri, perkantoran, atau hotel memerlukan air tanah yang sangat banyak. Bisa dibayangkan berapa juta liter air yang disedot setiap harinya di areal Jakarta. Umumnya dataran rendah dan delta sangat baik untuk lahan pertanian. Pengolahan tanah bisa lebih mudah karena tanahnya datar dan tidak keras. Pengaturan air, dan transportasinya juga lebih mudah bila dibandingkan daerah dataran tinggi. Karena itu di daerah ini mata pencaharian penduduknya banyak yang bertani. Tanaman yang cocok adalah padi, tebu, jagung, kelapa, dan palawija. Umumnya pertanian di daerah ini memiliki areal yang luas dan bisa menghasilkan produksi pertanian yang besar. Misalnya di jalur pantai Utara Jawa Barat merupakan salah satu penghasil padi terbesar, sehingga sering disebut lumbung padi nasional. Daerah dataran rendah juga dapat berupa daerah pantai. Umumnya penduduk yang tinggal di sekitar pantai bermatapencaharian sebagai nelayan. Ada pula di beberapa daerah para nelayan selain menangkap ikan laut, mereka juga membudidayakan tambak. Misalnya di pantai Timur Sumatera dan pantai Utara Jawa tidak sedikit para nelayan yang membudidayakan tambak udang. Lain halnya dengan di sekitar pantai curam, seperti di pantai Selatan Pulau Jawa, penduduknya selain sebagai nelayan juga bercocok tanam. Dalam kenyataannya tidak semua dataran rendah tanahnya subur. Daerah rawa-rawa, seperti di daerah Sumatera, Kalimantan, dan Irian Jaya tanahnya tidak subur. Karena terlalu lama tergenang oleh air, sehingga unsur haranya sudah habis tercuci. Daerah rawa masih belum dimanfaatkan secara optimal. Hanya sebagian kecil rawa-rawa yang dimanfaatkan sebagai sawah pasang surut atau dijadikan tambak udang, misalnya di rawa-rawa sempit daerah Jawa, Sumatera, Bali, Sulawesi, dan daerah lainnya. Dataran rendah mempunyai ketinggian di bawah 600 meter di atas permukaan laut. Suhu udaranya berkisar antara 22 s.d. 27 derajat Celcius, sehingga termasuk daerah panas. Di Indonesia banyak ditemukan daerah dataran rendah, misalnya pantai Timur Sumatera, pantai Utara Pulau Jawa, pantai Barat dan Selatan Kalimantan, pantai Utara Irian Jaya, dan banyak lagi daerah lainnya. Karena udaranya panas, biasanya bentuk rumah di daerah ini memiliki ventilasi yang lebar dan banyak, sehingga memudahkan sirkulasi udara. Jenis pakaian juga dipilih dari kain yang relatif tipis dan sejuk. Mereka biasanya menghindari pakaian dari bahan yang tebal. Dataran rendah umumnya berpenduduk padat. Begitu pula kota-kota besar juga umumnya berada di dataran rendah. Sebut saja kota Jakarta, Medan, Semarang, Surabaya, Banjarmasin, dan banyak lagi kota lainnya semuanya berada di dataran rendah. Barangkali Anda bertanya kenapa hampir semua kota berada di dataran rendah, tidak di pegunungan? Dataran rendah tanahnya relatif luas, sarana dan prasarana juga mudah dibangun, tanahnya relatif subur dan mempunyai cadangan air yang cukup. Semua itu mendukung pertumbuhan daerah dataran rendah menjadi sebuah kota. Karena itu dataran rendah secara umum penduduknya lebih cepat maju. Mata pencaharian penduduk lebih bervariasi, ada yang bertani, nelayan, berdagang, industri, maupun bergerak dalam bidang jasa. Gambar 16. Sungai dapat dijadikan sarana transportasi. Pembangunan sarana transportasi di dataran rendah juga lebih menguntungkan. Perjalanan bisa lebih cepat karena jalannya lurus dan tidak mendaki. Biaya pembuatan dan pemeliharaan jalan juga lebih murah dan mudah. Tidak heran di dataran rendah banyak ditemukan jenis sarana transportasi, mulai dari sepeda, beca, motor, mobil, kereta api, pesawat udara, dan lain-lain. Di sebagian dataran rendah juga banyak yang memanfaatkan sungai sebagai sarana transportasi. Misalnya di daerah Sumatera dan Kalimantan banyak penduduk yang menggunakan perahu sebagai sarana transportasi di sungai.

GARIS PANTAI

Pantai di Australia

Pantai adalah sebuah bentuk geografis yang terdiri dari pasir, dan terdapat di daerah pesisir laut. Daerah pantai menjadi batas antara daratan dan perairan laut. Panjang garis pantai ini diukur mengeliling seluruh pantai yang merupakan daerah teritorial suatu negara.

Indonesia merupakan negara berpantai terpanjang kedua di dunia setelah Kanada. Panjang garis pantai Indonesia tercatat sebesar 81.000 km.

Garis pantai

Garis pantai adalah batas pertemuan antara bagian laut dan daratan pada saat terjadi air laut pasang tertinggi. Garis laut dapat berubah karena adanya abrasi, yaitu pengikisan pantai oleh hantaman gelombang laut yang menyebabkan berkurangnya areal daratan.

Ada beberapa langkah penting yang bisa dilakukan dalam mengamankan garis pantai seperti pemecah gelombang dan pengembangan vegetasi di pantai.

Untuk mengatasi abrasi/penggerusan garis pantai dari gelombang/ombak dapat digunakan pemecah gelombang yang berfungsi untuk memantulkan kembali energi gelombang. Berbagai cara yang ditempuh untuk memecahkan gelombang diantaranya dengan menggunakan tumpukan tetrapod yang terbuat dari beton pada jarak tertentu dari garis pantai.

Hutan bakau dapat membantu mengatasi gelombang serta sekaligus bermanfaat untuk kehidupan binatang serta tempat berkembang biak ikan-ikan tertentu. Hutan bakau disebagian besar pantai Utara sudah hilang karena ulah manusia, yang pada gilirannya akan menggerus pantai.

Terumbu karang juga merupakan pemecah gelombang alami, sehingga sangat perlu untuk dilestarikan dan dikembangkan dalam mempertahankan garis pantai.

Teluk Fundy saat surut
dan saat pasang

SUNGAI

Cave and Karst

GEOMORFOLOGI KARST

A. PENGERTIAN GEOMORFOLOGI KARST

Geomorfologi karst adalah semua proses geomorfologi yang terjadi akibat proses pelarutan batuan yang terjadi pada daerah berbatuan karbonat tertentu. Karst merupakan istilah dalam bahasa jerman yang diturunkan dari bahasa Slovenia (kras) yang berarti lahan gersang berbatu. Istilah ini sebenarnya didaerah asalnya tidak berkaitan dengan batu gamping dan proses pelarutan. Namun saat ini istilah karst telah diadopsi untuk istilah bentuklahan hasil proses pelarutan. Ford dan Williams (1989) mendefinisikan karst sebagai medan dengan kondisi hidrologi yang khas sebagai akibat dari batuan yang mudah larut dan mempunyai porositas sekunder yang berkembang baik. Karst dicirikan oleh : 1. terdapatnya cekungan tertutup dan atau lembah kering dalam berbagai ukuran dan bentuk 2. langkanya atau tidak terdapatnya drainase/sungai permukaan. Dan 3. terdapatnya goa dari system drainase baah tanah Karst tidak hanya terjadi di daerah berbatuan karbonat, tetapi juga di batuan lain yang mudah larut dan mempunyai porositas sekunder (kekar dan sesar intensif) seperti gypsum dan batu garam. Namun demikian, karena batuan karbont mempunyai sebaan paling luas, karst yan banyak dijumpai adalah karst yang berkembang di batuan karbonat.

B. KARSTIFIKASI DAN SYARAT TERBENTUKNYA KARST Karstifikasi adalah proses kerja air terutama secara kimiawi, meskipun secara mekanik pula yang menghasilkan kenampakan-kenampakan topografi karst (Ritter, 1979). Karstifikasi atau proses pembentukan bentuklahan karst didominasi oleh proses pelarutan. Proses pelarutan batugamping diawali oleh larutnya CO2 didalam air membentuk H2CO3. Larutan H2CO3 tidak stabil terurai menjadi H− dan HCO3 . Ion H− inilah yang selanjutnya menguraikan CaCO3 menjadi Ca2+ dan HCO32-. Berikut adalah faktor-faktor yang dapat mendorong terbentuknya karst.  Faktor karstifikasi (syarat terbentuknya karst) a. faktor pengontrol (menentukan banyak tidaknya proses karstifikasi berlangsung) - Batuan mudah larut, kompak, tebaldan mempunyai banyak rekahan - Curah hujan yang cukup (˃250 mm/tahun) - Batugamping dengan kemurnian tinggi (batuan terekspos diketinggian yang memungkinkan perkembangan sirkulasi air/drainase secara vertical) b. faktor pendorong - temperatur (daerah tropis basah) - penutup lahan/vegetasi yang lebat Batuan yang mengandung CaCO3 tinggi akan mudah larut. Semakin tinggi kandungan CaCO3, semakin berkembang bentuklahan karst. Kekompakan batuan menentukan kestabilan karst setelah mengalami pelarutan. Apabila batuan lunak, maka setiap kenampakan karst yang terbentuk seperti karen dan bukit akan cepat hilang karena proses pelarutanitu sendri maupun gerak massa batuan, sehingga kenampakn karst tidak berkembang baik. Ketebalan menentukan terbentuknya sirkulasi air secara vertical lebih. Tanpa adanya lapisan yang tebal sirkulasi air akan berlangsung secara lateral seperti pada air-air permukaan dan cekungan-cekungntuk. Rekahan tertutup tidak dapat terbentuk. Rekahan batuan merupakan jalan masuknya air membentuk drainase vertical dan berkembangnya sungai bawah tanah serta pelarutan yang terkonsentrasi. Curah hujan merupakan media pelarut utama dalam proses karstifikasi. Semakin besar curah hujan, semakin besar media pelarut, sehingga tingkat pelarutan yang terjadi dibatuan karbonat juga semakin besar. Ketinggian batu gamping terekspos dipermukaan menentukan sirkulasi/drainase secara vertikal. Walaupun baugamping mempunyai lapisan tebal tetapi hanya terekspos beberapa meter diatas muka laut, karstifikasi tidak akan terjadi. Drainase vertikal akan terjadi jika jarak antara permukaan batuganping dengan muka air tanah atau batuan dasar dari batugamping semakin besar. Semakin tinggi permukaan batugamping terekspos, semakin besar jarak antara permukaan batugamping dengan muka air tanah dan semakin baik sirkulasi air secara vertikal, serta semakin intensif pula karstifikasi. Temperatur mendorong proses karstifikasi terutama dalam aktivitas organisme. Daerah dengan temperature hangat seperti di daerah tropis merupakan daerah yang ideal bagi perkembangan organisme yang selanjutnya menghasilkan CO2 dalam tanah yang melimpah. Temperature juga menentukan evaporasi, semakin tinggi temperature semakin besar evaporasi yang pada akhirnya akan menyebabkan rekristalisasi ini akan membuat pengerasan permukaan (case hardening) sehingga bentuklahan karst yng telah terbentuk dapat dipertahankan dari proses denudasi yang lain (erosi dan gerak massa batuan). Kecepatan rekasi sebenarnya lebih besar di daerah temperature rendah karena konsentrasi CO2 lebih rendah pada temperatur rendah. Namun demikian tingkat pelarutan di daerah tropis lebih tinggi karena ketersediaan air hujan yang melimpah dan aktivitas organisme yang lebih besar. Penutupan hutan juga merupakan factor pendorong perkembangan karst, karena hutan yang lebat akan mempunyai kandungan CO2 melimpah dalam tanah akibat hasil dari perimbakan sisa-sisa organik oleh mikroorganisme. Semakin besar konsentrasi CO2 dalam air semakin tinggi tingkat daya larut air terhadap batugamping. CO2 di atnosfer tidaklah bervariasi secara signifikan, sehingga variasi karstifikasi sangat ditentukan oleh CO2 dari pada aktivitas organisme.

C. KLASIFIKASI KARST Klasifikassi karst secara umum telah dikategorikan menjadi tiga kelompok, antara lain : 1) Klasifikasi cvijic a. Holokarst, merupakan karst dengan perkembangan sempurna, baik dari sudut pandang bentuklahannya maupun hidrologi bawah permukaannya. Terjadi bila perkembangan karst secara horizontal dan vertical tidak terbatas,batuan karbonat masif dan murni dengan kekar vertikal yang menerus dari permukaan hingga batuan dasarnya, serta tidak terdapat batuan impermeable yang berarti. Di Indonesia karst tipe ini jarang ditemukan karena besarnya curah hujan menyebabkan sebagian besar karst terkontrol oleh proses fluvial. b. Merokarst, merupakan karst dengan perkembangan tidak sempurna atau parsial dengan hanya mempunyai sebagian cirri bentuklahan karst. Merokarst berkembang di batugamping yang relatif tipis dan tidak murni, serta khususnya nila batugamping diselingi oleh lapisan batuan napalan. Perkembangan secara vertical tidak sedalam perkembangan holokarst dengan evolusi relief yang cepat. Erosi lebih dominan dibandingkan pelarutan dan sungai permukaan berkembang. Merokarst pada umunya tertutup oleh tanah, tidak ditemukan dolin, goa, swllow hole berkembang hanya setempat-setempat. Sistem hidrologi tidak kompleks, alur sungai permukaan dan bawah permukaan dapat dengan mudah diidentifikasi. Drainase bawah tanah terhambat oleh lapisan impermeable. Contoh karst tipe ini yang terdapat di indonesia adalah karst disekitar Rengel Kabupaten Tuban. c. Karst Transisi, berkembang di batuan karbunat relatif tebal yang memungkinkan perkembangan karst bawah tanah, akan tetapi batuan dasar yang impermeable tidak sedalam di holokarst, sehingga evolusi karst lebih cepat. Lembah fluvial lebih banya dijumpai dan polje hamper tidak ditemukan. Contoh karst transisi di Indonesia adalah Karst Gunung Sewu (Gunungkidul, Wonogiri, dan Pacitan), Karst Karangbolong (Gombong), dan Karst Maros (Sulsel).

2) KLASIFIKASI GVOZDECKIJ (1965) a. Bare karst, lebih kurang sama dengan karst Dinaric (holokarst) b. Covered karst, merupakan karst yang terbentuk apabila batuan karbonat tertutup alluvium, material fluvio-glasial, atau batuan lain seperti batupasir. c. Soddy karst / soil covered karst, merupakan karst yang berkembang di batu gamping yang tertutup oleh tanah atai terarossa yang berasal dari pelarutan batugamping. d. Burried karst, merupakan karst yang telah tertutup oleh batuan lain, sehingga bukti karst hanya dapat dikenali melalui data bor. e. Tropical karst of cone karst, merupakan karst yang terbentuk di daerah tropis. f. Permaforst karst, merupakan karst yang terbentuk di daerah bersalju.

3) KLASIFIKASI SWEETING a. True karst, merupakan karst dengan perkembangan sempurna. Karst yang sebenarnya harus meupakan karst dolin yang disebabkan oleh pelarutan karst secara vertical. Semua kast yang bukan tipe karst dolin dikatakan sebagai deviant. Contohnya adalah karst Dinaric b. Fluvio karst, dibentuk oleh kombinasi proses fluvial dan proses pelarutan. Fluvio karst pada umumnya terjadi pada daerah batugamping yang dilalui oleh sungai alogenik (sungai berhilir di daerah non karst). Sebaran batu gamping baik secara vertical maupun lateral jauh lebih kecil dari pada true karst. Permukaan batugamping pada umumnya tertutup oleh tanah yang terbentuk oleh proses erosi dan sedimentasi proses fluvial. Singkapan batugamping ditemukan bila telah terjadi erosi yang terjadi karena penggundulan hutan. Lembah sungai permukaan dan ngarai banyak ditemukan. Bentukan hasil dari proses masuknya sungai permukaan ke bawah tanah dan keluarnya kembali sungai bawah ke permukaan merupakan fenomena yang banyak dijumpai (lembah buta dan lembah saku). c. Glasiokarst, merupakan karst yang terbentuk karena karstifikasi yang didominasi oleh proses glasiasi dan pross glacial di daerah batugamping. Terdapat di daerah berbatugamping yang pernah ,mengalami proses glasiasi. Dicirikan oleh kenampakan hasil penggogosan, erosi, dan sedimentasi glacier. Hasil erosi glacier pada umumnya membentuk limstoe pavement. Erosi lebih intensif terjadi disekitar kekar menghasilkan cekungan dengan lereng terjal memisahkan pavement satu dengan yang lainnya. Dolin terbentuk terutama oleh hujan salju. Contohnya karst di lereng atas pegunungan alpen. d. Nival karst, merupakan karst yang terbentuk karena karstifikasi oleh hujan salju pada lingkunagn glacial dan periglasial. e. Tropical karst, merupakan karst yang terbentuk pada daerah tropis. Tropical karst secara umum dibedakan menjadi kegelkarst dan turmkarst. Kegelkarst dicirikan oleh kumpulan bukit-bukit berbentuk kerucut yang sambung menyambung. Sela antar bukit kerucut membentuk cekungan dengan bentuk seperti bintang yang dikenal dengan cockpit. Cockpit sering membentuk pola kelurusan sebagai akibat control kekar atau sesar. Contoh di Indonesia adalah Karst Gunung sewu dan Karst Karanagbolong. Turmkarst, dicirikan dengan bukit-bukit dengan lereng terjal, biasanya ditemukan dalam kelompok yang dipisahkan satu sama lain dengan sungai atau dataran alluvial. Beberapa ahli beranggapan bahwa turmkarst merupakan bentukan lebih lanjut dari kegelkarst karena kondisi hidrologi tertentu. Distribusi sebaran bukit dan menara pada umumnya dikontrol oleh kekar atau sesar dengan ukuran yag bervariasi. Kontak dari menara dengan dataran alluvium merupakan tempat pemunculan mata air dan perkembangan gua. 4) Tipe karst yang lain a. Labyrint karst, karst yang dicirikan oleh koridor-koridor memanjang yang terkontrol oleh adanya kekar atau sesar. Morfologi karst tersusun oleh blok-blok batugamping yang dipisahkan satu sama lain oleh koridor karst. Terbentuk karena pelarutan yang jaul lebih intensif di jalur sesar dan patahan. Contoh di Indonesia adalah di Papua dan sebagian Gunungsewu. b. Karst polygonal, merupakan penamaan yang didasarjan dari sudut pandang morfometri dolin. Dapat berupa kerucut karst maupun menara karst. Karst dikatakan poligonal apabila semua batuan karbonat telah berubah menjadi kumpulan dolin-dolin dan dolin telah bersambung dengan lainnya. c. Karst fosil, merupakan karst yang terbentuk pada masa geologi lampau dan saat ini proses karstifikasinya sudah berhenti. Tipe ini dapat dibedakan menjadi dua. Pertama, bentuklahan tinggalan (relict landform) yaitu karst yang dibentuk pada waktu geologi sebelumnya dan tidak tertutupi batuan lainnya. Kedua, bentuklahan tergali (exhumed landform) yaitu karst yang dibentuk pada waktu geologi sebelumnya dan tidak tertutupi batuan non karbonat yang selanjutnya muncul ke permukaan karena batuan ataonya telah tersingkap oleh proses denudasi.

GEOMORFOLOGI

Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang roman permukaan dan bentang alam muka bumi, termasuk di dalamnya mempelajari tentang proses pembentukannya. Geomorfologi, dari bahasa Yunani dari kata Ge = bumi, morfe = bentuk dan logos = mempelajari. Geomorfologi erat kaitannya dengan struktur geologi, tipe batuan, dan iklim regional/lokal.

Proses Geomorfik

Proses geomorfik merupakan segala perubahan fisika dan kimia yang berakibat pada bervariasinya roman permukaan bumi.

1.Proses eksogenik; proses geomorfik yang disebabkan tenaga dari luar kulit bumi (air, angin, es).

- Gradasi; proses pembentukan bentang alam secara positif (sedimentasi).

- Degradasi; proses eksogenik secara negatif (pelapukan, erosi).

2.Proses endogenik; proses geomorfik yang diakibatkan oleh tenaga dari dalam bumi.

- Diastropisme; proses deformasi yang besar dari dalam bumi.

- Vulkanisme; proses keluarnya magma dari dalam bumi.

3.Proses ekstraterestrial; proses geomorfik dari angkasa luar.

TIPE BENTANG ALAM

Bentang alam (landform) permukaan bumi menurut Van Zuldam (1979), diklasifikasikan berdasarkan asal terbentuknya atau genesisnya dibagi menjadi :

1. Bentang alam alluvial 2. Bentang alam struktural 3. Bentang alam kars 4. Bentang alam eolian 5. Bentang alam laut dan pantai 6. Bentang alam vulkanik 7. Bentang alam glacial dan periglasial

1. Bentang Alam Alluvial

Bentang alam alluvial adalah bentang alam yang terbentuk dari proses yang berkaitan dengan air permukaan/aliran sungai (proses fluvial). Sungai itu sendiri dapat dibedakan berdasar keberadaan saluran yang tetap menjadi :

- Stream; aliran sungai belum memiliki saluran yang tetap (masih dapat berpindah).

- River; aliran sungai telah memiliki saluran yang permanen.

Sungai dapat diklasifikasikan kembali berdasarkan stadium erosinya menjadi :

- Sungai muda; bercirikan erosi vertical efektif, relative lurus dan mengalir di atas batuan induk, tidak terjadi sedimentasi, dan penampang berbentuk V.

- Sungai dewasa; bercirikan erosi lateral efektif dan relatif kecil, terdapatnya cabang-cabang sungai dan penampang berbentuk U.

- Sungai tua; bercirikan erosi lateral sangat efektif dengan aliran berliku-liku (meander), anak sungai relatif lebih banyak dibandingka dengan sungai dewasa.

Proses Fluvial

Proses fluvial adalah suatu proses baik kimia maupun fisika yang menyebabkan perubahan bentang alam/bentuk permukaan bumi karena pengaruh air permukaan. Proses fluvial dapat diklasifikasikan menjadi :

- Erosi; proses terkikisnya batuan (abrasi, korosi, coring, scouring)

- Transportasi; proses terangkutnya material-material hasil erosi.

- Sedimentasi; proses terendapnya material hasil erosi yang telah mengalami proses transportasi.

Proses transportasi dan sedimentasi sangat dipengaruhi oleh faktor kekentalan, kepekatan dan kecepatan aliran sungai.

2. Bentang Alam Eolian

Bentang alam eolian adalah bentang alam yang terbentuk sebagai pengaruh dari angin. Dalam hal ini, bentang alam eolian akan lebih terlihat di daerah gurun (gurun pasir) karena sedikitnya faktor penghalang dan ketiadaan faktor pengikat oleh material-material bebas.

Di daerah ini, proses pembentukan yang terjadi pada umumnya meliputi proses pengikisan oleh angin dan proses sedimentasi. Proses sedimentasi (pengendapan) oleh angin ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :

1. Dune; merupakan bukit yang terbentuk sebagai hasil dari timbunan pasir oleh hembusan angin. Dune akan sangat dipengaruhi oleh kuatnya hembusan dan kecepatan angin, bentuk dari permukaan dan adanya rintangan.

Dune memiliki berbagai macam tipe, yaitu :

- Star dune; dune dengan banyak punggung bukit pasir ridge yang bertemu pada satu titik.

- Transverse dune; dune yang terbentuk di sepanjang jejak angin.

- Barchan; bukit pasir lengkung bertanduk.

2. Loess; merupakan daerah yang luas yang tertutup oleh material-material halus.

3. Bentang Alam Vulkanik

Bentang alam vulkanik adalah bentang alam yang terbentuk sebagai akibat dari proses atau kegiatan vulkanisme/gunung berapi. Vulkanisme dibagi dalam menjadi tiga macam :

- Vulkanisme letusan; vulkanisme pada magma yang bersifat basa dan kental. Memiliki karakteristik letusan yang kuat dan umumnya menghasilkan material piroklastik serta membentuk gunung api terjal.

- Vulkanisme lelehan; vulkanisme pada magma asam dan bersifat encer, dimana vulkanisme ini memiliki letusan yang lemah. Vulkanisme jenis ini akan membentuk gunung api jenis perisai.

- Vulkanisme campuran; vulkanisme pada magma intermediate, umumnya membentuk gunung api strato.

Gunung api dapat dibedakan berdasarkan tipe erupsinya menjadi :

- Tipe Hawaii (perisai); tipe gunung ini memiliki tipe vulkanisme lelehan dengan bentuk kubah yang relatif landai, umumnya tedapat kaldera.

- Tipe Krakatau; memiliki tipe vulkanisme lelehan dan letusan.

- Tipe Pelee; memiliki tipe vulkanisme letusan dengan bentuk bentang gunung kerucut.

Berdasarkan penampakan morfologi, bentang alam gunung api diklasifikasikan menjadi :

- Depresi vulkanik; umumnya berupa bentang alam cekungan. Depresi vulkanik dapat berupa danau vulkanik, kawah, dan kaldera.

- Kubah vulkanik; bentang alam yang memiliki bentuk cembung ke atas, berupa Parasite cone, Cinder cone.

- Vulkanik semu; bentang alam yang mirip gunung api, bahkan dapat terbentuk karena proses vulkanisme yang berdekatan.

- Dataran vulkanik; dicirikan dengan puncak vulkanik yang datar dan memiliki perbedaan/variasi perbedaan ketinggian yang tidak terlalu mencolok. Dataran vulkanik berupa dataran rendah basal, plato basal, dan dataran plato basal.