Astronomi (Part 2) adakah kehidupan lain

Kita ketahui sampai detik ini bahwa kehidupan manusia berada di planet bumi, sedangkan masih ada planet-planet lain yang berada di dalam susunan tata surya bima sakti. Kenapa di planet-planet lain tidak ada kehidupan? Apa gunanya Allah menciptakan planet-planet lain selain bumi bagi kehidupan manusia? Apakah hanya sebagai penghias jagad raya ini saja, atau ada tujuan lain lagi atas penciptaannya. Sampai hari ini itulah batas pengetahuan manusia.

Untuk mengetahui rahasia terciptanya alam semesta ini sebaiknya mari kita lihat dan observasi Al-Qur’an sebagai Maha Ilmu Kehidupan ini. Allah swt. selalu mengaitkan antara langit dan bumi dalam beberapa ayatnya. Ini menandakan adanya hubungan yang saling terkait erat antara keduanya sebagai sarana tempat kehidupan manusia dan makhluk lainnya. Sejauh ini pengetahuan manusia tentang langit adalah ruang hampa udara yang tak terbatas luasnya, tak berujung pangkal. Sampai hari ini manusia belum mampu sepenuhnya menembus langit dan membuka tabir segala misteri yang menyelubunginya dengan ilmu dan pengetahuan yang dimiliki oleh manusia. Sedangkan pengetahuan tentang bumi, sudah banyak manusia menaklukkannya, mengeksplorasi serta mengeksploitasinya untuk hajat kehidupan manusia, sehingga bumi yang bulat tidak tersekat lagi oleh jarak antara belahan bumi selatan dengan belahan bumi utara. Bumi bagaikan kampung kecil dalam tata surya kita. Sehingga wajar jika manusia ingin menjelajah planet-planet lain untuk hajat kehidupannya, karena memang manusia mempunyai jiwa adventure ingin menjelajahi dan mengembara dimanapun yang belum diketahuinya.

Di dalam Al-Qur’an kata langit disebut sebanyak 300 kali. Sedangkan bumi disebut sebanyak 461 kata. Hanya ada 161 perbedaan jumlah ayat antara langit dan bumi dalam Al-Qur’an, ini menandakan bahwa bumi menempatkan posisi yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa manusia pertama diciptakan Allah swt. dari suatu saripati (berasal) dari tanah (Q.S. Al-Mukminuun/23 : 12). Maka wajarlah jika manusia sangat cinta kepada tanah airnya, karena manusia sangat terikat dengan bumi. Bumi adalah pabrik besar pendaur ulang bagi kehidupan manusia, karena dari bumi/tanahlah manusia berasal, lalu dikembalikan lagi ke bumi (wafat) dan akan dibangkitkan lagi dari bumi pada kali yang lain (Q.S. Thaahaa/20 : 55).

Bumi terdiri dari daratan dan lautan yang komposisinya lebih besar lautan dari daratannya yaitu 75% dari permukaan bumi, berarti manusia hidup dikelilingi oleh air sebagai sumber kehidupannya. Tanpa air manusia tidak dapat hidup. Lalu dari mana asalnya air? Dan siapa yang menurunkannya? Air berasal dari langit yang merupakan hasil kondensasi/penguapan air laut, lalu terjadi proses alam maka turunlah air hujan dari langit yang berguna untuk menumbuhkan berbagai jenis tumbuhan dan pepohonan yang kemudian air tersimpan di dalamnya. Lalu siapakah yang menurunkannya? Dialah Allah swt. Yang Maha Pencipta alam semesta ini, karena Dialah sumber segala kehidupan di alam ini (Q.S. Thaahaa/20 : 53 dan Q.S. Al-Mukminuun/23 : 18). Jadi ada beberapa anasir penting yang dapat membuat manusia itu dapat hidup di bumi, diantaranya adalah air (H2O), oksigen (O2), lapisan atmosfer, gaya gravitasi dan cahaya matahari. Unsur-unsur inilah yang menjadi syarat bagi kelangsungan hidup manusia di bumi.

Lalu kalau kita bertanya adakah kehidupan di planet lain? Ataukah ada planet lain yang bisa dihuni oleh manusia dan keturunannya?

Sepanjang pengetahuan manusia sampai detik ini belum diketemukan kehidupan di planet lain selain bumi. Dan sepanjang sejarah peradaban manusia belum ada planet yang didiami manusia selain di bumi. Tapi yang namanya manusia tak pernah puas dengan apa yang sudah didapatkannya, ia terus melakukan eksplorasi melalang tata surya dengan iptek yang dimilikinya, terus menjelajah yang bisa dijelajah, terus mengadakan observasi dan eksperimen-eksperimen tanpa kenal lelah dan putus asa untuk mendapatkan pengetahuan akan kepastian ada atau tidaknya kehidupan di luar planet bumi. Karena sebagian manusia sudah bosan hidup di bumi , ia ingin mencari, menjelajah dan mendiami planet selain bumi untuk dihuni. Sehingga apapun akan dikorbankan, baik itu berupa harta maupun jiwa untuk mendapatkan sesuatu yang dicarinya dan dicita-citakannya yaitu mengungkap rahasia alam semesta ini. Sudah banyak misi yang dilakukan oleh negara-negara maju seperti AS, Rusia, Eropa, Jepang dan Cina untuk menjelajah dan mempelajari benda-benda di luar angkasa sana. Sejauh ini ada yang berhasil dan ada juga yang mengalami kegagalan.

Allah swt. sebagai Sang Khaliq memberikan kebebasan sebebas bebasnya kepada manusia untuk menembus, melintasi serta menjelajahi seantero/penjuru langit dan bumi atau alam semesta ini sekemampuan yang dimiliki oleh manusia, sebagaimana tersurat dalam Al-Qur’an surat Ar-Rahmaan : 33,artinya :
“Hai jama’ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus(melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan alat(kekuatan)”.

Mendengar, melihat dan memahami apa yang terdapat dalam ayat tersebut di atas, maka di situlah jaminan dan harapan bagi manusia yang Allah swt. informasikan kepada manusia, bahwa di luar planet bumi ada secercah harapan kemungkinan kehidupan di planet lain, asalkan manusia terus berkesinambungan tanpa putus asa untuk mempelajari, mengolah dan melakukan eksperimen-eksperimen untuk menciptakan suasana kehidupan seperti di planet bumi.

Tapi jika kehidupan lain itu ada, mungkin manusia bumi tak akan pernah dapat sampai kesana. Mengingat jarak yang begitu jauhnya, dimana bila seluruh energi di bumi ini dikumpulkan untuk bahan bakar kendaraan angkasa, sangatlah sulit untuk mencapai bintang terdekat saja yang berjarak 4,5 tahun cahaya. (1 detik cahaya=300.000 kilometer). Seperti yang disebutkan dalam Surat Ar-Rohman tersebut "....kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan alat(kekuatan)...". Jadi kesimpulannya hanya peralatan sajalah yang dapat menembus ataupun mendeteksinya.
Yang sesungguhnya hanya Allah yang tahu. Subhanallah. Maha Suci Allah.

0 komentar:

Posting Komentar