skip to main  |
      skip to sidebar
 
Membangun Generasi Emas Bangsa Indonesia 2025
Alam Sebagai Media Belajar dan Pembentukan Karakter
Hadirnya berbagai metode pendidikan dan literasi dewasa ini telah membuka mata  banyak  pihak  penyelenggara  pendidikan.  Berbagai  inovasi  baru  di  bidang  pendidikan  dan  pengajaran telah  sedemikian dinamis sesuai tuntutan zaman. Sehingga, kehadirannya turut  mendukung berbagai metode yang telah sering digunakan sebelumnya.  Di  lain  pihak,  banyak  juga  penyelenggara  pendidikan  yang  masih  menggunakan  metode‐metode  lama  sambil  menyesuaikan  dengan  laju  perkembangan  pendekatan  dan  metode  pengajaran  kepada  peserta  didik.  Peran  sekolah  sebagai  institusi  penyelenggara  pendidikan  pun  semakin  dituntut  guna  menciptakan  suatu  penyesuaian  antara  metode  belajar dengan tuntutan pendidikan. Penyesuaian tersebut bergerak ke arah pembentukan  karakter manusia pembelajar seumur hidup (long‐life learning).  Munculnya sekolah‐sekolah dengan kurikulum gabungan dari kurikulum Depdiknas  dan  kurikulum  Internasional  seperti  Cambridge  GCSE,  A‐Level,  O‐Level,  dan  CIPAT.  Lalu,  IB  (International  Baccalaureate)  dengan  IB‐PYP  dan  IBMYP‐DP  telah  menciptakan  suatu  cara  pengajaran  yang  baru  kepada  peserta  didik  terutama  dengan  penekanan  pada  proses  pembelajaran life skill, baik yang bisa dipelajari di dalam kelas maupun di luar kelas.  Penekanan  pembelajaran  yang  bertujuan  untuk  melatih  life  skill  peserta  didik  bisa  melibatkan  berbagai  media.  Satu  media  yang  dapat  digunakan  adalah  pembelajaran  yang  menggunakan  alam  sebagai  media.  Alam  telah  mengajarkan  banyak  hal  kepada  manusia  maka  dari  itu  tidak  salah  apabila  alam  dijadikan  media  belajar.  Alam  dengan  segenap  khazanahnya mampu menjadi sumber belajar terutama bagi pembentukan karakter peserta  didik.                                                               
   
Dasar Penciptaan Alam Semesta  Dunia ini tidak diciptakan dengan kesia‐siaan sehingga apapun yang ada didalamnya  terdapat  banyak  hal  yang  mampu  jadi  sumber  pembelajaran.  Alam  ini  merupakan  suatu  anugerah yang didalamnya terdapat tanda‐tanda kebesaran Allah SWT.  “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan  siang,  terdapat  tanda‐tanda  bagi  orang  yang  berakal.  (Yaitu)  orang‐orang  yang  mengingat  Allah  sambil  berdiri  atau  duduk  atau  dalam  keadaan  berbaring  dan  mereka  memikirkan  tentang  penciptaan  langit  dan  bumi  (seraya  berkata):  “Ya  Tuhan  kami,  tiadalah  Engkau  menciptakan  ini  dengan  sia‐sia.  Maha  Suci  Engkau,  maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS. Ali Imran, 3:190‐191)    Sebagaimana  telah  dijelaskan  di  dalam  Al‐Qur’an  bahwa  di  alam  raya  ini  terdapat  sesuatu  untuk  dipelajari  dan  dipikirkan.  Allah  SWT  telah  menciptakan  dunia  ini  dengan  sempurna sebagai rahmat yang diturunkan‐Nya kepada manusia.  “Dan Dia menundukkan untukmu, apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi  semuanya  (sebagai  rahmat)  daripada‐Nya.  Sesungguhnya  pada  yang  itu  benar‐ benar  terdapat  tanda‐tanda  (kekuasaan  Allah)  bagi  kaum  yang  berpikir.”  (QS  Al  Jatsiyah, 45: 13)    Manusia  telah  diberikan  kelebihan  oleh  Allah  SWT  sebagai  makhluk  hidup  yang  sempurna  dengan  akalnya.  Manusia  memiliki  akal  untuk  memikirkan  apa  yang  telah  dititipkan  kepadanya  dari  Sang  Pencipta.  Manusia  harus  menyadari  untuk  menjalankan  perannya sebagai makhluk Allah dan menggunakan akal serta pikirannya untuk menjadikan  kehidupannya lebih bermakna. 
     
  
Ilmu  Sudah  sepantasnya  manusia  untuk  memikirkan  dan  mempelajari  apa  yang  telah  diwasiatkan  oleh  Al‐Qur’an.  Manusia  sebagai  makhluk  hidup  yang  diberi  akal  oleh  penciptanya harus menggunakan akalnya itu untuk berpikir. Ilmu hadir sebagai bentuk hasil  pikiran  manusia.  Ilmu  tidak  akan  pernah  berhenti  pada  satu  titik  karena  ia  tidak  pernah  abadi. Ilmu ibarat organisme yang selalu berkembang dan menjadi penanda zaman.  “Menuntut  ilmu  itu  kewajiban  bagi  setiap  orang  Islam  baik  bagi  laki‐laki  maupun  perempuan. (HR. Ibnu Abdil Baar)  “Tuntutlah ilmu (ilmu pengetahuan dan segala ilmu‐ilmu yang bermanfaat lainnya)  dari mulai (sejak) buaian (Ayah dan Ibu) sampai masuk ke liang lahat. (Al‐Hadits)    Ilmu  adalah  sesuatu  yang  wajib  dimiliki  dan  dikuasai  oleh  seorang  Muslim.  Menuntut ilmu hukumnya adalah wajib. Ilmu menjadi dasar dari semua yang kita lakukan.  Tanpa  ilmu  ibadah  pun  tidak  akan  ada  artinya  dan  hilang  esensinya.  Barangsiapa  yang  mempelajari  suatu  ilmu  dengan  ikhlas  maka  telah  dijanjikan  kepadanya  kedudukan  atau  kekayaan di dunia.   “Katakanlah, Apakah dapat disamakan orang yang mengetahui dengan orang yang  tidak mengetahui.” (QS. At‐Taubah, 9:122)    Ilmu  akan  meninggikan  derajat  seseorang.  Dengan  menguasai  suatu  ilmu  tertentu  seseorang  akan  mempunyai  kekuatan.  Ilmu  menjadi  satu  kekuatan  yang  akan  mendasari  setiap  elemen  kehidupan  sebagaimana  Al‐Qur’an  yang  telah  menjadi  dasar  bagi  peletakan  hukum‐hukum Islam pada zaman Nabi dan Rasul.   
 
“Allah  akan  meninggikan  orang‐orang  yang  berilmu  di  antara  kamu  dan  orang‐ orang  yang  diberi  ilmu  pengetahuan  beberapa  derajat.  Dan  Allah  SWT  Maha  Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Mujadillah, 58: 11)    Ilmu  juga  adalah  bagian  dari  amalan.  Ilmu  merupakan  amalan  yang  tidak  pernah  terputus.  Ilmu  akan  tetap  mendatangkan  faedah  dan  kebaikan  bagi  mereka  yang  memiliki  dan mau memanfaatkan ilmunya untuk kepentingan sesama.  “Jika mati seorang anak  Adam (manusia) maka  terputuslah  segala amal  usahanya  kecuali tiga hal yaitu ilmu pengetahuan yang bermanfaat, sedekah jariah, dan anak  yang saleh yang selalu mendo’akan kepada orangtuanya.” (HR. Muslim)    Aplikasi Pembelajaran Ilmu di Alam  Penyusunan  berbagai  komponen  pendidikan  dalam  mendukung  kegiatan  belajar  adalah upaya untuk mempersiapkan peserta didik bagi peranannya di masa datang. Hal ini  berkaitan dengan beberapa pertanyaan berikut:  1. Apa atau siapa seseorang itu?  2. Dapatkah seseorang itu diarahkan?  3. Ke arah mana seseorang itu dipersiapkan?  4. Bagaimana cara pengarahan yang baik bagi seseorang?    Dengan  memperhatikan  kepada  pertanyaan‐pertanyaan  diatas,  maka  kecenderungan arah pendidikan mengarah kepada hasil pendidikan berupa kecerdasan yang  dimiliki  setiap  peserta  didik.  Kecerdasan  akan  menuntun  mereka  menjadi  pribadi  atau  individu yang sukses.
   
 
Kecerdasan  bukan  saja  dilihat  dari  kemampuan  anak  untuk  bisa  berhitung,  membaca dan menulis, meraih nilai yang bagus, dan memiliki IQ (Intelligence Qoutient) yang  tinggi.  Munculnya  pemikiran  lain  tentang  hubungan  antara  kecerdasan  yang  dikemukakan  oleh  Daniel  Goleman,  yaitu  EQ  atau  yang  biasa  disebut  Emotional  Quotient  dimana  diungkapkan bahwa kesuksesan merupakan perpaduan dari 80% EQ dan 20% IQ.   Karena  EQ  merupakan  faktor  yang  mendorong  tercapainya  kesuksesan,  secara  praktis  kecenderungan  pendidikan  dilaksanakan  untuk  mengarahkan  anak  agar  berani  menghadapi tantangan serta tidak takut gagal dan mau mencoba lagi (trial and error). Hal  ini sesuai dengan tujuan dari pembangunan karakter dari peserta didik.  Belajar di alam terbuka adalah satu metode alternatif guna menyampaikan materi‐ materi  yang  tidak  dapat  disampaikan  di  dalam  kelas.  Ada  beberapa  komponen  yang  diperlukan  dalam  mempelajari  ilmu  di  alam.  Satu  yang  paling  penting  adalah  motivasi.  Motivasi  belajar  bertujuan  untuk  memantapkan  pengetahuan  tentang  ilmu  yang  dipelajari  dan  menguasai  berbagai  kemampuan  yang  dibutuhkan  untuk  mengaplikasikannya  dalam  kehidupan  sehari‐hari.  Dengan  kata  lain,  peserta  didik  tidak  hanya  termotivasi  untuk  menguasai  dasar  teorinya  saja  tetapi  juga  aplikasi  dan  manfaat‐manfaat  ilmu  yang  telah  dipelajarinya untuk kehidupannya kelak.  Motivasi  belajar  dapat  diperoleh  dari  contoh‐contoh  yang  mereka  dapat  selama  proses pembelajaran. Peserta didik cenderung lebih mudah untuk melakukan sesuatu tanpa  harus  merasa  terpaksa  bila  memang  ada  figur  atau  sosok  yang  dianggap  istimewa  bagi  mereka.  Belajar  dengan  menggunakan  alam  sebagai  media  akan  menumbuhkan  potensi‐ potensi dan bakat yang terpendam yang merupakan suatu kekhususan yang terdapat dalam  setiap individu peserta didik. Pendekatan proses belajar yang menggunakan direct line atau  hubungan  interaksi  langsung  antara  pendidik  dengan  peserta  didik  menimbulkan  suatu  korelasi yang positif dalam pembentukan karakter seseorang.  Metode‐metode  yang  digunakan  dapat  berupa  teamwork  (kerjasama)  maupun  individual  task.  Teamwork  digunakan  untuk  menumbuhkan  perasaan  memiliki.
Kekeluargaan,  melatih  jiwa  kepemimpinan,  dan  memupuk  rasa  solidaritas  serta  kebersamaan  dalam  mencapai  tujuan  bersama.  Sedangkan,  individual  task  berguna  untuk  menumbuhkan jiwa pemberani, memupuk rasa percaya diri, berani mencoba, dan pantang  menyerah.  Hubungan  antara  alam  dengan  ilmu  terjalin  dengan  erat.  Alam  adalah  semacam  wahana  ekspresi  yang  bisa  juga  dijadikan  sebagai  sarana  belajar.  Pembentukan  karakter  individu  peserta  didik  haruslah  selaras  dengan  ilmu  yang  diperolehnya  di  dalam  kelas  maupun dengan ilmu‐ilmu lainnya tentang life skill yang bisa diperoleh dan dipelajari di alam  bebas.   Pendidikan yang sifatnya hanya di dalam kelas saja tidak akan berhasil mengenalkan  peserta didik pada hidden curriculum yang bersifat untuk membentuk karakter itu sendiri.  Pendidikan karakter itu dapat diterjemahkan dalam berbagai cara seperti berikut:  1. Manfaat.  Selalu  menunjukkan  manfaat  pengetahuan  yang  akan  diajarkan  bagi  peserta didik.  2. Kontekstual. Mengaitkan pengetahuan yang diajarkan dengan lingkungan nyata  atau keseharian anak.  3. Konstruktif.  Peserta  didik  mengkonstruksi  sendiri  pengetahuan  yang  dibutuhkannya. Artinya, bukan mengajar dengan metode banking (menjejalkan  pengetahuan) tetapi menjadi fasilitator.  4. Multiple Intelligent. Penerapan paradigma bahwa semua peserta didik memiliki  kelebihan  dan  kecerdasan  unik  yang  perlu  digali  dengan  cara  khusus.  Dengan  kata lain setiap anak juara atau bintang kelas.  5. Demokratis.  Peserta  didik  merasa  bebas  untuk  bertanya,  menyanggah,  mengeksplorasi dan berdebat.  6. Fun.  Suasana  belajar  ceria.  Bisa  diiringi/  diselingi  musik,  bernyanyi  bersama,  game , cerita humor / teladan beserta hikmahnya. 
Meningkatkan  keyakinan  dan  harga  diri  peserta  didik.  Dengan  kata‐kata  bijak,  memberi nilai, penghargaan dan  kata‐kata yang membangkitkan percaya diri.  8. Belajar  yang  nyaman,  terang,  bersih,  beraroma  menyenangkan,  posisi  duduk  yang berpindah‐pindah.  9. Memfasilitasi  model  belajar  peserta  didik    yang  auditori,  visual  dan  kinestetik.  Atau gaya belajar abstrak dan konkret.   10. Melibatkan gerakan‐gerakan fisik agar peserta didik aktif tidak duduk diam saja  agar potensinya tidak terpendam.    Bila  semua  poin‐poin  tersebut  sudah  bisa  dipenuhi  maka  selanjutnya  adalah  mengevaluasi  hasilnya.  Perubahan  karakter  peserta  didik  dapat  terlihat  dari  beberapa  kriteria seperti:  1. Fisik yang kuat dan tidak lemah  2. Berakhlaq mulia  3. Cerdik cendekia  4. Mandiri  5. Beraqidah lurus  6. Senantiasa beribadah dengan benar  7. Bersungguh‐sungguh dalam setiap urusannya  8. Pandai mengatur waktu  9. Bermanfaat bagi orang lain    Penutup  Pendidikan  adalah  suatu  cara  untuk  mengubah  taraf  hidup  masyarakat.  Melalui  pendidikan,  kita  telah  dididik  untuk  menguasai  ilmu  dan  mengaplikasikannya  dalam   
kehidupan  sehari‐hari.  Metode  pembelajaran  adalah  alat  yang  digunakan  untuk  mencapai  tujuan‐tujuan  dari  proses  pendidikan  itu  sendiri.  Melalui  metode  pembelajaran  yang  tidak  hanya  terpusat  di  dalam  kelas  diharapkan  peserta  didik  mampu  mempelajari  ilmu‐ilmu  pengetahuan lainnya yang akan berguna karena tidak hanya mengandalkan konsep teoritis  belaka tetapi juga gabungan antara konsep dan teori dengan konteks pembelajaran.  Pendidikan  di  alam  terbuka  tentu  memiliki  karakteristik  yang  berbeda  dengan  proses pendidikan di dalam kelas. Pendidikan yang bersifat alamiah menuntun peserta didik  untuk  tidak  sekedar  hanya  mendapatkan  ilmu  saja  tetapi  juga  mampu  untuk  menerapkannya dalam rangka bersosialisasi dengan lingkungannya. Pembentukan karakter  melalui  proses  pembelajaran  di  alam  akan  lebih  bermanfaat  karena  peserta  didik  akan  terlibat langsung dengan hal‐hal yang lebih nyata.     Sudah  saatnya  para  pendidik  menggunakan  berbagai  metode  alternatif  demi  mencapai tujuan‐tujuan dari pendidikan sesuai dengan visi dan misi institusinya. Pencapaian  semua  tujuan  itu  tentu  sejalan  dan  sesuai  dengan  tujuan  pendidikan  nasional  untuk  membangun manusia Indonesia seutuhnya.  
GURU DAN PBM
Tips Bagi Ayah dan Ibu Yang Bekerja
Membesarkan anak dengan baik memang tidak mudah bagi pasangan suami-istri yang bekerja. Dengan panduan berikut mudah-mudahan Anda dapat me...
Mengenai Saya
- KURNIA TRIYULI
 - It is not how much we have, but how much we enjoy, that makes happiness
 
Translate
Total Tayangan Halaman
Labels
- alam (69)
 - aleut (1)
 - ANTROPOSFER (1)
 - bahan ajar (11)
 - BATIK MALANGAN (1)
 - BATUAN DAN MINERAL (10)
 - bentuk muka bumi (7)
 - BENUA (14)
 - bimbingan belajar (48)
 - BIOMA (11)
 - BUAH (12)
 - BUDAYA INDONESIA (5)
 - buku psikologi (15)
 - BUNAKEN (3)
 - citra penginderaan jauh (53)
 - DEFINISI GEOGRAFI (3)
 - demografi (35)
 - EVALUASI PEMBELAJARAN (10)
 - FENOMENA (30)
 - flora dan fauna (28)
 - GEOGRAFI EKONOMI (2)
 - geografi hewan (15)
 - GEOGRAFI LINGKUNGAN (25)
 - GEOGRAFI PERTANIAN (23)
 - geografi tumbuhan (23)
 - geologi (70)
 - geomorfologi (36)
 - GLOBALISASI (1)
 - GURU DAN PBM (34)
 - HARI BUMI (2)
 - HIDROLOGI (7)
 - hipnotis (18)
 - HUJAN ASAM (3)
 - ilmu tanah (6)
 - imahagi (4)
 - informasi (57)
 - INTERPRETASI CITRA (54)
 - IPS SD (28)
 - JUDUL PENELITIAN (1)
 - KAMUS GEOGRAFI (1)
 - kartografi (12)
 - keajaiban dunia (3)
 - kebudayaan (2)
 - KECERDASAN (25)
 - KELAS IX SEM 1: EKONOMI (10)
 - KELAS IX SEM 1: GEOGRAFI (6)
 - KELAS IX SEM 1: SEJARAH (4)
 - KELAS IX SEM 1: SOSIOLOGI (1)
 - KELAS IX SEM 2: EKONOMI (4)
 - KELAS IX SEM 2: GEOGRAFI (70)
 - KELAS IX SEM 2: SEJARAH (11)
 - KELAS IX SEM 2: SOSIOLOGI (2)
 - KELAS VII SEM 1 : SOSIOLOGI (2)
 - KELAS VII SEMESTER 1 (7)
 - KELAS VIII SEM 1: SOSIOLOGI (1)
 - KELAS VIII SEMESTER 2 EKONOMI (8)
 - KELAS VIII SEMESTER 2 GEOGRAFI (4)
 - KELAS VIII SEMESTER 2 SEJARAH (2)
 - KELAS VIII SEMESTER 2 SOSIOLOGI (4)
 - KEMAMPUAN LAHAN (2)
 - KERJASAMA INTERNASIONAL (7)
 - KESESUAIAN LAHAN (10)
 - KLIMATOLOGI (25)
 - KONSEP DASAR GEOGRAFI (1)
 - KONSEP DASAR IPS (1)
 - kosmografi (123)
 - KRISTAL (28)
 - KUE (1)
 - KUIS PSIKOLOGI (8)
 - KUTUB (5)
 - LAUT JEPANG (7)
 - lingkungan hutan tropis (5)
 - lokasi wisata alam (8)
 - LPJ (1)
 - MASALAH SOSIAL (2)
 - MATERI FLASH (12)
 - MATERI GEOGRAFI KELAS VII (52)
 - MATERI GEOGRAFI KELAS VIII SEMESTER 2 (41)
 - materi kelas viii (34)
 - materi kelas x (15)
 - materi kelas xii (10)
 - MEDIA PEMBELAJARAN (5)
 - menu (5)
 - metklim (34)
 - MIGRASI HEWAN (3)
 - NATIONAL GEOGRAPHIC (2)
 - NEGARA (20)
 - negara berkembang (29)
 - negara maju (17)
 - obyek wisata (7)
 - OLEH-OLEH DARI ROTE (4)
 - olimpiade kebumian (1)
 - OSEANOGRAFI (53)
 - OTAK (7)
 - palaentologi (2)
 - PANTAI PRIGI (1)
 - pemanasan global (14)
 - pembelajaran (36)
 - pembelajaran alam (4)
 - penduduk (26)
 - pengantar geografi (8)
 - pengetahuan agama (2)
 - pengetahuan komputer (10)
 - PENGETAHUAN UMUM (10)
 - penjelajahan (7)
 - perdagangan internasional (1)
 - PERGERAKAN NASIONAL (11)
 - PERISTIWA GEOGRAFI (2)
 - PERKEMBANGAN ANAK (35)
 - PETA INTERAKTIF (2)
 - PROPOSAL (1)
 - PTK (4)
 - PULAU (1)
 - RELIEF DASAR LAUT (1)
 - RESEP MASAKAN (7)
 - RPP DAN SILABUS KARAKTER BANGSA (4)
 - RUMAH (26)
 - sedimentasi (1)
 - sejarah (25)
 - SEJARAH INDONESIA (11)
 - selingan (16)
 - seni dapur (3)
 - SILABUS GEOGRAFI (4)
 - SINEMATOGRAFI (12)
 - situs peninggalan sejarah (21)
 - SOAL GEOGRAFI (2)
 - sosiologi (12)
 - STATISTIK (17)
 - SUAKA ALAM DAN SUAKA MARGASATWA (45)
 - suku bangsa (4)
 - TAMAN (9)
 - TAMAN NASIONAL (45)
 - tanaman langka (11)
 - TANAMAN OBAT TRADISIONAL (1)
 - teknologi (10)
 - TELAAH KURIKULUM (3)
 - tenaga eksogen (11)
 - tenaga endogen (6)
 - TENGGER (2)
 - tentang otak (11)
 - THE GEOGRAPHY DEPARTEMENT (10)
 - tips dan trik (74)
 - TSUNAMI (1)
 - tubuh kita (92)
 - UKG (2)
 - UNDANG-UNDANG TENTANG PENDIDIKAN (2)
 
Blog Archive
- 
▼ 
2010
(1263)
- 
▼ 
Juni
(275)
- ASTEROID
 - Teleskop Antariksa, Hubble
 - Misteri-misteri Antariksa
 - Menjelajahi Misteri alam semesta
 - 'Atlantis yang Hilang' ada di Indonesia
 - Hujan Meteor Lyrids
 - Noah's Ark
 - Muncul, Embrio Bintang yang Melebihi Matahari
 - Pesawat Luar Angkasa Voyager 2 Dibajak Alien?
 - Batuan-batuan di bumi (Jenis dan terbentuknya)
 - Fosil sejarah mahluk hidup
 - MENDAPATKAN TUBUH IDEAL
 - RAHASIA TERUNGKAP DARI TANGGAL LAHIR
 - Jejak-jejak asap yang terlihat di langit ?
 - Legenda Atlantis yang Sesungguhnya-Timaeus dan Cri...
 - Kematian Manusia, Prosesnya dan Keterangannya
 - 40 FAKTA YANG ANEH DAN UNIK
 - KODE TOMBOL WINDOWS XP
 - MAKANAN PEMACU INGATAN
 - Postur tubuh ideal
 - OTAK TENGAH
 - BRAIN AREA
 - Raflesia Arnoldi
 - Kantong Semar
 - Daun Sang
 - Anggrek Tien Soeharto
 - Dracun Culus Vulgaris
 - anggrek
 - bunga bangkai
 - IDENTITAS FLORA DAN FAUNA SUMATERA UTARA
 - POSISI OTAK TENGAH
 - LETAK OTAK TENGAH
 - ANAK SEDANG MELATIH KEPEKAAN OTAK TENGAH
 - BAGIAN-BAGIAN OTAK
 - Sekilas Aktivasi Otak Tengah
 - 70 Kata Bijak Orang Terkenal
 - 7 Planet Yang Belum Anda Ketahui
 - 10 Alasan untuk mulai berlari (jogging)
 - Mengenal Cara Pemanfaatan Energi Dari Lautan
 - Murid SMP Temukan Goa Misterius di Mars
 - 10 Galaksi Dari Luar Angkasa
 - Black Hole seperti Segitiga Bermuda
 - Asal Nama Hari
 - Tokoh Dunia yang Aneh
 - Dunia Hacker
 - Bola Golf Berlubang Lubang
 - Julia Pastrana
 - Tenggelamnya Kapal Tampomas 2
 - Suku Korowai dan Kombai
 - Kutu yang Hidup di Kelamin Manusia
 - LAUT ARAL MENGERING
 - SUPERSONIK
 - SUKU MAYA
 - Budaya Suku Batak
 - Rumah Orang Eskimo
 - Pemandangan alam Dieng
 - DATARAN TINGGI DIENG
 - BUDIDAYA STROWBERY DI PURBALINGGA
 - PENAMPANG LEMBAH
 - penebangan
 - "Carbon Trading" MEMBISNISKAN HUTAN TANPA MERUSAKNYA
 - HARMONI ALAM DAYAK MERATUS
 - Erosi
 - Pelapukan fisik mekanik
 - Air terjun akibat proses patahan
 - PATAHAN
 - Reduce, Reuse, Recycle + Repair
 - Hati-Hati dengan Bahaya Plastik! Pelajari Sebelum ...
 - Dampak Pemanasan Global Mengerikan
 - Dampak Pencemaran Pantai Dan Laut Terhadap Kesehat...
 - WWF · Paper Dispenser
 - Enam Derajat Untuk Menghancurkan Peradaban Manusia
 - Makan Daging = Global Warming, Bagaimana Bisa?
 - MEWASPADAI BAHAYA LIMBAH DOMESTIK DI KALI MAS
 - Solusi Polusi Udara Kota
 - Yakushima, Situs Alam Warisan Dunia
 - Alam Sebagai Media Belajar dan Pembentukan Karakter
 - Wisata Fosil di Sajira
 - Komet
 - EFEK RUMAH KACA
 - MANTEL BUMI
 - LAPISAN OZON
 - BADAI MATAHARI
 - Lapisan Matahari
 - LAPISAN BUMI
 - Bentuk Bulat Planet Bumi
 - Langit Sebagai Atap Yang Terpelihara
 - Fungsi Langit Yang Mengembalikan
 - Mengembangnya Alam Semesta
 - Penciptaan Alam Semesta
 - Peristiwa Big Bang Dalam Al-Quran
 - Garis Edar Planet Dalam Al-Quran
 - PERATURAN SOSIAL
 - SEJARAH BANTEN
 - KOMPONEN EKOSISTEM
 - REVOLUSI MATAHARI
 - EKOLOGI LAUT TROPIS
 - EKOSISTEM LAUT
 
 
 - 
▼ 
Juni
(275)
 
Entri Populer
- 
Rona dan Warna merupakan unsur interpretasi citra yang digunakan untuk mengenali obyek dengan tingkat kesulitan termudah. Artinya hanya den...
 - 
Dalam melakukan kegiatan interpretasi citra, ada beberapa unsur yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan deteksi, identifikasi untuk ...
 - 
Citra Foto adalah gambaran suatu gejala di permukaan bumi sebagai hasil pemotretan/perekaman menggunakan kamera. Cita foto dibedakan atas...
 - 
PENGINDERAAN JAUH NON-FOTOGRAFIK : SISTEM GELOMBANG MIKRO Pada mulanya, penginderaan jauh yang dikembangkan oleh para ahli adalah pengin...
 - 
Definisi Penginderaan Jauh : Penginderaan Jauh atau PJ atau Inderaja, menurut : 1. Lilesand and Keifer Ilmu, teknik dan seni untuk mend...
 - 
Interpretasi citra : adalah kegiatan menafsir, mengkaji, mengidentifikasi, dan mengenali obyek pada citra, selanjutya menilai arti penting...
 - 
Buah-buahan memang terbukti banyak sekali manfaatnya. Berikut beberapa jenis buah dan manfaat terkandung . APEL: ...
 - 
PENGINDERAAN JAUH NON FOTOGRAFIK : SISTEM TERMAL Penginderaan jauh sistem termal adalah penginderaan jauh yang memanfaatkan pancaran su...
 - 
I had been dreaming of this diving trip for almost a year. When I first decided to visit the tropical paradise of Bunaken Marine Park...
 


0 komentar:
Posting Komentar