PERCETAKAN BUKU CERITA “ GEBER ” ( GEOGRAFI BERGAMBAR)

A. Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar pada dasarnya merupakan proses komunikasi, sehingga media yang digunakan dalam pembelajaran disebut media pembelajaran. Banyak ahli yang memberikan batasan tentang media pembelajaran. Seperti para ahli yang tergabung dalam AECT menyatakan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan. Gagne mengartikan media sebagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang mereka untuk belajar. Senada dengan itu, Briggs mengartikan media sebagai alat untuk memberikan perangsang bagi siswa agar terjadi proses belajar (http://aristorahadi.wordpress.com). Pada awal sejarah pendidikan, guru merupakan satu-satunya sumber untuk memperoleh pelajaran. Dalam perkembangan selanjutnya, sumber belajar itu kemudian bertambah dengan adanya buku. Pada masa itu dikenal tokoh bernama Johan Amos Comenius yang tercatat sebagai orang pertama yang menulis buku bergambar yang ditujukan untuk anak sekolah. Buku tersebut berjudul Orbis Sensualium Pictus (Dunia Tergambar) yang diterbitkan pertama kali pada tahun 1657. Penulisan buku itu dilandasi oleh suatu konsep dasar bahwa tidak ada sesuatu dalam akal pikiran manusia, tanpa terlebih dahulu melalui penginderaan (http://aristorahadi.wordpress.com). Dari sinilah para pendidik mulai menyadari perlunya sarana belajar yang dapat memberikan rangsangan dan pengalaman belajar secara menyeluruh bagi siswa melalui semua indera, terutama indera pandang. Kalau kita amati lebih cermat lagi, pada mulanya media pembelajaran hanyalah dianggap sebagai alat untuk membantu guru dalam kegiatan mengajar (teaching aids). Alat bantu mengajar yang digunakan adalah alat bantu visual seperti gambar, model, grafis atau benda nyata lain. Alat-alat bantu itu dimaksudkan untuk memberikan pengalaman lebih konkrit, memotivasi serta mempertinggi daya serap dan daya ingat siswa dalam belajar. Apalagi pada mata pelajaran geografi yang banyak menerangkan kejadian-kejadian alam seperti tanah longsor, tsunami, gempa bumi, gunung meletus, pergerakan lempang, dan lain-lain yang memerlukan media gambar sebagai keterangan bacaan. Dan menurut Sri Anitah (2008: 9), manfaat gambar sebagai media visual adalah sebagai berikut: a. Menimbulkan daya tarik bagi pelajar. Gambar dengan berbagai warna akan menarik dan membangkitkan minat serta perhatian pelajar. b. Mempermudah pengertian pembelajar. Sesuatu penjelasan yang sifatnya abstrak dapat dibantu dengan gambar sehingga pelajar lebih mudah memahami apa yang dimaksud. c. Memperjelas bagian-bagian yang penting. Melalui gambar, dapat diperbesar bagian-bagian yang penting atau yang kecil sehingga dapat diamati lebih jelas. d. Menyingkat suatu uraian panjang. Uraian tersebut mungkin dapat ditunjukkan dengan sebuah gambar saja. Dari pentingnya media pembelajaran visual yang berupa buku cerita bergambar banyak penerbit yang memanfaatkan peluang bisnis percetakan buku. Namun, model buku yang diterbitkan bukan buku pelajaran yang bergambar tetapi buku teks. Dan biasanya, terbitan buku yang bergambar hanya terbatas pada buku-buku cerita anak-anak seperti buku cerita islami, buku mewarnai, atlas, dan buku panduan anak-anak TK. Sedangkan buku pelajaran seperti modul untuk anak-anak sekolah tingkat SD dan SMP yang berupa buku cerita bergambar sangat sedikit sekali bahkan sangat jarang. Berdasarkan realita tersebut maka hal ini dapat dipandang merupakan peluang bisnis yang sangat besar dan menguntungkan, untuk itu penulis mempunyai gagasan untuk mendirikan atau terjun ke dunia bisnis percetakan buku pelajaran yang menarik dan inovatif. Penulis mempunyai ide untuk menciptakan media pembelajaran yang berupa buku yang dikemas kedalam cerita bergambar. Tema cerita yang penulis angkat saat ini adalah pelajaran geografi untuk siswa SMP. Penulis tertarik dengan bisnis percetakan karena penulis prihatin melihat kondisi siswa SMP yang buku-buku modulnya yang masih sering didapati satu halaman penuh berisi teks tanpa disertai keterangan gambar dan harganya yang relatif mahal serta masih sulit untuk dipahami. Apalagi jika program media pembelajaran buku cerita “GEBER” dapat didesain dan dikembangkan secara baik, maka sebagian tugas guru untuk menjelaskan dan menggambarkan (suatu fenomena misalnya) akan terkurangi, hingga mungkin tugas itu akan dapat diperankan oleh media meskipun tanpa keberadaan guru. Selain itu, kegiatan ini juga dapat menciptakan peluang usaha yang masih terbuka lebar. B. Perumusan Masalah Dari latar belakang tersebut dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana desain cerita “GEBER”? 2. Bagaimana pemasaran cerita “GEBER”? C. Tujuan Adapun tujuan yang hendak dicapai dari penulisan PKM-K ini adalah untuk: 1. Membuat cerita geografi bergambar yang menarik 2. Meningkatkan minat dan pemahaman siswa SMP khususnya mata pelajaran geografi D. Luaran Yang Diharapkan Luaran yang diharapkan dari program ini berupa buku materi yang disajikan dalam bentuk cerita bergambar yang isinya tentang pelajaran geografi. Cerita “GEBER” ini akan disesuaikan dengan bab-bab pelajaran geografi di SMP. E. Kegunaan Program Model pembelajaran geografi berupa cerita “GEBER” ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pendidik dan peserta didik serta tim pelaksana. Manfaat-manfaat tersebut antara lain: 1. Membantu siswa SMP dalam memahami pelajaran geografi 2. Menambah media pembelajaran bagi guru dalam mengajar geografi 3. Menciptakan peluang usaha yang berkompeten dan berkelanjutan 4. Menciptakan terobosan-terobosan baru dalam bidang percetakan buku 5. Menciptakan lapangan pekerjaan bagi pengangguran F. Gambaran Usaha Pada masa sekarang, bisnis percetakan & penerbitan buku mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hal ini disebabkan meningkatnya kesadaran dan kebutuhan manusia untuk membaca. Keadaan ini menyebabkan semakin meningkatnya persaingan bisnis percetakan buku, sehingga penulis semakin tertarik untuk ikut andil mengembangkan usaha percetakan buku. Penulis tertarik dengan bisnis percetakan buku juga dengan melihat kondisi anak-anak sekolah tingkat Menengah Pertama (SMP) yang masih mengandalkan media buku sebagai pendamping belajar mereka. Apalagi masa-masa usia mereka yang masih menyukai buku-buku bacaan yang menggunakan keterangan berupa gambar. Selain itu, hingga saat ini masih belum ada juga penerbit atau percetakan buku yang membuat buku modul dengan model buku cerita bergambar khusus untuk anak SMP. Meskipun ada buku bacaan yang bergambar, namun untuk anak SMP harganya tidak terjangkau. Melihat keadaan seperti ini, penulis tergerak ingin mengembangkan buku modul yang dibuat dengan cerita bergambar namun dengan harga yang terjangkau karena buku cerita bergambar merupakan sebuah kesatuan cerita disertai dengan gambar-gambar yang berfungsi sebagai penghias dan pendukung cerita yang dapat membantu proses pemahaman terhadap materi atau isi dari buku tersebut. Gambar itu sendiri merupakan suatu bentuk ekspresi komunikasi universal yang dikenal khalayak luas. Melalui buku cerita bergambar, diharapkan pembaca dapat dengan mudah menerima informasi dan deskripsi cerita yang hendak disampaikan. Oleh sebab itu, untuk anak usia sekolah, alangkah baiknya jika kita mengenalkan buku cerita bergambar yang sesuai dengan usia mereka untuk membantu perkembangannya. Karena pada masa usia sekolah, perkembangan otak anak berkembang secara pesat. Sehingga kita harus memotivasi anak tersebut untuk selalu belajar. Dan menurut pengamatan penulis, media pembelajaran yang efektif adalah melalui buku cerita bergambar bukan buku yang satu halaman penuh berisi teks bacaan. Karena itu terkesan kaku dan menyebabkan anak-anak cepat merasa bosan. Disamping itu, penulis melihat kesempatan dan peluang yang masih besar dalam mengembangkan usaha percetakan buku dengan mengambil model buku cerita bergambar, apalagi dalam mata pelajaran geografi yang selama ini kebanyakan modul bergambar hanya berupa atlas. Penulis memahami bagaimana anak merasa kesulitan dalam memahami pelajaran geografi yang banyak teori daripada praktek. Dari teori-teori tersebut, penulis ingin melakukan suatu terobosan baru dengan merubah media pengajaran dari buku teks menjadi buku cerita geografi bergambar. Hal tersebut dimaksudkan supaya anak mudah memahami materi yang disampaikan khusunya pelajaran geografi. Bisnis percetakan ini nantinya akan diberi nama PELITA GEO. Penulis memilih nama PELITA GEO karena penulis mengharapkan akan ada perubahan, peningkatan prestasi dan minat belajar siswa SMP khususnya mata pelajaran geografi, yang sekilas tampak mudah untuk dibaca tetapi sulit untuk dipahami. Dalam bisnis percetakan yang penulis dirikan pasti akan melakukan terobosan-terobosan baru dalam mencetak buku-buku berkualitas dan menarik untuk pembelajaran geografi. Rencananya penulis akan mencetak dua buku yang berbeda. Tetapi dengan desaign dan format atau bentuk buku yang sama. Hanya saja tema cerita atau materi cerita berbeda. Dan Setiap satu buku akan dicetak sebanyak 250 buku dengan kertas sampul buku glosy mengkilap, sedangkan kertas isi buku glosy tidak mengkilap. Ukuran buku 16 x 21cm dengan sampul dan isi warna. G. Metode pelaksanaan 1. Pembuatan cerita “GEBER” Pembuatan media pembelajaran cerita “GEBER” melalui beberapa tahapan, diantaranya: a. Memilih bab-bab pelajaran geografi di tingkat SMP yang akan dijadikan cerita “GEBER”. b. Mengumpulkan gambar yang sesuai dengan materi yang akan dijadikan sebagai cerita “ GEBER”. c. Mendesain tampilan buku yang disesuaikan dengan kemampuan siswa SMP dan desaign dibuat menggunakan program coreldraw atau macromedia flash. Adapun tahap-tahap dalam mendesain sebagai berikut: 1) Menyiapkan laptop atau komputer 2) Menyusun naskah cerita 3) Memilih ukuran kertas 4) Menyusun dan mendesain gambar yang akan dijadikan pendukung cerita. Gambar yang dipilih adalah gambar-gambar yang menarik dan berwarna untuk kemudian disusun menjadi sebuah buku 5) Pemberian naskah cerita sebagai pendukung gambar. Naskah cerita disesuaikan dengan gambar yang ada di masing-masing halaman. 2. Pemasaran Target pemasaran yang akan dijadikan sasaran yaitu sekolah-Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang ada di daerah Surakarta dan sekitarnya. Penulis memilih Sekolah Menengah Pertama (SMP) karena buku yang penulis buat ditujukan khusus untuk siswa SMP dan materi yang menjadi pokok bahasan juga setingkat materi SMP. Selain itu, belum banyak juga penerbit atau penjual buku materi yang melakukan pemasaran langsung ke siswa-siswa pada saat jam sekolah. Namun juga tidak menutup kemungkinan, pemasaran dilakukan dengan cara didistribusikan langsung ke dalam sekolah. Misalnya melalui Kopsis (koperasi siswa) atau melalui guru mata pelajaran geografi itu sendiri dengan tujuan agar lebih dekat dengan pihak-pihak yang memang bersangkutan langsung dengan hal ini, yaitu siswa, guru dan sekolah itu sendiri. H. JADWAL KEGIATAN PROGRAM Penelitian ini direncanakan dengan rentang waktu lima bulan. Untuk lebih jelasnya waktu penelitian disajikan dalam tabel berikut ini. Kegiatan Minggu Ke Penyusunan Proposal Pengumpulan Data Proses Pembuatan Pemasaran di SMP Penyusunan Laporan I. ANGGARAN BIAYA Alat tulis menulis (pulpen, pensil, penghapus) Rp. 25.000,- Kertas A5 @ rim Rp. 40.000,- Pengetikan naskah cerita (rental) Rp 1000,-/jam Rp. 100.000,- Kertas glosy (cover) 11 rim (50lbr/rim) x @ Rp 30.000,- Rp. 330.000,- Kertas glosy non cover 51 rim x @ Rp 25.000,- Rp 1.275.000,- Cetak cover warna glosy 500 eksmplar Rp. 2.000.000,- Cetak warna isi buku 500eks x 10 lbr Rp. 4.830.000,- Buku Materi geografi Rp. 150.000,- Pengumpulan materi, pembuatan naskah cerita (browsing) Rp. 100.000,- Daftar Pustaka Anitah, Sri. 2008. Media Pembelajaran. Surakarta: LPP UNS dan UNS Press. Rahadi, Aris. 2009. ”Buku bergambar” dalam (http://aristorahadi.wordpress.com), diakses pada hari kamis, 10 September 2009, pukul 14.00 WIB. Design Produk dan program Rp. 1.000.000,- Pemasaran 3 org x @ Rp50.000,- Rp. 150.000,- Total Rp. 10.000.000,- LAMPIRAN Gambaran Umum Usaha Yang Akan Dikembangkan Buku-buku geografi untuk anak SMP khususnya yang beredar saat ini umumnya masih kurang menarik, meskipun jika dilihat dari segi materi sudah cukup bagus (menurut hemat penulis). Namun buku-buku tersebut ternyata masih sulit dicerna (difahami) oleh siswa atau beberapa siswa SMP karena belum menyajikan sesuatu yang menarik bagi mereka. Misalnya dengan gambar. Berdasarkan realita tersebut maka penulis mengambil kesempatan tersebut untuk membuat suatu terobosan dengan membuat buku cerita geografi bergambar yang penulis singkat dengan “GEBER”. Singkatan ini sekaligus agar produk ini lebih familiar untuk didengar dan mudah diingat. Seperti yang telah diketahui dan dijelaskan sebelumnya bahwa isi dari buku ini haruslah menarik. Untuk itu, butuh muatan materi yang lengkap dan sesuai dengan tingkat pemahaman serta daya tangkap konsumen itu sendiri (dalam hal ini adalah siswa SMP). Materi sekaligus gambar dapat diperoleh dari berbagai sumber misalnya dari buku-buku teks dan literature geografi yang ada di perpustakaan, toko-toko buku terpercaya maupun browsing melalui internet agar mendapatkan tambahan dan informasi yang terkini. Setelah semua materi dan gambar diperoleh, maka tahap selanjutnya adalah menyusun dan mendesainnya secara menarik dan harmonis (seimbang) agar konsumen yang membacanya disamping tertarik juga dapat mengerti dan memahami kandungan informasi yang disampaikan oleh buku tersebut. Untuk proses detail selanjutnya adalah masalah teknis dan kreasi dari penulis sendiri. Setelah proses-proses tersebut selesai, maka hasilnya yang masih berupa file dicetak berwarna dengan mesin pencetak yang berkualitas bagus agar hasil buku yang didapat juga memiliki kualitas yang baik. Untuk pemasaran, dilakukan dengan cara yang masih sederhana sebagaimana telah disampaikan sebelumnya. Yaitu dengan cara memasarkan langsung kepada siswa dengan memanfaatkan jeda atau waktu istriahat siswa di sekolah, atau dipasarkan melalui operasi siswa (Kopsis). Atau, dipasarkan melalui guru mata pelajaran geografi sehingga bisa lebih dekat dengan konsumen itu sendiri dan bahkan kita dapat mengetahui secara langsung respon dari konsumen terhadap produk ini. Dan, untuk menjamin keberlangsungan usaha ini maka penulis juga merasa perlu untuk bergabung kedalam paguyuban atau ikatan penerbit dan percetakan buku agar memperoleh banyak tambahan ilmu dan informasi untuk memajukan usaha disamping juga sekaligus dapat dimanfaatkan sebagai sarana promosi dan memperluas jaringan (networking). Gambaran Produk : Rencananya dalam percetakan perdana penulis akan mencetak dua macam buku. Tetapi dengan desain dan format atau bentuk buku yang sama. Hanya saja tema cerita atau materi cerita berbeda. Dan Setiap satu buku akan dicetak sebanyak 250 buku dengan kertas sampul buku glosy mengkilap, sedangkan kertas isi buku glosy tidak mengkilap. Ukuran buku 16 x 21 cm (setengah ukuran kertas folio / A5) dengan sampul dan isi warna. * Desain isi buku cerita “GEBER” nantinya bisa berubah sesuai dengan ide-ide yang mucul kapan saja saat melaksanakan kegiatan ini.

0 komentar:

Posting Komentar