Hipnoterapi Bantu Sembuhkan Multiple Sklerosis

Multiple sklerosis, penyakit kelumpuhan yang disebabkan rusaknya fungsi otak karena virus, disinyalir bisa disembuhkan dengan terapi hipnosis. Sebuah percobaan penyembuhan melalui perbaikan cara pikir mengenai sebuah penyakit. Percaya atau tidak, tubuh manusia sesungguhnya telah memiliki semua kebutuhan kimia yang diperlukan untuk mempertahankan hidup. Daya alami tersebut kemudian bisa dimaksimalkan bila asupan makanan sehat dapat terpenuhi. Namun di balik semua itu, pikiran yang sehat merupakan syarat mutlak di balik itu semua. Sebab tanpa pikiran yang sehat serta bermakna positif, mungkin selamanya seseorang menganggap sebuah fenomena sakit tak akan tersembuhkan. Hal itu juga yang dirasakan Pepeng, seorang master antropolog, psikolog, pelawak senior, dan entertainer yang mungkin sudah sering kita dengar namanya. Pepeng, yang mulanya ceria, tiba-tiba Juli 2005 lalu harus menghadapi kenyataan pahit. Karena tiba-tiba kedua kakinya mengalami kelumpuhan. “Mula-mula kaki ini terasa kesemutan, entah bagaimana tiba-tiba saya lumpuh,” ceritanya, pada wartawan di Jakarta (22/3). Analisis dokter kemudian memvonis, lelaki berkacamata ini mengidap penyakit multiple sklerosis. Sejenis penyakit yang terjadi karena adanya parutan di otak dan sumsum tulang belakang. Penyebab penyakit ini sebenarnya belum diketahui secara jelas. Namun yang pasti akibat parutan tersebut, membuat fungsi otak sebagai pemberi perintah pada tubuh menjadi tak signifikan lagi. Kelumpuhan tersebut pada akhirnya seperti menyurutkan semangat hidup Pepeng. Bagaimana tidak, kesibukannya sebagai seorang entertainer tidaklah mungkin akan dijalani dengan kondisinya serupa itu. “Saya sempat putus asa juga. Mengapa Tuhan memberikan cobaan ini pada saya ?” tanyanya. Seiring waktu berjalan, Pepeng terus berusaha untuk menyembuhkan dirinya. Hingga satu waktu ia bertemu dengan Wasis Budi Harjanto, salah seorang instruktur pada terapi hipnosis di Hypnosis Training Institute of Indonesia. Pengetahuan Pepeng pada dunia psikologi yang membuatnya kemudian mencoba terapi tersebut untuk penyembuhan penyakitnya. “Saya tahu seseorang memiliki pikiran bawah sadar. Hal itu bisa dimanfaatkan untuk menyembuhkan penyakit saya,” ujarnya menjelaskan. Pengendalian dari pikiran bawah sadar itu kemudian yang diterapkan untuk memperbaiki kondisi seseorang yang terserang penyakit. Terapi ini yang kemudian dikenal dengan nama Hipnoterapi. “Hal ini didasari pada kenyataan bahwa sebenarnya banyak penyakit fisik diawali oleh penyakit mental,” urai Wasis Budi Harjanto, pada kesempatan yang sama. “Dengan mengubah mindset seseorang terhadap sesuatu hal melalui hipnotis. Bisa mengubah persepsi orang tersebut dalam memandang masalahnya,” ujar Wasis. “Seperti kasus Pepeng misalnya. Enam bulan lalu ia terlihat putus asa karena kelumpuhan yang tiba-tiba dideritanya,” papar Wasis. “Kemudian saat ia mulai menempuh terapi hipnosis ini, terlihat harapan yang mulai terkembang kembali,” tambahnya. “Dengan fenomena seperti itu, saya yakin tak sampai enam bulan ke depan ia akan sembuh total dari penyakitnya.” Pepeng sendiri sebenarnya belum bisa dikatakan sembuh dari penyakitnya. Namun saat ditemui dalam acara tersebut memang terlihat lebih memiliki harapan akan kesembuhan penyakitnya. Beberapa kali ia mencoba melangkahkan kakinya, meskipun masih terlihat kerenyit kesakitan di mukanya, ia mulai melangkah. Tapi paling tidak memang ada semangat muncul di sana. Menurut beberapa ahli kejiwaan sendiri, penanganan kasus seperti ini sebenarnya bisa saja. Banyak juga yang mengakui, bahwa penyembuhan terbaik bagi seseorang yang mengalami penyakit seperti Pepeng harus dilihat secara holistik. Dan penyembuhan melalui sisi mental seperti ini, tetaplah dianggap suatu hal yang amat diperlukan keberadaannya, selain juga tetap melanjutkan terapi penyembuhan secara klinis.

0 komentar:

Posting Komentar