skip to main |
skip to sidebar
Membangun Generasi Emas Bangsa Indonesia 2025
MARGASATWA KALIMANTAN
Hutan-hutan di Borneo memiliki keragaman hayati yang tinggi. Menurut WWF, pulau tersebut diperkirakan memiliki paling tidak 222 spesies mamalia (44 diantaranya khas), 420 burung (37 khas), 100 amfibi, 394 ikan (19 khas), dan 15.000 tumbuhan (6.000 khas) -- lebih dari 400 dari yang telah ditemukan di survei tahun 1994.
Berikut adalah sekilas dari beberapa spesies hewan yang terkenal.
Burung
Borneo sepertinya sangat terkenal akan burung enggangnya -- delapan spesies ditemukan di pulau tersebut. Besar dan berisik, namun juga penuh warna dan karismatik, burung enggang memiliki kebiasaan bertelur yang luar biasa dimana enggang betina dikurung di lubang pohon selama masa bertelur. Pada masa ini ia sangat tergantung pada enggang jantannya untuk makan -- jika ia tertangkap atau terbunuh, maka enggang betina dan anaknya akan mati juga.
Mamalia
Seperti di kebanyakan hutan hujan tropis, mamalia dengan mayoritas terbanyak di borneo terdiri dari kelelawar dan hewan pengerat, yang memiliki peran penting dalam ekologi -- termasuk penyebaran bibit dan pengendalian populasi serangga -- di dalam ekosistem hutan.
Ada 13 spesies primata di pulau tersebut, yang paling terkenal adalah orangutan (Pongo pygmaeus), bekantan (Nasalis larvatus), siamang (Hylobates muelleri), dan kera ekor-panjang (Macaca fascicularis). Borneo juga merupakan rumah dari banteng (Bos javanicus), seekor spesies dari lembu liar; badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) yang sangat terancam; gajah Asian (Elephas maximus), yang tingginya lebih rendah dari gajah di dataran utama; rusa Samba (Cervus unicolor), macan dahan (Neofelis nebulosa) dan beruang madu (Helarctos malayanus)
Orangutan
Orangutan adalah seekor kera besar dengan lengan yang panjang dan bulu coklat kemerahan. Saat ini orangutan hanya bisa ditemukan di hutan hujan di Borneo dan Sumatera, walau dahulu mereka tersebar luas di Asia Tenggara (sampai ke daerah selatan Cina). Saat ini orangutan sangat terancam keberadaannya di alam liar karena berkurangnya habitat mereka (pengerusakan hutan hujan untuk penebangan dan pertanian) dan penangkapan ilegal bayi-bayi orangutan untuk perdagangan hewan peliharaan. WWF memperkirakan bahwa dulunya ada sekitar 55.000 orangutan Borneo di tahun 2004, namun angka ini jatuh drastis sebagai akibat dari kebakaran hutan yang meluas dan meningkatnya pembukaan hutan untuk perkebunan kelapa sawit. Di Agustus 2006, Wildlife Conservation Society-Indonesia Program menyatakan bahwa populasi orangutan Indonesia ada 20.000, turun dari 35.000 di tahun 1996. Karena tingkat reproduksi yang lambat, para kelompok lingkungan hidup telah memperingatkan bahwa monyet merah ini dapat punah di dunia liar tanpa tindakan konservasi darurat. Analisa genetis akhir-akhir ini menyimpulkan bahwa ada tiga sub-spesies dari orangutan Borneo: Pongo pygmaeus morio, orangutan Borneo utara, Pongo pygmaeus wurmbii, orangutan Borneo tengah dan Pongo pygmaeus pygmaeus, orangutan Borneo barat daya. Untuk lebih banyak tentang orangutan, lihat artikel orangutan dan foto orangutan.
Bekantan
Bekantan hanya hidup di hutan hujan dataran rendah yang berawa di area pesisir Borneo dan Kepulauan Mentawai. Monyet besar ini sangat dikenal karena hidungnya yang menonjol keluar. Bekantan adalah hewan sosial, hidup dalam kelompok 10 hingga 32 individu yang dipimpin oleh i jantan yang dominan. Nama lokal dari bekantan adalah 'orang belanda'. Menurut orang Indonesia, dengan hidungnya yang besar dan muka yang merah, mereka mengingatkan akan orang Belanda yang dulu berkuasa atas Indonesia. Bekantan saat ini sangat terancam keberadaannya -- kurang dari 7.000 diajarkan untuk hidup di alam liar.
Siamang Borneo Muller
Siamang Borneo Muller (Hylobates muelleri) adalah khas daerah Borneo, mendiami bagian utara dan timur dari pulau tersebut. Di daerah barat laut pulau itu, siamang ini digantikan oleh siamang Agile. Siamang adalah monyet yang hidup secara monogami. Wilayah sepasang siamang biasanya dipertahankan dengan nyanyian. Seperti siamang lainnya, Siamang Borneo Muller juga bercirikan lengan yang panjang yang digunakan untuk berjalan di kanopi. Siamang Borneo Muller memakan buah-buahan. Ada tiga sub-spesies: Müller's Gray Gibbon (Hylobates muelleri muelleri), Abbott's Gray Gibbon (Hylobates muelleri abbotti), dan Gray Gibbon Utara (Hylobates muelleri funereus).
Beruang Madu
Beruang Madu adalah beruang terkecil di dunia, tingginya sekitar 4 kaki (1,2 meter). Mereka tinggal di daerah hutan hujan tropis di Asia Tenggara. Biasa hidup di malam hari, beruang madu merupakan hewan omnivora yang memakan berbagai jenis tanaman dan hewan. Borneo memiliki sebuah sub-spesies yang khas, Helarctos malayanus. Saat ini beruang madu terancam karena berkurangnya habitat mereka dan perburuan liar, baik untuk diambil dagingnya atau kepentingan medis -- banyak orang Cina percaya bahwa bagian-bagian beruang madu memiliki kekuatan menyembuhkan yang spesial. Beruang madu terdaftar sebagai terancam oleh IUCN dan dilindungi oleh CITES.
Macan dahan
Macan dahan adalah kucing berukuran sedang yang dapat ditemukan di sepanjang Asia tenggara. Dimasukkan dalam daftar merah IUCN (2002), macan dahan dianggap "rapuh" akibat kerusakan habitat dan perburuan liar untuk diambil bulunya. Macan dahan kadang kala juga bisa ditemukan di menu-menu makanan lezat di Asia tenggara, Borneo memiliki satu sub-spesies khas yang dikenal dengan Neofelis nebulosa diardi.
Gajah Borneo
Gajah Pygmy Borneo (Elephas maximus borneensis) adalah gajah yang sulit untuk ditangkap, terbatas hanya di bagian kecil Borneo utara. WWF menyebutkan bahwa ada lima konsentrasi utama dari gajah yang diperkirakan memiliki jumlah total populasi 1.000 - 1.500. Gajah Pygmy Borneo adalah sub-spesies khas dari gajah Asia.
Badak Borneo
Badak Borneo (Dicerorhinus sumatrensis harrissoni), satu sub-spesies khas dari badak Sumatra, adalah badak terkecil di dunia. Mereka juga salah satu hewan yang paling terancam dengan populasi kurang dari 100 ekor. Perburuan untuk cula mereka -- dipercaya orang Cina mengandung bahan-bahan medis berkualitas yang lebih baik dibandingkan cula badak Afrika -- adalah ancaman terbesar spesies tersebut.
Banteng
Banteng adalah tipe hewan ternak liar yang bisa ditemukan di seluruh Asia tenggara. Banteng tumbuh hingga 1,6 meter pada bahu dan 2,3 meter panjangnya. Berat banteng bisa mencapai 1 ton metrik (2200 lbs). Banteng telah dijinakkan di beberapa bagian Asia tenggara. Saat ini mungkin hanya kurang dari 10.000 banteng asli yang ada di alam liar.
GURU DAN PBM
Tips Bagi Ayah dan Ibu Yang Bekerja
Membesarkan anak dengan baik memang tidak mudah bagi pasangan suami-istri yang bekerja. Dengan panduan berikut mudah-mudahan Anda dapat me...
Mengenai Saya
- KURNIA TRIYULI
- It is not how much we have, but how much we enjoy, that makes happiness
Translate
Total Tayangan Halaman
Labels
- alam (69)
- aleut (1)
- ANTROPOSFER (1)
- bahan ajar (11)
- BATIK MALANGAN (1)
- BATUAN DAN MINERAL (10)
- bentuk muka bumi (7)
- BENUA (14)
- bimbingan belajar (48)
- BIOMA (11)
- BUAH (12)
- BUDAYA INDONESIA (5)
- buku psikologi (15)
- BUNAKEN (3)
- citra penginderaan jauh (53)
- DEFINISI GEOGRAFI (3)
- demografi (35)
- EVALUASI PEMBELAJARAN (10)
- FENOMENA (30)
- flora dan fauna (28)
- GEOGRAFI EKONOMI (2)
- geografi hewan (15)
- GEOGRAFI LINGKUNGAN (25)
- GEOGRAFI PERTANIAN (23)
- geografi tumbuhan (23)
- geologi (70)
- geomorfologi (36)
- GLOBALISASI (1)
- GURU DAN PBM (34)
- HARI BUMI (2)
- HIDROLOGI (7)
- hipnotis (18)
- HUJAN ASAM (3)
- ilmu tanah (6)
- imahagi (4)
- informasi (57)
- INTERPRETASI CITRA (54)
- IPS SD (28)
- JUDUL PENELITIAN (1)
- KAMUS GEOGRAFI (1)
- kartografi (12)
- keajaiban dunia (3)
- kebudayaan (2)
- KECERDASAN (25)
- KELAS IX SEM 1: EKONOMI (10)
- KELAS IX SEM 1: GEOGRAFI (6)
- KELAS IX SEM 1: SEJARAH (4)
- KELAS IX SEM 1: SOSIOLOGI (1)
- KELAS IX SEM 2: EKONOMI (4)
- KELAS IX SEM 2: GEOGRAFI (70)
- KELAS IX SEM 2: SEJARAH (11)
- KELAS IX SEM 2: SOSIOLOGI (2)
- KELAS VII SEM 1 : SOSIOLOGI (2)
- KELAS VII SEMESTER 1 (7)
- KELAS VIII SEM 1: SOSIOLOGI (1)
- KELAS VIII SEMESTER 2 EKONOMI (8)
- KELAS VIII SEMESTER 2 GEOGRAFI (4)
- KELAS VIII SEMESTER 2 SEJARAH (2)
- KELAS VIII SEMESTER 2 SOSIOLOGI (4)
- KEMAMPUAN LAHAN (2)
- KERJASAMA INTERNASIONAL (7)
- KESESUAIAN LAHAN (10)
- KLIMATOLOGI (25)
- KONSEP DASAR GEOGRAFI (1)
- KONSEP DASAR IPS (1)
- kosmografi (123)
- KRISTAL (28)
- KUE (1)
- KUIS PSIKOLOGI (8)
- KUTUB (5)
- LAUT JEPANG (7)
- lingkungan hutan tropis (5)
- lokasi wisata alam (8)
- LPJ (1)
- MASALAH SOSIAL (2)
- MATERI FLASH (12)
- MATERI GEOGRAFI KELAS VII (52)
- MATERI GEOGRAFI KELAS VIII SEMESTER 2 (41)
- materi kelas viii (34)
- materi kelas x (15)
- materi kelas xii (10)
- MEDIA PEMBELAJARAN (5)
- menu (5)
- metklim (34)
- MIGRASI HEWAN (3)
- NATIONAL GEOGRAPHIC (2)
- NEGARA (20)
- negara berkembang (29)
- negara maju (17)
- obyek wisata (7)
- OLEH-OLEH DARI ROTE (4)
- olimpiade kebumian (1)
- OSEANOGRAFI (53)
- OTAK (7)
- palaentologi (2)
- PANTAI PRIGI (1)
- pemanasan global (14)
- pembelajaran (36)
- pembelajaran alam (4)
- penduduk (26)
- pengantar geografi (8)
- pengetahuan agama (2)
- pengetahuan komputer (10)
- PENGETAHUAN UMUM (10)
- penjelajahan (7)
- perdagangan internasional (1)
- PERGERAKAN NASIONAL (11)
- PERISTIWA GEOGRAFI (2)
- PERKEMBANGAN ANAK (35)
- PETA INTERAKTIF (2)
- PROPOSAL (1)
- PTK (4)
- PULAU (1)
- RELIEF DASAR LAUT (1)
- RESEP MASAKAN (7)
- RPP DAN SILABUS KARAKTER BANGSA (4)
- RUMAH (26)
- sedimentasi (1)
- sejarah (25)
- SEJARAH INDONESIA (11)
- selingan (16)
- seni dapur (3)
- SILABUS GEOGRAFI (4)
- SINEMATOGRAFI (12)
- situs peninggalan sejarah (21)
- SOAL GEOGRAFI (2)
- sosiologi (12)
- STATISTIK (17)
- SUAKA ALAM DAN SUAKA MARGASATWA (45)
- suku bangsa (4)
- TAMAN (9)
- TAMAN NASIONAL (45)
- tanaman langka (11)
- TANAMAN OBAT TRADISIONAL (1)
- teknologi (10)
- TELAAH KURIKULUM (3)
- tenaga eksogen (11)
- tenaga endogen (6)
- TENGGER (2)
- tentang otak (11)
- THE GEOGRAPHY DEPARTEMENT (10)
- tips dan trik (74)
- TSUNAMI (1)
- tubuh kita (92)
- UKG (2)
- UNDANG-UNDANG TENTANG PENDIDIKAN (2)
Blog Archive
-
▼
2010
(1263)
-
▼
Juni
(275)
- ASTEROID
- Teleskop Antariksa, Hubble
- Misteri-misteri Antariksa
- Menjelajahi Misteri alam semesta
- 'Atlantis yang Hilang' ada di Indonesia
- Hujan Meteor Lyrids
- Noah's Ark
- Muncul, Embrio Bintang yang Melebihi Matahari
- Pesawat Luar Angkasa Voyager 2 Dibajak Alien?
- Batuan-batuan di bumi (Jenis dan terbentuknya)
- Fosil sejarah mahluk hidup
- MENDAPATKAN TUBUH IDEAL
- RAHASIA TERUNGKAP DARI TANGGAL LAHIR
- Jejak-jejak asap yang terlihat di langit ?
- Legenda Atlantis yang Sesungguhnya-Timaeus dan Cri...
- Kematian Manusia, Prosesnya dan Keterangannya
- 40 FAKTA YANG ANEH DAN UNIK
- KODE TOMBOL WINDOWS XP
- MAKANAN PEMACU INGATAN
- Postur tubuh ideal
- OTAK TENGAH
- BRAIN AREA
- Raflesia Arnoldi
- Kantong Semar
- Daun Sang
- Anggrek Tien Soeharto
- Dracun Culus Vulgaris
- anggrek
- bunga bangkai
- IDENTITAS FLORA DAN FAUNA SUMATERA UTARA
- POSISI OTAK TENGAH
- LETAK OTAK TENGAH
- ANAK SEDANG MELATIH KEPEKAAN OTAK TENGAH
- BAGIAN-BAGIAN OTAK
- Sekilas Aktivasi Otak Tengah
- 70 Kata Bijak Orang Terkenal
- 7 Planet Yang Belum Anda Ketahui
- 10 Alasan untuk mulai berlari (jogging)
- Mengenal Cara Pemanfaatan Energi Dari Lautan
- Murid SMP Temukan Goa Misterius di Mars
- 10 Galaksi Dari Luar Angkasa
- Black Hole seperti Segitiga Bermuda
- Asal Nama Hari
- Tokoh Dunia yang Aneh
- Dunia Hacker
- Bola Golf Berlubang Lubang
- Julia Pastrana
- Tenggelamnya Kapal Tampomas 2
- Suku Korowai dan Kombai
- Kutu yang Hidup di Kelamin Manusia
- LAUT ARAL MENGERING
- SUPERSONIK
- SUKU MAYA
- Budaya Suku Batak
- Rumah Orang Eskimo
- Pemandangan alam Dieng
- DATARAN TINGGI DIENG
- BUDIDAYA STROWBERY DI PURBALINGGA
- PENAMPANG LEMBAH
- penebangan
- "Carbon Trading" MEMBISNISKAN HUTAN TANPA MERUSAKNYA
- HARMONI ALAM DAYAK MERATUS
- Erosi
- Pelapukan fisik mekanik
- Air terjun akibat proses patahan
- PATAHAN
- Reduce, Reuse, Recycle + Repair
- Hati-Hati dengan Bahaya Plastik! Pelajari Sebelum ...
- Dampak Pemanasan Global Mengerikan
- Dampak Pencemaran Pantai Dan Laut Terhadap Kesehat...
- WWF · Paper Dispenser
- Enam Derajat Untuk Menghancurkan Peradaban Manusia
- Makan Daging = Global Warming, Bagaimana Bisa?
- MEWASPADAI BAHAYA LIMBAH DOMESTIK DI KALI MAS
- Solusi Polusi Udara Kota
- Yakushima, Situs Alam Warisan Dunia
- Alam Sebagai Media Belajar dan Pembentukan Karakter
- Wisata Fosil di Sajira
- Komet
- EFEK RUMAH KACA
- MANTEL BUMI
- LAPISAN OZON
- BADAI MATAHARI
- Lapisan Matahari
- LAPISAN BUMI
- Bentuk Bulat Planet Bumi
- Langit Sebagai Atap Yang Terpelihara
- Fungsi Langit Yang Mengembalikan
- Mengembangnya Alam Semesta
- Penciptaan Alam Semesta
- Peristiwa Big Bang Dalam Al-Quran
- Garis Edar Planet Dalam Al-Quran
- PERATURAN SOSIAL
- SEJARAH BANTEN
- KOMPONEN EKOSISTEM
- REVOLUSI MATAHARI
- EKOLOGI LAUT TROPIS
- EKOSISTEM LAUT
-
▼
Juni
(275)
Entri Populer
-
Evaluasi berarti pengumpulan kenyataan secara sistematis untuk menetapkan apakah dalam kenyataannya terjadi perubahan dalam diri siswa dan m...
-
Secara umum peta dibagi atas beberapa klasifikasi, sebagai berikut : 1. Berdasarkan Sumber Datanya a. Peta Induk ( Basic Map ) Peta indu...
-
[Asteroid] Asteroid, seringkali disebut planet minor atau planetoids, asteroid termasuk anggota dalam tata surya. Asteroid cenderung...
-
Pembelajaran menurut Resnik yang dikutip oleh Martorella 1991, dijelaskan sebagai berikut : Pembelajaran tidak dapat diartikan secara sederh...
-
Hamparan salju yang berasal dari gletser..setiap musim dingin bergerak turun perlahan hingga menutupi sebagian jalan Internasional antara Ar...
-
Visualisasi Informasi Visualisasi adalah (McCormick et al., 1987): – Metode penggunaan komputer untuk men...
-
Untuk melengkapi taman agar lebih indah dan asri dapat dipilih kombinasi dengan kolam air buatan, kolam dengan air terjun, atau kolam air...
-
Kepulauan Aleut dari udara.w Kepulauan Aleut (kemungkinan dari Chukchi aliat , " pulau ") adalah rantaian dari lebih dar...
-
Daftar isi 1 PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA DALAM MASYARAKAT 1.1 A. Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial Budaya dan Penyebabnya 1.1.1 1. Peruba...
-
Menurut pengertian bahasa kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation yang berarti penilaian atau penaksiran (John M. Echols da...
0 komentar:
Posting Komentar