Pemanasan Global

Daratan merupakan tempat tinggal bagi makhluk hidup yang bernama manusia dan makhluk hidup lainnya yang bertempat tinggal di daratan. Makhluk hidup memerlukan kenyamanan untuk bertahan hidup di bumi. Dari waktu ke waktu bumi semakin kehilangan kenyamanan itu. Ini bisa disebabkan karena menipisnya kawasan hutan yang membuat musim kemarau semakin panjang dan terasa semakin panas. Hutan merupakan SDA (Sumber Daya Alam) yang terpenting bagi suatu Negara. Indonesia bisa dibilang Negara yang kaya akan sumber daya alam kehutanannya. Hampir dari 40% hutan tropis di dunia berada di Indonesia. Ini merupakan presentasi yang besar bagi suatu Negara seperti Indonesia. Ini juga merupakan keberuntungan yang harus disyukuri bagi masyarakat Indonesia. Luas hutan yang berada di Indonesia mendapat urutan hutan terluas ke-3 di dunia. Dengan adanya luas hutan seluas ini, berarti terdapat berbagai macam keragaman hayati di Indonesia. Terutama di pulau-pulau Indonesia yang mempunyai lahan hutan luas. Contohnya, pulau Sumatera. Sebelum luas hutan di Sumatera mengalami penyempitan, disana terdapat keberagaman hayati yang unik-unik. Misalnya, harimau Sumatera, badak Sumatera, gajah Sumatera, dan orangutan Sumatera. Mereka semua bertempat tinggal di hutan Sumatera. Tapi, sekarang akibat dari penyempitan hutan di Sumatera, mamalia-mamalia besar tersebut sudah terancam punah. Karena rumah mereka mengalami penyempitan, sehingga hanya mamalia yang beruntung saja yang akan hidup, sedangkan yang tidak beruntung akan mati. Jika direnungkan, akan sangat disayangkan jika hutan Indonesia terus mengalami penyempitan. Luas hutan yang mengalami kerusakan hampir mencapai 3 juta hektar per tahun. Hal ini menyebabkan keragaman spesies di habitatnya terancam punah. Keadaan hutan di Indonesia memang sebaiknya menjadi perhatian yang nomer satu, karena memang sekarang ini hutan Indonesia sudah mencapai fase kritis. Keadaan hutan Indonesia yang terjadi sekarang ini masih bisa diperparah lagi apabila pemerintah tidak segera melakukan tidakan yang riil dan tepat untuk kelangsungan hutan Indonesia. Rusaknya hutan Indonesia, ini bukan sepenuhnya salah pemerintah. Malahan mungkin hampir 75% kerusakan hutan Indonesia disebabkan oleh rakyat kecil. Jadi, untuk mengatasi kerusakan hutan Indonesia seperti yang terjadi sekarang ini, rakyat kecil dan pemerintah harus duduk berdiskusi bersama membahas keadaan hutan Indonesia sekarang ini. Kerusakan hutan di Indonesia semakin mendapatkan perhatian dari berbagai lembaga terutama dari pihak Internasional. Apalahi jika masalah rusaknya hutan dikaitkan dengan maraknya berita yang sedang memanas sekarang ini. Yaitu berita tentang “GLOBAL WARMING”. Global warming atau bisa kita sebut dengan “Pemanasan Global”. Peristiwa semakin panasnya suhu bumi yang diakibatkan perubahan suhu bumi yang tidak stabil. Dengan rusaknya hutan-hutan di dunia terutama hutan-hutan di Indonesia, berarti kita telah memberi peluang yang baik untuk terjading Global warming ini. Jika pemanasan global ini terus terjadi, es-es yang berada di Kutub Utara dan Kutub Selatan akan mencair. Sehingga permukaan air laut akan naik dan permukaan daratan akan berkurang. Sampai sekarang ini pun, sudah banyak pulau-pulau kecil di Indonesia yang hanyut atau hilang tertutup air laut. Itu baru di Indonesia, bagaimana dengan seluruh Negara di dunia?. Kembali membahas keadaan hutan Indonesia. Jika kita semua tidak segera mengambil tindakan yang cepat dan tepat untuk hutan kita. Banyak pulau-pulau di Negara kita akan mengalami kekeringan dan kehilangan lahan-lahan hutan. Yang sebenarnya menurut survey, hutan sangat penting untuk kelangsungan hidup makhluk hidup. Bisa di renungkan, kalau kelangsungan hidup makhluk hidup bergantung pada hutan. Hutan Indonesia yang sudah dalam kondisi SOS (save our soul / selamatkan jiwa kami) yang sangat menanti tindakan tegas dan terarah dari pemerintah melalui kesiapan aparatnya untuk menyelamatkan masa depan hutan yang sekaligus menyangkut masa depan kita semua (Doc. Internet). Jika hutan Indonesia bisa berbicara, mungkin hutan Indonesia akan berkata “save our soul, save our soul” (selamatkan jiwa kami, selamatkan jiwa kami). Karena memang jika kita bisa merasakan menjadi hutan Indonesia, sakit rasanya diperlakukan seperti itu. Dengan kondisi hutan Indonesia yang sudah mencapai tahap SOS ini. Berarti makin sempit peluang bumi untuk bernafas. Karena memang, hutan Indonesia merupakan paru-paru dunia. Kalau dalam organ manusia, paru-paru sangat menentukan hidup atau matinya seseorang. Karena dengan paru-paru ini manusia bernafas. Bisa disimpulkan, kalau hutan Indonesia mengalami kerusakan, berarti paru-paru dunia yang digunakan untuk bernafas juga mengalami gangguan. Hutan Indonesia bisa dibilang sebagai penyumbang pemasokan oksigen terbanyak untuk bumi bernafas. Tapi melihat keadaan hutan Indonesia yang sekarang ini, pernyataan itu perlu dipertanyakan lagi?. Karena jangan-jangan Indonesia sudah pensiun dari jabatannya sebagai penyumbang oksigen terbanyak untuk bumi bernafas.

0 komentar:

Posting Komentar