KENTONGAN
Sebagai sarana komunikasi tradisional asal Bangkalan. Kentongan sebagai sarana komunikasi tradisional, sampai sekarang masih memegang peranan penting terutama di daerah-daerah. Walaupun terjadi perkembangan teknologi yang cukup pesat namun kentongan masih banyak kegunaannya misalnya di bidang keamanan dipakai sebagai sarana ronda malam,juga dapat dipakai sebagai petunjuk waktu yang dipukul setiap jam.
Koleksi yang dipamerkan :
- Kentongan kayu asal Bangkalan
- Kentongan bambu asal Bangkalan
PESAWAT TELEPON
Merupakan jenis pesawat telepon Alexander Graham Bell yang dibuat pada tahun 1882. Asal Stedelijk Historisch Museum Surabaya. Pesawat telepon merupakan sarana komunikasi yang praktis, maka tidaklah mengherankan apabila berkembang pesat.
Pesawat telepon merupakan salah satu bentuk dari pesawat-pesawat telepon Alexander Graham Bell yang dibuat tahun 1982, yang sebenarnya merupakan penyempurnaan dari pesawat telepon yang pertama yang dibuat oelh Samuel F.B. Morse pada tahun 1852, yaitu telegraph Magnetic.
Pesawat telepon Alexader Graham Bell ini mempergunakan sistem alat berbicara menggunakan baterai terpisah dengan alat penerimanya. Koleksi ini sebagai hadiah dari KEPALA IRIGASI DAERAH BRANTAS MOJOKERTO pada tanggal 15 Desember 1934.
Koleksi yang dipamerkan :
- Pesawat telepon dinding asal Stedelijk Historisch Museum Surabaya
- Pesawat telepon standart Stedelijk Historisch Museum Surabaya
- Pesawat telepon lapangan asal Stedelijk Historisch Museum Surabaya
- Pesawat telepon kapal asal Stedelijk Historisch Museum Surabaya
MINIATUR PERAHU LAYAR MADURA
Sebagai alat untuk mencari ikan dan alat angkutan laut jenis sampan. Asal Stedelijk Historisch Museum Surabaya.
Benda koleksi ini merupakan tiruan dari perahu layar Madura jenis sampan. Penggunaanya sebagai alat penggakut dilaut dan sarana mencari ikan merupakan hal yang diherankan bagi suku-suku bangsa di Indonesia. Hal ini disebabkan keadaan alam Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau sehingga memungkinkan mata pencaharian di laut. Selain itu juga sifat pelaut nenek moyang kita yang diwariskan kepada suku-suku bangsa Indonesia di antaranya suku madura. Dengan memakai perahu layar mengurangi lautan untuk mencari ikan, mengangkut barang dangan maupun untuk alat angkutan umum.
MINIATUR PERATUR LAYAR LAYAR BERCADIK
Sebagai alat mencari ikan dan alat angkutan dilaut. Asal Stedelijk Historisch Museum Surabaya.
Perahu layar ini dilengkapi dengn cadik yang berfungsi sbagai alat kesimbangan. Oleh karena memiliki layar yang kecil maka perahu ini hanya dapat digunakan pelayaran pantai atau didaerah yang ombaknya tidak terlalu besar. Perahu jenis ini banyak dibua didaerah Tanjungbumi (Madura).
MINIATUR PEDATI DAN KERETA
Sebagai sarana angkutan/trasportasi tradisional. Asal Stedelijk Historisch Museum Surabaya
SEPEDA KAYU
Asal Stedelijk Historisch Museum Surabaya. Bentuk sepeda yang paling awal, dirancang sepda yang paling awal, dirancang oleh Michael Kesler/Jerman tahun 1766. Sepeda ini dilengkapi dengan alat duduk dan alat kemudi, tidak memakai pedal, bahan dari kayu, hanya dapat dikendarai di jalan yang datar atau menurun. Agar dapat bergerak maju, kaki sis pengendara harus ditekan ke tanah, dengan sepeda ini dapat ditempuh jarak 15 km/jam.
SEPEDA TINGGI
Asal Stedelijk Historisch Museum Surabaya. Diciptakan oleh James Starley dan William Hillman (Inggris), yang mendapatkan hak patent tahun 1870.
Sering disebut ARIEL yang berarti sepeda yang terbuat dari metal dengan roda bagian muka dibuat besar dan roda bagian belakang kecil. Roda bagian depan dibuat besar dengan tujuan sekali putaran dapat menempuh jarak yang jauh, sedangkan roda bagian belakang dibuat kecil, berfungsi sebagai alat keseimbangan.
Untuk mengendarai sepeda ini diperlukan keterampilan di pengendara yaitu dengan jalan melompat atau memanjat. Sepeda ini sering juga disebut BI berat yang tinggi.
SEPEDA MOTOR UAP (SEPEDA MOTOR DAIMLER)
Asal Stedelijk Historisch Museum Surabaya. Hasil sumbangan dari Museum Polisi Surabaya yang diserahkan oleh Tuan T.T Bent pada tanggal 13 Nopember 1934.
Kontruksi pertama dirancang oleh seorang bangsa Jerman yang bernama GOTTLIEH DAIMLER (1834 - 1900) sehingga sepeda motor ini sering disebut Sepeda Motor Daimler. Strirnya seperti sepeda biasa, pada pegangan sebelah kanan dilengkapi dengan alat untuk rem depan, sedang alat lain dihubungkan dengan silinder dibawahnya, yang merupakan alat pengatur gas. Cara bekerjanya dengan tenaga uap yang dihasilkan dengan menggunakan semacam tabung yang dipanaskan.
Pemanasan memerlukan waktu 20 menit sampai mesinnya hidup. Bila kendaraan ini dapat mencapai kecepatan 30 Km/jam.
0 komentar:
Posting Komentar