BUDIDAYA LAUT

Budidaya laut mempunyai sejarah yang panjang sejak 2.000 tahun sebelum Masehi ketika orang di Jepang memulai pemeliharaan tiram laut (oyster). Dari literatur diketahui, bahwa Cina sudah memelihara ikan di air asin sejak 475 sebelum Masehi dan budidaya tiram laut di Junani sejak 100 tahun sebelum Masehi.

Budidaya rumput laut yang menurut sejarahnya diteliti sejak abad ke 18 pada Ekspedisi Sibolga oleh pemerintah Hindia Belanda (1890-1900), berhasil mengidentifikasi kurang lebih 550 jenis rumput laut di perairan laut Indonesia.Rumput laut merupakan aset ekonomi negara yang dapat dimanfaatkan menjadi sumber pangan dan sumber energi yang dapat diandalkan untuk menghasilkan devisa negara.

Untuk Budidaya rumput laut dilakukan pada saat musim kemarau bukan musim penghujan, hal ini dikarenakan dalam saat pemanenan diperlukan sinar matahari yang optimal pada saat pengeringan.

Mengapa?

Untuk mengurangi penangkapan ikan yang overfishing, dengan melakukan budidaya laut tidak hanya melakukan produksi namun menjaga kelestarian ekosistem laut, dapat menciptakan usaha dan lapangan kerja yang baru, menghasilkan komoditi ekspor dalam rangka meningkatkan devisa negara. Selain itu untuk mengefisienkan dan mengefektifkan

Pengertian:

Budidaya laut merupakan upaya rekaya lingkungan perairan untuk menghasilkan suatu komoditas atau bisa didefinisikan sebagai upaya pengembangan potensi dari sumber daya alam dalam area terbatas baik itu terbuka ataupun tertutup

Ruang Lingkup :

Oseanografi Fisika (Gelombang, arus, pasut)

Oseanografi kimia (Suhu, pH, salinitas, mineral anorganik)

Oseanografi biologi (sebaran nutrien)

sosial – ekonomi (pemberdayaan ke masyarakat pesisir/petani, pengelolaan produksi, management pemasaran)

management lingkungan

Jenis – jenis :

Jenis-jenis teknik budidaya yaitu bagan tancap, tambak, rakit gantung

Proses Kegiatan

  • Pre-Budidaya

1. SDM

Ini adalah hal terpenting yang harus dipikirkan apabila kita ingin melakukan suatu kegiatan budidaya laut ini, karena tanpa sumber daya manusia yang ada mustahil kita bisa melakukan budidaya. Biasanya SDM yang kita manfaatkan adalah warga sekitar lokasi budidaya berada yang tidak mempunyai pekerjaan tetap, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru bagi mereka. Dalam hal ini SDM yang di perlukan untuk budidaya rumput laut sekitar 10 orang untuk manajemen, 10 orang untuk urusan teknis dalam budidaya, dan 10 orang untuk urusan produksi rumput laut skala menengah, lalu bagian administrasi 10, total SDM yang di perlukan sekitar 40 orang.

2. Modal

Dalam melakukan budidaya laut diperlukan modal yang tidak sedikit, sehingga diperlukan kejelian dan manajemen yang baik agar bisa mendapatkan modal yang cukup untuk melakukan budidaya laut, karena biasanya pihak yang meminjamkan modal ( bank, koperasi, swasta ) menginginkan proposal pengajuan modal yang real dan sesuai dengan apa yang akan dilakukan saat budidaya nanti

3. Jenis Organisme yang akan dibudidayakan

Jenis organisme yang akan dibudayakan adalah rumput laut jenis eucheuma sp, jenis ini sebelumnya sudah banyak di budidayakan oleh masyarakat, sehingga kita tidak usah lagi mencari refrensi tentang budidaya Euchema sp, cukup mengumpulkan data dari nelayan yang pernah berbudidaya jenis rumput laut ini.

4. LokasiTeknik / Metode

Penanaman metode Rakit Apung adalh metode yang tepat untuk budidaya rumput laut ini. Penanaman dengan metoda rakit ini menggunakan rakit apung yang terbuat dari bambu berukuran antara (2,5 x 2,5 ) meter persegi sampai (7 x 7) meter persegi tergantung pada kesediaan bahan bambu yang dipergunakan. Untuk penahanan supaya rakit tidak hanyut terbawa arus, digunakan jangkar sebagai penahanan atau diikat pata patok kayu yang ditancapkan di dasar laut . Pemasangan tali dan patok harus memperhitungkan faktor ombak, arus dan pasang surut air. Metoda rakit cocok untuk lokasi dengan kedalaman 60 cm.

  • Budidaya
  1. Monotoring organisme, bibit, alat rekonstruksi, lingkungan

Penyediaan benih Eucheuma sp relatif mudah, karena tersebar di sepanjang perairan pantai dan dapat diperbanyak secara generatif dan vegetatif.

Di dalam usaha budidaya bibit yang baik merupakan suatu persyaratan yang harus dipenuhi, karena akan menyangkut segi pemasaran dan kelangsungan usaha budidaya itu sendiri, sehingga tidak akan merugikan petani/nelayan karena kandungan biota karagenan yang rendah diperlukan persyaratan bibit sebagai berikut :

  1. Mempunyai angka pertumbuhan harian baik, yang menyangkut masa panen produksi yang menguntungkan.
  2. Keadaan biologi yang baik sehingga mempunyai kadar kandungan yang karagenan yang tinggi yang nantinya akan merupakan jaminan pemasaran yang baik.

Ciri bibit yang baik : 1. Bibit tanaman harus muda 2. Bersih dan 3. Segar.

  1. Pembesaran
  • Pasca-Budidaya
  1. Panen

Setelah melakukan kegiatan budidaya rumput laut jenis Eucheuma sp, kegiatan panen merupakan kegiatan akhir dalam kegiatan budidaya ini dimana rumput laut siap dipanen pada umur 1 – 1.5 bulan setelah tanam.

Untuk panen budidaya rumput laut ini, rumpu laut harus dikeringkan terlebih dahulu, sehingga sebaiknya panen dilakukan pada pagi hari.Hal ini bertujuan untuk mengurangi kerusakan kualitas sebelum dijemur kembali keesokan harinya.(Anonim.2010)

2. Pasca Panen

Penanganan Pasca Panen

Penanganan pasca panen pada budidaya rumput laut ini meliputi pencucian, pengeringan, pembersihan kotoran atau garam (sortasi), pengepakan, pengangkutan, penyimpanan, serta pemasaran.

  1. Pencucian

Untuk rumput laut jenis Eucheuma sp dicuci dengan air laut sebelum diangkat kedarat.

2. Pengeringan

Pengeringan disini dilakukan dengan menjemur tanpa bantuan alat, hal ini dikarenakan lebih praktis dan murah.Rumput laut yang sudah dicuci dijemur di atas bamboo atau plastic sehingga tidak terkontaminasi oleh tanah maupun pasir.Pada kondisi panas matahari yang optimal, rumput laut akan kering dalam waktu 3-4 hari.Rumput laut tidak boleh terkena air tawar, baik air hujan maupun air embun.

3. Pembersihan Kotoran / garam (sortasi)

Dalam membersihkan kotoran yang masih menempel dilakukan Pengayakan menempel. Sortasi adalah pembuangan kotoran yang menempel dan rumput laut jenis lain yang tidak dikehendaki.

4. Pengepakan

5. Pengakutan

6. Penyimpanan

7. Pemasaran

0 komentar:

Posting Komentar