skip to main |
skip to sidebar
Syarat Tumbuh
Leci tumbuh baik di daerah sejuk. Tanaman ini membutuhkan cukup banyak air tetapi yang tidak tergenang. Oleh karena itu, kedalaman air tanah yang sesuai adalah yang agak rendah hingga kedalaman 1 m. Curah hujan yang diinginkannya adalah yang tinggi, rata-rata 2.000 mm per tahun. Daerah dataran tinggi dengan ketinggian lebih dari 700 m di atas permukaan laut sangat cocok untuk pertumbuhannya. Suhu udara yang diinginkan adalah 9-19° C (di musim hujan) dan 25-33° C (di musim kemarau). Jenis tanah yang cocok adalah tanah gembur yang berhumus sangat banyak. Tanah yang berat dan padat akan menghalangi pertumbuhan akar sehingga mengganggu pertumbuhan tanaman ini.
Pedoman Budidaya
Perbanyakan dan penanaman Pencangkokan merupakan cara perbanyakan utama secara komersial, dan tingkat keberhasilannya biasanya tidak kurang dari 95%. Cara-cara perbanyakan lain ialah melalui penyambungan (berguna untuk pohon yang lebih tua yang tetap berproduksi), penempelan mata, dan penggunaan setek (untuk perbanyakan cepat suatu kultivar baru). Ketidakserasian sering terjadi pada beberapa kombinasi antara batang-atasibatangbawah. Jarak tanamnya 6 m x 6 m (280 pohon/ha) untuk kultivar-kultivar yang tegak seperti ‘Kwai Mai Pink’. Kultivar-kultivar yang lebih kekar, seperti ‘Tai So’, ‘Souey Tung’, dan ‘Haak Yip’ dapat ditanam dengan jarak tanam 9-12 m antar-baris dan 6 m antar-pohon (140-185 pohon/ha). Kebun buah lici perlu diperjarang menjadi 70 pohon/ha; kepadatan kebun buah lici yang ditanam rapat harus diperjarang setengahnya sebanyak dua kali pada umur kira-kira 10 tahun dan 15 tahun. Tata laksana Kebun buah lici biasanya diberi pengairan, kecuali di Cina. Pasokan air ditahan untuk menjaga agar pucuk tetap istirahat selama 2-3 bulan sebelum munculnya perbungaan. Selama sisa waktu daur kehidupannya hendaknya jangan terjadi stres air.
Pemeliharaan
Pemupukan juga hendaknya membatasi pohon hanya sekali terjadinya pertumbuhan pucuk serempak setelah panen, mempertahankan agar pucuk berikutnya istirahat. Jadi kandungan N dalam daun hendaknya dipertahankan di bawah 1,5-1,8% sebelum malai bunga muncul. Untuk mendukung perkembangan bunga dan memperbaiki retensi buah, pemupukan dilakukan pada saat munculnya malai bunga dan setelah terbentuknya buah. Saat-saat pemupukan lainnya juga dinyatakan di Cina dan Afrika Selatan (sebelum dan sesudah panen). Jumlah pupuk yang dianjurkan untuk pohon yang berumur 5 tahun dan tumbuh normal adalah 200 g N, 89 g P dan 300 g K per tahun, meningkat menjadi 1000 g N, 300 g P dan 1400 g K per tahun pada umur 15 tahun. Standar pupuk daun yang dikembangkan untuk pohon yang sehat berproduksi tinggi di Australia adalah : 1,5-1,8% N, 0,14-0,22% P, 0,70-1,10% K, 0,60-1,00% Ca, 0,30-0,50% Mg. Pengeratan kulit pohon (cincturing) telah digunakan secara komersial di Cina, Thailand, Australia, Florida, dan Hawaii untuk memaksa pucuk beristirahat dan untuk memperbaiki pembungaan serta pembuahan. Pohon dikerat seusai merebaknya daun secara serempak pasca panen, jika pohon-pohon itu sehat dan secara aktif terjadi merebaknya daun serempak. Reaksi umum pohon lici terhadap segala bentuk pemangkasan ialah pengisian rumpang secepat mungkin dengan daun-daun yang subur tetapi kurang dapat berbuah lebat. Pemangkasan dibatasi hanya beberapa tahun pertama dengan maksud membentuk pohon. Setiap 2-3 tahun sekali pohon-pohon lici yang lebih tua dibatasi tajuknya dan ranting-ranting bagian dalam dipangkas seusai panen dengan jalan memotong beberapa cabang yang lemah, agar strukturnya lebih tahan terhadap kerusakan karena embusan angin. Pemotongan tandan buah pada saat panen juga merupakan salah satu bentuk pemangkasan; jika terlalu banyak daun dan ranting terbuang pada proses pemanenan, pembungaan pada tahun berikutnya akan berkurang.
Hama dan Penyakit
Tak ada penyakit utama yang kini mengganggu pertumbuhan pohon lici. Semacam jamur parasit (Cephaleuros sp.) kadangkadang menyerang pohonnya menyebabkan hilangnya daya tahan pohon itu. Kultivar-kultivar yang rentan seperti ‘Souey Tung’ dan ‘Haak Yip’ dapat dijaga dengan cara disemprot larutan tembaga dua kali, sebelum dan sesudah musim hujan. Penurunan daya tahan secara lambat dan kematian yang mendadak telah tercatat di Queensland bagian selatan, terutama pada tanah yang drainasenya jelek. Tiga marga nematoda (Xiphinema, Paratrichodorus dan Helicotylenchus) dikaitkan dengan menurunnya ketahanan pohon di Australia. Di Afrika Selatan, nematisida pasca-tanam memperlihatkan harapan besar. Pada dasarnya, kelompok hama yang menyerang tanaman adalah sama di berbagai negara. Kutu erinosa (Eriophyes litchii) merupakan hama utama yang menyerang daun. Penyerangan yang hebat akan menghancurkan bunga dan buah yang sedang berkembang dan membunuh titik-titik tumbuh. Kutu erinosa sulit sekali diberantas; merendam cangkokan di dalam dimetoat (dimethoate) menolong menghindari masuknya kutu itu ke dalam kebun buah. Kumbang bahu-merah (Monolepta australis), ulat penggulung daun (Platypeplus aprobola dan Isotenes miserana), dan kutu perisai (Chloropulvinaria psidii) kadang-kadang menyerang pohon lici, tetapi dapat diberantas dengan baik. Beberapa ulat lain (Phycita leucomiltia, Lobesia spp. dan Prosotas spp.) menyerang tandan dan bunga yang sedang berkembang. Satu atau dua kali penyemprotan metomil (methomyl) sepanjang musim dapat memberantas secara efektif. Bunga lici juga dapat diserang oleh kumbang bahumerah, trip dan kutu ‘rutherglen’. Serangga utama yang menyerang buah lici adalah kutu pembentuk noda di buah (Amblypelta nitida dan . A. lutescens), kutu penyengat lici (Lyramorpha rosea atau Tessaratoma papillosa, di Cina), dan sejumlah jenis ngengat, termasuk ngengat pengoyak buah (misalnya Othreis fullonia) dan pengebor (misalnya Acrocercops glomerella dijumpai pada rambutan dan kakao). Kutu-kutu ini menyebabkan rontoknya buah muda; beberapa macam insektisida dapat memberantasnya. Ngengat juga dapat menyebabkan jatuhnya buah lebih awal, tetapi hancurnya buah yang rusak setelah dipanen lebih gawat lagi; ngengat-ngengat ini semua sulit diberantas secara tuntas. Burung dan kalong menyebabkan kerusakan yang serius di Australia, Thailand, dan Afrika Selatan dalam beberapa tahun tertentu.
Panen dan Pasca Panen
Lici tidak rontok setelah matang di pohon. Kematangan diperkirakan dari bentuk tertentu, warna kulit buah, tekstur kulit, dan aroma masing-masing kultivar. Suatu indeks kematangan yang didasarkan kepada nisbah gula/asam telah dikembangkan di Australia. Sebagian besar buah lici dapat dipetik dari pohonnya dalam waktu 1 minggu, dan dari satu kultivar dalam sebidang kebun buah rampung dipanen dalam 3 minggu. Kebanyakan petani lici menanam berbagai kultivar supaya dapat menyebarkan beban kerja pemetikan. Bulan April sampai Juni adalah musim panen di Thailand bagian utara. Di Bali, buah lici dipetik sekitar bulan Oktober; di Kalimantan Timur, buah lici dari pohon di hutan dapat dipungut pada bulan Februari-Maret. Di sebagian besar negara Asia, buah lici dipasarkan dalam ikatan tandannya. Pengelompokan baku untuk buah yang lepas-lepas telah dikembangkan di Australia. Hasil Hasil rata-rata untuk pohon lici berumur 10 tahun di Queensland bagian selatan berkisar antara kira-kira 10-50 kg per pohon per tahun untuk kultivar-kultivar yang berbuah tidak teratur seperti ‘Tai So’, dan 30-80 kg per pohon untuk kultivar yang berbuah teratur seperti ‘Wai Chee’. Hasil ini setara dengan 10,7-11,2 ton/ha per tahun, dengan jarak tanam yang sesuai dengan anjuran. Hasil 10 ton/ha dapat dipertahankan pada kebun buah lici yang dikelola dengan balk Al Guangdong (Cina), tetapi hasil rata-ratanya hanya kira-kira 2 ton/ha per tahun. Penanganan pasca-panen Di Asia, lici dipasarkan dalam keranjang bambu berkapasitas 22-25 kg buah, biasanya tanpa dimasukkan ke dalam kamar pendingin atau memperoleh perlakuan pascapanen, dan dikonsumsi dalam jangka waktu 3 hari setelah dipetik. Lici akan kehilangan warna merah cerah pada kulit buahnya dan berubah menjadi coklat dalam beberapa hari setelah dipanen, terutama jika kelembapannya rendah. Kelembapan yang tinggi cenderung meningkatkan kebusukan pasca-panen. Untuk mempertahankan agar buah tidak menjadi coklat dan busuk, petani-petani lici di Australia merendam buah lici dalam larutan 0,5 g benomil/l pada suhu 52° C selama 2 menit, khususnya buah-buah yang tidak dimasukkan ke dalam ruang pendingin di rumah petani. Digunakan ‘punnet’ yang bertutup plastik; selapis tipis larutan tersebut sudah cukup untuk mempertahankan kelembapan, sehingga buah-buah terhindar dari perubahan warna menjadi coklat tanpa adanya pengasapan kondensasi pada kemasan buah. Penyimpanan pada suhu 5-8° C dapat memperpanjang ketahanan buah yang diperlukan sampai 4-6 minggu.
Membangun Generasi Emas Bangsa Indonesia 2025
budidaya leci
Syarat Tumbuh
Leci tumbuh baik di daerah sejuk. Tanaman ini membutuhkan cukup banyak air tetapi yang tidak tergenang. Oleh karena itu, kedalaman air tanah yang sesuai adalah yang agak rendah hingga kedalaman 1 m. Curah hujan yang diinginkannya adalah yang tinggi, rata-rata 2.000 mm per tahun. Daerah dataran tinggi dengan ketinggian lebih dari 700 m di atas permukaan laut sangat cocok untuk pertumbuhannya. Suhu udara yang diinginkan adalah 9-19° C (di musim hujan) dan 25-33° C (di musim kemarau). Jenis tanah yang cocok adalah tanah gembur yang berhumus sangat banyak. Tanah yang berat dan padat akan menghalangi pertumbuhan akar sehingga mengganggu pertumbuhan tanaman ini.
Pedoman Budidaya
Perbanyakan dan penanaman Pencangkokan merupakan cara perbanyakan utama secara komersial, dan tingkat keberhasilannya biasanya tidak kurang dari 95%. Cara-cara perbanyakan lain ialah melalui penyambungan (berguna untuk pohon yang lebih tua yang tetap berproduksi), penempelan mata, dan penggunaan setek (untuk perbanyakan cepat suatu kultivar baru). Ketidakserasian sering terjadi pada beberapa kombinasi antara batang-atasibatangbawah. Jarak tanamnya 6 m x 6 m (280 pohon/ha) untuk kultivar-kultivar yang tegak seperti ‘Kwai Mai Pink’. Kultivar-kultivar yang lebih kekar, seperti ‘Tai So’, ‘Souey Tung’, dan ‘Haak Yip’ dapat ditanam dengan jarak tanam 9-12 m antar-baris dan 6 m antar-pohon (140-185 pohon/ha). Kebun buah lici perlu diperjarang menjadi 70 pohon/ha; kepadatan kebun buah lici yang ditanam rapat harus diperjarang setengahnya sebanyak dua kali pada umur kira-kira 10 tahun dan 15 tahun. Tata laksana Kebun buah lici biasanya diberi pengairan, kecuali di Cina. Pasokan air ditahan untuk menjaga agar pucuk tetap istirahat selama 2-3 bulan sebelum munculnya perbungaan. Selama sisa waktu daur kehidupannya hendaknya jangan terjadi stres air.
Pemeliharaan
Pemupukan juga hendaknya membatasi pohon hanya sekali terjadinya pertumbuhan pucuk serempak setelah panen, mempertahankan agar pucuk berikutnya istirahat. Jadi kandungan N dalam daun hendaknya dipertahankan di bawah 1,5-1,8% sebelum malai bunga muncul. Untuk mendukung perkembangan bunga dan memperbaiki retensi buah, pemupukan dilakukan pada saat munculnya malai bunga dan setelah terbentuknya buah. Saat-saat pemupukan lainnya juga dinyatakan di Cina dan Afrika Selatan (sebelum dan sesudah panen). Jumlah pupuk yang dianjurkan untuk pohon yang berumur 5 tahun dan tumbuh normal adalah 200 g N, 89 g P dan 300 g K per tahun, meningkat menjadi 1000 g N, 300 g P dan 1400 g K per tahun pada umur 15 tahun. Standar pupuk daun yang dikembangkan untuk pohon yang sehat berproduksi tinggi di Australia adalah : 1,5-1,8% N, 0,14-0,22% P, 0,70-1,10% K, 0,60-1,00% Ca, 0,30-0,50% Mg. Pengeratan kulit pohon (cincturing) telah digunakan secara komersial di Cina, Thailand, Australia, Florida, dan Hawaii untuk memaksa pucuk beristirahat dan untuk memperbaiki pembungaan serta pembuahan. Pohon dikerat seusai merebaknya daun secara serempak pasca panen, jika pohon-pohon itu sehat dan secara aktif terjadi merebaknya daun serempak. Reaksi umum pohon lici terhadap segala bentuk pemangkasan ialah pengisian rumpang secepat mungkin dengan daun-daun yang subur tetapi kurang dapat berbuah lebat. Pemangkasan dibatasi hanya beberapa tahun pertama dengan maksud membentuk pohon. Setiap 2-3 tahun sekali pohon-pohon lici yang lebih tua dibatasi tajuknya dan ranting-ranting bagian dalam dipangkas seusai panen dengan jalan memotong beberapa cabang yang lemah, agar strukturnya lebih tahan terhadap kerusakan karena embusan angin. Pemotongan tandan buah pada saat panen juga merupakan salah satu bentuk pemangkasan; jika terlalu banyak daun dan ranting terbuang pada proses pemanenan, pembungaan pada tahun berikutnya akan berkurang.
Hama dan Penyakit
Tak ada penyakit utama yang kini mengganggu pertumbuhan pohon lici. Semacam jamur parasit (Cephaleuros sp.) kadangkadang menyerang pohonnya menyebabkan hilangnya daya tahan pohon itu. Kultivar-kultivar yang rentan seperti ‘Souey Tung’ dan ‘Haak Yip’ dapat dijaga dengan cara disemprot larutan tembaga dua kali, sebelum dan sesudah musim hujan. Penurunan daya tahan secara lambat dan kematian yang mendadak telah tercatat di Queensland bagian selatan, terutama pada tanah yang drainasenya jelek. Tiga marga nematoda (Xiphinema, Paratrichodorus dan Helicotylenchus) dikaitkan dengan menurunnya ketahanan pohon di Australia. Di Afrika Selatan, nematisida pasca-tanam memperlihatkan harapan besar. Pada dasarnya, kelompok hama yang menyerang tanaman adalah sama di berbagai negara. Kutu erinosa (Eriophyes litchii) merupakan hama utama yang menyerang daun. Penyerangan yang hebat akan menghancurkan bunga dan buah yang sedang berkembang dan membunuh titik-titik tumbuh. Kutu erinosa sulit sekali diberantas; merendam cangkokan di dalam dimetoat (dimethoate) menolong menghindari masuknya kutu itu ke dalam kebun buah. Kumbang bahu-merah (Monolepta australis), ulat penggulung daun (Platypeplus aprobola dan Isotenes miserana), dan kutu perisai (Chloropulvinaria psidii) kadang-kadang menyerang pohon lici, tetapi dapat diberantas dengan baik. Beberapa ulat lain (Phycita leucomiltia, Lobesia spp. dan Prosotas spp.) menyerang tandan dan bunga yang sedang berkembang. Satu atau dua kali penyemprotan metomil (methomyl) sepanjang musim dapat memberantas secara efektif. Bunga lici juga dapat diserang oleh kumbang bahumerah, trip dan kutu ‘rutherglen’. Serangga utama yang menyerang buah lici adalah kutu pembentuk noda di buah (Amblypelta nitida dan . A. lutescens), kutu penyengat lici (Lyramorpha rosea atau Tessaratoma papillosa, di Cina), dan sejumlah jenis ngengat, termasuk ngengat pengoyak buah (misalnya Othreis fullonia) dan pengebor (misalnya Acrocercops glomerella dijumpai pada rambutan dan kakao). Kutu-kutu ini menyebabkan rontoknya buah muda; beberapa macam insektisida dapat memberantasnya. Ngengat juga dapat menyebabkan jatuhnya buah lebih awal, tetapi hancurnya buah yang rusak setelah dipanen lebih gawat lagi; ngengat-ngengat ini semua sulit diberantas secara tuntas. Burung dan kalong menyebabkan kerusakan yang serius di Australia, Thailand, dan Afrika Selatan dalam beberapa tahun tertentu.
Panen dan Pasca Panen
Lici tidak rontok setelah matang di pohon. Kematangan diperkirakan dari bentuk tertentu, warna kulit buah, tekstur kulit, dan aroma masing-masing kultivar. Suatu indeks kematangan yang didasarkan kepada nisbah gula/asam telah dikembangkan di Australia. Sebagian besar buah lici dapat dipetik dari pohonnya dalam waktu 1 minggu, dan dari satu kultivar dalam sebidang kebun buah rampung dipanen dalam 3 minggu. Kebanyakan petani lici menanam berbagai kultivar supaya dapat menyebarkan beban kerja pemetikan. Bulan April sampai Juni adalah musim panen di Thailand bagian utara. Di Bali, buah lici dipetik sekitar bulan Oktober; di Kalimantan Timur, buah lici dari pohon di hutan dapat dipungut pada bulan Februari-Maret. Di sebagian besar negara Asia, buah lici dipasarkan dalam ikatan tandannya. Pengelompokan baku untuk buah yang lepas-lepas telah dikembangkan di Australia. Hasil Hasil rata-rata untuk pohon lici berumur 10 tahun di Queensland bagian selatan berkisar antara kira-kira 10-50 kg per pohon per tahun untuk kultivar-kultivar yang berbuah tidak teratur seperti ‘Tai So’, dan 30-80 kg per pohon untuk kultivar yang berbuah teratur seperti ‘Wai Chee’. Hasil ini setara dengan 10,7-11,2 ton/ha per tahun, dengan jarak tanam yang sesuai dengan anjuran. Hasil 10 ton/ha dapat dipertahankan pada kebun buah lici yang dikelola dengan balk Al Guangdong (Cina), tetapi hasil rata-ratanya hanya kira-kira 2 ton/ha per tahun. Penanganan pasca-panen Di Asia, lici dipasarkan dalam keranjang bambu berkapasitas 22-25 kg buah, biasanya tanpa dimasukkan ke dalam kamar pendingin atau memperoleh perlakuan pascapanen, dan dikonsumsi dalam jangka waktu 3 hari setelah dipetik. Lici akan kehilangan warna merah cerah pada kulit buahnya dan berubah menjadi coklat dalam beberapa hari setelah dipanen, terutama jika kelembapannya rendah. Kelembapan yang tinggi cenderung meningkatkan kebusukan pasca-panen. Untuk mempertahankan agar buah tidak menjadi coklat dan busuk, petani-petani lici di Australia merendam buah lici dalam larutan 0,5 g benomil/l pada suhu 52° C selama 2 menit, khususnya buah-buah yang tidak dimasukkan ke dalam ruang pendingin di rumah petani. Digunakan ‘punnet’ yang bertutup plastik; selapis tipis larutan tersebut sudah cukup untuk mempertahankan kelembapan, sehingga buah-buah terhindar dari perubahan warna menjadi coklat tanpa adanya pengasapan kondensasi pada kemasan buah. Penyimpanan pada suhu 5-8° C dapat memperpanjang ketahanan buah yang diperlukan sampai 4-6 minggu.
GURU DAN PBM
Tips Bagi Ayah dan Ibu Yang Bekerja
Membesarkan anak dengan baik memang tidak mudah bagi pasangan suami-istri yang bekerja. Dengan panduan berikut mudah-mudahan Anda dapat me...
Mengenai Saya
- KURNIA TRIYULI
- It is not how much we have, but how much we enjoy, that makes happiness
Translate
Total Tayangan Halaman
Labels
- alam (69)
- aleut (1)
- ANTROPOSFER (1)
- bahan ajar (11)
- BATIK MALANGAN (1)
- BATUAN DAN MINERAL (10)
- bentuk muka bumi (7)
- BENUA (14)
- bimbingan belajar (48)
- BIOMA (11)
- BUAH (12)
- BUDAYA INDONESIA (5)
- buku psikologi (15)
- BUNAKEN (3)
- citra penginderaan jauh (53)
- DEFINISI GEOGRAFI (3)
- demografi (35)
- EVALUASI PEMBELAJARAN (10)
- FENOMENA (30)
- flora dan fauna (28)
- GEOGRAFI EKONOMI (2)
- geografi hewan (15)
- GEOGRAFI LINGKUNGAN (25)
- GEOGRAFI PERTANIAN (23)
- geografi tumbuhan (23)
- geologi (70)
- geomorfologi (36)
- GLOBALISASI (1)
- GURU DAN PBM (34)
- HARI BUMI (2)
- HIDROLOGI (7)
- hipnotis (18)
- HUJAN ASAM (3)
- ilmu tanah (6)
- imahagi (4)
- informasi (57)
- INTERPRETASI CITRA (54)
- IPS SD (28)
- JUDUL PENELITIAN (1)
- KAMUS GEOGRAFI (1)
- kartografi (12)
- keajaiban dunia (3)
- kebudayaan (2)
- KECERDASAN (25)
- KELAS IX SEM 1: EKONOMI (10)
- KELAS IX SEM 1: GEOGRAFI (6)
- KELAS IX SEM 1: SEJARAH (4)
- KELAS IX SEM 1: SOSIOLOGI (1)
- KELAS IX SEM 2: EKONOMI (4)
- KELAS IX SEM 2: GEOGRAFI (70)
- KELAS IX SEM 2: SEJARAH (11)
- KELAS IX SEM 2: SOSIOLOGI (2)
- KELAS VII SEM 1 : SOSIOLOGI (2)
- KELAS VII SEMESTER 1 (7)
- KELAS VIII SEM 1: SOSIOLOGI (1)
- KELAS VIII SEMESTER 2 EKONOMI (8)
- KELAS VIII SEMESTER 2 GEOGRAFI (4)
- KELAS VIII SEMESTER 2 SEJARAH (2)
- KELAS VIII SEMESTER 2 SOSIOLOGI (4)
- KEMAMPUAN LAHAN (2)
- KERJASAMA INTERNASIONAL (7)
- KESESUAIAN LAHAN (10)
- KLIMATOLOGI (25)
- KONSEP DASAR GEOGRAFI (1)
- KONSEP DASAR IPS (1)
- kosmografi (123)
- KRISTAL (28)
- KUE (1)
- KUIS PSIKOLOGI (8)
- KUTUB (5)
- LAUT JEPANG (7)
- lingkungan hutan tropis (5)
- lokasi wisata alam (8)
- LPJ (1)
- MASALAH SOSIAL (2)
- MATERI FLASH (12)
- MATERI GEOGRAFI KELAS VII (52)
- MATERI GEOGRAFI KELAS VIII SEMESTER 2 (41)
- materi kelas viii (34)
- materi kelas x (15)
- materi kelas xii (10)
- MEDIA PEMBELAJARAN (5)
- menu (5)
- metklim (34)
- MIGRASI HEWAN (3)
- NATIONAL GEOGRAPHIC (2)
- NEGARA (20)
- negara berkembang (29)
- negara maju (17)
- obyek wisata (7)
- OLEH-OLEH DARI ROTE (4)
- olimpiade kebumian (1)
- OSEANOGRAFI (53)
- OTAK (7)
- palaentologi (2)
- PANTAI PRIGI (1)
- pemanasan global (14)
- pembelajaran (36)
- pembelajaran alam (4)
- penduduk (26)
- pengantar geografi (8)
- pengetahuan agama (2)
- pengetahuan komputer (10)
- PENGETAHUAN UMUM (10)
- penjelajahan (7)
- perdagangan internasional (1)
- PERGERAKAN NASIONAL (11)
- PERISTIWA GEOGRAFI (2)
- PERKEMBANGAN ANAK (35)
- PETA INTERAKTIF (2)
- PROPOSAL (1)
- PTK (4)
- PULAU (1)
- RELIEF DASAR LAUT (1)
- RESEP MASAKAN (7)
- RPP DAN SILABUS KARAKTER BANGSA (4)
- RUMAH (26)
- sedimentasi (1)
- sejarah (25)
- SEJARAH INDONESIA (11)
- selingan (16)
- seni dapur (3)
- SILABUS GEOGRAFI (4)
- SINEMATOGRAFI (12)
- situs peninggalan sejarah (21)
- SOAL GEOGRAFI (2)
- sosiologi (12)
- STATISTIK (17)
- SUAKA ALAM DAN SUAKA MARGASATWA (45)
- suku bangsa (4)
- TAMAN (9)
- TAMAN NASIONAL (45)
- tanaman langka (11)
- TANAMAN OBAT TRADISIONAL (1)
- teknologi (10)
- TELAAH KURIKULUM (3)
- tenaga eksogen (11)
- tenaga endogen (6)
- TENGGER (2)
- tentang otak (11)
- THE GEOGRAPHY DEPARTEMENT (10)
- tips dan trik (74)
- TSUNAMI (1)
- tubuh kita (92)
- UKG (2)
- UNDANG-UNDANG TENTANG PENDIDIKAN (2)
Blog Archive
-
▼
2011
(392)
-
▼
Februari
(73)
- Formula Rahasia Berpikir Positif
- Mengubah Nasib Dengan Program Alam Bawah Sadar
- Sifat-sifat yang Tidak Disukai Oleh Atasan
- DI CARI KEPALA SEKOLAH PROFESIONAL
- STRUKTUR SOSIAL BUDAYA, PRANATA SOSBUD
- MODEL KONSEPTUAL PENGENDALIAN SOSIAL PADA KOMUNITA...
- PROPOSAL E-BUSINESS
- A. Keanekaragaman Suku Bangsa di Indonesia
- Kab Empat Lawang dan Prop Bengkulu
- Definisi Tanah
- Malang Punya Batik Malangan…
- Bunaken Marine Park Fury
- More than Two Fish at Bunaken and Manado
- INDONESIA
- Bunaken Island
- Pangea, Sejarah Terbentuknya Benua
- terbentuknya niagara
- patung salju
- kekuatan alam
- gunung terindah didunia
- Walk in Closet: Bagai Butik Pribadi di Kamar Tidur
- Kolam yang Bersih dan Rindang
- Hutan Mini di Pekarangan Depan
- Kolam Renang Ala Resort: Serasa Liburan Setiap Hari
- Manfaat Daun Sirih Merah
- Istilah Istilah Dalam Akting Film
- OLAH RASA (OLAH SUKMA)
- Latihan Olah Rasa (Olah Sukma)
- Metode dan Teknik Editing Film
- Editing Video
- PROSES PRODUKSI VIDEO
- Kategori Pemain Film
- PENGANTAR RINGKAS MEMAHAMI SINEMATOGRAFI
- MANAJEMEN PRODUKSI FILM
- PERSIAPAN MEMBUAT VIDEO
- LIGHTING (DASAR)
- PERKEMBANGAN FILM INDIE DI INDONESIA
- Fenomena Air Mancur Panas Bumi - Fly Geyser
- Badai Debu
- Sumber Air di Gurun
- Fenomena Geologi yang Unik
- Fenomena Sinkhole.
- PEMBENTUKAN SALJU DI PUNCAK GUNUNG
- Shalat istikharah yang efektif menurut sunnah Nabi
- Doa Sholat Istikharah
- MERAWAT BONSAI BLACK PINE
- BUDIDAYA KIWI
- Mengenal Goji Berry
- BUDIDAYA APEL
- BUDIDAYA BUAH NAGA
- budidaya leci
- TANAMAN KURMA
- Artikel ILUSTRASI MENGHITUNG KEL...
- Mendidik Anak Lewat Desain Kamar
- Meja Makan Menyatu dengan Kompor: Serasa Restoran ...
- Dapur Rapi Anti Bikin Keki
- Dapur juga Bisa Dibuat dengan Konsep "Less is More"
- Aksen Cantik Meja Bawah Tangga
- Elemen Garis, Cantik Untuk Desain Bergaya Tropis
- Aksen Batu Alam, Penting untuk Ruang Keluarga
- Ruang Keluarga: Jendela Super Multifungsi jadi Solusi
- Mencari Lokasi Taman Air yang Ideal
- Membangun Suasana Taman nan Alami dengan 3.800 Pot
- Menghadirkan Sedikit Suasana Resor Tropis di Taman...
- Membangun Suasana Taman Lewat Gazebo yang Menarik
- Gazebo Sebagai Aksesoris Taman Di rumah Anda
- TAMAN DAN KOLAM
- TAMAN DI DALAM RUMAH
- TAMAN DALAM RUMAH
- TAMAN
- Siklus rambut
- Ajaran kepemimpinan Ki Hadjar Dewantoro
- Mineral(krauset.al 1959)Mineral adalah suatu zat y...
-
▼
Februari
(73)
Entri Populer
-
Bentuk-bentuk permukaan bumi terbentuk lewat proses pembentukan dan perombakan permukaan bumi yang berlangsung cukup lama. Perubah...
-
Pemandangan di Kutub Utara Kutub Utara adalah titik paling utara dari bola bumi, merupakan satu-satunya titik yang dilalui oleh gar...
-
Cara Membuat Hiasan Toples Dari Kain Flanel - Saat lebaran atau sesudahnya pasti anda memiliki toples bekas yang dapat dibuat sebuah Keraj...
-
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru memiliki tipe ekosistem sub-montana, montana dan sub-alphin dengan pohon-poh...
-
Kwik Kian Gie: Tak ada subsidi BBM. Pemerintah mengambil minyak bumi milik rakyat secara gratis dengan biaya hanya US$ 10/barrel. Tapi karen...
-
Tahukah anda bahwa sekarang ini banyak beredar minuman berkhasiat dari teh merah ?. Warnanya merah darah. Banyak dijual di restaurant ata...
-
Otot lengan atas bagian depan terdiri dari dua bagian, yaitu otot bisep brakhis dan otot brakhialis. Fungsinya antara lain membengkokkan si...
-
Je pang Jepang adalah sebuah negara kepulauan di Asia Timur . Letaknya di ujung barat Samudra Pasifik , di sebelah timu...
-
MEDIA UNTUK PINUS (Cocok juga untuk Cemara=Juniperus) 3 bg pasir ukuran 1-2 mm (tepung pasir jangan dipakai) + 1 bg tanah yang gembur (Ja...
-
Amerika Selatan Gambar Amerika Selatan yang diambil dari citra satelit Peta topografi Amerika Selatan Ame...
0 komentar:
Posting Komentar