Perlu, Pembentukan SDM Berdaya Saing TI

Event IMAHAGI 25/10/2008 09:36:37 YOGYA (Kedaulatan Rakyat) - Perkembangan teknologi informasi (TI) di Indonesia sekarang ini masih jauh tertinggal dengan negara-negara tetangga di kawasan Asia Tenggara. Masih banyak masyarakat Indonesia belum terjamah kemajuan teknologi. Untuk itu perlu upaya pembentukan SDM yang lebih kompetitif dalam menghadapi pasar bebas dan mampu berdaya saing di dalam negeri maupun di luar negeri, melalui penguasaan TI. Demikian dikemukakan ketua panitia seminar internasional sistem teknologi informasi, Nico Setyo Utomo, terkait diselenggarakannya seminar ‘Kebijakan dan Arahan Perkembangan Sistem Teknologi Informasi Indonesia India dalam Bidang Pendidikan dan Non Kependidikan’ dan International Scholarship Expo 2008, Kamis (30/10), di Auditorium UNY Karangmalang Yogya. Seminar diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Geografi Fakultas Ilmu Sosial dan ekonomi (FISE) UNY bekerjasama dengan Ikatan Mahasiswa Geografi Indonesia (Imahagi). Menghadirkan keynote speaker, Kedubes India untuk Indonesia, Biren Nanda dan pembicara pengamat hubungan international India Indonesia, Prof Jay Singh Yadav, pakar teknologi India, Banrie Gie, pakar teknologi informasi Indonesia, Proyo Danoedoro PhD, pakar pendidikan Indonesia Prof Suwarsih Madya. Menurut Nico, India merupakan salah satu negara berkembang di kawasan Asia selatan. Negara dengan populasi penduduk terbanyak nomor dua setelah Cina mempunyai kesamaan dengan Indonesia. Perkembangan India terhadap teknologi dan informasi sekarang ini meningkat pesat, hal itu terbukti bahwa India menjadi salah satu macan Asia karena TI dengan sebutan negara software yang dulu dipegang oleh negara-negara di kawasan Asia Timur. “Dalam konteks seperti ini perlu ada dialog antara praktisi, akademisi dan stakeholders sistem teknologi informasi bagi tumbuh dan berkembangnya sistem teknologi informasi yang produktif dan inovatif di Indonesia,” ujarnya. Tujuan seminar ini, lanjutnya, menggali dan mempertemukan pemikiran- pemikiran kreatif dari mahasiswa, praktisi dan stakeholders yang diperlukan untuk pengembangan pendekatan inovatif dalam perencanaan dan optimalisasi sistem informasi. (Ben)-f Pendekatan ini diharapkan mampu mengembangkan sistem komunikasi kelembagaan berbasis teknologi informasi, juga mengantisipasi dinamika kompetisi bebas dalam perkembangan teknologi informasi skala internasional yang berlandaskan pada pendekatan akademik dan sistemik untuk membangun keunggulan kompetitif sistem teknologi informasi nasional yang berbasis kampus agar mampu bersaing di kancah internasional. Sementara Scholarship Expo 2008 akan dihadiri oleh banyak partisipan dari berbagai negara antara lain: Japan JASSO, AEC Australia, IDP Australia, Nuffic Neso Belanda, Aminef Amerika, APU. Ditambahkan, UNY merupakan salah satu universitas di Indonesia yang berbasis teknologi informasi. Salah satu tujuan penyelenggaraan kegiatan yaitu mengembangkan sistem komunikasi kelembagaan berbasis teknologi informasi. UNY mempunyai sarana dan prasarana yang sangat mendukung dalam membuat dinamika kampus yang berbasis teknologi informasi dengan pusat komputer (Puskom) dan lebih dari 13 titik hot spot di lingkungan kampus yang bisa diakses selama 24 jam non stop. (Ben)- Seminar Internasional IT YOGYAKARTA – Himpunan Mahasiswa Geografi FISE Universitas Negeri Yogyakarta bekerja sama dengan Ikatan Mahasiswa Geografi Indonesia (Imahagi) akan mengadakan seminar internasional ’’Kebijakan dan Arahan Perkembangan Sistem Teknologi Informasi Indonesia-India dalam Bidang Pendidikan dan Non-Kependidikan’’, serta International Scholarship Expo 2008, Kamis (30/10), bertempat di Auditorium Yogyakarta State University. Seminar akan menghadirkan keynote speaker Dubes India untuk Indonesia Mr Biren Nanda dengan pembicara pengamat hubungan international India-Indonesia Prof Jay Singh Yadav, pakar teknologi India Mr Banrie Gie, pakar teknologi informasi Indonesia Proyo Danoedoro PhD, dan pakar pendidikan Indonesia Prof Suwarsih Madya. (P12-70)..Sumber: http://www.suaramerdeka.com/smcetak/index.php?fuseaction=beritacetak.detailberitacetak&id_beritacetak=36754

1 komentar:

Habib Doanx mengatakan...

betul..betul...betul.. buk. gimana gak ketinggalan jauh buk.... untuk bandwit nya yang di cadangkan negara aja paling rendah se dunia dimana kita tahu internet sangat membantu dalam mengembangkan IT di indonesia..... cobak kayak korsel 22Mbps perhari.... warnet gak akan mahal kayak gini.

Posting Komentar