Do’s & Don’ts dalam Terapi Diet

Ingin menurunkan berat badan bukan berarti menyiksa diri, lho! Rencanakan dengan mengindahkan rambu-rambu diet.

Kerapkali ketika menjalani diet, kita tak paham apa-apa saja yang harus ada dalam daftar wajib konsumsi dan apa saja yang tak boleh dikonsumsi terlalu banyak. Begitu pula dengan jadwal makan yang baik. Siapa bilang menurunkan berat badan harus men-skip makan malam? Ternyata, melewatkan salah satu jadwal makan justru membuat pola makan menjadi tak terkontrol.

Dan, benarkah menghilangkan salah satu sumber zat gizi seperti nasi (karbohidrat) merupakan cara diet yang tepat?

Agar tak salah menjalankan terapi penurunan berat badan dengan diet, ikuti saran ahli tentang rambu-rambu dalam menjalankan diet.

DO’s

Berikut beberapa hal harus dipatuhi ketika menjalankan pengaturan pola makan (diet). Apa saja itu?

Disiplin pola makan:

Diet memang memiliki aturannya sendiri namun bukan menyiksa diri dengan tidak makan. Cara diet yang tepat adalah dengan mengikuti pola makan yang disarankan, misalnya makan lebih sering tetapi dengan kalori yang tetap terkontrol.

Olahraga teratur:

Berolahraga secara teratur dan rutin, minimal 3 kali seminggu dengan durasi 60-90 menit, dengan jenis olahraga yang utama adalah kardio untuk pembakaran lemak.

Smart Snacking:

Mengudap tidak dilarang dalam berdiet karena dapat mengontrol nafsu makan ketika tiba jadwal makan pokok (pagi-siang-malam). Tapi, bukan mengudap sembarangan dan semaunya, mengudap juga perlu direncanakan atau istilahnya smart snacking . Caranya, pilih snacking seperti cookies atau buah-buahan dengan kalori terkontrol.

Sertakan sayur:

Makan sianglah dengan komposisi gizi yang seimbang (protein, karbohidrat, lemak). Jangan lupa, sertakan sayur dan buah-buahan di dalam porsi makan siang Anda.

Rebus vs Goreng:

Gantikan menu yang digoreng dengan variasi menu yang dikukus, direbus, atau dipanggang. Hindari pula pilihan menu yang berkadar lemak tinggi, berkadar garam, maupun gula tinggi.

Air:

Cukupi kebutuhan air setiap harinya (minimal 8 gelas) untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.

Kelola stres:

Stres memang tidak bisa dihindarkan dari aktivitas sehari-hari, namun masih dapat dikelola agar tidak berakumulasi. Cobalah kelola stress dengan baik karena stress juga dapat mengganggu pola makan seseorang.

Cukup tidur:

Istirahat cukup 6-8 jam per hari. Mencukupi kebutuhan tidur juga secara tidak langsung mengatur pola makan yang baik dan teratur

DONT’s

Lantas, apa yang patut dihindarkan ketika menjalani diet. Berikut catatan penting yang patut Anda simak!

Makan berlebih:

Makan siang secara berlebihan apalagi dengan komposisi tak seimbang menjadikan kalori yang masuk ke tubuh jadi tidak terkontrol. Misalnya, makan siang hanya didominasi karbohidrat dan lemak, tanpa protein. Atau sebaliknya, tidak mengonsumsi karbohidrat sama sekali (menghilangkan nasi) namun didominasi lemak dan protein.

Men-skip bahan makanan tertentu:

Hanya mengonsumsi makanan dari kelompok makanan tertentu (misal: sayur-sayuran) tanpa mengonsumsi jenis makanan lain (misal: daging, nasi, susu) dapat mengakibatkan tubuh menjadi kekurangan nutrisi. Hasilnya, badan terasa lemas, kinerja tubuh pun menurun.

Men-skip jadwal makan:

Melewatkan salah satu waktu makan seperti makan malam maupun makan pagi rentan menjadikan asupan kalori pada waktu makan berikutnyaa tidak terkontrol.

Tidak makan buah atau sayur:

Porsi buah dan sayur sangat sedikit atau bahkan terlupakan pada waktu makan dapat mengganggu kesehatan saluran cerna tubuh. Salah satu risikonya, dapat membuat sulit buang air besar.

Konsumsi suplemen pelangsing:

Tidak semua suplemen pelangsing efektif atau aman bagi kesehatan. Sebaiknya, konsultasikan dahulu pada ahli gizi sebelum mengonsumsinya. Ingat, tidak semua suplemen pelangsing yang beredar di pasaran aman bagi tubuh.

0 komentar:

Posting Komentar